Share

Part 71 Panggilan Untukmu 2

Pak Norman tersenyum getir dengan ucapan panjang lebar adik iparnya. Namun ia serasa mendapatkan siraman rohani yang menyejukkan kalbunya. Bu Ariana benar, kenapa membebani diri dengan permasalahan yang tidak pernah selesai. Padahal permasalahan itu bisa saja selesai bertahun-tahun yang lalu.

"Maaf, Mas Norman. Kok saya jadi nasehatin Mas, sih. Harusnya saya nggak ikut campur."

"Nggak, Jeng. Saya malah berterima kasih," jawab laki-laki itu sambil tersenyum lantas segera pamitan.

Rumah Budhe Tami kembali sepi tengah hari itu. Saga mengajak Melati ke belakang. Melewati kebun sang budhe kemudian tembus ke belakang rumah milik Melati. Kebun itu tidak seluas lahan di belakang rumah Saga yang langsung berbatasan dengan persawahan penduduk desa.

"Di sini kita pernah menikah." Saga berhenti dibawah pohon Mangga Arummanis yang masih rindang. Sayangnya tidak ada buah karena baru mulai berbunga.

Melati menggelar tikar kecil dan mereka berdua duduk di sana. Menikmati semilir angin menjelang sore.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (31)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
aduuuhhhh mesti naggu banget deh kamu kak di akhir bab dibikin penasaran ......
goodnovel comment avatar
Lee Naa 84
apa hanya aku yg blm menemukan adegan dewasa di novelmu?...
goodnovel comment avatar
Sahnaz Hutomo
padahal dah nahan nafas td...malah di tunda nih sm Mbak Lis..hadewwh dak gak sabar nih.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status