Share

80. Karma Selanjutnya

"Cepet sehat lagi ya, Bu Kikan." Tim dari wanita itu menjenguknya di rumah sakit.

"Makasih ya. Kalian jadi repot mampir ke rumah sakit. Mana jauh pula dari kantor," jawab Kikan diiringi senyuman tipis.

"Gak papa, Bu. Semoga lekas pulih dan sehat lagi. Pak Adit tadi udah bilang ke kita, mungkin Bu Kikan akan cuti," ujar Rubi yang sekarang menjadi asisten dua Kikan di kantor.

"Iya, gimana mau kerja, cium aroma lelaki bikin saya enneg!" penjenguk yang ada di dalam ruangan Kikan ikut tertawa cekikikan karena empat orang staf lelaki yang ikut menjenguknya, tidak boleh ada yang masuk ke dalam. Begitu juga dengan Batara yang hanya bisa berdiri di depan pintu. Jika Batara memaksa masuk, maka Kikan harus memakai masker.

"Pak Batara kasihan sekali, masa istrinya langsung muntah begitu pak Batara dekat-dekat," celetuk Selfi dan yang lain pun serentak tertawa.

"Sudah jadi nasibnya, siapa suruh banyak banget istri," komentar Kikan sambil berdecih.

"Oh, iya, Bu, ngomong-ngomong soal banyak istr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status