Undesirable Wedding

Undesirable Wedding

last updateHuling Na-update : 2021-10-09
By:  Bubibupeach  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 Mga Ratings. 14 Rebyu
39Mga Kabanata
16.3Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
Leave your review on App

Baru saja mendapatkan penolakan dari sang pujaan hati, Dean Giriandra yang patah hati malah dipertemukan dengan seorang gadis pilihan mendiang ayahnya. Butuh pelampiasan, lelaki itu akhirnya menyetujuinya. Namun, ternyata pernikahan tak semudah bayangannya. Perempuan yang dipilih sang ayah rupanya bukan perempuan sembarangan.

view more

Pinakabagong kabanata

Libreng Preview

Aisha Dianitha Pramono

Aisha Dianitha Pramono.Batin Dean melonjak senang saat indera penglihatannya menangkap sosok pemilik nama itu. Ia buru-buru menuruni tangga agar bisa cepat sampai di ruang televisi. Sudah dua hari ia berkeliaran di rumah Arya karena sedang membuat kamar untuk Gibran, anak baru di rumah sahabatnya itu. Tak disangka-sangka, hari ini Dian datang ke rumah ini."Jadi nggak bisa nih, Mas?"Dian terlihat merajuk dan Dean merasa suara rajukan Dian seperti alunan lagu di telinganya."Nggak bisa, Dek. Di rumah lagi ada yang kerja." jawab Arya. Bapak itu terlihat sibuk dengan dua anaknya. "Kenapa nggak ke tempat belajar nyetir aja. Bayar paling berapa?""Nggak mau, Mas. Nggak berani."Dean yang sampai di ruang televisi itu lalu duduk tanpa diperintah. Duduk di sofa yang lain dari Dian duduk. Sengaja, agar dia bisa melihat wajah ayu Dian dengan leluasa. "Ada apa, sih?" tanyanya kepo."Kepo kayak dora." gumam Arya dan mendapat lirikan maut dari D

Magandang libro sa parehong oras

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Agus Irawan
hai kak mampir juga ke Novelku yuuk. judul "Kembang Desa Sang Miliarder" pena "Agus Irawan
2023-03-27 13:22:17
0
default avatar
rosita30377
sekelumit rindu juga up disini yaa pleasee
2023-01-01 18:07:32
0
user avatar
Wiwin Selvianti
yg lain di up donk
2022-12-06 21:50:21
0
user avatar
yenyen
kan kan sedih kan aku nya ............
2022-05-14 06:30:37
0
user avatar
Ratna Nanna
baru mau baca kayaknya seruuu cerita dean
2022-02-16 06:06:09
0
user avatar
V_N
BAGUS CERITANYA (。’▽’。)♡
2022-02-12 11:00:46
0
user avatar
Inganatul M
udah baca sampe akhir........., ditunggu yg sekelumit rindu ...
2021-10-14 22:09:13
1
user avatar
Helmiyati Akmal
suka sama semua karya author nya, meskipun belum bisa baca semuanya termasuk SR sama MR, tapi yg udah pernah kubaca selalu ku ulang2 bancanya. apalagi undesirable baby itu yg pertama aku baca dan yg paling suka, Kinan sama Arya asli nggak bisa move on dari mereka...
2021-10-14 15:10:51
3
user avatar
juraida juraidaida
suka sama jalan ceritanya ............
2021-10-14 12:08:48
3
user avatar
Banin SN
Thoor... Baru intip ceritamu eh ternyata udah ramai bgt ini... Lanjut terosss ditunggu updatenyaaa
2021-10-14 12:00:45
1
user avatar
Ngadiono No
terima kasih banyak author ceritanya bagus simple tp berkelas.I like it.........
2021-10-13 20:08:04
1
user avatar
LysiGalaxy
omg kak..... akhirnya ketemu ama Dean Dian aku. please upload karya kakak yg lain disini juga dong. soalnya K.B.M. gak semua punya kak. semangat kak. moga slalu sukses ...
2021-10-11 12:38:33
1
user avatar
Inganatul M
ditunggu lanjutannya kaka'
2021-10-03 00:56:31
1
user avatar
Nita Cintani
................................................
2021-09-25 20:12:30
1
39 Kabanata

Aisha Dianitha Pramono

Aisha Dianitha Pramono.Batin Dean melonjak senang saat indera penglihatannya menangkap sosok pemilik nama itu. Ia buru-buru menuruni tangga agar bisa cepat sampai di ruang televisi. Sudah dua hari ia berkeliaran di rumah Arya karena sedang membuat kamar untuk Gibran, anak baru di rumah sahabatnya itu. Tak disangka-sangka, hari ini Dian datang ke rumah ini."Jadi nggak bisa nih, Mas?"Dian terlihat merajuk dan Dean merasa suara rajukan Dian seperti alunan lagu di telinganya."Nggak bisa, Dek. Di rumah lagi ada yang kerja." jawab Arya. Bapak itu terlihat sibuk dengan dua anaknya. "Kenapa nggak ke tempat belajar nyetir aja. Bayar paling berapa?""Nggak mau, Mas. Nggak berani."Dean yang sampai di ruang televisi itu lalu duduk tanpa diperintah. Duduk di sofa yang lain dari Dian duduk. Sengaja, agar dia bisa melihat wajah ayu Dian dengan leluasa. "Ada apa, sih?" tanyanya kepo."Kepo kayak dora." gumam Arya dan mendapat lirikan maut dari D
Magbasa pa

Kerasnya Hidup

Seperti paku berdiri yang dipukul palu. Dean terpaku di tempatnya duduk. Alunan nada dari Dian kali ini sungguh menyayat hati.Apa tadi?Masih ingin kuliah.Belum memikirkan pasangan.Sudah dianggap seperti kakaknya sendiri.Perlahan kesadaran Dean mulai merayapi. Ujung bibirnya sedikit naik. Masih tak percaya akan penolakan itu. Dia ditolak mentah-mentah oleh Dian.Dean sangat sadar dengan ucapannya. Dia juga tahu jika Dian pasti lebih mementingkan pendidikannya. Tapi, Dean juga tidak pernah main-main. Andai Dian menjawab iya, maka dia akan menunggu se-lama apapun sampai gadis itu siap.×Mobil merah itu berhenti di pinggir jalan depan rumah. Dean tidak bisa membawanya masuk ke halaman rumah karena sedang ada mobil lain terparkir di sana. Mungkin ibunya sedang mendapat tamu. Masih lemah dan lunglai, pria itu keluar dari kendaraannya itu. Dia tadi tidak kembali ke rumah Arya. Dia langsung pulang ke rumahnya sendiri.Tepa
Magbasa pa

Janji

Dean memijit kepalanya yang seketika merasa pening. Ternyata bukan ibunya yang dilamar. Tapi, dia sendiri. Sudah 2020, pihak wanita yang melamar pihak lelaki itu tak masalah. Itu namanya emansipasi."Om ini hanya menyampaikan amanat Almarhum bapakmu. Kalau kamu mau ya syukur, kalau tidak, ya tidak apa-apa." Pria tua bernama Om Dedi itu ikut bersuara. "Jaman sekarang mana ada yang mau dijodohkan. Pasti Nak Dean juga sudah punya pacar."Pacar dari hongkong. Yang mau diseriusin aja udah kabur duluan Om. Dean menjawab dalam hati, miris."Dean belum punya pacar kok." Tiba-tiba Ibu Lis yang menjawab. Beliau masih tersenyum pada tamunya itu."Oh ya. Ha ha ha ...."Bang***. Maki Dean dalam hatinya lagi. Dia ditertawakan bapak-bapak ini. "Ehm, gini Om. Maaf, bukan maksud saya mau menolak atau ....""Biar mereka ketemu dulu aja, Mas Ded. Urusan iya atau tidak itu nanti belakangan. Biasanya kalau sudah saling ketemu, yang awalnya nggak mau bisa jadi ma
Magbasa pa

Perjanjian

Ibu Lis adalah orang yang tak suka dibantah. Begitu pula dengan Dean. Tapi, lelaki itu tak akan bisa membantah sang ibu jika beliau sudah mengeluarkan perintah. Seperti siang ini, seperti anak kecil yang akan mendapat hukuman jika tak mau menuruti ucapan ibunya. Dean sudah duduk malas di sebuah cafe bersama seorang perempuan yang katanya anak Om Ded-ded itu. Alya Savira."Jadi, apa alasan lo nerima perjodohan ini?" tanya Dean setelah basa-basi mereka yang benar-benar basi. Alya bilang dia akan menerima perjodohan itu. Gampang sekali dia.Alya menoleh sekilas pada pria itu. Punggungnya masih bersandar dan kedua tangannya masih bersedekap. "Ya... Cuma biar ganti status aja. Lagian lo juga nggak buruk rupa." jawabnya santai. Gadis itu tak berniat menyeruput kopinya lagi.Dean berdecak dalam hati. Perempuan ini cocok sekali dengan sang ibu. Buruk rupa? Hah?"Bokap gue udah tua. Dia minta gue cepet-cepet nikah." sambung Alya.Dean melirik Alya sekilas.
Magbasa pa

Tercekik

Entah ungkapan apa yang tepat untuk menggambarkan situasinya saat ini. Dean merasa seperti tercekik. Isi kepalanya sudah penuh dengan rencana untuk membalas Alya. Tapi semuanya buyar saat ada Dian. Adik sahabatnya itu masih menguasai hatinya. Sejak tadi pria itu memilih diam dan fokus pada kemudinya. Alya yang duduk di sampingnya santai saja memainkan gawai. Gadis itu tadi sempat bercengkrama sebentar dengan Dian yang duduk di belakang.Mobil berhenti di pinggir jalan di depan sebuah rumah bernuansa klasik. Tak begitu besar karena pagarnya tak cukup tinggi dan Dean bisa melihat Om Ded-Ded itu di teras bersama seorang wanita, mungkin istrinya. Oh, berarti Om Ded-Ded itu tidak single."Mampir dulu, Nak." seru Om Ded-Ded itu dari tempatnya duduk.Dean akhirnya keluar untuk sekadar menyapa pria tua itu. Dia tidak mau dianggap tidak memiliki sopan santun. Dean meninggalkan Dian sendirian di dalam mobil.Tegur sapa itu hanya sebentar karena Dean beralasan harus
Magbasa pa

Sandiwara

Tak langsung ke kamarnya saat ia sampai di rumah. Dean memilih naik ke kamar adik bungsunya, Lintang. Dia tadi langsung kabur setelah terjadi prahara di rumah Arya. Kinan dan Tiara ngambek kepada suami-suaminya. Sukurin, salah siapa menantang duluan."Dek, udah tidur?" tanyanya setelah mengetuk pintu itu dua kali."Belum, Kak." Terdengar jawaban dari dalam."Kakak boleh masuk?" tanya Dean lagi."Iya, Kak. Nggak dikunci kok."Dean membuka pintu itu. Melangkah masuk dan duduk di atas tempat tidur Lintang. Melihat adiknya yang masih sibuk belajar di meja belajarnya. "Gimana temenmu?"Lintang menoleh sebentar. "Iya, udah aku telpon tadi. Katanya juga mau ke toko buku. Udah sampai rumah kalau sekarang."Dean melongo, tapi dia masih bisa menutupi keterkejutannya. Kok bisa sama begitu. Dia tadi kan hanya mengarang saja.×××Ibu Lis dan Om Ded-Ded itu memang orang yang gercep sekali. Kini mereka semua sudah ada
Magbasa pa

Kejutan Untuk Sahabat

"Turunin gue di depan situ aja."Dean menoleh ke samping kirinya. Melihat Alya yang menunjuk ke arah pinggir jalan. Mereka pulang berdua dengan dalih akan mencari baju pengantin. Berdua saja karena mereka tak mau diganggu. Pria itu sebenarnya heran dengan maksud Alya, tapi dia menepikan mobilnya juga."Gue tahu kalau lo lagi sibuk. Biar gue aja yang cari bajunya. Percaya sama gue, selera gue bagus." ucap Alya seraya melepaskan sabuk pengaman yang membelit badannya. Ia lalu membuka pintu.Dean mengangguk saja. Toh apa yang dikatakan Alya itu memang benar. Eh, tapi bagaimana bisa gadis itu tahu jika dia sedang sibuk. Apa memang kentara sekali jika dia sesibuk itu?×Pukul setengah empat sore, rapat dengan klien besar itu sudah selesai. Raka bilang dia boleh langsung pulang dan tak perlu kembali ke kantor. Katanya si bos itu juga akan langsung pulang. Kangen pada istri dan calon bayi kembar mereka begitu ucapnya. Dean bisa melihat dengan jelas k
Magbasa pa

SAH

Saya terima nikah dan kawinnya Alya Savira Wiryawan binti Dedi Wiryawan dengan mas kawin uang senilai dua juta dua puluh ribu rupiah dibayar tunai. Teringat akan ucapannya yang lantang dan mantap. Dean menggerakkan lehernya yang kaku. Sampai malam ini pun dia masih belum percaya jika statusnya sudah berganti. Dia kini sudah menikah. Dia menjadi suami dari seorang perempuan bernama Alya. Gadis santai yang menurutnya unik dan manis di saat tertentu. Dean melirik istrinya yang duduk di kursi kecil yang menghadap meja rias. Perempuan itu sedang mengeringkan rambutnya yang basah dengan bantuan hairdryer. Dengan tubuh yang dibalut handuk model kimono. Dean memperkirakan jika di dalamnya belum ada pakaian lain. Dasar memang. Sementara pria itu sendiri sejak tadi memilih tiduran di sofa sambil memainkan gawainya. Usai acara akad dan resepsi tadi, mereka pulang ke rumah keluarga Alya. "Lo nggak mandi?" tanya Alya tanpa menoleh. "Bentar." jawab Dean sek
Magbasa pa

Rumah Pinjaman

Alya sudah sampai di teras, sementara Dean masih menurunkan barang bawaan mereka dari bagasi mobil. Sore di hari ke-tujuh mereka sah menjadi suami istri, mereka langsung pindah ke rumah baru. Atau lebih tepatnya rumah pinjaman dari Raka. Mereka beralasan pada kedua orang tua Alya jika mereka butuh waktu lebih banyak untuk berdua. Sebenarnya itu alasan Alya dan Dean hanya senyam-senyum menyetujui dengan segala cercaan dalam hati."Apa nggak kegedean ini rumah?" tanya Alya sambil mendongak, melihat lantai atas bangunan itu."Kecil begini dibilang gede." sahut Dean sambil memasukkan ujung kunci pada lubangnya.Alya membantu suaminya yang memasukkan koper-koper ke dalam rumah. Ada lima buah koper, satu milik Dean dan sisanya semua miliknya. Alya membawa pakaian, tas, sepatu dan peralatan make-upnya semua. Dean sempat protes tentang barang bawaan Alya yang begitu banyak, tapi kata Alya semua itu penting dan tidak boleh ada yang tertinggal. Daripada bolak-balik untuk
Magbasa pa

Menjemput Paksa

Hingar-bingar musik yang berdentam menyambut kedatangan Dean di salah satu club malam yang ia yakini didatangi oleh Alya. Club yang sama dengan club yang dulu sering ia kunjungi bersama para sahabatnya. Seingatnya dia juga sudah lama tidak datang kemari. Selain karena tiga temannya yang mendadak insaf, dia juga sudah merasa malas.Dean menyusul Alya setelah mondar-mandir seperti setrikaan listrik selama satu jam. Pria itu awalnya sudah menyibukkan diri dengan melanjutkan bermain game dan juga menghabiskan nasi gorengnya. Namun, entah kenapa pikirannya malah seperti terpusat pada Alya. Mendadak hatinya tidak tenang mengingat pakaian yang dikenakan wanita itu tadi. Dan juga jangan lupakan pria mesum yang menjemput istrinya itu. Dia tak berganti baju dengan pakaian khusus yang biasa ia gunakan jika pergi ke tempat maksiat ini. Dia tadi hanya berganti celana jeans dan mengambil jaket hitamnya.Dean menolak para wanita yang datang mendekatinya. Jika dulu dia akan dengan sen
Magbasa pa
DMCA.com Protection Status