Share

BAB 110. Lagi-lagi ibu.

Awalnya Wira cuek karena Mas Danu yang memanggil, tapi setelah dia melihatku langsung menghampiri.

“Mbak, ya Allah, kok bisa sampai sini?” tanya Wira padaku. Dia sama sekali tidak menyapa Mas Danu.

“Iya, Wir, ini Mbak sama Mas Danu—“

“Apa kalian bekerja juga di kota ini? Kasihan sekali kamu Mbak,” ucap Wira memotong omonganku. Dia melirik sinis pada Mas Danu.

“Tidak Wir, kami ke sini belanja. Itu belanjaanya masih di masukkan ke mobil,” jawabku sambil menunjuk mobil juragan ikan.

Wira mengerutkan keningnya pasti dia heran dan tidak menyangka. “Mbak disuruh siapa belanja sebanyak itu?” tanyanya lagi.

“Tidak ada yang menyuruh, itu belanjaan kami. Alhamdulillah kami mau buka toko di pasar induk kecamatan tempat tinggal Mbak.” Wira kaget lalu melihat Mas Danu tidak percaya.

Sebenarnya aku takut Mas Danu mau berbalik mengejek, tapi dia tidak melakukan itu. Mas Danu memang benar-benar orang baik.

“Sayang, kok kamu berdiri di situ lama banget. Siapa dia?” tanya seorang gadis yang tadi ngobro
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status