Share

Kembar Sakit

“Apakah sangat sakit?” Anita merintih. “Aku lepaskan?” Anita menggeleng. Dia akan menahannya. Benar saja rasanya sakit tapi mampu mengangkatnya melayang ke Nirwana ke tujuh setelahnya tinggal kenikmatan saja. Mereka akhirnya lunglai bersama.

“Terima kasih, Sayang. Kamu sudah memberikan kenikmatan. Apakah kamu juga merasa puas?” ucap Toni. Anita hanya mengangguk saja. Toni merengkuh tubuh istrinya yang masih berkeringat.

“Jika suatu hari kamu tidak merasakan kepuasan, maka bicaralah. Kita cari solusi bersama.” Anita mengangguk tanda mengerti. Satu kecupan mendarat di kening sang istri, hingga wanita itu merinding. Anita bergegas ke kamar mandi. Dadanya tidak bisa dikondisikan dia masih merasakan debaran aneh memenuhi ruang jiwanya.

***Meyyis_GoodNovel***

 Saat pulang dari pesta itu si kembar badannya panas keduanya nampak pucat. Keduanya tidak berhe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status