แชร์

Part 72 Waktu yang Indah 1

ผู้เขียน: Lis Susanawati
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-07-27 14:59:50

Waktu yang Hilang

- Malam yang Indah

Melati terkesiap dan sempat merinding sesaat. Namun berusaha kembali tenang dan membalas kecupan Saga. Menghalau jauh perasaan asing yang menelusup dalam dada. Sudah terbiasa dengan Saga hanya teman biasa, kini laki-laki itu telah menjadi suaminya.

Malam pertama di kamar yang dulu ditempati Bu Ariani dan Pak Norman. Ranjang kayu jati dengan ukiran indah itu menjadi saksi menyatunya jiwa raga sepasang kekasih yang telah halal di hadapan Rabb-nya.

Desir angin malam menjadi simfoni indah yang mengiringi percintaan teman masa kecil itu. Saling memberi, saling menerima. Berjuang bersama dan lelah bersama juga. Saga tidak pernah memandang Melati itu bekas siapa. Baginya Melati tetap putih, sebersih bunga-bunga melati yang bermekaran di halaman depan sana. Melati tetap seindah gadis kecil yang dulu sering diboncengnya ketika bermain bersama. Dan sekarang teman masa kecil itu menjalani ritual sakral di malam pernikahannya.

Seandainya saja dulu Saga mau ber
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (7)
goodnovel comment avatar
Patia Al Adawiyah
kan kamu yg berhianat sama pernikahan mu jadi ya udah terima aja dengan siapa pun melati menikah emang mungkin jodoh nya saga bukti kesabaran bang saga akhirnya melati balik lagi ke saga
goodnovel comment avatar
Indah Wirdianingsih
semoga moa cepet punya adek
goodnovel comment avatar
Nurhamidah Hasty
so sweet....selalu berbahagia bg saga n mbak melati
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 73 Hari yang Indah 2

    Dipandang dari samping, Pak Norman melihat sosok Bu Ariani yang anggun. Dadanya berdesir. Buru-buru dialihkan perhatiannya pada sang putra dan mengajak Saga menyisih sejenak untuk bicara. Moana sedang bercanda dengan mamanya dan Mbah Putri Ariana. "Hari ini kalian balik ke Jogja?" "Ya, Pa. Rencananya sore nanti. Malam sampai Jogja. Besok pagi saya harus masuk kerja. Tak enak sudah beberapa hari ngambil cuti. Kuliah juga bolos beberapa kali.""Papa akan ngurusi semua biaya kuliahmu.""Tak perlu, saya juga punya gaji, Pa.""Pendidikanmu tanggungjawab papa. Gajimu untuk istrimu. Setelah ini kalian butuh tempat tinggal juga, kan?""Ya. Sebelum dapat kontrakan, sementara saya akan tinggal di kafe. Setelah ujian semester nanti, baru fokus nyari rumah kontrakan. Sebenarnya Bulek Ariana meminta saya tinggal bersamanya, tapi saya yang tidak enak. Sungkan."Saga diam sejenak."Bertemu beliau serasa saya bertemu dengan ibu lagi." Saga memandang halaman rumah peninggalan ibunya. Pak Norman ter

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-07-27
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 74 Hidup Baru 1

    Waktu yang Hilang- Hidup Baru Kelopak mawar dan melati menguarkan aroma wangi saat terlumat oleh aktivitas malam mereka. Bunga berjatuhan di atas karpet yang berada di bawah tempat tidur. Perjalanan berjam-jam tadi tidak membuat mereka lelah untuk mendaki bersama yang berakhir dengan senyum bahagia.Saga mendekap erat tubuh ramping sang istri. Ranjang sempit itu membuat mereka tidak leluasa untuk mengambil jarak dan bergerak. "Bang, kenapa janggal banget aku manggil dengan sebutan Abang. Panggilan Mas lebih terdengar manis dan menyenangkan. Ingat, nggak? Waktu aku kecil dulu juga memanggilmu Mas Saga. Setelah menikah dengan Mas Akbar saja, aku memanggilmu tanpa embel-embel Mas.""Oke, kamu manggil Mas juga tidak apa-apa," jawab Saga mengalah."Bener, Mas ikhlas?" Melati bertanya untuk meyakinkan diri."Tentu saja, Sayang. Senyamannya kamu saja."Melati tersenyum. Jemarinya meraba punggung Saga. Parut dari bekas luka-luka itu masih ada di tubuh tegap suaminya. Dibalik badannya yang

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-07-28
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 75 Hidup Baru 2

    Cekalan Saga tidak mengendur sama sekali. Dia suka menjahili istrinya. Menatap lembut yang membuat pipi Melati merona. "Nanti kamu telat, loh!" ulang Melati.Sebelum kembali terbuai, Saga segera bangkit dan mengambil jaket yang tergantung di balik pintu kamar. Meninggalkan baju kotornya di sana, karena mereka akan tinggal di kafe untuk sementara waktu. Ketika mengantarkan sang suami hingga di halaman depan kafe. Suasana masih gelap. Namun geliat aktivitas di jalan depan sana, sudah mulai padat. Saga mencium kening Melati sebelum pergi.***LS***"Mas Saga, pergi ke mana dalam beberapa hari nggak kelihatan pulang ke kosan?" tanya Farhana yang tiba-tiba muncul dengan pakaian olahraga. Calon dokter itu memang rajin lari pagi. Tentu menjaga kebugaran adalah prioritas utamanya. Sesuai dengan profesi yang dipilih.Saga yang hendak membuka pintu kamar kosnya menoleh. "Saya beberapa hari ini pulang ke Malang, Mbak.""Oh, pantesan. Soalnya mama juga nanyain, kenapa beberapa hari ini nggak na

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-07-28
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 76 Sekotak Cokelat 1

    Waktu yang Hilang- Sekotak Cokelat Selama lima belas menit Akbar menunggu di depan rumah Nara. Tapi tetap saja nomernya tidak bisa dihubungi. Dia memang sengaja mematikan ponselnya. Kenapa suka sekali menghilang? Dulu dia kabur karena diancam oleh Saga. Lalu sekarang dia kabur dengan alasan apa? Sengaja pergi biar dicari? Tidak. Akbar tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Namun untuk mengambil keputusan, mesti menunggu beberapa waktu. Menanti Nara pulang atau ia akan bertindak sepihak tanpa menunggu istrinya itu kembali.Akbar menyalakan mesin mobil, lalu meninggalkan tempat itu. Namun tidak langsung pulang. Dia ingin refreshing sejenak. Mobil melaju cepat meninggalkan kota Surabaya dengan segala kepadatan aktivitas penduduknya. Menuju kota otonom Batu. Kota yang terpisah dari Kabupaten Malang dan menjadi salah satu kota wisata yang paling terkemuka di Indonesia. Kota yang menyimpan sejuta kenangan indah baginya.Sebelum lahir Moana, dalam sebulan dia bisa mengajak Melati

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-07-29
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 77 Sekotak Cokelat 2

    Mereka melangkah melewati lorong untuk menuju ruang rapat yang berada di bangunan yang terpisah dari bangunan induk. Anggota meeting sudah berada di sana, tinggal menunggu Pak Benowo dan Saga saja.Lima menit kemudian, rapat di mulai. Membahas tentang survei pasar, yang berkaitan dengan daya beli masyarakat terhadap perumahan, developer kompetitor, harga jual, harga kalkulasi keseluruhan material untuk bangunan. Membahas tentang tim produksi juga mendiskusikan segala kemungkinan terjadinya kesalahan, kekacauan, yang mempengaruhi hasil akhir properti. Termasuk penataan jalan, pintu gerbang utama, pos satpam, dan biaya perawatan lainnya.Meeting kali ini memang lebih lama dari biasanya. Sebab Pak Benowo memperkenalkan kembali putranya yang sempat mundur dari perusahaan dan memilih berkarir di luar negeri. Namun sekarang telah siap kembali bergabung dengan perusahaan keluarga.Gama sendiri dengan penuh percaya diri, bicara pada peserta rapat, bahwa dia siap bergabung kembali dengan peru

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-07-29
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 78 Bukan Mantan 1

    Waktu yang Hilang- Bukan Mantan"Laki-laki apa perempuan?" tanya Melati pada gadis berjilbab hitam di depannya."Perempuan, Mbak.""Oke, suruh tunggu sebentar, ya." Selama di Jogja, Melati tidak memiliki teman dekat. Kenal hanya sepintas saja karena seringnya mereka ke kafe. Cuma say hello, ngobrol sejenak, gitu saja. Terkadang ada juga langganannya tukang daging itu yang sering mengajak anak dan istrinya makan di kafe. Tapi jarang memanggilnya, biasa Melati yang menghampiri untuk menyapa mereka. Kalau pun ada yang booking tempat atau mau pesan makanan, biasanya langsung ke karyawan nanti baru pekerjanya yang menyampaikan kepada Melati.Setelah anak buahnya pergi, Melati mengangkat nampan. Dia harus mengutamakan meladeni makan malam untuk suaminya lebih dulu.Di luar, Saga menunggu di salah satu bangku kosong paling tepi di bawah pohon bunga tabebuya. Lelaki itu tersenyum pada sang istri yang menghampiri sambil membawa nampan.Menu yang sederhana. Semangkuk sayur pakis, tempe goren

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-07-31
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 79 Bukan Mantan 2

    Kalau langsung diberitahu, pasti Saga bakalan kaget. Merusak suasana makan malam mereka. Walaupun Saga pernah bilang tidak memiliki perasaan pada Alita, tapi bagaimanapun juga mereka dulunya adalah teman kuliah. Bahkan Saga pernah menyetujui dijodohkan dengan gadis itu. Kalau setuju menikah, berarti siap hidup dengan Alita selamanya.Ketika tengah menikmati makan malam dan berbincang dengan sang istri. Ponsel Saga berdering. Ada panggilan dari Bu Ariana."Assalamu'alaikum, Bulek.""Wa'alaikumsalam, Ga. Kamu sudah pulang?""Iya, saya di kafe sekarang.""Tadi siang kamu ketemu Gama di kantor?""Iya.""Bulek cuman mau ngasih tahu. Gama memang agak angkuh, Ga. Kamu nggak usah kaget dengan apapun yang dia ucapkan. Ambisinya terlalu tinggi. Dia ingin menguasai banyak hal. Dipikir berkarir di luar negeri bisa menjadikannya jauh lebih besar, makanya dia meninggalkan perusahaan, meninggalkan istri dan anaknya. "Tapi kenyataannya dia gagal. Karir gagal, rumah tangga pun berantakan. Sekarang dia

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-07-31
  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 80 Cemburu 1

    Waktu yang Hilang- Cemburu Alita yang hendak ke kamar mandi berdiri terpaku memandang Saga. Kaget karena bertemu laki-laki itu di Jogja sini, apalagi di kafenya Melati. Tadi Melati tidak memberitahu kalau ada Saga di kafenya.Saga mengulurkan tangan. "Apa kabar, Alita?""Kabar baik," jawab gadis itu gugup sambil menyambut uluran tangan Saga. "Kamu ada di sini, Ga.""Ya, aku sudah hampir enam bulan tinggal di Jogja."Perempuan itu tampak heran sekaligus juga bingung, tapi ada binar bahagia pada tatapannya. Kenapa Saga ada di kafe Melati juga? Apa seperti dirinya yang sengaja datang karena tahu kalau kafe itu milik Melati? Mantan kakak ipar Saga sendiri."Aku dan Melati menikah belum ada seminggu."Alita makin terbeliak kaget. Bibirnya sampai membentuk huruf O seraya menatap serius pada Saga.Pada saat yang bersamaan, muncul Melati dari dalam. Wanita itu pun kaget karena tiba-tiba saja Alita sudah ada di dekat suaminya. Dipikir sudah pergi karena kafe mau tutup."Sayang, sini!" Saga m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-01

บทล่าสุด

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 173 Best Moment 2

    Saga meletakkan ponsel di jok samping. Beberapa kali membunyikan klakson tapi juga percuma. Kemacetan sudah memanjang mulai dari depan. Macet total karena ada perbaikan jalan. Bisa jalan hanya bergerak maju sendikit, lantas berhenti lagi.Sabar sabar. Ini bukan di film India yang dia bisa meninggalkan mobilnya di sana dan lari secepat Cetah yang melompat dari mobil ke mobil lainnya, bahkan melangkahi bangunan tinggi. Adegan film yang rasanya sangat mustahil dan tidak masuk akal itu, ingin rasanya di tiru saat ini.Melihat ponselnya kembali berpendar, membuat Saga menyambar benda itu. "Halo, Sayang. Bagaimana?""Aku sudah sampai rumah sakit, Mas. Barusan di periksa dokter.""Lalu ....""Ternyata ini sudah bukaan lima. Dan aku bisa lahiran normal.""Loh, katanya beresiko kalau lahiran normal? Mana dokternya biar mas ngomong sama dia.""Dokternya sudah kembali ke kantor. Katanya nggak apa-apa aku lahiran normal. Barusan di cek semua baik-baik saja. Tensiku juga normal. Mas, jangan khawati

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 172 Best Moment 1

    Waktu yang Hilang- Best MomentSaga membantu Melati menyiapkan segala perlengkapan untuk persalinan Minggu depan. Dokter kandungan sudah menyarankan supaya Melati melahirkan secara cesar saja untuk persalinan bayi kembarnya. Melati menolak, tapi Saga memintanya untuk menyetujui. Mengingat dua bulan terakhir ini Melati dua kali opname karena demam tinggi. Minggu depan genap 38 minggu usia kehamilannya. Dokter kandungan sudah menetapkan jadwal operasi untuknya.Kedua janinnya sehat. Masing-masing memiliki plasenta dan air ketuban. Jadi sudah siap dilahirkan di Minggu ke 38."Budhe Tami sampai sini sekitar jam setengah tiga sore, Mas. Tadi siang beliau ngabari," kata Melati sambil melipat baju yang hendak di masukkan ke dalam travel bag."Oke, besok mas akan pulang lebih awal dan langsung jemput budhe ke stasiun."Budhe Tami memang akan menemani Melati pada persalinan nanti. Rencananya wanita itu akan tinggal di Jogja sampai si kembar umur selapan."Mulai besok nggak usah lama-lama di

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 171 Gama dan Perempuan Itu 2

    Melati tersenyum. Jagoan kecilnya sudah tebar pesona. Melihat Shaka, ia jadi teringat masa kecil suaminya. Begitulah Saga waktu kecil. Tapi Shaka memang lebih bersih dan terawat, karena jarang bermain di kebun. Kalau Saga dulu, keluyuran di kebun sampai kulitnya lecet-lecet. Berenang di kali bersama teman-teman, termasuk dirinya juga. Melati paling kecil di antara mereka."Kenapa senyum-senyum?" senggol Saga."Aku ingat masa kecilmu, Mas."Saga hendak menggoda sang istri, tapi mereka dikejutkan oleh suara salam dari pintu depan."Itu Gama datang!" Bu Ariana bangkit dari duduknya dan melangkah ke ruang tamu. Wanita itu tercekat sejenak saat melihat Gama datang bersama seorang wanita tinggi semampai. Memakai celana bahan warna krem dan blouse warna putih. Diakah pacar Saga? Gadis itu tersenyum ramah dan mencium tangan Bu Ariana. "Selamat malam, Tante.""Selamat malam.""Namanya Alita, Bulek." Gama memperkenalkan gadis itu pada sang bulek. Membuat Bu Ariana kaget, tapi tidak menunjukkan

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 170 Gama dan Perempuan Itu 1

    Waktu yang Hilang- Gama dan Perempuan ItuAkbar melongok ke luar jendela. Meninggalkan sejenak laptopnya untuk melihat apa yang tengah dilakukan oleh Moana dan Shaka di luar sana.Tampak dua bocah itu sedang duduk di bawah pohon mangga. Bermain masak-masakan. Moana menuangkan sesuatu dari teko kecil ke dalam cangkir mainan. Shaka lantas pura-pura meminumnya. "Manis?"Shaka mengangguk-angguk. Moana kemudian memberikan piring kecil berisi biji-bijian. "Di makan, ya!"Bocah laki-laki itu mengikuti perintah sang kakak. Pura-pura memakan benda di piring kecil yang sama sekali memang tidak boleh di konsumsi.Pertama kali diajak bermain masak-masakan oleh Moana, Shaka sempat bingung. Dia tidak pernah bermain seperti itu, bahkan melihatnya pun belum pernah, karena mainannya di rumah hanya mobil-mobilan, robot, puzzle, dan buku mewarnai.Akbar tersenyum melihat tingkah mereka. Bahagia karena mereka sangat rukun. Shaka juga penurut. Dia juga kerasan tinggal di Malang. Tapi di Jogja sana, Saga

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 169 Terbongkarnya Rahasia 2

    Sebenarnya Melati berharap kalau Moana yang akan tinggal di Jogja selama liburan. Ternyata Shaka yang justru ingin ikut ke Malang. Baik Saga maupun Melati hanya khawatir kalau anak itu tiba-tiba rewel dan minta pulang. Sebab selama ini jarang sekali berjauhan dari kedua orang tuanya. Paling seharian main ke rumah Bu Ariana dan sorenya sudah di antar pulang."Lasmi kamu suruh ikut?""Ya, Bulek. Mak Lasmi sendiri juga pengen ke Malang.""Uti bakalan kangen sama kamu." Bu Ariana mengusap kepala Shaka."Uti, mau ikut?" Ah, malah ditawari pula."Enggak. Uti nunggu Shaka di sini saja."Bu Ariana mengusap permukaan perut Melati. "Kemarin jadi pergi ke dokter?""Ya.""Cowok apa cewek?""Cowok lagi dua-duanya," jawab Melati sambil tersenyum."MasyaAllah. Moana bakalan cantik sendiri."Melati tersenyum. Akbar yang duduk tidak jauh dari mereka mendengar jelas percakapan itu. Dia juga tidak sabar ingin segera melihat bayi kembar Melati lahir ke dunia. Dalam hati turut juga merasakan kebahagiaan i

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 168 Terbongkarnya Rahasia 1

    Waktu yang Hilang- Terbongkarnya Rahasia "Aku paham bagaimana perasaan Mbak Melati, Mas. Dulu saja dia sempat stres saat berpisah dengan Moana, setelah kalian resmi bercerai." Tini berusaha memberikan pengertian pada Akbar. Sebab dia tahu betul bagaimana sedihnya Melati kala itu."Kamu tahu?""Ya, aku tahu." Tini menarik diri dan duduk tegak menghadap sang suami. "Maafkan aku. Dulu aku diam-diam membalas pesan yang dikirimkan Mbak Melati. Hampir tiap saat aku mengirimkan foto kegiatan Moana."Akbar juga menegakkan duduknya. Serius mendengarkan istrinya bicara. Baru kali ini ia tahu kenyataan yang sudah lewat kurang lebih empat tahun yang lalu."Aku nggak sampe hati melihat Mbak Melati menangis setiap hari dan menderita, Mas. Tiap malam telepon aku dengan suaranya yang serak. Aku bisa merasakan bagaimana sakitnya berpisah dari anak. Aku saja yang hanya pengasuh Moana, selalu terbayang-bayang jika aku izin pulang. "Dia cerita mengalami hal tersulit setelah meninggalkan Wonosari. Data

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 167 Keputusan Saga 2

    "Mas, cepetnya dapat buah ini!" Melati berbinar-binar melihat dua pack nectarin di atas meja makan setelah ia turun dari lantai dua.Saga tersenyum menghampiri. Tubuh laki-laki itu basah berkeringat setelah joging dan push up di teras samping.Melati membuka bungkusnya dan langsung meletakkan di wadah untuk dicuci. Kembali duduk dan menikmati buah yang semalam membuatnya ngiler saat melihat review seorang food vlogger."Sayang, kamu nggak sarapan dulu. Kamu bisa mules nanti.""Habis ini aku langsung sarapan.""Gimana, manis?" tanya Saga yang duduk di depan sang istri dan memerhatikan Melati yang tengah menikmati buah yang diidamkan."Manis, juicy, padet, tapi masih ada sedikit asemnya. Mas, coba saja!" Melati menyodorkan wadah buah ke hadapan sang suami.Saga tersenyum. Lagak istrinya sudah meniru seperti seorang food vlogger yang tengah bikin konten. Diambilnya sebiji dan memperhatikannya sebelum digigit. Donut Nectarine. Memang bentuknya seperti donat, tapi tidak berlubang tengahnya

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 166 Keputusan Saga 1

    Waktu yang Hilang- Keputusan SagaSaga meletakkan ponselnya setelah mengetik balasan untuk pesan dari sang kakak. Laki-laki itu menatakan bantal agar sang istri lekas berbaring.Dibantunya Melati merebahkan diri. Begitu payahnya kehamilan kali ini. Untuk berbaring saja kesulitan. Tiap tidur berulang kali merubah posisi karena terasa engap."Gimana, nyaman begini?" tanya Saga setelah meletakkan satu bantal di belakang punggung Melati dan meletakkan bantal tipis sebagai penyangga perut, karena Melati tidur agak miring."Ya."Saga juga berbaring setelah menarik selimut hingga sebatas perut Melati. Mereka saling berhadapan."Tadi yang ngirim pesan Mas Akbar. Besok keluarga Malang datang ke sini karena Moana sudah mulai libur sekolah." Saga bicara dengan nada lembut, khawatir Melati kaget.Kalau dulu mereka pasti bahagia jika keluarga dari Malang datang berkunjung. Mungkin kali ini berbeda setelah Melati mengetahui keinginan kakak ipar sekaligus mantan suaminya.Tampak ada binar bahagia s

  • Waktu yang Hilang (Setelah Dia Hadir di Antara Kita)   Part 165 Twin 2

    Tiga tahun kemudian ....Seorang bocah laki-laki umur tiga tahun setengah tengah asyik bermain mobil balap. Duduk anteng di bangku besi sebelah kanan sang papa. Seorang wanita yang tengah hamil duduk di sebelah kiri dari pria tampan itu.Saga dan Melati memang tengah antri di dokter kandungan. Malam ini jadwal pemeriksaan kehamilannya yang ketiga. Makanya Saga mengusahakan pulang lebih awal, supaya bisa menemani sang istri ke dokter.Kehamilan Melati sudah memasuki usia lima bulan. Namun besar perutnya seperti tengah mengandung usia tujuh bulan. Sejak awal pemeriksaan, dokter sudah memberitahu kalau mereka akan memiliki bayi kembar. Dan pemeriksaan kali ini, mereka sepakat ingin mengetahui jenis kelamin kedua calon anak kembarnya.Bapaknya Melati juga terlahir kembar. Tapi kembarannya meninggal sehari setelah dilahirkan.Ketika diberitahu tengah mengandung janin kembar. Kebahagiaan Saga dan Melati tiada terlukiskan. Rasa syukur tiada tara di ucapkan nyaris setiap waktu. Janin kembar y

DMCA.com Protection Status