Share

Bab 39

Tubuh kami hampir menyatu, ketika terdengar ketukan pintu dan suara memanggil nama suamiku.

"Man! Rahman!"

Seketika wajah penuh nafsu suamiku, berganti kecewa.

"Umi ngapain, sih! Ganggu aja!" Gerutu Mas Rahman, seraya turun dari tubuhku.

Dipungut nya handuk yang dia lempar sembarangan, untuk menutupi tubuh polosnya. Sejak dari kamar mandi pria itu sengaja tidak pakai baju, saking nafsunya ingin bercinta denganku.

Aku hanya terkikik geli melihat wajah cemberut suamiku. Tak ingin terlibat adu mulut dengan mertua, aku memilih menutup tubuh sampai leher dan pura-pura tidur.

"Man! Kamu belum tidur, kan?" Lagi, suara Umi memanggil disertai ketukan.

Nafsu sekali Umi untuk menghalangi anaknya memberiku nafkah batin, hingga segala cara dia lakoni. Aku jadi mikir, kok Umi nggak takut dosa, ya? Padahal beliau orang yang paham agama. Kok, bisa-bisanya berbuat konyol seperti itu. Kalau memang tidak menyukaiku, kenapa tidak terus terang saja pada anaknya. Batalkan pernikahan kami, kalau mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status