Share

BAB 139. Semua demi uang.

“Eh, sekata-kata kamu sama orang tua!” teriak Wak Tono memarahiku.

“Mas, sudahlah enggak usah mengelak, Ita itu bukan asal nuduh, kami dikasih tahu oleh bapaknya Danu sendiri, Wasimin. Dia sudah pulang,” sahut ibu.

Wak Tono kaget dan seketika bisa duduk. Tingkahnya seperti maling yang ketahuan Wak Tono kalau tidak sakit begini pasti dia sudah lari kabur.

“Jangan mengarang cerita kamu, Yem,” ucap Wa Tono.

“Buat apa aku mengarang cerita memang kenyataannya begitu,” jawab ibu ketus.

“Ya Allah, jadi Lek Wasimin sudah pulang, Bu? Di mana dia sekarang?” tanya Mbak Asih antusias.

“Ya, di rumahnya sana dekat kantor kecamatan dia sama istri mudanya di sana,” jawab ibu.

“Ayok, Bu, kita ke sana! Aku ingin sekali bertemu Lek Wasimin,” sahut Mbak Lili.

“Ibu enggak tahu persis rumahnya di mana dia hanya bilang begitu, tunggu sajalah nanti juga ke sini,” jawab ibu.

“Kenapa Ibu enggak cerita dari kemarin?” tanya Mbak Asih.

“Gimana Ibu mau cerita kalian sibuk semua,” jawab ibu kesal.

“A—aku permisi ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status