Ashley baru saja tiba di kediamannya dengan wajah yang masam, setiba nya di depan mansion, ashley pun langsung menyakan keberadaan ayah nya pada salah satu maid yang ada di mansionnya.
"Dimana daddy" Tanya ashley, tanpa berbasa basi
Maid yang di tanya oleh ashley pun langsung menolehkan kepala nya, dan menunduk hormat pada ashley, maid itu pun menjawab pertanyaan ashley sedikit gagap "tu.. tu.. an be.. sar.. Ada di halaman belakang no..na.."-
Tanpa kata terima kasih ashley meninggalkan maid itu, dan menuju halaman belakang mansionnya, setiba ia di halaman belakang ashley pun berteriak memanggil ayah nya
Matthew yang sedang asik bermain golf di kejutkan dengan suara teriakan yang matthew sudah ketahui, siapa lagi kalau bukan putri kesayangan yang manja
" Daddy" Teriak ashley dengan suara yang sangat nyaring sampai menggema di halaman belakang mansion.
"Bisa kah kau tidak berteriak sayang, daddy tidak tuli" Ucap matthew yang kesal dengan ashley yang selalu saja berteriak setiap ia memanggil siapa pun di mansion ini
"I'm sorry dad"- jawab ashley dengan cengiran khas miliknya menampilkan deretan gigi kelinci miliknya, dan dalam sekejap saja raut wajah ashley berubah tidak lagi seceria tadi
"Kenapa kau mencari daddy, apa kau sudah bosan mencoba mobil baru mu itu hmm" Tanya matthew memperhatikan gelagat muka ashley yang berubah dalam sekejab
Ashley tampak ragu untuk menjawab pertanyaan ayahnya, ia takut ayahnya akan marah, jika tahu mobil baru nya rusak, dan ashley pun berniat meminta pada ayahnya untuk mengganti mobil barunya.
Tak ada jawaban dari ashley, matthew pun kembali fokus untuk mengayunkan stick golf nya lagi, belum sempat matthew mengayunkan stick golf nya, ia mendengar permintaan ashley yang membuatnya shock
"aku ingin mobil baru ku di ganti dad, mobil ku rusak di tabrak oleh orang yang tidak bertanggung jawab"- ucap ashley dalam satu tarikan nafas tanpa ada rasa bersalah, melihat ayahnya tidak menghiraukan ucapan nya ashley pun kembali bersuara kali ini ia sedikit membujuk ayahnya- " Ayolah dad, kau bisa mengganti mobil baru ku dengan yang baru, lagi pula, mobil itu pasti ada asuransinya kan"
Ashley pun sukses memecah konsentrasi ayahnya, ia melihat ayah nya menaruh stick golf di tempat khusus lalu berjalan ke arahnya
Matthew mendekat pada putri nya, dan meminta ashley untuk duduk di bangku yang berada di sana,
Melihat ashley yang tidak protes padanya, matthew pun angkat bicara, "Kau tau kenapa daddy tidak menimpali pertanyaan mu"-
Ashley hanya bisa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban
"Dengarkan daddy sayang, walaupun mobil itu ada asuransinya tapi untuk mengganti dengan yang baru itu tidak akan bisa, jika kau meminta daddy untuk membelinya lagi, maafkan daddy sayang daddy tidak bisa menuruti permintaan mu, daddy harap kau bisa menjadi gadis dewasa, bertanggung jawablah atas perbuatan yang kau lakukan saat ini"- jawab matthew tegas pada sang putri, ia tidak ingin suatu saat gadisnya menjadi wanita yang tidak punya rasa tanggung jawab dan empati terhadap orang orang sekitarnya
"Dad, tapi bukan aku yang merusak mobil itu, mobil ku di tabrak oleh seseorang dan mengakibatkan bagian belakang mobil ku hancur, kenapa kau meminta ku bertanggung jawab, seharus nya daddy menuntut orang itu untuk bertanggung jawab, bukan nya aku yang harus daddy salahkan"- protes ashley, ashley berusaha membela dirinya dari sang ayah, ia tidak mau ayah nya menyalahkan perbutan yang tidak ashley lakukan
"Daddy tidak membela orang yang menabrak mu atau menyalahkan mu, daddy hanya ingin kau bersikap dewasa sayang, jika orang yang menabrak mobil mu tidak mau bertanggung jawab kau bisa membawa mobil itu untuk di perbaiki, bukan meminta daddy untuk menggantinya dengan yang baru sayang
"Dad tapi... "
"Tidak ada tapi-tapi, permasalahan mobil mu cukup sampai disini, jika kau masih bersikaras meminta daddy membelikan mobil baru lagi, jangan harap kau bisa merasakan fasilitas yang daddy berikan padamu"- ucap matthew yang tidak terima bantahan dari putrinya
Ashley kesal mendengar keputusan dari ayahnya yang ia anggap tidak menguntungkan buatnya, mau tidak mau ashley pun menuruti kemauan sang ayah
"Sama sekali tidak menguntungkan ku, baiklah dari pada daddy mengambil semua fasilitas ku, lebih baik aku menuruti kemauan mu"- timpal ashley
Matthew tersenyum dan terkekeh mendengar perkataan putrinya yang kesel ia pun meminta ashley untuk memeluknya
Drrrttttttt ponsel matthew yang berada di atas meja pun bergetar, membuat ayah dan anak pun menoleh, matthew yang melihat id caller langsung mengangkat telepon nya, dan meminta ashley untuk tetap berada disana
"Ya"
"Paman berada di mansion"
"Tidak masalah, kau bisa datang kemansion paman"
"Baiklah paman akan menunggu mu, dan satu lagi, paman akan langsung memperkenalkan putri paman padamu
Matthew mengakhiri sambungan telepon nya, dan ia pun kembali menghampiri putri nya, yang sudah menatap ayah nya dengan raut wajah bingung
"Siapa yang menelepon mu dad"- tanya ashley
"Lucas, anak sahabat daddy, dia akan berkunjung ke mansion, daddy harap kau tidak pergi kemanapun, karena lucas lah yang akan menjaga mu saat daddy pergi
"oOo... WHAATTTTTTT" Ucap ashley, setelah mencerna setiap ucapan ayahnya
"Daddy akan memanggil mu, saat lucas datang, -
©©©©©©
Di saat itu pula lucas langsung menelepon seseorang untuk membawakan salah satu motor kesayangannya dan membawa mobilnya untuk di perbaiki
Lucas melihat jam tangan mahal yang ia kenakan dari salah satu brand ternama, melihat angka sudah menunjukan pukul satu siang, lucas pun segera mencari nomer yang akan ia hubungi lalu ia pun mendial nomer itu
"Hallo paman"
"Maaf seperti nya kita tidak bisa bertemu di kantor ku, apa paman berada di mansion"
"Ok, kalau begitu aku akan datang ke mansion paman sekitar 1 jam lagi,
"Baiklah paman terima kasih"
Lucas mematikan sambungan telepon nya, tepat di saat anak buah nya datang membawa motor yang ia akan gunakan.
"Sir"
"Kau antar mobil ku ketempat biasa, bilang padanya, mobil ku harus sudah selesai besok pagi"- perintah lucas pada anak buahnya
Anak buah lucas menuruti perintah tuannya nya, dan segera pergi dari hadapan lucas,
Setelah urusan mobil beres, lucas menaiki motor kesayangan nya dan melaju ketempat tujuan, perjalanan dari tempat itu menuju tempat tujuan nya hanya memakan waktu 25 menit, waktu yang sangat cepat dari waktu yang ia janjikan.
Setibanya lucas di gerbang mansion besar, ia membuka helm nya, penjaga yang sedang berjaga di mansion bersar itu pun sudah tahu siapa lucas, dan mempersilahkan lucas masuk ke area mansion.
Lucas memarkirkan motornya tepat di halaman mansion itu, ia menatap bangunan mansion itu dengan rasa kerinduan, lucas ingat betul, mansion ini selalu memberikan kecerian dan kehangat untuk orang orang yang tinggal di dalam mansion tersebut di saat keluarganya mengunjungi mansion ini.
Belum sempat lucas mengetuk pintu, seorang wanita keluar dari dalam mansion, wanita itu terkejut melihat tampang lucas yang tampan dan gagah berdiri di depan pintu masuk
Alena sempat tidak percaya dengan apa yang ia lihat, seorang pria berdiri tidak jauh dari tempatnya, dengan wajah yang tampan seperti dewa yunani, fantacy fantacy liar pun sudah berada di otaknya, lamunan alena terbuyarkan dengan suara barithon lucas yang sexy
"Mr.collins apa dia ada di dalam" Ucap lucas tanpa basa basi
"Di.. Di.. A ada di dalam"- kata alena tanpa melepaskan pandangannya ke lucas dan sedikit menggoda lucas dengan membusungkan dada nya kelucas
Lucas sudah terbiasa di tatap bahkan di perhatikan secara dalam oleh para wanita, baginya itu sudah biasa mendapatkan tatapan nakal dari wanita wanita itu.
"Dimana saya bisa menemuinya"- tanya lucas, tak perduli jika alena sudah memasang wajah menggodanya
"Dia berada di ruang kerja nya, hmm perkenalkan saya ale"-
"Terima kasih"- ucap lucas memotong ucapan alena yang ingin memperkenalkan dirinya, meninggalkan alena di sana, dan lucas pun berjalan ke arah ruang kerja matthew yang sudah lucas ketahui dimana letaknya
©©©©©©©
Matthew tak mengira jika lucas datang lebih cepat dari waktu yang sudah di janjikan, ia pun menyuruh lucas untuk duduk di sofa di depan meja kerjanya dan mengambil sebotol wine dari dalam rak khusus miliknya
"Ada apa paman ingin menemuiku"- tanya lucas
"Minumlah lah dulu, aku tau kau pasti sangat haus, bagaimana kabar mu son, sudah lama paman tidak bertemu dengan mu"- matthew berbalik menanyakan kabar lucas dan menyodorkan segelas wine yang sudah ia isi
"Aku baik paman, terima kasih sudah sudah menanyakan kabarku, bagaimana kabar paman dan bibi"
"Paman baik, sedangkan bibi"- matthew menghela nafasnya nya, sebelum ia kembali menjawb pertanyaan lucas, -"bibi berada di italy, dia harus menjalani perawatan insentif, inilah yang ingin paman bahas, paman ingin kau berjanji untuk tidak menceritakan tentang bibi pada ashley"
Lucas mensesap winenya, sambil mendengar ucapan matthew, sesekali ia mengangguki kepala nya bertanda lucas paham akan keinginan matthew
"Sejak kapan bibi berada di italy"
"Sudah dua bulan bibi berada di sana, dan beberapa hari ini, kondisi nya sangat menurun, paman tidak ingin melihat ashley sedih mendengar ibu nya tidak dalam keadan baik"
"Tapi kenapa paman harus merahasiakan ini dari putri paman"- tanya lucas mencari tau penyebab matthew menyembunyikan keadaan istrinya
"Paman hanya tidak ingin melihat ashley bersedih, ashley sangat dekat dengan ibunya, paman tidak ingin di saat ashley melihat ibu nya memakai alat alat penunjang hidup, ashley semakin merasa bersalah karena tidak dapat menjaga ibunya atau ashley jatuh sakit, itu yang paman takutkan
Ashley sangat mencintai ibunya, paman mohon, bisa kah kau menjaga putri paman hanya beberapa bulan saja
"Kenapa aku yang harus menjaga putrimu paman"-
Matthew menceritakan semua nya pada lucas tanpa ada satu pun yang terlewat, lucas yang mendengar tak sengaja melihat sebuah figura terpampang jelas di dinding ruangan itu, photo seorang gadis yang baru saja ia temui tadi, dan menarik nya gadis itu yang akan tinggal bersama nya
"Jadi karena alena, paman ingin ashley tinggal bersama ku"-
"Ya, karena itu alasan nya, paman ingin ashley tinggal bersama mu, apa kau tidak keberatan, kau tenang saja, ashley tidak akan menganggu aktvitas mu bersama wanita wanita mu"- jawab matthew sambil terkekeh
Lucas pun ikut terkekeh-"ckk... Apa kau tidak takut paman, jika aku melakukan sesuatu pada anak gadismu"-
"Jika itu terjadi, aku akan memaksa kau untuk menikahi putriku"- jawab matthew santai
Lucas sepakat menerima permintaan matthew dengan syarat ashley harus mengikuti semua peraturan yang ia buat.
Tidak berselang waktu lama matthew meminta maidnya memanggil ashley untuk menemui nya
Lucas yang masih berada di dalam ruangan kerja milik matthew tersenyum smirk, ia ingin melihat reaksi ashley saat melihatnya
©©©©©©
Ashley bergegas turun dari kamar nya yang terletak di lantai dua mansion untuk menuju ruang kerja ayahnya.
Di saat ashley sudah berada di depan pintu ruang kerja ayahnya, ashley masuk tanpa mengetok pintu itu, ashley di kejutkan dengan adanya lucas yang berada di dalam ruangan kerja itu
Seketika mood ashley menjadi buruk, ia pun langsung kesal melihat lucas terkekeh saat melihatnya.
"Apa yang kau lakukan disini brengsekk"- tanya ashley
Matthew menatap bingung keduanya, ia tidak mengerti dengan ucapak ashley yang di tunjukan ke lucas, sampai matthew mendengar lagi ashley berbicara padanya "- daddy kenal dengan pria ini, dad pria ini yang sudah merusak mobil ku, dan pria ini tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan mobil ku"
Matthew paham akan maksud ucapan ashley, akhirnya matthew pun angkat suara"- jadi kalian sudah saling kenal"- tanya matthew pada mereka berdua, memincingkan mata nya ke arah lucas dan ashley
"Ya"
"Tidak"- Jawab mereka berdua bebarengan
"Pria gila ini yang telah merusak mobil ku, dad"- ucap ashley, melirik lucas dengan sinisnya.
"Dan gadis ini yang telah menggores mobil ku dengan penjepit rambutnya paman"- sambung lucas yang tak mau kalah dari ashley
Matthew memijit pangkal hidung nya, ia pusing dengan mereka berdua yang sama sama tidak mau mengalah
Keributan keributan antara ashley dan lucas berlanjut, kedua dua nya sama sama tidak mau di salahkan, matthew pun mencari jalan tengah untuk mereka berdua, merundingkan masalah ini dengan kepala dingin, tanpa ada nya keributan atau teriakan ashley yang tidak ingin di salahkan
"Apa kalian akan ribut seperti ini terus hah, tidak ada yang mau mengalah satu orangpun,"- tanya matthew, menghentikan mereka yang sedang beradu mulut
"Selesaikan ini semua dengan kepala dingin, aku tidak ingin melihat keributan kalian lagi"-ucap matthew sebelum meninggalkan ruang kerja nya
Ashley yang hendak protes pada ayah nya, ia urungkan, melihat jari telunjuk ayahnya sudah di acungkan kearah ashley, mau tidak mau ashley menerima keputusan ayahnya dengan kesal
©©©©©©©
Setelah kepergian matthew, lucas menarik ashley kedalam dekapan nya dan ngurung ashley dengan cara memeluknya, tanpa ashley duga lucas mencium nya dengan cara kasar, menghisap bibir bawah casey yang tebal
Ashley yang baru pertama kali di cium oleh pria sontak terkejut, apa yang di lakukan lucas di luar naluri nya, ashley masih berusaha agar ia tidak terpesona dalam ciuman lucas
Ciuman lucas yang tadinya kasar berubah menjadi lembut, lucas sedikit menggigit bibir bawah ashley agar ashley membuka lebar bibirnya
Hal itu pun berhasil, lucas langsung menerobos masuk kedalam rongga dalam mulut ashley mengabsen seluruh bagian dalam bibir ashley yang terasa manis, lucas pun semakin memperdalam ciumanya, tangan nya memegang tengkuk leher ashley dan tangan satu nya berada di antara bokong ashley yang padat dan meremas bokong ashley yang pas di tangan nya,
Setelah puas bermain di bokong padat ashley tangan lucas menjalar ke permukaan punggung ashley dan masuk kedalam tshirt ashley, mengusap lembut punggungnya yang terasa lembut.
Ashley pun tidak tinggal diam, ashley membalas ciuman lucas dengan liarnya, dan mengusap- usap dada lucas hingga ke perut sixpack lucas dengan jemari lentiknya, menaik turun kan jemarinya dengan nakal, hal itu membuat lucas semakin terbakar gairah, udara yang tadi nya dingin seketika panas oleh perbuatan mereka
Tangan Ashley terus turun ke bawah berhenti di tengah, tangannya menjalar semakin nakal, ia mengelus pangkal paha Lucas hingga berhenti di bukti kejantanannya yang berdiri tegak, menegang
Lucas yang merasa sudah tidak sanggup lagi untuk menahan hasrat nya, ingin segera membawa ashley ke sofa yang berada di ruangkerja itu, pikiran pikaran liar lucas pun sudah meracuni otaknya, tapi sayang nya lucas terkikik di saat juniornya di remas ashley secara sadis, ashley memelintirkan junior lucas dengan tidak elite sampai lucas teriak kesakitan
Tawa Ashley pecah melihat Lucas memegang juniornya, ia pun merasa puas dengan tindakan beraninya, memelintir junior Lucas sampai Lucas kesakitan."Ckk.. Kenapa sakit, huh, bagaimana rasanya, ku harap juniormu masih bisa berdiri tegak dantidak mengalami impoten dini"- Ashley menyindir Lucas dengan kekehan nya dan memincingkan matanya mengejek Lucas yang kesakitanLucas kesal melihat Ashley terkekeh dan mengejek dirinya, ia pun segara bangkit dari posisi merunduknya, berjalan tertatih-tatih menghampiri Ashley sambil memegang juniornyaMelihat pergerakan Lucas yang menghampirinya, dengan sigap Asley membalikan badan, berusaha melarikan diri dari Lucas agar ia tidak kena amukan Lucas akibat perbuatannya"Sialan, awas kau Ashley, akan ku balas perbuatan mu"-"Hahahhaha..Kau pikir, kau bisa membalas dan menangkap ku Lulu.. Lihatlah kau berjalan seperti ayam pincang"-
Sesudah memastikan pintu tertutup sempurna, Lucas menghampiri Ashley secara diam-diam tanpa sepengetahuan Ashley.Lucas berjalan tanpa membunyikan sepatunya secara perlahan-lahan.Hanya tinggal beberapa meter dari tempat Ashley duduk. Lucas tertegun melihat Ashley mengikat cepol rambutnya dengan asal sampai memperlihatkan leher jenjang milik Ashley yang mulusJangkun Lucas naik turun dan Lucas pun meneguk ludahnya secara kasar.Lucas mengutuk dirinya yang terpesona akan keindah leher jenjang Ashley.Sampai Lucas pun meyakinkan dirinya untuk tidak terpesona dengan gadis seperti Ashley.©©©©©©© &
Lucas masih tertawa melihat Ashley keluar dari ruangan ini dengan wajah memerah menahan malu.Jujur saja tingkah Ashley seperti membuat Lucas gemas. Lucas menggeleng-gelengkan kepalanya, mengingat kejadian yang baru saja terjadi membuat Lucas tak percaya."Sial, kenapa aku bisa melakukan itu padanya. Kenapa otak dan pikiran ku selalu saja tidak bekerja setiap bersamanya, sialan" Umpat Lucas di dalam hatinya.Lucas tersadar, pengaruh Ashley begitu besar pada dirinya, setiap Lucas berada di dekat Ashley, Lucas selalu saja kehilangan kendalinya, seperti yang terjadi hari ini.Di tempat ini, Lucas mencium Ashley tanpa permisi sebanyak dua kali. Dan itu membuat juniornya harus menahan segala hasrat dalam dirinya.Mengingat juniornyq, Lucas menundukan kepalanya. Benar saja, juniornya masih mengembang di balik celana yang Lucas gunakan. Begitu sesak sampai Lucas pusing untuk meniduri juniornya kembali."Tunggu sebentar
Ashley baru saja selesai membersihkan dirinya, ia pun bergegas untuk mengambil pakaian di dalam walk-in closet miliknya.Setelah mendapatkan pakaian yang Ashley suka. Ashley pun memakainya dan memutar-mutar tubuh indahnya di depan cermin.Melihat sesuatu yang merah pada Lehernya, Ashley pun mendekatkan dirinya di cermin. Ashley meraba bagian yang merah pada lehernya.Sontak saja Ashley membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang Ashley lihat di lehernya. Ashley tau ruam merah di lehernya bukan sengatan binatang terbang melainkan binatang buas yang melakukannya. Ya, Ashley teringat kejadian yang baru saja terjadi bersama Lucas di ruang kerja Daddynya."Lucas sialannnnnnnn, brengsekkk, arrrrgggghhhhhhhhhhh...." Teriak Ashley menggema seisi ruangan kamarnyaAshley mencoba menghilangkan ruam merah pada lehernya. Dengan menggunakan tangannya, tapi usaha Ashley hanya sia-sia, ruam kemerahan pada lehernya tidak hilang.Tak
Lucas baru saja keluar dari lorong itu, setelah mendapat kesadaran penuhnya. Ia pun pergi meninggalkan Ashley disana dalam keadaan sedikit kacau akibat ulahnya.Sementara Ashley masih terdiam disana, mengingat ucapan Lucas sepuluh menit yang lalu. Sebelum Lucas pergi meninggalkannya"Kau lah satu-satunya wanita yang berani mengatai ku, membuat mobil ku rusak dengan jepit rambut mu, dan di hari yang sama, kita bertemu di mansion mu, tepatnya di ruang kerja ayah mu, kau tidak merasa bersalah saat melihat ku, bahkan kau menantang ku dan mengejek ku di depan ayahmu, di saat aku mencium mu kau memilinti junior ku. Sedangkan leher jenjang mu dan dua gundukan dadamu membuat akal sehat ku tidak berfungsi. Membuat ku ingin selalu menyesapnya, menjitatinya bahkan meresmasnya sampai kau berteriak dan menyebut nama ku dengan suara sexy mu"Ashley mengingatnya jelas semua ucapan Lucas, bahkan sebelum Lucas pergi, Lucas sekilas mengecup keningnya. Hal itu, membuat jantu
Ashley ragu untuk menaiki motor Lucas. Karena ini adalah pengalaman pertama Ashley menaiki motor.Seumur hidupnya. Ia tidak pernah menaiki motor dengan siapa pun bahkan Daddynya sendiri pun tidak pernah mengendarai motor kemana pun Daddynya pergi."Kenapa masih diam, kau mau aku tinggal hah" Ucapan Lucas menyadarkan Ashley yang sempat terdiam melihat motor Lucas.Ashley berdecak sebal melihat wajah Lucas yang sedang mengejeknya. "Puas mengejekku huh" Sinis Ashley yang kesal pada Lucas.Lucas terkekeh mendengar ucapan sinis Ashley. Yang tidak pernah ramah terhadapnya. "Ckk.. Buat apa aku mengejek mu heh, tampang mu saja yang membuat ku ingin selalu menertawaimu""Dasar sialan. Apa kau pikir, tampang ku aneh" Sarkas Ashley, ia muak melihat Lucas sedang menertawainya"Aku tidak berpikir seperti itu, kau saja yang selalu berpikir buruk tentang ku" Ucap
Mendengar ucapan Lucas memanggil Ashley dengan sebutan sweety. Membuat Rafael sontak terkejut. Ia tidak meyangka ada seorang pria asing yang memanggil Ashley dengan sebutan itu.Dulu saja, disaat Rafael memanggil Ashley dengan sebutan sayang. Ashley menolaknya."Apa aku tidak salah mendengar. Kau memanggil Ashley dengan sebutan sweety. Siapa kau sebenarnya. Kenapa kau datang merusak pertemuan ku dengan Ashley" Tanya Rafael pada Lucas sembari membalikan tubuh Lucas dan bertanya padanya."Akhh.. Aku sampai lupa memperkenalkan diri ku. Aku Lucas suami Ashley. Dan wanita yang kau ajak berbicara tadi adalah istri ku yang sedang mengandung anak ku" Kata Lucas dengan fasihnya menjawab pertanyaan Rafael dengan menekan kata Ashley adalah istrinyaAshley pun terkejut. Mendengar ucapan Lucas menyebut dirinya sebagai istri Lucas. "What.. Apa yang kau... Ka.. " Ashley yang belum selesai bicara. Di bekap mulutnya oleh Lucas. Lucas pun menarik tangan Ashley
Alena merapihkan tatanan make-upnya agar terlihat sempurna dan mempesona di mata Lucas. Ya malam ini, seperti di katakan Lucas. Alena akan pergi menemuinya di hotel Franklyn tempat mereka bertemu.Menggunakan baju dress ketat berbetuk kamen Menampilkan dua buah dada Alena yang besar. Membuat Alena semakin percaya diri. Lucas akan terpesona padanya."Aku, akan membuat mu jatuh pada pesona ku. Dan aku akan menjadikan mu pria satu-satunya hanya menoleh pada ku"- kata Alena berucap pada dirinya sendiri. Saat ia melihat pantulan dirinya di depan cermin.Sesudah melihat penampilannya sudah sempurna. Alena mengambil handbag dan coat berbulu. Alena sengaja menggunakan coat berbulunya agar menutupi pakaian terbukanya.Setelah semua siap. Alena bergegas meninggalkan kamarnya dan pergi menuju tempat mobilnya berada.Baru saja Alena turun dari tangga. Alena berpapasan dengan Matthew. Matthew mengerutkan keningnya. Meneliti tampila
Ashley menikmati setiap sentuhan Lucas. Ia menggeram, mendesah di sepanjang ciuman Lucas yang basah. Hingga pinggulnya tidak bisa lagi ia tahan. Mengikuti gerakan jari tangan Lucas yang berada di dalam titik pusatnya."Ahhh Luke, please fuck me!!" pinta Ashley. Memohon pada Lucas untuk memasuki dirinya."Tidak, sebelum kau menjawab, kau kekasih ku, kau milikku"- tolak Lucas, mengusap Lonceng kecil Ashley dengan ibu jarinya. Membuat Ashley semakin menggeliatkan pinggulnya."Luke.. Ahh.. Please""Katakan, sweetheart, kau milikku, kau kekasihku"- tekan Lucas memaksa Ashley untuk mengatakan bahwa Ashley miliknya, kekasihnya.
Lucas tak segan-segan memesan makanan dari 5 restoran termahal dengan menu yang berbeda-beda.Lucas tidak tau makanan apa yang Ashley suka. Ia hanya memesan dan menyajikannya begitu saja. Tanpa mau bertanya terlebih dahulu.Saat Ashley keluar dari kamar Lucas. Matanya melotot melihat meja di penuhi berbagai macam hidangan. Yang tidak mungkin Ashley menghabiskannya dalam waktu sekejap."Ya.. Tuhan. Apa yang kau pikirkan Luke, kau sengaja memesan semua jenis makanan ini untukku, dan kau tak berpikir, apa aku siap menghabiskan makanan ini semuanya"- omel Ashley. Kesal dengan pikiran Lucas yang seenak jidatnya."Aku tidak tahu, makanan apa yang kau suka, makanya aku memesan makanan dari 5 restora
Lucas dan Ashley sama-sama mendominasi aktivitas panas mereka. Bertukar posisi atau berganti gaya bercinta mereka lakukan, secara bergiliran.Dan Lucas tak menyangka, Ashley pandai melakukan gaya bercinta dengan begitu panas dan liar, membuat Lucas mengeran, setiap Ashley bergerak liar diatas tubuhnya"Argghhh.. Sweety. Aku ingin keluar." kata Lucas. Saat ia sudah berada di puncaknya dan ingin mengeluarkan cairan bening dari dalam juniornya. Kelima kali.Lucas pun berganti posisi. Ia membalikkan tubuh Ashley, di bawahnya. Dan segera memompa Ashley dengan cepat dan kerasTak lama cairan beningnya pun keluar, menyembur ke dalam rahim Ashley untuk kelima kalinya.
"Dor""Dor"Dua tembakan Frans melesat tepat mengunus perut dan jantungnya. Pria itu terkapar tak berdaya. Dan mati seketika begitu saja.Ya, Franslah yang menembak pria itu, saat Pria itu ingin menusuk Lucas.Ashley berteriak histeris. Ketakutan, tubuhnya bergetar hebat, melihat pria itu tertembak di depan matanya.Lucas merasakan tubuh Ashley bergetar. Lantas, Lucas memeluk Ashley dengan erat, menenangkannya dan mengecup keningnya.- "its okay baby. Jangan takut, ada aku yang selalu di samping mu" Kata Lucas menangkup wajah Ashley dan berakhir dengan sebuah ciuman lembut darinya.Sementara Clarissa menyaksikan Lucas mencium Ashley, ia merasa muak, ia jengkel, kesal, dan marah. Ada rasa cemburu dan ke tidak sukaan dalam dirinya."Sudah terlihat jelas, di depan matamu, bagaimana sahabatku memuja gadis itu, bahkan Lucas me
Ashley berada di satu club yang sama dengan Lucas. Ia datang ke club ini, hanya untuk menghilangkan sedikit penatnya.Ashley duduk di sebuah meja bar, tanpa ada teman atau pun orang-orang yang duduk di sekitarnya. Ashley nampak berpikir, apakah ia datang terlalu sore. Atau ia datang terlalu malam.Ia pun menghembuskan nafasnya. Tidak ingin terlalu banyak berpikir. Dan tidak peduli ada atau tidaknya pengunjung club ini.Sampai Ashley pun mendengar suara bariton milik seorang pria. Yang tidak lain merupakan sahabatnya Joshua thomason."Bagaimana kabarmu, tumben sekali kau nongol di tempat ini"- kata Josh. Melihat Ashley yang sudah berada di depan meja barnya"Tidak terlalu baik, tapi juga tidak terlalu buruk. Entahlah Josh, yang jelas aku ingin menghabiskan malamku di club ini, dan berikan racikan minuman terbaikmu, karena aku merindukannya"-
Lucas mengacak-ngacak rambutnya, ia Frustasi. Ia tidak tau harus berbuat apa, agar Ashley mau memaafkannya. Ia tidak pandai dalam hal itu. Lucas hanya pandai, membuat wanita mendesahkan namanya dan mengukung wanita di atas ranjang dan di bawah kendalinya. "Sial.. Siall.. Siallllllll.... Arrrghhh!!"- teriak Lucas Frustasi. "Kenapa wanita, kalau marah susah sekali di bujuk, apa yang harus aku lakukan sekarang, apa aku harus memberikannya bunga, atau mengajaknya makan malam romantis, sebagai tanda permintaan maafku, tidak.. Tidak.. Tidakk.. Seorang Lucas Samuel Franklyn tidak akan pernah melakukan hal itu. Tapi, aku harus bagaimana," ucap Lucas bermonolog pada dirinya sendiri. Dan pusing memikirkan cara agar Ashley memaafkannya Frans dan Peter, sejak tadi mendengar ucapan Lucas. Menyaksikan sahabat bejatnya yang tengah frustasi, mengadapi seorang gadis bernama Ashley.
Ciuman Lucas yang lembut, berubah menjadi kasar. Lucas semakin menyesap bibir Ashley hingga menimbulkan bengkak dibibirnya. Lidahnya pun ikut membelit kedalam rongga mulut Ashley tanpa memberinya jeda sedikit pun.Tubuh Lucas semakin mendorong Ashley, kesisi lift bagian kanan. Tangannya pun ikut mengambil peranan mengungkung Ashley. Agar Ashley tidak melakukan pemberontakan terhadap dirinya.Ashley berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan ciuman kasar Lucas dari kukungan tubuhnya. Mata Ashley mulai berkaca-kaca. Melihat perlakuan Lucas yang merendahkan dirinya. Layaknya seorang jalang.Ashley memberentok, memukul Lucas sekuat tenaga. Tetapi tenaganya tidak sebanding dengan kekuatan tubuh Lucas.Akhir, Ashley pasrah. Menerima ciuman Lucas yang kasar, tanpa harus membalas ciumannya. Ia hanya tinggal menunggu sedikit cela. Untuk membalas perbuatan bejat Lucas terhadapnya.Dan hasilnya. Waktu yang ia tunggu itu pun datang.
Wanita bernama Elliana Rustav berkata kasar dan dengan lantangnya di depan para rekan kerjanya.Menghina Ashley dengan sebutan jalang. Bahkan menyebut Ashley hanya untuk mencari popularitas kariernya dan menjadikan Lucas tempat mesin uangnya."Aku yakin, wanita itu pasti jalang baru Mr. Franklyn, ya walaupun bajunya tidak begitu terbuka dari jalang-jalang yang biasanya sering datang kesini. Tapi lihatlah. Jalang itu pasti menginginkan sesuatu untuk mendobrak kariernya. Atau bisa saja Mr.Franklyn dimanfaatkan olehnya. Hanya untuk uangnya saja" imbuh Elliana dengan suara lantang dan sinisnya dihadapan Lucas dan AshleySontak saja. Perkataan Elliana menjadi sorotan para staff yang berada satu lobby dengannya. Memandang Elliana tidak percaya. Dengan ucapannyaSedangkan Ashley yang mendengar Elliana mengejek dan menghinanya, geram. Baru kali ini, Ashley mendapat hinaa serendah itu. Di depan umum. Tepat di depannyaAsh
Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, Lucas jarang bertemu Ashley, ia selalu pulang malam. Atau pun tidur di kantornya.Pekerjaan yang begitu banyak. Menuntut Lucas untuk lembur dikantornya, Dan terkadang pekerjaannya ia bawa pulang ke penthouse. Hanya sekadar melihat gadis singanya. Yang telah tertidur lelap di dalam kamar pribadinya.Bukan berarti Lucas dan Ashley tidur berbarengan. Hanya kamarnya saja Lucas tukar.Seperti sekarang ini. Lucas tiba di penthousenya pukul 1 malam. Dan menemukan Ashley yang sudah tertidur pulas di sofa panjang ruang tengah penthousenya.Dengan televisi yang masih menyala. Dan berbagai cemilan berserakan di sofa .Lucas hanya bisa menggelengkan-gelengkan kepalanya. Melihat penthousenya berantakan seperti kapal pecah akibat ulah Ashley."Ckk... Selalu saja begini. Dasar tuan putri pemalas" ucap Lucas dengan kekehannya Yang tidak akan di dengar oleh Ashley yang sudah terti