Share

Bab 91

***

Hari terus berganti. Tak terasa usia pernikahanku dengan Syarla sudah memasuki minggu kedua.

Sore ini ia meminta izin menemui orang tuanya di rumah.

"Tuan, apa Tuan tidak mau ikut bersamaku?" tanya-nya terdengar ragu.

"Tidak," jawabku singkat.

"Baiklah. Aku pulangnya sedikit malam, boleh?"

"Terserah kau saja. Bahkan tidak pulang pun tak masalah," ujarku.

Syarla bergeming. Detik berikutnya ia mengulurkan tangan ke arahku.

"Apa?" ketusku menatap matanya tajam.

"Salam," sahutnya.

Plak! Aku menepis tangannya dengan kasar. "Tidak perlu."

Syarla berdehem, setelah itu ia segera berlalu.

.

Setelah kepergiannya, aku langsung mendengarkan alat sadap suara yang sudah aku sambungkan di tas yang Syarla bawa. Benda kecil yang canggih itu akan merekam setiap pembicaraannya dan keluarga pecundangnya itu.

Aku ingin tahu apa saja yang mereka katakan di belakangku.

Dengan langkah santai aku masuk ke dalam kamar sembari menunggu Syarla sampai ke tempat tujuannya.

Kurang lebih dua puluh menit berjala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status