Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, Lucas jarang bertemu Ashley, ia selalu pulang malam. Atau pun tidur di kantornya.
Pekerjaan yang begitu banyak. Menuntut Lucas untuk lembur dikantornya, Dan terkadang pekerjaannya ia bawa pulang ke penthouse. Hanya sekadar melihat gadis singanya. Yang telah tertidur lelap di dalam kamar pribadinya.
Bukan berarti Lucas dan Ashley tidur berbarengan. Hanya kamarnya saja Lucas tukar.
Seperti sekarang ini. Lucas tiba di penthousenya pukul 1 malam. Dan menemukan Ashley yang sudah tertidur pulas di sofa panjang ruang tengah penthousenya.
Dengan televisi yang masih menyala. Dan berbagai cemilan berserakan di sofa .
Lucas hanya bisa menggelengkan-gelengkan kepalanya. Melihat penthousenya berantakan seperti kapal pecah akibat ulah Ashley.
"Ckk... Selalu saja begini. Dasar tuan putri pemalas" ucap Lucas dengan kekehannya Yang tidak akan di dengar oleh Ashley yang sudah terti
Wanita bernama Elliana Rustav berkata kasar dan dengan lantangnya di depan para rekan kerjanya.Menghina Ashley dengan sebutan jalang. Bahkan menyebut Ashley hanya untuk mencari popularitas kariernya dan menjadikan Lucas tempat mesin uangnya."Aku yakin, wanita itu pasti jalang baru Mr. Franklyn, ya walaupun bajunya tidak begitu terbuka dari jalang-jalang yang biasanya sering datang kesini. Tapi lihatlah. Jalang itu pasti menginginkan sesuatu untuk mendobrak kariernya. Atau bisa saja Mr.Franklyn dimanfaatkan olehnya. Hanya untuk uangnya saja" imbuh Elliana dengan suara lantang dan sinisnya dihadapan Lucas dan AshleySontak saja. Perkataan Elliana menjadi sorotan para staff yang berada satu lobby dengannya. Memandang Elliana tidak percaya. Dengan ucapannyaSedangkan Ashley yang mendengar Elliana mengejek dan menghinanya, geram. Baru kali ini, Ashley mendapat hinaa serendah itu. Di depan umum. Tepat di depannyaAsh
Ciuman Lucas yang lembut, berubah menjadi kasar. Lucas semakin menyesap bibir Ashley hingga menimbulkan bengkak dibibirnya. Lidahnya pun ikut membelit kedalam rongga mulut Ashley tanpa memberinya jeda sedikit pun.Tubuh Lucas semakin mendorong Ashley, kesisi lift bagian kanan. Tangannya pun ikut mengambil peranan mengungkung Ashley. Agar Ashley tidak melakukan pemberontakan terhadap dirinya.Ashley berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan ciuman kasar Lucas dari kukungan tubuhnya. Mata Ashley mulai berkaca-kaca. Melihat perlakuan Lucas yang merendahkan dirinya. Layaknya seorang jalang.Ashley memberentok, memukul Lucas sekuat tenaga. Tetapi tenaganya tidak sebanding dengan kekuatan tubuh Lucas.Akhir, Ashley pasrah. Menerima ciuman Lucas yang kasar, tanpa harus membalas ciumannya. Ia hanya tinggal menunggu sedikit cela. Untuk membalas perbuatan bejat Lucas terhadapnya.Dan hasilnya. Waktu yang ia tunggu itu pun datang.
Lucas mengacak-ngacak rambutnya, ia Frustasi. Ia tidak tau harus berbuat apa, agar Ashley mau memaafkannya. Ia tidak pandai dalam hal itu. Lucas hanya pandai, membuat wanita mendesahkan namanya dan mengukung wanita di atas ranjang dan di bawah kendalinya. "Sial.. Siall.. Siallllllll.... Arrrghhh!!"- teriak Lucas Frustasi. "Kenapa wanita, kalau marah susah sekali di bujuk, apa yang harus aku lakukan sekarang, apa aku harus memberikannya bunga, atau mengajaknya makan malam romantis, sebagai tanda permintaan maafku, tidak.. Tidak.. Tidakk.. Seorang Lucas Samuel Franklyn tidak akan pernah melakukan hal itu. Tapi, aku harus bagaimana," ucap Lucas bermonolog pada dirinya sendiri. Dan pusing memikirkan cara agar Ashley memaafkannya Frans dan Peter, sejak tadi mendengar ucapan Lucas. Menyaksikan sahabat bejatnya yang tengah frustasi, mengadapi seorang gadis bernama Ashley.
Ashley berada di satu club yang sama dengan Lucas. Ia datang ke club ini, hanya untuk menghilangkan sedikit penatnya.Ashley duduk di sebuah meja bar, tanpa ada teman atau pun orang-orang yang duduk di sekitarnya. Ashley nampak berpikir, apakah ia datang terlalu sore. Atau ia datang terlalu malam.Ia pun menghembuskan nafasnya. Tidak ingin terlalu banyak berpikir. Dan tidak peduli ada atau tidaknya pengunjung club ini.Sampai Ashley pun mendengar suara bariton milik seorang pria. Yang tidak lain merupakan sahabatnya Joshua thomason."Bagaimana kabarmu, tumben sekali kau nongol di tempat ini"- kata Josh. Melihat Ashley yang sudah berada di depan meja barnya"Tidak terlalu baik, tapi juga tidak terlalu buruk. Entahlah Josh, yang jelas aku ingin menghabiskan malamku di club ini, dan berikan racikan minuman terbaikmu, karena aku merindukannya"-
"Dor""Dor"Dua tembakan Frans melesat tepat mengunus perut dan jantungnya. Pria itu terkapar tak berdaya. Dan mati seketika begitu saja.Ya, Franslah yang menembak pria itu, saat Pria itu ingin menusuk Lucas.Ashley berteriak histeris. Ketakutan, tubuhnya bergetar hebat, melihat pria itu tertembak di depan matanya.Lucas merasakan tubuh Ashley bergetar. Lantas, Lucas memeluk Ashley dengan erat, menenangkannya dan mengecup keningnya.- "its okay baby. Jangan takut, ada aku yang selalu di samping mu" Kata Lucas menangkup wajah Ashley dan berakhir dengan sebuah ciuman lembut darinya.Sementara Clarissa menyaksikan Lucas mencium Ashley, ia merasa muak, ia jengkel, kesal, dan marah. Ada rasa cemburu dan ke tidak sukaan dalam dirinya."Sudah terlihat jelas, di depan matamu, bagaimana sahabatku memuja gadis itu, bahkan Lucas me
Lucas dan Ashley sama-sama mendominasi aktivitas panas mereka. Bertukar posisi atau berganti gaya bercinta mereka lakukan, secara bergiliran.Dan Lucas tak menyangka, Ashley pandai melakukan gaya bercinta dengan begitu panas dan liar, membuat Lucas mengeran, setiap Ashley bergerak liar diatas tubuhnya"Argghhh.. Sweety. Aku ingin keluar." kata Lucas. Saat ia sudah berada di puncaknya dan ingin mengeluarkan cairan bening dari dalam juniornya. Kelima kali.Lucas pun berganti posisi. Ia membalikkan tubuh Ashley, di bawahnya. Dan segera memompa Ashley dengan cepat dan kerasTak lama cairan beningnya pun keluar, menyembur ke dalam rahim Ashley untuk kelima kalinya.
Lucas tak segan-segan memesan makanan dari 5 restoran termahal dengan menu yang berbeda-beda.Lucas tidak tau makanan apa yang Ashley suka. Ia hanya memesan dan menyajikannya begitu saja. Tanpa mau bertanya terlebih dahulu.Saat Ashley keluar dari kamar Lucas. Matanya melotot melihat meja di penuhi berbagai macam hidangan. Yang tidak mungkin Ashley menghabiskannya dalam waktu sekejap."Ya.. Tuhan. Apa yang kau pikirkan Luke, kau sengaja memesan semua jenis makanan ini untukku, dan kau tak berpikir, apa aku siap menghabiskan makanan ini semuanya"- omel Ashley. Kesal dengan pikiran Lucas yang seenak jidatnya."Aku tidak tahu, makanan apa yang kau suka, makanya aku memesan makanan dari 5 restora
Ashley menikmati setiap sentuhan Lucas. Ia menggeram, mendesah di sepanjang ciuman Lucas yang basah. Hingga pinggulnya tidak bisa lagi ia tahan. Mengikuti gerakan jari tangan Lucas yang berada di dalam titik pusatnya."Ahhh Luke, please fuck me!!" pinta Ashley. Memohon pada Lucas untuk memasuki dirinya."Tidak, sebelum kau menjawab, kau kekasih ku, kau milikku"- tolak Lucas, mengusap Lonceng kecil Ashley dengan ibu jarinya. Membuat Ashley semakin menggeliatkan pinggulnya."Luke.. Ahh.. Please""Katakan, sweetheart, kau milikku, kau kekasihku"- tekan Lucas memaksa Ashley untuk mengatakan bahwa Ashley miliknya, kekasihnya.