Share

BAB 106. Mereka marah.

“Danu, ya Allah, Nak. Kamu lama sekali berangkat pagi pulang sore begini,” kata ibu dibuat-buat.

“Iya, kan, namanya juga lagi mau bisnis, Bu. Jadi ya, gini. Duh, senengnya ya, sekarang Mas Danu sama Mbak Ita bakalan jadi orang kaya,” sahut Bu Jum si ratu gosip.

“Aamiin ... doakan saja, ya, Bu,” jawabku.

“Asih! Sih, bawa sini dulu itu tadi yang kita masak, Nak!” teriak ibu.

Aku yakin mereka mau memberi kami makanan lagi.

“Nah, Danu. Lihat itu. Tadi Ibu minta tolong sama suami Bu Jum untuk membuat aliran air ke rumah kamu, biar kami sama Ita ke kamar mandinya tidak jauh. Tenang sudah tidak nimba. Pakai sanyo,” cicit ibu.

Kami terbengong.

“Semunya habis 500 ribu rupiah, Nak. Ongkos suami Bu Jum 100 ribu rupiah.” Nah, kan, benar filingku.

Ck, ibu tidak akan kehabisan akal untuk mendapatkan uang dari Mas Danu.

“Asih! Cepetan!” teriak ibu lagi.

“Sabar, Bu. Ih, teriak-teriak terus!” jawab Mbak Asih kesal.

“Mbak Lili ke mana, Bu?” tumben dia enggak ikut nimbrung bareng kakak dan ibunya.

“Ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status