Time Travel: Rahasia dan Rasa!!

Time Travel: Rahasia dan Rasa!!

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-24
Oleh:  Tirfa Ledina  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
21Bab
2.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Berawal dari pertemuan Yuna dengan seorang pria asing dalam gang kecil, kehidupan Yuna yang dulunya biasa-biasa saja kini berubah. Pria itu membawa di ke dunia yang berbeda dan ajaib, entah apa alasannya. Adelion yang merupakan raja dari tempat itu terus memaksanya agar tetap di kerajaannya, bagai burung dalam sangkar. Yuna tak menyukai hal itu. "Aku Harus Pergi!!"

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1

POV YunataPerkenalkan namaku Yunata Algibran. Aku siswa SMA yang tinggal sendiri di rumah yang bisa di bilang cukup sederhana. Kedua orang tuaku telah meninggal dunia sejak umurku 6 tahun dan sekarang umurku sudah 17 tahun. Aku bekerja sebagai pelayan di cafe yang cukup jauh dari rumahku, setiap hari Sabtu dan Minggu aku akan bekerja di sana. Awalnya cukup sulit bekerja seperti itu, namun berkat tekat yang kuat aku berhasil menjadi pegawai tetap di sana.Selain bekerja di cafe aku juga melakukan pekerjaan setelah aku pulang sekolah. Semua itu aku lakukan untuk tabunganku untuk masa depan, walau aku memiliki uang peninggalan kedua orang tuaku aku tetap harus bekerja keras agar bisa masuk ke universitas yang aku idamkan.Hidup sendiran tanpa kedua orang tua itu cukup sulit awalnya namun seiring berjalannya waktu kini aku sudah terbiasa dengan kesendirian. Aku terbiasa bukan kebal terhadap rasa kesepian ini,

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
21 Bab

Bab 1

POV YunataPerkenalkan namaku Yunata Algibran. Aku siswa SMA yang tinggal sendiri di rumah yang bisa di bilang cukup sederhana. Kedua orang tuaku telah meninggal dunia sejak umurku 6 tahun dan sekarang umurku sudah 17 tahun. Aku bekerja sebagai pelayan di cafe yang cukup jauh dari rumahku, setiap hari Sabtu dan Minggu aku akan bekerja di sana. Awalnya cukup sulit bekerja seperti itu, namun berkat tekat yang kuat aku berhasil menjadi pegawai tetap di sana.Selain bekerja di cafe aku juga melakukan pekerjaan setelah aku pulang sekolah. Semua itu aku lakukan untuk tabunganku untuk masa depan, walau aku memiliki uang peninggalan kedua orang tuaku aku tetap harus bekerja keras agar bisa masuk ke universitas yang aku idamkan.Hidup sendiran tanpa kedua orang tua itu cukup sulit awalnya namun seiring berjalannya waktu kini aku sudah terbiasa dengan kesendirian. Aku terbiasa bukan kebal terhadap rasa kesepian ini,
Baca selengkapnya

Bab 2

Author POVSudah satu minggu Yuna memungut dan menampung pria di gang itu. Selama satu minggu pula pria itu masih belum sadarkan diri. Yuna sudah menelpon polisi dan dokter tapi mereka semua mengatakan hal yang sama bahwa pria itu baik-baik saja dan dia harus tetap di sini. Terdengar sedikit aneh bukan? Apa lagi polisi itu memaksa Yuna untuk tetap membiarkan pria itu tinggal di sini."Apa dia tidak bosan tidur terus," Ujar Yuna sambil menusuk pelan pipi mulus pria itu."Ah, terserah lebih baik aku pergi memasak saja," Ujar Yuna lalu pergi ke dapur.Sejak kedatangan pria itu selalu ada orang yang diam-diam mengirim uang ke rekening milik Yuna tapi tak pernah sekalipun gadis itu menyentuh uang tersebut. Pria itu masih terlelap hingga sebuah ukiran berwarna biru muncul di dahinya membuat pria itu bagun tanpa sepengetahuan Yuna yang sedang berada di dapur.Disisi lain Yuna mas
Baca selengkapnya

Bab 3

Yuna dan Adelion menunggangi harimau putih itu. Gadis itu terkesima melihat pemandangan dari atas ini, sangat indah. Mereka lalu mendarat di sebuah danau. Ada beberapa makhluk kecil yang tiba-tiba menghampiri Yuna. Makhluk kecil itu menarik tangan dan baju Yuna seolah-olah menyuruhnya ikut terbang bersamanya di atas danau yang indah itu."Apa sayap ini bisa terbang?" Tanya Yuna sambil menatap Adelion."Tentu, coba bayangkan kamu bisa terbang," Ujar Adelion.Yuna menutup matanya membayangkan dia bisa terbang. Yuna membuka matanya dan melihat tubuhnya sudah melayang di atas tanah. Gadis itu tersemyum bahagia, tubuhnya terasa sangat bertenaga. Sungguh persaan ini sangat luar biasa menyenangkan, gadis itu kemudian terbang bersama makhluk kecil itu di atas danau. Tubuh Yuna seolah-olah bergerak sendiri, ia menari. Tarian ini sangat asing bagi otaknya tapi tubuhnya terasa familiar dengan tarian ini. Kaki Yuna menyentuh air sambi
Baca selengkapnya

Bab 4

Adelion masuk dalam ruangan yang sangat megah dengan sombongnya lalu duduk di singgasana yang terlihat indah itu. Semua yang ada dalam ruangan membungkuk hormat pada Adelion. Pria itu kini sedang fokus mendengarkan ucapan seorang utusan dari kerjaan peri.Disisi lain Yuna sedang sibuk jalan-jalan di taman istana. Bella yang merupakan pelanyan pribadi Yuna terus saja memberikan nasehat untuk kembali ke kamar. Gadis itu tak peduli, taman ini indah dan sangat ajabi mana mungkin Yuna akan melewatkan hal ini. Tiba-tiba sesuatu yang kecil melompat ke arah Yuna."Wah, apa ini?" Ujar Yuna sambil melihat Seekor katak yang memiliki sayap.Gadis itu langsung mengikuti katak itu. Yuna baru pertama kali melihat katak terbang, Sungguh katak yang bisa terbang sangat menarik untuknya. Yuna terus mengejarnya hingga tak sadar ada seseorang yang berjalan mendekat padanya.BrakkkYuna jatuh terduduk, sekarang
Baca selengkapnya

Bab 5

"Kau akan di kurung di sini!" Ujar Adelion sambil merapalkan sebuah mantra.Adelion mendorongnya dengan kasar membuat gadis itu jatuh terduduk. Pergelangan tangan Yuna terlihat lebam kerena Adelion yang menariknya dengan kasar."Kau harus patuh padaku!" Ujar Adelion dengan tatapan dinginnya.Yuna masih melihat pria itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Mata Adelion berubah berwarna merah ketika melihat Yuna yang menatapnya dengan wajah kesal. Pria itu masih menatap gadis di hadapannya dengan dingin, tak ada raut kasihan melihat gadis di hadapannya yang sedang menagis."Kenapa aku harus patuh padamu? Aku bukan budakmu!!" Bentak Yuna memandang Adelion dengan air mata yang berhasil lolos.Adelion lalu mencekik leher Yuna sambil menabrakkan tubuh gadis itu ke dinding. Pria itu kesal dengan Yuna yang memberontak padanya. Gadis itu sudah hampir kehabisan nafas tapi Adelion masih enggan melepa
Baca selengkapnya

Bab 6

"Ajari aku sihir" Ujar Yuna dengan wajah serius. "Jika aku mengajarimu apa yang akan aku dapatkan?" Ujar Fairuz. "Apa yang kau inginkan dariku?" Ujar Yuna. "Hmm tunggu, kamu tidak cantik, tidak pintar, tidak seksi dan jelek, aku membutuhkan waktu untuk memikirkan yang aku inginkan dari kamu" Ujar Fairuz memasang wajah bingungnya. 'Dia mengejekku, dasar aneh!' "Ah aku sekarang tau, temani aku saat tidur" Ujar Fairuz dengan senyuman. Tiba-tiba Yuna memukul kepala Fairuz. Wajah gadis itu sekarang sudah memerah seperti tomat. Yuna lalu menendang dan memukul Fairuz, kini pria itu sudah di tidur di lantai dengan banyak pukulan dari Yuna. "Dasar mesum!!" Ujar Yuna mulai melempar banyak benda ke arah Fairuz. Pria itu sudah tidak tahan hingga ia memilih berteleport keluar dari kamar Yuna. Pria itu meringis pada sekujur tubuhnya yang di pukuli oleh Yuna. Fairuz lalu mulai memperbaiki pakaian dan rambutnya yang sudah berantakan it
Baca selengkapnya

Bab 7

"Cepat nona, kita harus memilih hewan pelindung kita," Ujar Bella menarik Yuna ke sebuah tempat."Iya, bukannya hewan itu yang memilihkan kita?" Ujar Yuna."Walau begitu kita harus cepat datang agar hewan itu memilih kita lebih dulu," Ujar Bella.Yuna manatap kagum pada semua hewan yang ada di area paralel ini. Mereka masing-masing memiliki ukiran di tubuhnya yang memandang kekuatan yang di miliki hewan-hewan itu. Yuna masih belum menemukan hewan penjaga miliknya, setiap Yuna mendekati hewan-hewan itu maka mereka langsung bergetar dan berlari dari Yuna. Seolah-olah Yuna adalah predator mereka."Tidak ada yang memilih aku, sebagai tuan mereka," Ujar Yuna melihat Bella yang asik dengan hewan penjaga miliknya yaitu kelinci penjaga.Hewan milik Bella terlihat imut dan bahkan lebih lucu dari kelinci di bumi. Yuna bahkan berfikir alasan para hewan menghindarinya adalah kerena dia tidak setengah hewan atau berasal dari bangsa manusi. Yuna membuang nafas p
Baca selengkapnya

Bab 8

Acara berburu kemarin di tunda, seorang gadis masih sibuk mendekati para hewan penjaga. Kini Yuna hanya diam saat lagi-lagi tak ada hewan yang ingin mendekat padanya. Besok adalah hari pelaksanaan berburu tapi gadis itu malah memilih untuk duduk sambil bermain dengan kelinci yang menyimpan jiwa Bella. "Kenapa tidak ada yang memilihku? Apa aku terlihat jelek?" Ujar Yuna. "Bella cepatlah sembuh, aku bosan tanpa kau," Ujar Yuna. Kelinci itu lalu mengelus tangan Yuna seolah mengerti maksud gadis itu.Yuna tiba-tiba mendengar sesuatu yang seperti memanggilnya. Gadis itu akhirnya memutuskan untuk mencari suara itu saat rasa penasarannya mulai meresahkan hatinya.  Suara itu semakin keras saat Yuna berada di sebuah taman yang sangat tua dan terlihat tidak pernah di datangi oleh siapapun.Yuna masuk dalam taman itu dan sampai di sebuah Vila yang di penuhi lumut seperti tak ada yang pernah mengurus villa itu.
Baca selengkapnya

Bab 9

Hari ini adalah hari berburu. Satu persatu para bangsawan masuk ke dalam sebuah portal dan sampai di hutan Azka yang merupakan hutan paling subur dan kaya di dataran ini. Semua orang mengendarai hewan penjaganya masing-masing dengan bangga.Yuna datang terlambat karena kesiangan, gadis itu datang bersama dengandengan Azura. Yuna masuk sambil duduk di atas sebuah rubah putih keren paksaan dari Azura sendiri. Perlahan semua orang melihat gadis itu dengan tercengang."Apa aku tidak salah lihat? Gadis itu menunggangi hewan suci legenda?" Ujar seorang bangsawan."Dari yang aku dengar semua hewan suci sangat sombong dan tidak akan mau menurut pada tuan yang lemah.""Tapi aura gadis itu saja tidak ada, mana mungkin hewan suci itu mau melakukan kontrak?"Yuna turun dan merasa tidak enak dengan semua bangsawan yang melihatnya. Tiba-tiba Adelion tiba membuat semua perhatian tertuju padanya, pria itu sedang duduk di atas seekor Harimau putih yang cukup besar
Baca selengkapnya

Bab 10

Yuna duduk bersama dengan bangsa Atarel, mereka menyambut Yuna dengan sangat gembira dan berterimakasih atas pertolongannya itu. Api kini menjadi pencahayaan mereka malam ini, Yuna lalu melirik tubuh Adelion dengan luka di punggungnya yang sudah di balut kain bersih."Tenang saja, dia akan baik-baik saja. Obat yang di buat tetua kami sangat membantu menyembuhkan luka" Ujar Star."Aku tidak mengkhawatirkan dia, huh" Ujar Yuna memalingkan kepalanya.Luka di lengan Yuna sudah di balut kain sama seperti Adelion. Kini gadis itu sedang sibuk memandang api dengan pikiran yang melayang kemana-mana. Perlahan Adelion bangun lalu duduk di sebelah Yuna dengan santai dan tampa beban. Yuna akhirnya sadar dari lamunannya saat merasakan ada seseorang yang duduk di sebelahnya.Yuna refleks menjauh dari Adelion, pria itu menatap bingung pada Yuna yang menjauh darinya. Adelion lalu melemparkan senyuman pada Yuna yang membuat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status