Share

Bab 81

***

Sore itu Abraham dan Layla semakin akrab. Namun, tak ada getaran apa-apa di hati mereka.

"Saya permisi pulang lebih dulu. Ada klien yang akan datang ke rumah nanti. Semoga kita bisa bertemu lagi," ujar Abraham.

"Baiklah. Hati-hati di jalan," sahut Layla.

Seperginya Abraham, Layla masih terpaku di kursi kayu yang ia duduki.

Menyaksikan banyak pasangan yang lalu lalang. Betapa hati Layla merindukan kasih sayang.

'Bagaimana mungkin aku bisa melupakan, Dokter Dev. Sedangkan kelembutan dan kenyamanan itu hanya pernah aku dapatkan darinya," batin Layla.

Jatuh perlahan air mata itu. Tak bisa dipungkiri, cinta untuk Dev begitu dalam.

"Nyonya Layla, ada yang ingin bertemu di rumah. Orang itu sudah menunggu dari tadi," ucap Cika yang tiba-tiba datang menyusul Layla.

"Siapa?" tanya Layla tak bersemangat.

"Lihat saja sendiri. Ayo pulang."

Layla tak banyak bicara lagi. Ia pun pulang bersama Cika. Saat ini hanya Cika yang setia menemaninya.

'Maaf, Nyonya. Jika aku katakan Pak Dev yang datang, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status