Share

Bab 107. Satu Atap

Belum sempat Salwa melangkah lebih jauh memasuki area kampus, sebuah tangan menarik lengannya. Hampir saja dia berteriak lantaran terkejut, tetapi mendengar suara cempreng yang khas itu membuat ia mengurungkan niatnya.

"Febby!" Dia memukul pelan lengan Febby dan diikuti gelak tawa gadis berambut ikal sebahu.

"Siapa yang nganterin kamu? Gak nyangka, kamu ternyata orang kaya."

"Eh, apa? Itu ... suami." Salwa berkata dengan memelankan suara. Tidak perlu semua orang tahu jika dia adalah wanita bersuami, bukan? Bahkan, Sean sendiri belum mempublikasikan pernikahan mereka pada khalayak umum.

"Ya ampun. Kamu udah nikah? Gila, gimana cara dapat suami tajir?" Febby tiba-tiba mengerutkan kening, menatap curiga ke arah Salwa. "Dia duda? Punya anak berapa? Atau jangan-jangan kamu jadi istri kedua?"

"Isssh!" Sekali lagi Salwa memukul lengan Febby. Temannya itu sembarangan kalau berbicara. "Enggaklah. Dia single."

Febby melongo, berjalan mengiringi langkah Salwa. "Ganteng, enggak? Ganteng mana sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status