Share

Bab 96

***

POV Roy.

Debar di dadaku semakin kencang. Entah kenapa rasanya aku sangat tak rela melihat Syarla teraniaya.

"Apa benar yang Mama katakan, Syarla? tanyaku menatap ke arahnya.

Syarla menunduk dengan menyembunyikan sisa isakan tangisnya.

Oh, sungguh hatiku semakin pilu.

"Lihat sendiri kan, Nak Roy? Syarla tak mampu menjawab pertanyaan Nak Roy," ujar Mama mertua.

"Kenapa Syarla? Kenapa kau melakukan hal itu?"

Aku sengaja seolah-olah mempercayai semua kata-kata wanita licik ini.

"Karena aku juga manusia biasa, Mas. Sama sepertimu dan yang lain. Aku memiliki batas kesabaran. Jika memang Mas tak menginginkan aku, mari berpisah, Mas! Silakan pilih kehidupan yang Mas mau!"

Bagaikan dentuman peluru menembak jantungku.

Sakit sekali mendengar ucapan Syarla. Bahkan, aku melihat keseriusan dari tatap matanya.

Detik berikutnya Syarla berlalu menuju ke dalam kamar.

Sedangkan aku hanya terdiam dengan gejolak hati yang berbeda.

Sebelumnya aku tak pernah merasakan takut akan kehilangan sesuatu se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status