Share

Bab 4

Author: Tirfa Ledina
last update Last Updated: 2021-08-15 18:06:31

Adelion masuk dalam ruangan yang sangat megah dengan sombongnya lalu duduk di singgasana yang terlihat indah itu. Semua yang ada dalam ruangan membungkuk hormat pada Adelion. Pria itu kini sedang fokus mendengarkan ucapan seorang utusan dari kerjaan peri.

Disisi lain Yuna sedang sibuk jalan-jalan di taman istana. Bella yang merupakan pelanyan pribadi Yuna terus saja memberikan nasehat untuk kembali ke kamar. Gadis itu tak peduli, taman ini indah dan sangat ajabi mana mungkin Yuna akan melewatkan hal ini. Tiba-tiba sesuatu yang kecil melompat ke arah Yuna.

"Wah, apa ini?" Ujar Yuna sambil melihat Seekor katak yang memiliki sayap.

Gadis itu langsung mengikuti katak itu. Yuna baru pertama kali melihat katak terbang, Sungguh katak yang bisa terbang sangat menarik untuknya. Yuna terus mengejarnya hingga tak sadar ada seseorang yang berjalan mendekat padanya.

Brakkk

Yuna jatuh terduduk, sekarang pantatnya terasa berdenyut. Yuna kemudian mendongak saat seseorang mengulurkan tangannya. Gadis itu tercengang melihat wajah mulus seorang pria di depannya.

"Apa kamu tidak apa-apa?" Ujarnya.

"Wah, wajahmu sangat mulus," Ujar Yuna masih dalam keadaan tercengang.

Pria itu kebingung melihat Yuna. Gadis itu lalu berdiri dan mendekat pada pria mulus di hadapannya.

"Apa yang kau gunakan hingga wajahmu bisa mulus seperti ini, kau sangat cantik." Yuna mulai mencubit pipi pria itu dengan gemas.

"Kau tidak punya ekor dan telinga?" Ujar Yuna mulai menelusuri wujud pria di hadapannya.

"Kau sangat cantik," Ujar Yuna.

"Nona, kita harus kembali!" Teriak Bella dari kejauhan.

Yuna mendengus kasar lalu mengambil katak terbang itu. Yuna menghentikan langkahnya ketika ia mengingat sesuatu, kemudian berbalik mentap pria yang masih mematung di sana.

"Sampai jumpa, orang cantik." Yuna lalu pergi setelah melemparkan senyuman pada pria itu.

Jantung pria itu tiba-tiba berdegup kencang sambil melihat punggung Yuna yang sudah menghilang dari balik pohon. Baru pertama kali pria itu di panggil cantik, padahal ia adalah pria.

"Menarik," Ujar pria itu lalu pergi.

***

Yuna berhasil sampai di kamarnya. Setelah tau jika Adelion akan pergi ke kamarnya, gadis itu tiba-tiba kaget. Dengan susah payah Yuna memanjat jendela kamarnya berusaha sampai lebih dulu dari Adelion.

"Apa yang kau lakukan di situ?" Ujar Adelion sambil duduk di kasur milik Yuna.

"Eh, aku hanya berolahraga saja," Ujar Yuna.

"Kau membantah perintahku?" Ujar Adelion.

"Mana mungkin aku keluar?" Ujar Yuna.

"Kau harus di hukum," Ujar Adelion.

"Hah?! Jangan kumohon, jangan penggal kepalaku. Aku masih ingin hidup," Ujar Yuna dengan wajah memohon.

Adelion lalu merapalkan matra, tiba-tiba tubuh Yuna bergerak berjalan menuju Adelion lalu memeluknya. Adelion tersenyum puas melihat wajah Yuna yang sudah memerah karena malu.

***

Selama seharian penuh Yuna selalu memeluk Adelion dari belakang karena sihir yang di berikan Adelion padanya. Pria itu tidak ingin melepas sihirnya bahkan ketika Yuna sudah memohon padanya. Yuna sekarang sedang duduk di dalam sebuah pertemuan, selama pertemuan Yuna hanya duduk sambil memegang lengan baju Adelion.

Setelah memohon cukup lama Adelion akhirnya memberikan keringanan ketika ia akan menghadiri sebuah pesta penyambutan untuk utusan dari kerajaan peri. Pria itu tidak melepaskan sihirnya, dia hanya membuat Yuna tidak lagi memeluknya tapi hanya memegang tangannya saja.

Dalam pesta Yuna menemukan sosok cantik yang di temuinya di taman. Ingin rasanya Yuna melambaikan tangannya untuk menyapa sosok cantik itu tapi dia tidak mampu karena masih dalam pengaruh sihir Adelion.

Dari tempat duduknya Fairuz menemukan Yuna yang duduk di sebelah Adelion. Fairuz lalu memberikan senyuman pada Yuna, gadis itu membalasnya sekilas lalu memasang wajah datar kembali. Beberapa wanita bangsawan menghampiri Fairuz dan mulai membicarakan banyak hal yang membuat pria itu muak, pria itu tau para wanita bangsawan ini hanya mengincar kekuasaannya saja.

Pesta hampir berakhir dan sihir Adelion akhirnya lepas dari Yuna. Gadis itu lalu membuang nafas panjang dan mulai merenggangkan tubuhnya yang sudah menjadi patung selama dua jam. Gadis itu tak peduli pada tamu yang menatapnya dengan aneh, tubuhnya lebih penting.

"Aduh tubuhku terasa remuk saja," Ujar Yuna.

Adelion meninggalkan Yuna, pria itu masih harus mendiskusikan beberapa masalah politik dengan para pejabat dan petinggi kerajaan. Fairuz akhirnya meninggalkan ruangan, pria itu sungguh muak dengan semua orang yang ada dalam pesta. Pria itu tau mereka hanya mencari muka padanya.

"Maaf aku harus keluar mencari angin segar," Ujar Fairuz dan meninggal para bangsawan itu.

Yuna mengambil beberapa makanan enak itu dengan rakus. Ada banyak orang yang menatapnya tapi gadis itu putuskan untuk makan di luar saja dan jauh dari pesta penyambutan ini.

"Aish... Makan di sini membuatku muak saja," Ujar Yuna lalu pergi dari ruangan itu.

Yuna duduk di bawah pohon dengan ada banyak kunang-kunang yang menjadi alat penerangannya saat makan. Yuna memberikan beberapa makannya pada kunang-kunang yang sudah mau menemaninya di sini. Seekor anak macam lucu tiba-tiba mendekat pada Yuna yang masih sibuk makan.

"Kau mau makan? Ini aku kasih daging yang besar ini, mau jadi teman Yuna nggak?" Ujar Yuna sambil memberikan satu potong daging yang besar.

Macan itu mendekat pada Yuna lalu memakan daging pemberian Yuna dengan lahap. Setelah selesai makan anak macan itu lalu berubah menjadi seorang anak kecil.

"Terima kasih sudah memberikan aku makan," Ujarnya lalu membungkuk hormat.

"Kenapa kamu bisa sampai di sini? Dimana orang tuamu?" Ujar Yuna.

"Sudah tidak ada," Ujar anak itu denga wajah yang tertunduk.

Anak itu terlihat akan menangis, Yuna yang melihat itu langsung membawa anak itu dalam pelukannya. Gadis itu tau perasaan kehilangan orang tua, ia juga pernah merasakan perasaan kehilangan seseorang yang di sayangi.

"Jangan sedih, nanti ayah dan ibumu juga akan sedih di sana," Ujar Yuna.

"Nama kamu siapa? Mau berteman dengan Kak Yuna?" Ujar Yuna sambi melemparkan senyuman.

"Nama aku Atlan," Ujar anak itu ragu.

"Jadi Atlan mau berteman dengan kak Yuna?" Ujar Yuna.

Atlan lalu mnyentuh dahi Yuna dengan telunjukknya. Tiba sebuah cahaya berwarna biru muncul di dahi Yuna seiringan dengan sebuah garis yang terukir di dahi Yuna. Atlan lalu berubah menjadi pria dewasa yang Yuna kenali adalah pria cantik yang di temuinya di taman.

"Kemana Atlan?" Ujar Yuna.

"Kenapa kau bisa di sini?" Ujar Yuna melihat Fairuz.

"Pria tidak cantik tapi tampan. Aku anak yang tadi," Ujar Fairuz.

"Apa? Kau bisa mengubah dirimu jadi anak kecil?" Ujar Yuna.

"Biar aku memperkenalkan diri, Aku adalah Atlan Fairuz dari kerajaan peri."

"Wah, kau bisa sihir ternyata. Apa kau bisa mengajariku? Aku harus pulang ke tempat asalku," Ujar Yuna.

"Kau bukan orang dari sini?" Ujar Fairuz dengan wajah bingung.

"Iya, aku berasal dari bumi," Ujar Yuna.

"Ah, tadi kupikir kau berasal dari bangsa yang sama denganku tadi," Ujar Fairuz.

Disisi lain Adelion sedang mencari keberadaan Yuna yang tiba-tiba menghilang. Pria itu akhirnya pergi keluar dari ruangan itu ketika ia merasakan sisa sihirnya pada Yuna dari luar ruangan. Pria itu lalu menarik Yuna yang sedang asik bebicara dengan seorang peri utusan dari kerajaan peri. Ia kesal melihat Yuna yang tertawa ceriah bersama pria itu.

"Adelion? Kenapa kau ada di sini?" Ujar Yuna.

"Ikut aku!" Ujar Adelion sambil menarik Yuna pergi.

"Eh, tunggu aku masih harus bicara dengan Fairuz," Ujar Yuna berusaha menghentikan langkah Adelion yang terus menariknya pergi.

"Tidak boleh! Kau tidak boleh berbicara dengannya lagi" Ujar Adelion.

Yuna kesal pada Adelion yang datang ketika Fairuz akan memberikan cara untuk kembali ke bumi, gadis itu kini rindu dengan rumahnya. Walau tak ada yang menunggnya di sana, tapi setidaknya masih ada kenangan orang tuanya di sana. Fairuz tertawa kecil ketika melihat Adelion dan Yuna menjauh.

"Sekarang aku tau rahasiamu," Ujar Fairuz.

Related chapters

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 5

    "Kau akan di kurung di sini!" Ujar Adelion sambil merapalkan sebuah mantra.Adelion mendorongnya dengan kasar membuat gadis itu jatuh terduduk. Pergelangan tangan Yuna terlihat lebam kerena Adelion yang menariknya dengan kasar."Kau harus patuh padaku!" Ujar Adelion dengan tatapan dinginnya.Yuna masih melihat pria itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Mata Adelion berubah berwarna merah ketika melihat Yuna yang menatapnya dengan wajah kesal. Pria itu masih menatap gadis di hadapannya dengan dingin, tak ada raut kasihan melihat gadis di hadapannya yang sedang menagis."Kenapa aku harus patuh padamu? Aku bukan budakmu!!" Bentak Yuna memandang Adelion dengan air mata yang berhasil lolos.Adelion lalu mencekik leher Yuna sambil menabrakkan tubuh gadis itu ke dinding. Pria itu kesal dengan Yuna yang memberontak padanya. Gadis itu sudah hampir kehabisan nafas tapi Adelion masih enggan melepa

    Last Updated : 2021-08-15
  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 6

    "Ajari aku sihir" Ujar Yuna dengan wajah serius. "Jika aku mengajarimu apa yang akan aku dapatkan?" Ujar Fairuz. "Apa yang kau inginkan dariku?" Ujar Yuna. "Hmm tunggu, kamu tidak cantik, tidak pintar, tidak seksi dan jelek, aku membutuhkan waktu untuk memikirkan yang aku inginkan dari kamu" Ujar Fairuz memasang wajah bingungnya. 'Dia mengejekku, dasar aneh!' "Ah aku sekarang tau, temani aku saat tidur" Ujar Fairuz dengan senyuman. Tiba-tiba Yuna memukul kepala Fairuz. Wajah gadis itu sekarang sudah memerah seperti tomat. Yuna lalu menendang dan memukul Fairuz, kini pria itu sudah di tidur di lantai dengan banyak pukulan dari Yuna. "Dasar mesum!!" Ujar Yuna mulai melempar banyak benda ke arah Fairuz. Pria itu sudah tidak tahan hingga ia memilih berteleport keluar dari kamar Yuna. Pria itu meringis pada sekujur tubuhnya yang di pukuli oleh Yuna. Fairuz lalu mulai memperbaiki pakaian dan rambutnya yang sudah berantakan it

    Last Updated : 2021-10-15
  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 7

    "Cepat nona, kita harus memilih hewan pelindung kita," Ujar Bella menarik Yuna ke sebuah tempat."Iya, bukannya hewan itu yang memilihkan kita?" Ujar Yuna."Walau begitu kita harus cepat datang agar hewan itu memilih kita lebih dulu," Ujar Bella.Yuna manatap kagum pada semua hewan yang ada di area paralel ini. Mereka masing-masing memiliki ukiran di tubuhnya yang memandang kekuatan yang di miliki hewan-hewan itu. Yuna masih belum menemukan hewan penjaga miliknya, setiap Yuna mendekati hewan-hewan itu maka mereka langsung bergetar dan berlari dari Yuna. Seolah-olah Yuna adalah predator mereka."Tidak ada yang memilih aku, sebagai tuan mereka," Ujar Yuna melihat Bella yang asik dengan hewan penjaga miliknya yaitu kelinci penjaga.Hewan milik Bella terlihat imut dan bahkan lebih lucu dari kelinci di bumi. Yuna bahkan berfikir alasan para hewan menghindarinya adalah kerena dia tidak setengah hewan atau berasal dari bangsa manusi. Yuna membuang nafas p

    Last Updated : 2021-10-15
  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 8

    Acara berburu kemarin di tunda, seorang gadis masih sibuk mendekati para hewan penjaga. Kini Yuna hanya diam saat lagi-lagi tak ada hewan yang ingin mendekat padanya. Besok adalah hari pelaksanaan berburu tapi gadis itu malah memilih untuk duduk sambil bermain dengan kelinci yang menyimpan jiwa Bella. "Kenapa tidak ada yang memilihku? Apa aku terlihat jelek?" Ujar Yuna. "Bella cepatlah sembuh, aku bosan tanpa kau," Ujar Yuna. Kelinci itu lalu mengelus tangan Yuna seolah mengerti maksud gadis itu.Yuna tiba-tiba mendengar sesuatu yang seperti memanggilnya. Gadis itu akhirnya memutuskan untuk mencari suara itu saat rasa penasarannya mulai meresahkan hatinya. Suara itu semakin keras saat Yuna berada di sebuah taman yang sangat tua dan terlihat tidak pernah di datangi oleh siapapun.Yuna masuk dalam taman itu dan sampai di sebuah Vila yang di penuhi lumut seperti tak ada yang pernah mengurus villa itu.

    Last Updated : 2021-10-16
  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 9

    Hari ini adalah hari berburu. Satu persatu para bangsawan masuk ke dalam sebuah portal dan sampai di hutan Azka yang merupakan hutan paling subur dan kaya di dataran ini. Semua orang mengendarai hewan penjaganya masing-masing dengan bangga.Yuna datang terlambat karena kesiangan, gadis itu datang bersama dengandengan Azura. Yuna masuk sambil duduk di atas sebuah rubah putih keren paksaan dari Azura sendiri. Perlahan semua orang melihat gadis itu dengan tercengang."Apa aku tidak salah lihat? Gadis itu menunggangi hewan suci legenda?" Ujar seorang bangsawan."Dari yang aku dengar semua hewan suci sangat sombong dan tidak akan mau menurut pada tuan yang lemah.""Tapi aura gadis itu saja tidak ada, mana mungkin hewan suci itu mau melakukan kontrak?"Yuna turun dan merasa tidak enak dengan semua bangsawan yang melihatnya. Tiba-tiba Adelion tiba membuat semua perhatian tertuju padanya, pria itu sedang duduk di atas seekor Harimau putih yang cukup besar

    Last Updated : 2021-10-16
  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 10

    Yuna duduk bersama dengan bangsa Atarel, mereka menyambut Yuna dengan sangat gembira dan berterimakasih atas pertolongannya itu. Api kini menjadi pencahayaan mereka malam ini, Yuna lalu melirik tubuh Adelion dengan luka di punggungnya yang sudah di balut kain bersih."Tenang saja, dia akan baik-baik saja. Obat yang di buat tetua kami sangat membantu menyembuhkan luka" Ujar Star."Aku tidak mengkhawatirkan dia, huh" Ujar Yuna memalingkan kepalanya.Luka di lengan Yuna sudah di balut kain sama seperti Adelion. Kini gadis itu sedang sibuk memandang api dengan pikiran yang melayang kemana-mana. Perlahan Adelion bangun lalu duduk di sebelah Yuna dengan santai dan tampa beban. Yuna akhirnya sadar dari lamunannya saat merasakan ada seseorang yang duduk di sebelahnya.Yuna refleks menjauh dari Adelion, pria itu menatap bingung pada Yuna yang menjauh darinya. Adelion lalu melemparkan senyuman pada Yuna yang membuat

    Last Updated : 2021-10-16
  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 11

    Yuna kini sudah kembali ke istana. Gadis itu kini sedang minun teh bersama Fairuz, pria itu tiba-tiba muncul dan mulai merengek pada Yuna untuk minum teh bersamanya di taman. Setelah kembali dari hutan Azka kini Adelion memiliki kesibukan yang Yuna tidak tau itu apa. Tebakan gadis itu hanya satu yaitu masalah kerajaan Emerlan. "Ada apa? Tumben kau datang secepat ini," Ujar Yuna. "Di istana peri akan di adakan pertarungan sihir, pertarungan sihir hanya di adakan sekali selama 100 tahun. Pemenangnya bisa meminta apa saja pada sang ratu" Ujar Azura dengan semangat. "Lalu?" Tanya Yuna. "Semua kerjaan akan hadir ke acara sihir itu. Akan ada yang mewakili setiap kerajaan dalam lomba itu, kau bisa ke sana dan menonton jika kau mau," Ujar Fairuz. "Aku tidak bisa, aku tidak terlalu suka berada di keramaian," Ujar Yuna. "Kau yakin? Semua orang tau kerjaan peri memiliki sejarah

    Last Updated : 2021-10-18
  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 12

    "Bella, kapan kita akan sampai." Yuna telihat lesu."Kita baru naik kereta kuda dua puluh menit yang lalu, nona. Perjalanan kita mungkin menghabiskan waktu cukup lama, nona.""Bukan itu masalahnya, aku sangat mual naik kereta kuda ini," Ujar Yuna sambil menutup mulutnya karena hampir muntah."Ughkk... Beri aku air," Ujar Yuna sambil mengelap bibirnya."Ini airnya nona, apa nona baik-baik saja?" Ujar Bella dengan nada khawatir."Aku tidak apa-apa, hanya mabuk darat saja. Sepertinya aku tidak terbiasa duduk dalam kereta kuda," Ujar Yuna."Apa kita istirahat di sini dulu, nona?" Ujar Bella."Tidak perlu aku sudah punya rencana, bantu aku mengikat rambutku ini." Yuna langsung memerintahkan sang kusir untuk menghentikan kereta kuda.Yuna turun dari kereta di ikuti Bella di belakangnya. Gadis itu menyentuh sebuah batu dan memikirkan sesuatu di otak hingga sebuah pakaian pria telah melekat di tubuhnya. Yuna menaiki kuda cadangan yang

    Last Updated : 2021-10-18

Latest chapter

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 21

    Sambil mengepakkan sayapnya yang besar ia melintasi ibu kota, beberapa penduduk yang menyadarinya ikut tercengang melihat seekor naga sedang terbang di atas langit di mana tanah peri berdiri. Naga terkenal dengan sifat sombong dan angkuhnya, mereka juga sulit di tundukkan karena sifat mereka. Warna naga menentukan kekuatan yang di milikinya, warna hijau adalah yang terlemah dan merahlah yang terkuat. "Itu naga hitam! Bagaimana dia bisa di sini?" "Tunggu! Ia raja naga! Dan pemiliknya adalah sang raja kerajaan Emerald!" "Apa terjadi sesuatu?" Itulah beberapa tanggapan penduduk ibu kota yang terkejut melihat keberadaan sang raja dari para naga. Azura muncul di secara tiba-tiba dengan wujud rubah puti kecilnya, ia mengomeli sang naga dengan kesal karena telah membawa Yuna sembarangan tanpa menunggunya. Sejak tadi Azura telah mengikuti sang naga dengan tergesa-gesa saat Adelion dengan entengnya mengikat tubuhnya di atas tiang menggunakan rantai mana. "Sebenarnya sejak kapan vampir s

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 20

    "Bella kau bisa pergi sekarang. Aku akan mengompres sendiri mataku," Ujar Yuna melepas handuk hangat dari matanya yang bengkak. "Kau juga tampak lelah Bella. Istirahatlah, aku baik-baik saja. Lagi pula aku akan sangat senang karena aku akhirnya bisa lepas dari kurungan ini," Ujar Yuna hingga Bella hanya mampu terdiam. "Aku akan sangat merindukanmu nona," Ujar Bella. Yuna cukup terkejut saat mendengar penuturan Bella. Ia menoleh melihat kearah Bella yang telah menutup pintu, Yuna pernah mendengar dari Sarfaras jika makhluk di dunia ini tidak bisa hidup tanpa adanya aliran mana. Mereka bisa mati dalam beberapa jam hanya jika mereka meninggalkan dunia ini, maka dari itulah gerbang dunia fana di segel rapat-rapat. "Nona?" Panggil Azura yang sedang dalam wujud rubah putihnya. "Ah, Azura. Sepertinya aku harus memberikan ucapan perpisahan denganmu," Ujar Yuna sambil bulu halus milik Azura. "Eh? Kenapa tiba-tiba." Azura tampak terkejut. "Aku akan kembali ke dunia fana besok. Kau tentu

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 19

    "Maafkan aku nona. Aku tidak bisa menceritakan hal itu. Alam akan menghukumku jika membocorkan masa lalu," Ujar Azura hingga Yuna terlihat kecewa. "Ah, begitu ya." Yuna terlihat cukup kecewa, ia merebahkan. Sambil menatap langit-langit, ia jadi teringat oleh buku kuno Rahasia dan rasa. Yuna kembali terduduk, "Deluciana. Apa kau tau tentang dia Azura?" Tanya Yuna penuh rasa penasaran. "Dari mana nona tau nama itu?" Azura cukup terkejut saat mendengar sebuah nama yang ia kenali keluar dari bibi Yuna. "Ah, aku sebenarnya mendapatkan sebuah buku." Yuna kemudian berdiri dan mengambil sebuah buku di atas meja. Melihat buku itu Azura langsung mengenalinya, ia berusaha menyentuh buku itu namun setruman listrik malah ia rasakan di jari-jarinya. Buku itu sudah lama hilang bersama sang Dewi Lucian, ia benar-benar curiga dengan munculnya buku yang telah lama hilang ini. Buku itu menyimpan sebuah rahasia tentang keberadaan sang Dewi yang hilang karena sebuah kejadian. "Bagaimana bisa buku it

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 18

    'Deluciana' adalah nama seorang gadis yang berkali-kali di sebutkan dalam buku kuno Rahasia dan Rasa.Ada sebuah legenda yang menceritakan tentang seorang Dewi yang jatuh cinta dengan makhluk dunia fana. Kisah cinta mereka bahkan telah di buat berbagai versi mulai dengan ending yang manis, hingga ending yang menyedihkan. Namun tak ada yang tau bagaimana akhir dari kedua pasangan tersebut. Legenda hanya menceritakan setengah dari kisah keduanya tanpa ada akhir.Ada banyak nama yang sering orang-orang gunakan untuk menggambarkan sang Dewi. Mulai dari sebutan pemilik cahaya, kecantikan yang tidak pernah padam, hingga Dewi yang terkutuk. Setelah membaca satu halaman Yuna akhirnya sadar jika buku ini adalah diary seorang bernama Damian."Tunggu, apa aku boleh membaca buku diary orang lain? Bukannya ini tidak sopan?" Yuna menutup buku karena merasa bersalah telah membaca satu halaman dari diary orang lain.Yuna meletakkan buku di atas nakas kemudian memilih untuk segera tidur agar rasa pena

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 17

    Sang Demon kemudian menghilang meninggalkan kesunyian di tempat itu, Lucas akhirnya ambruk dan tak sadarkan diri. Ia sudah melewati batas penggunaan mana dan hal itu menyebabkan kesadaran menghilang untuk beberapa hari kedepan. Kesatria lainnya kemudian membopong tubuh Lucas untuk mendapatkan perawatan. Sarfaras memberi hormat pada Fairuz dan berterimakasih atas bantuannya. "Pemilik darah peri yang agung, mahkluk rendahan ini mengucapkan rasa terimakasih atas bantuannya," Ujar Sarfaras. "Berdirilah," Ujar Fairuz. "Kali ini mungkin kita berhasil selamat, tapi Demon sudah terlalu kuat untuk bangsa peri tangani. Aku bahkan heran kenapa dia menyembunyikan kekuatannya itu," Ujar Fairuz menatap keatas langit. "Itu benar, aku rasa tidak lama lagi sang Demon akan memulai perang," Ujar Sarfaras. Fairuz menatap ke arah bulan, ia mengernyitkan dahi atas ucapan Sarfaras. Perkataan Sarfaras tidak salah, perang pasti terjadi. Demon pemimpin bangsa kegelapan sudah sangat lama berselisih dengan

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 16

    "Ada apa denganku?" "Hei, berhenti mengikutiku!" Ujar Adelion. Setelah mengatakan hal tersebut, tubuh Adelion ambruk begitu saja. Yuna jadi kebingungan akan hal tersebut, tidak akan ada pelayan yang bisa masuk ke tempat ini. Jadi mungkin saja Adelion akan sepanjang malam tidur di atas lantai yang dingin. Yuna berbalik arah meninggalkan Adelion, rasa kebenciannya terhadap pria tersebut membuat dia di butakan amarah. "Untuk apa aku harus peduli? Aku membencinya. Sangat-sangat benci padanya," Ujar Yuna. Yuna pergi dari sana, tapi tiba-tiba saja mata Yuna berkaca-kaca. Tangannya meremas kuat gaunnya mencoba menahan perasaan aneh, setelah terbangun dari mimpi itu tubuhnya terus bereaksi terhadap pergerakan Adelion. Setiap reaksi tubuh nya terus saja tidak sejalan dengan keinginannya. Yuna berbalik dan menatap ke arah Adelion yang masih dengan wajah menahan sakit luar biasa. "Yang mulia, apa kau bisa mendengarku? Kemana aku harus membawamu?" Ujar Yu

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 15

    "Siapa yang berani mengutuk tuan!!" Ujar Azura membuat rasa dingin di kulit Yuna semakin bertambah."Apa Vampir sialan itu?!!" Ujar Azura dengan wujudnya bertambah besar.Hawa dingin memenuhi tempat itu, belum sempat Yuna menghentikan Azura yang sepertinya akan mengamuk, Azura sudah lebih dulu pergi dengan kemarahannya. Yuna tau ke mana Azura pergi, maka dari itulah ia buru-buru berlari menuju pintu namun sayangnya pintu itu tidak bisa terbuka karena sihir Adelion yang masih mengurungnya. Yuna menggedor pintu berharap ada seseorang yang mendengarnya lalu membukakan pintu."Apa ada seseorang di luar! Kumohon biarkan aku keluar sebentar saja," Teriak Yuna.Sebuah suara terdengar di kepala Yuna, ada sesuatu yang mengalir dalam tubuhnya. Rasanya asing namun anehnya ia terbiasa dengan aliran mana dari dalam tubuh. Yuna meletakkan telapak tangannya di pintu kemudian mengucapkan sebuah kalimat yang ada di kepalanya.Pintu terbuka, tanpa membuang waktu Yun

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 14

    Yuna terbangun dengan keringat yang membanjir tubuhnya, deru nafasnya kini tak lagi beraturan. Rasanya tubuhnya lemas dan tak bertenaga, "Kau sudah bangun?" Suara itu membuat Yuna menoleh ke arah jendela. Pria dengan pakaian bangsawan sedang duduk di pinggir jendela dengan sebuah buku di tangannya. Mata merah darah itu menyoroti Yuna dengan menusuk. Adelion tampak sedang dalam suasana yang tidak baik. "Kau keluar tanpa seizinku," Ujar Adelion dengan suara berat yang terasa mendominasi. "Ehmm.. Itu, aku. Aku hanya ingin melihat kota peri," Ujar Yuna yang menciut melihat Adelion menatapnya begitu tajam. Adelion kemudian berjalan menuju Yuna yang memainkan jari-jarinya seraya duduk menunduk. Yuna kemudian mendongak saat merasa Adelion telah berdiri di samping kasur. "Yuna, dengarkan aku baik-baik. Aku bisa langsung membunuhmu jika tidak menuruti perintahku!" Bisik Adelion di telinga Yuna. Jantung Yuna seakan tak berdetak, ia takut dengan

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 13

    Lucas menatap penuh selidik pada buku yang di bawa Yuna, ia bisa merasakan ada hawa buruk dalam buku tersebut. Meskipun tau akan hal itu Lucas memilih untuk diam saja dan terus mengawasi buku tersebut. Bukan tanpa sebab Lucas membiarkan buku aneh itu berada di tangan Yuna, buku itu adalah hadiah yang di pilih Yuna untuk temannya maka ia tidak berani bertindak gegabah. Buku tersebut memang memiliki hawa yang buruk namun anehnya, hawa itu sama sekali tidak bisa menyakiti atau masuk ke seperti parasit di tubuh Yuna. Bella terus mengikuti Yuna kemanapun ia melangkahkan kaki di pasar ini. Terkadang ia menasehati Yuna, namun melihat Yuna yang tersenyum lebar membuat Bella menyadari satu hal tentang Yuna, ia menyukai kebebasan. "Lucas kenapa kau bengong saja? Ayo," Ujar Yuna dan menarik tangan Lucas menuju sebuah festival sambutan dari para rakyat kerjaan pergi untuk dewa mereka. Terlihat sebuah patung besar berwujud seorang gadis muda nan cantik yang sedang t

DMCA.com Protection Status