Share

74. Tegas pada Dewi

Bolehkan aku menganggap istri tua mas Batara adalah pelakor? Wanita itu terus saja mencoba mengirimkan pesan pada suamiku. Jika nomornya aku blokir, maka ia pun akan mengganti dengan nomor lain. Dewi sangat membuatku kesal. Memang aku tidak perlu khawatir akan suamiku, tetapi batu yang keras, jika terus saja ditetesin air, maka bisa berlubang bukan? Aku tidak mau perasaan mas Batara jadi terkikis karena Dewi yang terus menganggu.

Kring! Kring!

Lamunanku buyar saat ponselku berdering.

Ada nama Fano di layar ponselku. Fano adalah asisten mas Batara yang berjenis kelamin lelaki. Aku memang yang minta agar suamiku memiliki asisten lelaki saja, jangan perempuan.

"Halo, Fano, gimana? Ada kabar apa?"

"Halo, Bu, di kantor ada Bu Dewi."

"Apa? Mau apa Dewi ke kantor mas Batara?"

"Gak tahu, Bu, tapi bawa rantang. Mungkin bawain bekal makan siang." Aku menggeram. Untunglah mas Batara puasa hari ini, sehingga bisa aku pastikan suamiku tidak akan menyentuh masakan Dewi. Bisa saja makanan itu men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status