Share

BAB 136. Ibu iri hati.

“Eh, benar itu kata Lili. Orang zaman sekarang itu yang penting dilihat orang lain mewah tanpa peduli benar atau tidaknya, halal haram sikat!” ucap Wak Romlah lagi. Mereka kemudian tertawa sinis padaku.

“Terima kasih ya, Ibu-ibu yang baik hati sudah mentransfer pahala padaku. Lain kali kalau mau ngomongin orang berkaca dulu, diri kita sudah benar atau belum. Yang pakai pelaris siapa yang dituduh siapa. Awas loh, Bu-ibu nanti kalian jadi sasaran berikutnya,” katakaku telak. Ibu melotot tidak suka. Sedang yang lain saling pandang mungkin tidak paham dengan yang aku ucapkan.

Tanpa mau dengar celotehan mereka lagi aku masuk rumah. Lebih baik aku browsing di internet cari model rumah yang bagus untuk kami.

Tak lupa aku foto orang-orang yang sedang menurunkan genteng dari mobil truk dan juga memfoto semua bahan-bahan bangunan yang sudah terjejer rapi. Aku jadikan satu foto pakai aplikasi foto grid lalu kukirim ke Mas Danu.

[Ya Allah, Sayang sebanyak ini yang dikirim, Bapak?] Mas Danu langsu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status