Share

Bab 93

Penulis: Nona_Lyanna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-27 17:26:43

***

Ketika malam tiba, aku sudah bersiap-siap untuk menjemput Bianca.

Saat aku hendak melangkah ke luar, tiba-tiba Syarla menghentikan langkahku.

"Tuan mau ke mana?" tanya-nya.

"Makan malam bersama Bianca," jawabku.

"Kenapa tidak bilang lebih awal? Aku akan beesiap-siap," ujarnya pula.

"Bersiap untuk apa?"

"Untuk ikut makan malam bersama Kak Bianca."

Aku tertawa lepas mendengar ucapannya.

Entah Syarla yang memang sangat polos, atau bodohnya yang melampaui batas.

"Kenapa Tuan tertawa? Apa ada yang lucu?" tanya-nya menatapku heran.

"Bukan lucu, tapi kau sangat bodoh! Saya tidak mengatakan akan mengajakmu ikut, bukan? Saya hanya pergi makan malam berdua saja dengan Bianca. Lagipula jika kau ikut, yang ada suasana berubah jadi tak asyik. Dasar payah!"

Aku berlalu setelah puas tertawa dan menghinanya.

Sekilas aku melihat ia terpaku di ambang pintu. Syarla tak bersuara lagi. Sedangkan aku segera melajukan mobilku.

.

Sampai ke di depan rumah Broto. Terlihat Bianca antuasias keluar dengan s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 94

    ***POV Bianca.Aku sungguh bahagia malam ini. Seorang pria tampan rupawan terpikat padaku. Ya, walaupun ia adalah Adik iparku, aku tak peduli.Syarla mana pantas menjadi istrinya. Jelas aku lebih baik dan lebih segalanya dari Syarla.Lagipula Anak dari wanita jalang itu tak layak bahagia. Aku terus tersenyum di dalam kamar. Rumah Tuan Roy ini sangat besar dan mewah, tapi anehnya tak ada satu pun asisten rumah tangga.Jika nanti aku yang menggantikan posisi Syarla, maka aku akan meminta Tuan Roy mempekerjakan pembantu. Aku mana sanggup mengurus rumah sebesar ini. Mataku akhirnya terasa berat setelah puas menghayal yang indah-indah. Entah di menit keberapa aku terlelap.--Pagi harinya aku bangun dan melangkah ke luar. Di meja makan sudah tertata banyak sarapan.Upik abu itu ternyata masih mengerjakan tugasnya di sini. Hah baguslah. Setidaknya ia tak hidup dengan santai.Tuan Roy terlihat memperlakukannya biasa saja. Tidak sedikitpun tampak istimewa. Berbeda denganku. Tuan Roy sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 95

    ***POV Roy.Sore ini aku dibuat terkejut dengan sikap Syarla. Ia berani melawan Bianca dengan begitu tegasnya.Dan aku malah menyukai sikapnya itu. Entahlah, bagiku itu menunjukkan dia tidak lemah.Walau pun aku tetap harus berpura-pura membela Bianca. Aku terus tersenyum sepanjang jalan menuju pulang setelah mengantarkan Bianca.Tak lama lagi Broto akan segera hancur. Bukan cuma perusahaannya yang bangkrut, tapi kedua putrinya pun akan terluka.Maka, bersiaplah untuk menempati rumah sakit jiwa, Broto!.Sampai di rumah aku kembali dikejutkan dengan sikap Syarla.Ia menatapku dengan tatapan tak biasa. Bahkan tak ada senyum yang biasa ia suguhkan itu."Kenapa memandang saya begitu?" tanyaku."Aku ingin bicara serius, dan kali ini sangat serius, Mas Roy.""Mas? Sekarang tak ada siapa-siapa di sini, jadi bersikaplah seperti biasanya!" "Mulai detik ini, aku akan bersikap selayaknya seorang istri. Suka tidak suka, Mas harus terima."Aku terdiam menyaksikan perubahan Syarla. Sebelum aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 96

    ***POV Roy.Debar di dadaku semakin kencang. Entah kenapa rasanya aku sangat tak rela melihat Syarla teraniaya."Apa benar yang Mama katakan, Syarla? tanyaku menatap ke arahnya.Syarla menunduk dengan menyembunyikan sisa isakan tangisnya. Oh, sungguh hatiku semakin pilu."Lihat sendiri kan, Nak Roy? Syarla tak mampu menjawab pertanyaan Nak Roy," ujar Mama mertua."Kenapa Syarla? Kenapa kau melakukan hal itu?"Aku sengaja seolah-olah mempercayai semua kata-kata wanita licik ini."Karena aku juga manusia biasa, Mas. Sama sepertimu dan yang lain. Aku memiliki batas kesabaran. Jika memang Mas tak menginginkan aku, mari berpisah, Mas! Silakan pilih kehidupan yang Mas mau!"Bagaikan dentuman peluru menembak jantungku. Sakit sekali mendengar ucapan Syarla. Bahkan, aku melihat keseriusan dari tatap matanya.Detik berikutnya Syarla berlalu menuju ke dalam kamar.Sedangkan aku hanya terdiam dengan gejolak hati yang berbeda.Sebelumnya aku tak pernah merasakan takut akan kehilangan sesuatu se

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 97

    ***POV Mia (Mama Mertua Roy)Setelah Roy berangkat ke kantor, aku hanya tinggal berdua saja dengan Syarla.Aku ingin memberinya pelajaran karena telah berani mengusir Bianca. Anak sialan itu sudah lupa akan asal usulnya. Aku akan mengingatkan kembali padanya."Syarla! Sini kamu!" "Iya, Ma. Ada apa?" tanya-nya bersikap polos."Saya perhatikan semenjak kamu menikah dengan Roy sikapmu jauh berubah. Kau terlihat sombong dan kurangajar. Apa kau lupa siapa dirimu itu?""Jelas berubah dong, Ma. Dulu aku masih Anak gadis di rumah Papa dan Mama, sekarang aku sudah menjadi istri dari Mas Roy."Aku sudah geram menyaksikan sikap sombong Syarla."Dasar Anak tak sadar diri. Nak Roy itu tidak menginginkan dirimu. Sebentar lagi kau akan ditendang dari rumah ini. Bianca lebih pantas berada di sini ketimbang dirimu," ujarku meninggikan intonasi suara.Syarla mengukir senyum. Rasanya darahku sudah naik ke ubun-ubun."Terserahlah, Ma. Selama aku masih menjadi istri Mas Roy, maka aku tidak akan membiar

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 98

    ***POV Roy.Pagi sekali aku dikejutkan dengan kehadiran Bianca. Ia datang ke rumah karena pesan-pesan yang ia kirim tak aku respon.Sebenarnya aku sedang tak mau diganggu. Hatiku kini tengah gundah. Perasaan yang tumbuh terhadap Syarla aku takut menjadi cinta.Sungguh aku tak mau jatuh dalam dekapan putri Broto walau apa pun alasannya. Namun, terkahir ini senyum Syarla begitu menggoyahkan pertahananku."Tuan ... Kenapa Tuan nggak balas chat saya? Telepon juga nggak diangkat." Bianca menyerangku dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.Aku menarik napas malas. Jika bukan karena sebuah misi, maka sudah pasti Bianca akan aku seret keluar."Saya lelah dan ketiduran. Kamu tolong ngertiin saya! Seharian saya sudah bergelut dengan urusan bisnis," sahutku dengan nada sedikit ketus.Bianca bertingkah manja, ia menarik tanganku dan mengajak duduk ke dalam. Karena saat ini posisi kami tengah di depan pintu.Seketika Syarla keluar dan ikut bergabung. Istri yang kunikahi tanpa berdasarkan cinta itu t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 99

    ***POV Syarla.Hatiku sakit sekali ketika pedas kalimat suamiku mengatakan bahwa aku terlalu percaya diri.Ya, aku memang beranggapan kalau Mas Roy sudah mulai mencintaiku. Namun ternyata aku salah.Aku masih tak mengerti kenapa ia mempertahankan pernikahan ini sedangkan di hatinya ada Kak Bianca.Rasanya aku ingin menyerah. Takdir selalu saja mempermainkan hidupku.Sebagai seorang anak, Papa membedakan aku dengan Kak Bianca. Sedangkan Mama, beliau selalu berkata aku adalah duri dalam hidupnya. Kehadiranku dianggap menambah luka hati Mama, sebab Ibuku adalah istri kedua Papa.Begitu cerita yang aku dengar dari mereka. Untuk kejelasannya aku tak tahu pasti. Karena Ibu pergi sewaktu aku masih bayi. Cantik parasnya hanya dapat aku kenali lewat gambar saja..Waktu berjalan, bel rumah berbunyi. Aku berlari membukakan pintu dengan cepat."Kenapa matamu sembab?" tanya Mas Roy menatapku dengan sedikit heran.Aku menggeleng dan berlalu ke dalam."Syarla, tunggu!" Langkahku terhenti. Sesak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 100

    ***POV Roy.Pagi ini aku singgah ke rumah Broto. Sengaja aku memenuhi permintaan Bianca yang mengajak aku untuk membicarakan perihal pernikahan.Tak disangka di tengah pembahasan kami, tiba-tiba Syarla datang. Ia histeris mengatakan bahwa aku hanyalah ingin membalas dendam.Aku terdiam. Dari mana dia tahu akan rencanaku?Beruntungnya Bianca tak percaya dan hal itu membuat Syarla bertambah histeris.Istriku yang malang tersungkur ke lantai dengan kondisi yang tampak melemah."Syarla!" teriakku berlari ke arahnya.Namun, Syarla memberi isyarat agar aku tak mendekat."Cukup, Tuan Roy yang terhormat! Jangan berpura-pura lagi! Aku sudah muak!" hardiknya.Aku menelan ludah getir. Syarla tidak memanggilku dengan sebutan 'Mas' kali ini."Baguslah kalau kau sadar diri," sambung Bianca.Sekilas aku menoleh ke arah Broto yang tampak menunduk. Ia terlihat serba salah. Dasar lelaki tak berguna. Padahal jelas-jelas Syarla juga putri kandungnya. Kebencianku bertambah menjadi berlipat ganda pada l

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 101

    ***POV Syarla.Hari ini aku mengikuti semua kemauan suamiku. Termasuk menemaninya ke rumah orang tuaku.Acara sudah digelar meriah di sana. Pernikahan Mas Roy dengan Kak Bianca akan segera terlaksana. Namun, aku sudah tahu, bukan pernikahan yang dilandasi rasa cinta.Melainkan hanya untuk membalas dendam. Sama seperti ia menikahiku. Begitu pula niatnya menikahi Kak Bianca.Sampai di rumah Papa, aku kembali terpaku melihat sikapnya yang meminta penghulu untuk pergi. Entah apa yang sedang direncanakannya. Aku sendiri sudah lelah untuk berpikir bahkan untuk berontak."Tuan, jawab! Kenapa Tuan diam saja!" Kak Bianca mulai berteriak dengan panik. Aku yang berada di samping Mas Roy hanya bisa menyaksikan tanpa berani membuka suara."Baiklah, Bianca. Saya akan menjawab semua pertanyaanmu, juga pertanyaan kedua orang tuamu," papar Mas Roy.Semua tamu yang hadir ikut menyimak dan menatap serius ke arah kami. Mereka juga tentunya sudah tahu kalau aku adalah istri Mas Roy. Namun, dengan terb

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28

Bab terbaru

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 107

    BonusJudul: Ayah terhebatku.Di tahun 2000 silam, Ayahku mengalami kerugian besar pada usahanya, hingga bisnis yang sedang ia kelola itu harus ditutup.Aku pada masa itu masih sangat kecil, tapi aku dapat mengingatnya. Sejak kejadian itu, Ayah kembali banting tulang demi bisa menghidupi kami anak-anaknya.Dia bekerja apa saja asal menghasilkan uang dan masih halal. Sekarang, usiaku sudah 27 tahun, aku belum menikah. Akan tetapi, aku sudah memiliki kekasih, walau kami hanya berhubungan dari jarak jauh. Namanya, Riyan. Dia tinggal di kota Aceh, dan berkerja di kota Medan sebagai salah staf Bank swasta. Sedangkan aku tinggal di kota Jambi.Riyan menelponku. "Halo, Lyanna! Tadi aku sudah bicara pada Bunda. Beliau bilang, keluarga akan siap datang ke kotamu Minggu depan. Bagaimana? Apa kamu juga siap menerima kehadiran kami?" Aku menarik lekuk bibirku tersenyum. Tentu saja aku siap dan senang mendengar kabar bahagia ini."Aku InsyaAllah, siap. Hem, tapi aku harus bicara dulu pada Ayah

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 106

    ***POV Syarla.Malam ini aku merasa gelisah. Mungkin karena tak ada suamiku di rumah. Mas Roy ke luar kota memenuhi undangan dari rekan bisnisnya.Akan tetapi, perasaanku kali ini semakin tak enak. Aku merasa was-was dan seperti ada yang memperhatikan setiap langkahku.Brak!Aku terperanjat saat mendengar suara pecahan sesuatu di ruangan depan.Dengan langkah yang ragu, aku memberanikan diri keluar untuk memastikan."Bik Atun," lirihku sambil berjalan.Asisten rumah tangga yang baru bekerja tadi pagi itu tak terlihat. Aku semakin gemetar ketika derap kaki dari luar terdengar begitu jelas.Kaca depan rumah ini pecah berkeping-keping. Aku ketakutan hingga melakukan panggilan suara ke nomor Mas Roy.Suamiku tak menjawab telepon dariku. Aku terus mengulang-ngulangnya. Namun, tetap saja tak ada jawaban.Kini, aku kembali berlari ke dalam kamar. Aku memeluk lututku sendiri menahan getar yang semakin mengguncang tubuhku.Sebuah pesan aku kirimkan pada Mas Roy, berharap ia membacanya dan seg

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 105

    ***Aku pulang dengan melaporkan tentang apa yang aku lihat tadi. Kini, pihak kepolisian langsung bergegas menuju tempat yang aku ceritakan.Aku tak mau tinggal diam. Aku memilih untuk ikut memastikan.Perjalanan yang cukup jauh menyita banyak waktu. Saat ini terik matahari semakin tinggi, dan akhirnya aku kembali sampai di depan bangunan tua itu.Dua lelaki yang sempat menghalangi langkahku sebelumnya, kini sudah tak terlihat batang hidungnya. "Tuan Roy, apa benar ini tempatnya?" tanya penyidik."Benar, Pak. Tadi saya sempat melihat mobil Papa mertua saya berhenti di depan sini. Kemudian saya tidak tahu lagi karena ada dua preman yang menghadang saya," paparku."Baiklah. Kita akan mengecek ke dalam bersama-sama."Aku mengangguk setuju dan segera melangkah mengimbangi team penyidik..Sampai di dalam, bangunan tua itu sangat kotor dan penuh debu. Sepertinya memang sudah lama tak berpenghuni. Seluruh ruangan kami telusuri. Hasilnya sungguh mengecewakan, karena tak ada siapa-siapa yan

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 104

    ***Semalam aku tak tidur karena memikirkan masalah ini. Hingga pagi tiba, aku langsung bergegas ke kantor untuk menanyakan pada Melodi tentang undangan seminar kemarin."Mel, siapa yang memberikan undangan atas nama Wily Group itu?" tanyaku serius."Saya tidak kenal, Tuan. Namun, ia mengaku disuruh mengantarkan amanah undangan itu saja," ujar Melodi."Kalau begitu beri kabar pada Pak Wily, katakan padanya saya ingin bertemu!" titahku."Baik, Tuan."Melodi berlalu dari hadapanku. Detik berikutnya aku juga pergi ke kantor polisi untuk memastikan perkembangan tentang kasus hilangnya istriku..Sampai di sana."Sepertinya asisten rumah tanggamu terlibat, Tuan Roy. Semua cctv di area rumahmu mati dan tak berfungsi, bukan? Sekarang kita bisa memulai penyelidikan dari kediaman ART Tuan Roy itu," terang penyidik.Aku menelan ludah getir. Sungguh tak disangka kalau Bik Atun juga terlibat dalam masalah ini."Saya tidak tahu di mana tempat tinggalnya, Pak. Bahkan saya juga tak tahu apa-apa tent

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 103

    ***POV Roy.Aku pulang ke rumah setelah semua urusan kantor selesai, pun urusan dengan Broto. Syarla menyambutku dengan senyum terindah di wajahnya. Sungguh, saat ini hanya Syarla yang mampu mendamaikan hatiku yang sedang kepanasan karena dendam membara yang semakin menyala."Syarla, besok saya ada tugas ke luar kota. Apa kamu tidak masalah jika saya tinggal di rumah?" tanyaku dengan berat hati.Ya, besok aku akan menghadiri seminar penting. Sejujurnya aku tak mau meninggalkan Syarla, tapi aku juga tak ingin membuat citra perusahaanku buruk hanya karena satu kali ketidak hadiranku di sana."Hm, berapa lama, Mas? Aku takut Mas merindukanku nantinya," goda istri cantikku itu.Aku tersenyum sambil mencolek hidung mancungnya. Syarla tampak menggemaskan. Aku pastinya memang merindukan dirinya ketika berjauhan."Cuma dua hari, Syarla. Saya akan mempekerjakan asisten rumah tangga untuk membantumu di rumah, sekaligus untuk menemanimu agar tak sendirian," ujarku."Baiklah, Mas. Kalau begitu

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 102

    ***POV Roy.Malam ini aku merasa begitu bahagia. Ternyata dicintai dan mencintai begini syahdunya.Hatiku telah bertaut sepenuhnya pada hati Syarla. Ketulusannya mampu melunakkan kerasnya egoku yang selama ini membara..Dan pagi harinya, aku melangkah menuju pintu saat kudengar suara bel berbunyi.Seperti biasa, si pengganggu datang tanpa rasa malu."Tuan, saya nggak terima dengan perbuatan Tuan terhadap saya!" hardik Bianca yang langsung menyerangku.Di sampingnya, ada Mama Mia yang ikut serta mengantarkan putri tercintanya melabrakku."Benar, Nak Roy! Harusnya Nak Roy tak melakukan itu pada Bianca. Kesalahan apa pun yang dibuat Papanya di masa lalu, tak sama sekali berhubungan dengan Bianca," sambung Mama Mia.Aku mengukir senyum miris melihat Ibu dan Anak yang tak tahu diri ini."Lalu? Apa peduli saya?" ujarku tenang."Tuan Roy jahat! Saya nggak mau menanggung malu. Pokoknya Tuan Roy harus tanggung jawab!" Bianca meninggikan intonasi suaranya.Sepagi ini suasana rumahku sudah dib

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 101

    ***POV Syarla.Hari ini aku mengikuti semua kemauan suamiku. Termasuk menemaninya ke rumah orang tuaku.Acara sudah digelar meriah di sana. Pernikahan Mas Roy dengan Kak Bianca akan segera terlaksana. Namun, aku sudah tahu, bukan pernikahan yang dilandasi rasa cinta.Melainkan hanya untuk membalas dendam. Sama seperti ia menikahiku. Begitu pula niatnya menikahi Kak Bianca.Sampai di rumah Papa, aku kembali terpaku melihat sikapnya yang meminta penghulu untuk pergi. Entah apa yang sedang direncanakannya. Aku sendiri sudah lelah untuk berpikir bahkan untuk berontak."Tuan, jawab! Kenapa Tuan diam saja!" Kak Bianca mulai berteriak dengan panik. Aku yang berada di samping Mas Roy hanya bisa menyaksikan tanpa berani membuka suara."Baiklah, Bianca. Saya akan menjawab semua pertanyaanmu, juga pertanyaan kedua orang tuamu," papar Mas Roy.Semua tamu yang hadir ikut menyimak dan menatap serius ke arah kami. Mereka juga tentunya sudah tahu kalau aku adalah istri Mas Roy. Namun, dengan terb

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 100

    ***POV Roy.Pagi ini aku singgah ke rumah Broto. Sengaja aku memenuhi permintaan Bianca yang mengajak aku untuk membicarakan perihal pernikahan.Tak disangka di tengah pembahasan kami, tiba-tiba Syarla datang. Ia histeris mengatakan bahwa aku hanyalah ingin membalas dendam.Aku terdiam. Dari mana dia tahu akan rencanaku?Beruntungnya Bianca tak percaya dan hal itu membuat Syarla bertambah histeris.Istriku yang malang tersungkur ke lantai dengan kondisi yang tampak melemah."Syarla!" teriakku berlari ke arahnya.Namun, Syarla memberi isyarat agar aku tak mendekat."Cukup, Tuan Roy yang terhormat! Jangan berpura-pura lagi! Aku sudah muak!" hardiknya.Aku menelan ludah getir. Syarla tidak memanggilku dengan sebutan 'Mas' kali ini."Baguslah kalau kau sadar diri," sambung Bianca.Sekilas aku menoleh ke arah Broto yang tampak menunduk. Ia terlihat serba salah. Dasar lelaki tak berguna. Padahal jelas-jelas Syarla juga putri kandungnya. Kebencianku bertambah menjadi berlipat ganda pada l

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 99

    ***POV Syarla.Hatiku sakit sekali ketika pedas kalimat suamiku mengatakan bahwa aku terlalu percaya diri.Ya, aku memang beranggapan kalau Mas Roy sudah mulai mencintaiku. Namun ternyata aku salah.Aku masih tak mengerti kenapa ia mempertahankan pernikahan ini sedangkan di hatinya ada Kak Bianca.Rasanya aku ingin menyerah. Takdir selalu saja mempermainkan hidupku.Sebagai seorang anak, Papa membedakan aku dengan Kak Bianca. Sedangkan Mama, beliau selalu berkata aku adalah duri dalam hidupnya. Kehadiranku dianggap menambah luka hati Mama, sebab Ibuku adalah istri kedua Papa.Begitu cerita yang aku dengar dari mereka. Untuk kejelasannya aku tak tahu pasti. Karena Ibu pergi sewaktu aku masih bayi. Cantik parasnya hanya dapat aku kenali lewat gambar saja..Waktu berjalan, bel rumah berbunyi. Aku berlari membukakan pintu dengan cepat."Kenapa matamu sembab?" tanya Mas Roy menatapku dengan sedikit heran.Aku menggeleng dan berlalu ke dalam."Syarla, tunggu!" Langkahku terhenti. Sesak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status