Share

Bab 83

Author: Nona_Lyanna
last update Last Updated: 2024-07-25 21:50:06

***

Dua bulan kemudian ....

Layla dan Abraham semakin dekat, bahkan rasa itu sudah tumbuh di hati Abraham.

"Bu, jika aku ingin mempersunting Layla, apakah Ibu setuju?" tanya Abraham dengan ragu-ragu.

Berkaca-kaca mata Mira, ia terharu sekaligus bahagia. Layla sudah akrab pula dengan dirinya. Bagaimana mungkin Mira tak merestui.

"Tentu saja Ibu setuju," sahut Mira senang.

Abraham tersenyum sembari memeluk sang ibu.

Rencananya lamaran akan dilakukan nanti malam. Jika Layla menerima, maka pernikahan segera dilangsungkan dalam waktu dekat.

***

Ketika hari mulai gelap, Abraham bersiap-siap dengan detak jantung yang semakin kencang.

Gugup Abraham ingin menyatakan cinta pada seorang janda kembang.

"Sudah siap?" tanya Mira mengedipkan sebelah matanya.

"InsyaAllah, Bu."

Detik berikutnya mereka berangkat.

Dua puluh menit perjalanan, akhirnya Abraham dan Mira sampai.

Gemetar lutut Abraham ketika mencoba keluar dari mobil. Mira tertawa kecil menyaksikan kegugupan putranya.

"Santai dong, sayang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 84

    ***Setelah menikah, Layla tetap tinggal di rumah miliknya sendiri. Abraham mengalah, karena sang istri memiliki tanggung jawab atas toko besar yang dipunyai.Tak ada yang berubah. Sepasang pengantin baru itu masih memanggil dengan sebutan Tuan, dan Nona.Bagi yang mendengarnya akan merasa iri, karena sebutan itu terkesan unik dan romantis."Nona manis, hari ini ada kasus yang sangat besar. Seorang klien saya berasal dari kalangan bawah. Bahkan untuk menyewa jasa saya pun, ia menggadaikan sebuah surat rumah," ujar Abraham."Benarkah, Tuan? Kalau begitu dirimu harus semangat! Kalau boleh saya tahu, apa permasalahan yang sedang dihadapinya?" tanya Layla sambil memakaikan kancing baju sang suami."Bapak itu namanya, Pak Samsir. Beliau hanya seorang penjual ketoprak keliling. Saat Pak Samsir berjalan mendorong gerobak jualannya, tiba-tiba melaju sebuah mobil dengan kecepatan tinggi. Pak Samsir yang hendak menyeberang hampir terlindas, untungnya pengendara mobil dapat mengelak.""Lalu apa

    Last Updated : 2024-07-25
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 85

    *** Semua yang berada di luar, menjadi masuk menemui Rama. Layla mencoba menghapus air matanya. Namun, Naomi lebih dulu menangkap tangan Layla. Perlahan Naomi menyentuh wajah Layla. Diusapnya mata yang sudah basah itu. Bukannya reda, tangis Layla malah semakin pecah. "Lay, maafkan aku!" Naomi memeluk Layla. Semua beralih menatap ke arah mereka berdua. Kini Naomi dan Layla berbicara di luar. Abraham dan Dev juga turut menyusul. "Apa dirimu benar-benar mau memaafkan saya?" tanya Layla. Mengangguk Naomi tanpa ragu, dan berkata. "Iya, Lay. Lupakan yang telah berlalu! Sekarang kita sudah memiliki kebahagiaan masing-masing. Jangan pernah membuatku menjauhimu lagi. Aku menyayangimu," ucap Naomi. "Saya berjanji, tidak akan pernah kesalahan yang sama terulang. Teirma kasih, Naomi. Saya juga menyayangimu," papar Layla. Terharu Abraham dan Dev. Keduanya enggan mengganggu, hanya menatap dari belakang. . Hari berlalu .... Kini kehidupan Layla sudah sempurna. Persahabatannya dengan Nao

    Last Updated : 2024-07-25
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 86

    ***Suasana rumah besarku memang sangat sepi. Sejak kepergian Ayah, aku merasa sepanjang hidup bagai mencekam.Masih terngiang-ngiang di memori ingatan saat Ayah meregang nyawa akibat ulah sahabatnya."Mas," lirih Syarla mengejutkan lamunan pagiku."Jangan kurangajar! Panggil saya dengan sebutan Tuan!" hardikku."Tu--tuan ... apa sebenarnya ini? Aku masih belum mengerti.""Satu hal yang harus kau tahu, saya tidak tertarik padamu sama sekali! Pernikahan kita hanya sebatas di atas kertas. Kau juga tak boleh mengatakan pada orang tuamu! Camkan itu!""Tapi, kenapa? Apa salahku? Apa salah keluargaku?""Nanti kau akan tahu sendiri."Aku berlalu meninggalkan Syarla. Di rumah, sehari sebelum pernikahan aku sengaja memecat semua pembantu. Tugas rumah akan aku bebankan pada Syarla. Dia tidak akan aku biarkan berdiam diri dengan tenang..Di kantor."Tuan Muda tidak libur? Bukankah ini adalah hari pertama pernikahan Tuan?" Melodi, Asisten pribadiku itu terlihat kaget saat aku ke kantor."Apa s

    Last Updated : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 87

    ***Aku membanting pintu dengan keras. Tak peduli di luar Syarla tengah terluka. Itu salahnya sendiri dan belum seberapa jika dibandingkan dengan luka hatiku karena ulah Papanya.Aku menjerit histeris saat membayangkan peristiwa naas itu. "Ayah!" teriakku.Ayah menghembuskan napas dipangkuanku saat semua bukti pengkhianatan sahabatnya aku berikan.Andai waktu bisa diputar, aku pasti menyembunyikan kebenarannya dan menghancurkan pengkhianat itu dengan caraku sendiri.Namun, semua sudah terjadi. Sebesar apapun kerinduanku pada Ayah, ia takkan pernah kembali lagi.Tok! Tok! Tok!Ketukan pintu kembali terdengar. Aku seketika sadar dari kesedihanku."Tuan ... Tuan kenapa?" tanya Syarla dari luar.Sial, gadis itu ternyata masih di depan pintu. Pasti Syarla mendengar teriakkanku tadi."Pergi! Bukan urusanmu!" hardikku tanpa membuka pintu.Setelah itu hening. Aku pun mencoba memejamkan mata, tapi tetap saja tak bisa lena. Dendamku menyala-nyala. Sebelum pengkhianat itu hancur, maka aku tida

    Last Updated : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 88

    ***Sampai di kantor, perutku terasa perih lagi. Teringat masakan Syarla semalam. Sungguh itu adalah masakan terenak yang pernah aku makan setelah masakan Ibu dulu.Ya, aku pernah memakannya waktu aku berusia 10 tahun. Ibu selalu memasak dengan sederhana, tapi terasa begitu lezatnya.Dan sekarang, setelah berpuluh-puluh tahun aku ditinggal Ibu, sosok wanita yang kini sangat aku benci malah memiliki kemiripan dengannya.Kelembutan Syarla, kerajinan, serta kepandaiannya memanjakan lidah membuat aku merasakan lagi kehadiran Ibu.Ah, tidak. Syarla jelas berbeda. Dia adalah anak dari seorang pengkhianat.Selamanya akan tetap begitu."Tuan muda, nanti malam ada undangan dari Pak Niko. Katanya beliau mengadakan pesta besar. Tuan diundang beserta istri. Ini undangannya," ujar Melodi menyerahkan kertas undangan.Aku menerima dengan acuh tak acuh.Di undangan itu jelas tertulis namaku dan juga pasangan.Aku tahu, yang hadir tentunya memang membawa istri masing-masing.Itu artinya aku juga harus

    Last Updated : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 89

    POV Syarla.***Sore ini aku terkejut dengan kepulangan suamiku. Ia tak sendiri, ada seorang wanita cantik bersamanya.Siapa dia?Hatiku sedikit terganggu. Bahkan aku belum tahu kebenarannya saja sudah merasa secemburu ini.Aku mengikuti mereka hingga bergabung di ruang tamu. Ternyata wanita itu bernama Melodi. Seorang asisten di kantor suamiku.Hatiku semakin pilu saat Mas Roy meminta aku untuk meriasnya nanti malam.Suamiku akan pergi bersamanya ke pesta. Aku ingin berontak, tapi aku tak kuasa.Di sini statusku memang sah istrinya. Namun, Mas Roy pun telah menjelaskan bahwa pernikahan kami hanya sebatas di atas kertas. Aku belum mengerti maksud dan tujuannya mengikatku dalam sebuah pernikahan.Aku pikir ia memang tertarik padaku seperti aku yang langsung menjatuhkan hati saat pertama kali melihatnya dan menerima lamarannya.Ini memang masih membingungkan. Aku akan terus mencaritahu alasan apa yang membuat suamiku bersikap demikian..Setelah Mas Roy masuk ke dalam kamar. Kini di rua

    Last Updated : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 90

    ***POV Roy.Aku ke pesta bersama Melodi. Ia tampak cantik dengan hasil riasan Syarla.Ya, walaupun tetap saja tak secantik Syarla. Namun, cukuplah untuk membuat sedikit luka di hati wanita yang kini berstatuskan istriku itu.Sampai di tempat tujuan. Semua mata menatapku heran."Tuan Roy, di mana istri anda? Kenapa malah dengan Buk Melodi?" tanya Niko."Di rumah. Istri untuk di rumah saja. Saya lebih nyaman datang bersama asisten," ujarku.Melodi tadinya tersenyum. Namun, sekarang langsung berubah menjadi datar."Oh, begitu. Tapi, semua rekan bisnis kita menunggu Tuan Roy datang bersama istri. Katanya ada yang bilang istri anda itu sangat cantik."Aku tak merespon lagi, dan segera mengalihkan obrolan.Tak disangka, di pesta ini ternyata mertuaku juga hadir."Nak Roy," sapa Broto.Ah, ini kesempatan menciptakan kegundahan dalam pikirannya."Papa juga di sini," ucapku berlagak kaget."Iya. Di mana Syarla?" Mama mertua turut celingukan mencari sosok putrinya. Namun, malah Melodi yang ad

    Last Updated : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 91

    ***Hari terus berganti. Tak terasa usia pernikahanku dengan Syarla sudah memasuki minggu kedua.Sore ini ia meminta izin menemui orang tuanya di rumah. "Tuan, apa Tuan tidak mau ikut bersamaku?" tanya-nya terdengar ragu."Tidak," jawabku singkat."Baiklah. Aku pulangnya sedikit malam, boleh?""Terserah kau saja. Bahkan tidak pulang pun tak masalah," ujarku.Syarla bergeming. Detik berikutnya ia mengulurkan tangan ke arahku."Apa?" ketusku menatap matanya tajam."Salam," sahutnya.Plak! Aku menepis tangannya dengan kasar. "Tidak perlu."Syarla berdehem, setelah itu ia segera berlalu..Setelah kepergiannya, aku langsung mendengarkan alat sadap suara yang sudah aku sambungkan di tas yang Syarla bawa. Benda kecil yang canggih itu akan merekam setiap pembicaraannya dan keluarga pecundangnya itu.Aku ingin tahu apa saja yang mereka katakan di belakangku.Dengan langkah santai aku masuk ke dalam kamar sembari menunggu Syarla sampai ke tempat tujuannya.Kurang lebih dua puluh menit berjala

    Last Updated : 2024-07-27

Latest chapter

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 107

    BonusJudul: Ayah terhebatku.Di tahun 2000 silam, Ayahku mengalami kerugian besar pada usahanya, hingga bisnis yang sedang ia kelola itu harus ditutup.Aku pada masa itu masih sangat kecil, tapi aku dapat mengingatnya. Sejak kejadian itu, Ayah kembali banting tulang demi bisa menghidupi kami anak-anaknya.Dia bekerja apa saja asal menghasilkan uang dan masih halal. Sekarang, usiaku sudah 27 tahun, aku belum menikah. Akan tetapi, aku sudah memiliki kekasih, walau kami hanya berhubungan dari jarak jauh. Namanya, Riyan. Dia tinggal di kota Aceh, dan berkerja di kota Medan sebagai salah staf Bank swasta. Sedangkan aku tinggal di kota Jambi.Riyan menelponku. "Halo, Lyanna! Tadi aku sudah bicara pada Bunda. Beliau bilang, keluarga akan siap datang ke kotamu Minggu depan. Bagaimana? Apa kamu juga siap menerima kehadiran kami?" Aku menarik lekuk bibirku tersenyum. Tentu saja aku siap dan senang mendengar kabar bahagia ini."Aku InsyaAllah, siap. Hem, tapi aku harus bicara dulu pada Ayah

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 106

    ***POV Syarla.Malam ini aku merasa gelisah. Mungkin karena tak ada suamiku di rumah. Mas Roy ke luar kota memenuhi undangan dari rekan bisnisnya.Akan tetapi, perasaanku kali ini semakin tak enak. Aku merasa was-was dan seperti ada yang memperhatikan setiap langkahku.Brak!Aku terperanjat saat mendengar suara pecahan sesuatu di ruangan depan.Dengan langkah yang ragu, aku memberanikan diri keluar untuk memastikan."Bik Atun," lirihku sambil berjalan.Asisten rumah tangga yang baru bekerja tadi pagi itu tak terlihat. Aku semakin gemetar ketika derap kaki dari luar terdengar begitu jelas.Kaca depan rumah ini pecah berkeping-keping. Aku ketakutan hingga melakukan panggilan suara ke nomor Mas Roy.Suamiku tak menjawab telepon dariku. Aku terus mengulang-ngulangnya. Namun, tetap saja tak ada jawaban.Kini, aku kembali berlari ke dalam kamar. Aku memeluk lututku sendiri menahan getar yang semakin mengguncang tubuhku.Sebuah pesan aku kirimkan pada Mas Roy, berharap ia membacanya dan seg

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 105

    ***Aku pulang dengan melaporkan tentang apa yang aku lihat tadi. Kini, pihak kepolisian langsung bergegas menuju tempat yang aku ceritakan.Aku tak mau tinggal diam. Aku memilih untuk ikut memastikan.Perjalanan yang cukup jauh menyita banyak waktu. Saat ini terik matahari semakin tinggi, dan akhirnya aku kembali sampai di depan bangunan tua itu.Dua lelaki yang sempat menghalangi langkahku sebelumnya, kini sudah tak terlihat batang hidungnya. "Tuan Roy, apa benar ini tempatnya?" tanya penyidik."Benar, Pak. Tadi saya sempat melihat mobil Papa mertua saya berhenti di depan sini. Kemudian saya tidak tahu lagi karena ada dua preman yang menghadang saya," paparku."Baiklah. Kita akan mengecek ke dalam bersama-sama."Aku mengangguk setuju dan segera melangkah mengimbangi team penyidik..Sampai di dalam, bangunan tua itu sangat kotor dan penuh debu. Sepertinya memang sudah lama tak berpenghuni. Seluruh ruangan kami telusuri. Hasilnya sungguh mengecewakan, karena tak ada siapa-siapa yan

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 104

    ***Semalam aku tak tidur karena memikirkan masalah ini. Hingga pagi tiba, aku langsung bergegas ke kantor untuk menanyakan pada Melodi tentang undangan seminar kemarin."Mel, siapa yang memberikan undangan atas nama Wily Group itu?" tanyaku serius."Saya tidak kenal, Tuan. Namun, ia mengaku disuruh mengantarkan amanah undangan itu saja," ujar Melodi."Kalau begitu beri kabar pada Pak Wily, katakan padanya saya ingin bertemu!" titahku."Baik, Tuan."Melodi berlalu dari hadapanku. Detik berikutnya aku juga pergi ke kantor polisi untuk memastikan perkembangan tentang kasus hilangnya istriku..Sampai di sana."Sepertinya asisten rumah tanggamu terlibat, Tuan Roy. Semua cctv di area rumahmu mati dan tak berfungsi, bukan? Sekarang kita bisa memulai penyelidikan dari kediaman ART Tuan Roy itu," terang penyidik.Aku menelan ludah getir. Sungguh tak disangka kalau Bik Atun juga terlibat dalam masalah ini."Saya tidak tahu di mana tempat tinggalnya, Pak. Bahkan saya juga tak tahu apa-apa tent

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 103

    ***POV Roy.Aku pulang ke rumah setelah semua urusan kantor selesai, pun urusan dengan Broto. Syarla menyambutku dengan senyum terindah di wajahnya. Sungguh, saat ini hanya Syarla yang mampu mendamaikan hatiku yang sedang kepanasan karena dendam membara yang semakin menyala."Syarla, besok saya ada tugas ke luar kota. Apa kamu tidak masalah jika saya tinggal di rumah?" tanyaku dengan berat hati.Ya, besok aku akan menghadiri seminar penting. Sejujurnya aku tak mau meninggalkan Syarla, tapi aku juga tak ingin membuat citra perusahaanku buruk hanya karena satu kali ketidak hadiranku di sana."Hm, berapa lama, Mas? Aku takut Mas merindukanku nantinya," goda istri cantikku itu.Aku tersenyum sambil mencolek hidung mancungnya. Syarla tampak menggemaskan. Aku pastinya memang merindukan dirinya ketika berjauhan."Cuma dua hari, Syarla. Saya akan mempekerjakan asisten rumah tangga untuk membantumu di rumah, sekaligus untuk menemanimu agar tak sendirian," ujarku."Baiklah, Mas. Kalau begitu

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 102

    ***POV Roy.Malam ini aku merasa begitu bahagia. Ternyata dicintai dan mencintai begini syahdunya.Hatiku telah bertaut sepenuhnya pada hati Syarla. Ketulusannya mampu melunakkan kerasnya egoku yang selama ini membara..Dan pagi harinya, aku melangkah menuju pintu saat kudengar suara bel berbunyi.Seperti biasa, si pengganggu datang tanpa rasa malu."Tuan, saya nggak terima dengan perbuatan Tuan terhadap saya!" hardik Bianca yang langsung menyerangku.Di sampingnya, ada Mama Mia yang ikut serta mengantarkan putri tercintanya melabrakku."Benar, Nak Roy! Harusnya Nak Roy tak melakukan itu pada Bianca. Kesalahan apa pun yang dibuat Papanya di masa lalu, tak sama sekali berhubungan dengan Bianca," sambung Mama Mia.Aku mengukir senyum miris melihat Ibu dan Anak yang tak tahu diri ini."Lalu? Apa peduli saya?" ujarku tenang."Tuan Roy jahat! Saya nggak mau menanggung malu. Pokoknya Tuan Roy harus tanggung jawab!" Bianca meninggikan intonasi suaranya.Sepagi ini suasana rumahku sudah dib

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 101

    ***POV Syarla.Hari ini aku mengikuti semua kemauan suamiku. Termasuk menemaninya ke rumah orang tuaku.Acara sudah digelar meriah di sana. Pernikahan Mas Roy dengan Kak Bianca akan segera terlaksana. Namun, aku sudah tahu, bukan pernikahan yang dilandasi rasa cinta.Melainkan hanya untuk membalas dendam. Sama seperti ia menikahiku. Begitu pula niatnya menikahi Kak Bianca.Sampai di rumah Papa, aku kembali terpaku melihat sikapnya yang meminta penghulu untuk pergi. Entah apa yang sedang direncanakannya. Aku sendiri sudah lelah untuk berpikir bahkan untuk berontak."Tuan, jawab! Kenapa Tuan diam saja!" Kak Bianca mulai berteriak dengan panik. Aku yang berada di samping Mas Roy hanya bisa menyaksikan tanpa berani membuka suara."Baiklah, Bianca. Saya akan menjawab semua pertanyaanmu, juga pertanyaan kedua orang tuamu," papar Mas Roy.Semua tamu yang hadir ikut menyimak dan menatap serius ke arah kami. Mereka juga tentunya sudah tahu kalau aku adalah istri Mas Roy. Namun, dengan terb

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 100

    ***POV Roy.Pagi ini aku singgah ke rumah Broto. Sengaja aku memenuhi permintaan Bianca yang mengajak aku untuk membicarakan perihal pernikahan.Tak disangka di tengah pembahasan kami, tiba-tiba Syarla datang. Ia histeris mengatakan bahwa aku hanyalah ingin membalas dendam.Aku terdiam. Dari mana dia tahu akan rencanaku?Beruntungnya Bianca tak percaya dan hal itu membuat Syarla bertambah histeris.Istriku yang malang tersungkur ke lantai dengan kondisi yang tampak melemah."Syarla!" teriakku berlari ke arahnya.Namun, Syarla memberi isyarat agar aku tak mendekat."Cukup, Tuan Roy yang terhormat! Jangan berpura-pura lagi! Aku sudah muak!" hardiknya.Aku menelan ludah getir. Syarla tidak memanggilku dengan sebutan 'Mas' kali ini."Baguslah kalau kau sadar diri," sambung Bianca.Sekilas aku menoleh ke arah Broto yang tampak menunduk. Ia terlihat serba salah. Dasar lelaki tak berguna. Padahal jelas-jelas Syarla juga putri kandungnya. Kebencianku bertambah menjadi berlipat ganda pada l

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 99

    ***POV Syarla.Hatiku sakit sekali ketika pedas kalimat suamiku mengatakan bahwa aku terlalu percaya diri.Ya, aku memang beranggapan kalau Mas Roy sudah mulai mencintaiku. Namun ternyata aku salah.Aku masih tak mengerti kenapa ia mempertahankan pernikahan ini sedangkan di hatinya ada Kak Bianca.Rasanya aku ingin menyerah. Takdir selalu saja mempermainkan hidupku.Sebagai seorang anak, Papa membedakan aku dengan Kak Bianca. Sedangkan Mama, beliau selalu berkata aku adalah duri dalam hidupnya. Kehadiranku dianggap menambah luka hati Mama, sebab Ibuku adalah istri kedua Papa.Begitu cerita yang aku dengar dari mereka. Untuk kejelasannya aku tak tahu pasti. Karena Ibu pergi sewaktu aku masih bayi. Cantik parasnya hanya dapat aku kenali lewat gambar saja..Waktu berjalan, bel rumah berbunyi. Aku berlari membukakan pintu dengan cepat."Kenapa matamu sembab?" tanya Mas Roy menatapku dengan sedikit heran.Aku menggeleng dan berlalu ke dalam."Syarla, tunggu!" Langkahku terhenti. Sesak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status