Share

Tragedi Cinta Inara
Tragedi Cinta Inara
Author: Capricornus

Bab 01 <> Siapa dia?

Di RSU Bandung, seorang wanita cantik tampak duduk bersandar pada Bed pasien, ia baru saja selesai meminum obat yang telah menjadi rutinitas kesehariannya. Tanpa banyak bicara wanita itu memejamkan kedua matanya seraya mengangguk saat perawatnya membisikkan sesuatu sebelum pergi.

"Hm," desahnya seraya menghela napas.

Inara Alesha, wanita muda berwajah oval, kedua matanya indah bersinar dengan bulu mata lentik. Memiliki alis panjang dan tebal menghiasi wajahnya, serta bibirnya yang merah merekah memberikan kesan anggun pada senyumnya. Inara merasa jenuh dengan kesehariannya, selama bertahun-tahun wanita itu telah menghabiskan waktunya di rumah sakit.

Semenjak kecelakaan tiga tahun lalu, membuatnya bergelut dengan suasana bising, berbagai keluhan orang-orang sakit dan aroma obat yang sangat menyengat menusuk hidung. Kecelakaan itu pula yang membuatnya kehilangan seluruh ingatannya. Telah bertahun-tahun wanita itu menempati ruangan rumah sakit itu, dan baru hari ini ia akan merasakan sebuah kebebasan, pergi jauh dari ruangan yang mengurungnya selama ini.

'Selama ini aku seperti burung dalam sangkar, yang hanya berkicau tanpa mengepakkan sayap, tapi tidak lama lagi aku akan mengarungi indahnya alam luas,' batinnya.

Inara Alesha, seorang wanita cantik yang ditemukan hampir tewas oleh Kiev Arion sekitar tiga tahun yang lalu, ia terjatuh dari ketinggian seratus meter, di salah satu apartemen di kota itu. Seluruh tubuhnya mengalami luka parah, dan tulang belakangnya hampir patah, akibat benturan yang sangat keras.

Saat itu, Kiev mengira wanita itu telah meninggal, tetapi ketika ia masih merasakan adanya denyut nadi di pergelangan tangan wanita itu, akhirnya ia memutuskan untuk menolongnya dan membawanya kerumah sakit. Namun, Kiev sengaja merahasiakan semua itu dari orang-orang disekitarnya. Sebab ia yakin kecelakaan yang terjadi pada Inara Alesha adalah sebuah konspirasi. Jadi, untuk menyelamatkan nyawanya, Kiev sengaja menyembunyikannya di rumah sakit itu. Ia juga tidak menemukan identitas apapun dari wanita itu, apalagi Inara mengalami amnestic syndrom (Amnesia) akibat benturan keras dikepalanya.

Nama Inara Alesha, adalah satu-satunya nama yang diucapkan wanita cantik itu pasca sadar dari koma selama hampir tiga tahun. Oleh karena itu, Kiev berpikir akan memberinya identitas baru sebagai calon istrinya. Dan itu telah menjadi janjinya pada saat wanita itu sedang sekarat, jika masih diberikan kesempatan untuk hidup, maka Kiev akan menikahinya untuk melindunginya dari kemungkinan bahaya yang akan terjadi suatu saat nanti.

"Selamat pagi, Sayang," bisik Kiev di telinga Inara yang masih memejamkan kedua matanya.

"Kiev, kau disini?" Inara tersenyum setelah membuka kelopak matanya, dan menangkap bayangan seorang pria bertubuh kekar dengan raut wajah yang begitu mempesona sedang berdiri di samping ranjangnya.

Kiev mengamati wajah cantik yang kini lebih bugar dari sebelumnya. Wajah yang telah bertahun-tahun memucat, seakan tanpa darah. Kini, telah kembali merona dalam sebuah peluk asmara kebahagiaan pernikahan mereka esok hari.

"Senyuman yang indah, aku suka." Kiev mendekati wajah Inara, berniat hendak mengecup bibir indahnya yang menggoda.

Sontak Inara menghindar dan meletakkan jari telunjuknya di bibir pria itu seraya berkata, "Belum waktunya, aku mohon bersabarlah."

Kiev tersenyum seraya menarik kembali wajahnya, ia merasa lega karena wanita pilihannya, bukanlah wanita sembarangan. Wanita yang tidak mudah menerima sentuhan dari pria lain. Jika saja Inara adalah wanita murahan, sudah pasti saat ini mereka telah melakukannya.

"Aku hanya mengujimu, apakah kau ini wanita yang mudah disentuh atau tidak." Kiev terkekeh dengan separuh tubuhnya terguncang menahan tawa.

Satu detik kemudian, pria itu berteriak meringis kesakitan, dikarenakan saat ini cubitan halus telah mendarat di lengannya. Serta sorotan mata tajam diberikan oleh Inara kepadanya, seakan siap meruntuhkan langit-langit kamar rumah sakit itu. Pandangannya lebih menyakitkan dari serangan segerombolan gigitan semut sekalipun.

"Rasakan! Dasar, pria penggoda!" Inara memasang wajah cemberut, pertanda ia tidak suka dengan sikap calon suaminya.

Hal itu membuat Kiev menundukkan kepalanya, rasanya ia tidak kuasa jika harus membalas tatapan tajam dari wanita cantik di depannya. Seseorang yang telah berhasil memikat hatinya, meskipun ia sendiri tidak pernah mengetahui, apakah Inara juga mencintainya? Bagi Kiev, yang terpenting adalah mencintai Inara dengan tulus dan akan menanggung semua resiko saat ingatan Inara telah kembali nanti.

Melihat reaksi pria disampingnya, sontak Inara menegakkan tubuhnya dan meraih pipi Kiev dengan puncak hidungnya. Tentu saja hal itu membuat pria itu membulatkan kedua matanya. Ia tidak pernah mengira, akan mendapatkan serangan manis secara tiba-tiba.

"Kau–," ucap Kiev terputus karena sentuhan itu membuatnya kehilangan kata-kata. Beruntung perawat tadi telah pergi dari ruangan itu, dengan membawa sisa obat-obatan yang telah diberikan kepada Inara.

"Ini sebagai ucapan terimakasih untukmu, karena telah merawatku selama ini, jika bukan karena kebaikanmu, pasti aku telah mati." Air matanya mulai berlinang dibalik senyuman membayangkan dirinya tiga tahun lalu.

Kiev meletakkan ujung jarinya pada bibir Inara, berharap wanita itu tidak akan mengatakannya kembali. Pandangan mereka beradu pada satu titik seolah memberikan kekuatan cinta, saling menembus jiwa masing-masing. Membiarkan cinta tetap membara didalam hati.

"Tidak, jangan katakan itu! Aku akan selalu menjagamu hingga akhir hayatku, tapi yang aku khawatirkan adalah, aku takut kau akan meninggalkan diriku saat kau telah mengingat siapa dirimu?" Ekspresi wajah takut kehilangan terpancar dari sorot mata Kiev.

Inara menggenggam tangannya dan berkata, "Aku akan selalu bersamamu, meski apapun yang akan terjadi. Siapa diriku itu tidak penting lagi, mungkin aku tidak diharapkan oleh siapapun didunia ini."

Bulir-bulir bening mulai terjatuh dari kelopak matanya yang berkaca-kaca, dadanya terasa sesak karena selama dirawat tidak satu pun orang di dunia ini yang mencari keberadaannya. Ia memang mengalami amnesia, tetapi setidaknya ada seseorang yang membantu mengingatkan masa lalunya. Seringkali Inara melihat para pasien yang dikelilingi oleh keluarganya, memberikan dukungan dan semangat agar segera sembuh. Akan tetapi, tidak dengan Inara, Ia hanya seorang diri dan itu sangatlah menyakitkan.

"Aku adalah satu-satunya orang yang menginginkanmu untuk selalu bersamaku, bahkan saat kita menikah nanti aku tidak akan pernah meninggalkan dirimu," ucap Kiev berjanji, berusaha menghibur kekasihnya.

Mendengar perkataan dari calon suaminya membuat Inara terharu, rasanya ia tidak akan pernah mendapatkan cinta yang lebih besar dari cinta seorang Kiev kepadanya. Cinta yang memberinya sebuah nyawa kedua dan kehidupan baru. Sebuah kehidupan yang di penuhi oleh cinta tanpa hadirnya airmata. Mereka saling berpelukan dengan penuh cinta, seolah saling memberikan kekuatan untuk menjalani lika-liku kehidupan.

Setelah selesai mengurus seluruh administrasi rumah sakit, Kiev menggandeng tangan Inara dengan hangat. Tangan yang selama ini terkulai tak berdaya, kini telah mampu membalas genggaman tangannya. Kiev membukakan pintu mobil untuk Inara agar wanita itu dengan mudah masuk kedalamnya. Inara menebar senyuman yang begitu mempesona, ia merasa

sangat istimewa di mata Kiev.

"Sayang, ada seseorang yang ingin berkenalan denganmu," ucap Kiev kemudian setelah mereka duduk di dalam mobil, membuat Inara mengerutkan keningnya seraya menatap manik mata Kiev dengan tajam.

"Siapa dia, sepertinya orang yang cukup special?" tanya Inara ingin tahu, siapa sebenarnya yang akan diperkenalkan dengan dirinya.

"Ikutlah denganku, dan kau akan tahu sendiri nanti." Kiev menghidupkan mesin mobilnya lalu melajukannya dengan hati-hati.

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Lintang berseri
semangat ka, karya yang keren
goodnovel comment avatar
Syavininaz
wow keren semakin pintar author satu ini merangkai kata-kata semangat ya
goodnovel comment avatar
Irma Fauziah
bab awal sudah terpikat ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status