Sesudah memastikan pintu tertutup sempurna, Lucas menghampiri Ashley secara diam-diam tanpa sepengetahuan Ashley.
Lucas berjalan tanpa membunyikan sepatunya secara perlahan-lahan.
Hanya tinggal beberapa meter dari tempat Ashley duduk. Lucas tertegun melihat Ashley mengikat cepol rambutnya dengan asal sampai memperlihatkan leher jenjang milik Ashley yang mulus
Jangkun Lucas naik turun dan Lucas pun meneguk ludahnya secara kasar.
Lucas mengutuk dirinya yang terpesona akan keindah leher jenjang Ashley.
Sampai Lucas pun meyakinkan dirinya untuk tidak terpesona dengan gadis seperti Ashley.
©©©©©©©
Ashley tetap berada di ruang kerja ayahnya dan masih duduk di sofa yang ia duduki bersama Lucas. Ashley kesal dengan ayahnya yang meminta Ashley untuk tinggal bersama pria sinting seperti Lucas. Bagi Ashley, Lucas adalah sumber kesialannya hari ini.
"Dasar sialan, pria sinting dia pikir dirinya siapa, sampai mau menerima permintaan daddy, Lihat saja, akan ku buat tempat tinggal mu berantakan dan mengacaukan semua isinya, sampai kau meminta pada daddyku untuk mengembalikan ku ke mansion ini" Sungut Ashley sebal. Ya ashley bermonolog pada dirinya sendiri sambil mengingat wajah Lucas yang mengejeknya, setelah ayahnya meminta Ashley untuk tinggal bersama Lucas
Tanpa Ashley sadari, Lucas berdiri tepat di belakang tubuhnya memperhatikannya dan mendengar Ashley mengumpatinya membuat Lucas menjadi kesal.
"Sudah puas mengumpati ku nona"
Mendengar suara bariton Lucas yang sexy, Ashley menolehkan kepalanya kearah Lucas, Ashley melongo melihat Lucas yang sudah berada dibelakang sofa panjang tempat Ashley duduk.
"Apa yang kau lakukan disini huh, dasar jailangkung" Kata Ashley yang terdengar Absurd di telinga Lucas.
"Jailangkung" Lucas mengerlingkan alisnya, ia nampak bingung dengan ucapan Ashley yang absurd, ini pertama kalinya Lucas mendengar kata itu.
Ashley yang mengerti dengan kebingungan Lucas , Ashley pun terkekeh dan mengejek Lucas, "Ckk.. kau tidak tau jailangkung itu apa, dasar kampungan, pria bodoh. Kau hidup di jaman apa hah, sampai jailangkung kau tidak tau cih" Ejek Ashley dengan umpatan-umpatannya.
Lucas mengeluskan dadanya, ia berusaha sabar menghadapi mulut Ashley yang selalu mengumpatinya dengan ejekan-ejekan kecilnya
Sedangkan Ashley berusaha mengusir Lucas dari hadapannya- "Kenapa kau masih disini, pergi sana, aku muak melihat tampangmu yang seperti kantong menyan" Uap Ashley sambil mengibas-ngibaskan tangannya mengusir Lucas.
Lucas semakin bingung dengan ucapan Ashley, ia berpikir keras untuk mengartikan ucapan Ashley, sampai Lucas bermonolog pada dirinya-"Jailangkung, kantong menyan, akhh siall, kenapa susah sekali untuk mengartikan bahasa itu, Atau jangan-jangan Ashley menggunakan bahasa alien" Pikir Lucas sampai ia bergedik ngeri pada Ashley yang berteman dengan alien.
©©©©©©©©©
"Gila" Ucap Ashley, melihat Lucas yang masih berbicara pada dirinya sendiri.
Lucas tersadar di saat ia mendengar Ashley mengucap kata gila padanya " Kau bilang aku apa, gila"
"Ya, kau memang gila, berbicara pada dirimu sendiri" Katta Ashley menjawab ucapan Lucas. Sedangkan Lucas terkekeh mendengar Ashley menyebutnya gila
"Kau sebut aku gila, hai nona apa kau tidak sadar, kau juga berbicara pada dirimu sendiri tadi, berarti kau sama dengan ku sama-sama gila. " Timpal Lucas yang tidak mau kalah dari Ashley.
"Sialan, aku tidak gila, aku gadis waras yang masih punya otak tidak seperti kau, pria sinting" Jawab Ashley sarkas. Ashley tidak terima jika dirinya di katai gila oleh Lucas.
Lucas menarik nafasnya dalam-dalam, ia tetap berusaha sabar menghadapi mulut pedas Ashley yang semakin kurang ajar padanya.
"Aku tidak ingin berdebat dengan mu, aku kesini ingin menawarkan kesepakatan"
Ashley memicingkan sebalah matanya " Kesepakatan" Tanya Ashley masih belum paham atas perkataan Lucas
"Ya, kesepakatan, antara kau dan aku"
"Kesepakatan" Tanya Ashley kembali, sembari berpikir kesepakatan apa yang Lukas akan berikan padanya tanpa merasa curiga pada Lucas.
Lucas melihat Ashley yang berpikir lantas Lucas pun menjawil pangkal hidung Ashley dengan jarinya " Tidak usah berpikir Lama"- jawab Lucas, Lucas tidak suka Melihat Ashley terlalu lama berpikir.
Sementara Ashley tampak tak suka dengan kelakukan Lucas yang menjawil hidungnya. Ashley merengut sebal terhadap Lucas.
Ashley pun menggenggam pergelangan tangan Lucas untuk ia turunkan. Tanpa di sengaja, Lucas malah menahan tangan Ashley dengan tangan Lucas yang lain.
sementara itu tangan Lucas yang berada di pangkal hidung Ashley merambat, mengusap bibir Ashley denga ibu jarinya.
Sontak, Ashley tertegun menikmati ucapan Lucas di bibirnya dengan cara yang begitu lembut membuat Ashley terbuai
Melihata Ashley menikmati usapannya, Lucas menaiki sofa yang menjadi penghalang bagi mereka tanpa melepaskan usapannya di bibir Ashley.
Kemudian Lucas pun menarik pinggang rampingnya. Merapatkan tubuh mereka tanpa adanya penghalang yang memisahkan tubuh mereka lagi.
Sementara itu Lucas menautkan jemarinya di jemari Ashley, agar mempermudah Lucas untuk memanggut bibir Ashley yang sexy.
Lucas memanggut bibir Ashley secara lembut, menyesap bibir bawah Ashley dan memberi gigitan-gigitan kecilnya.
Ashley semakin tergoda, ia pun membuka mulutnya agar Lucas leluasa mengabsen seluruh rongga dalam mulutnya.
Seperti mendapatkan hadiah, Lucas tak menyia-nyiakan kesempatan itu, Lucas langsung menerobos masuk ke dalam rongga mulut Ashley. Menjalarkan lidahnya ke dalam dan mengabsen seluruh deretan mulut Ashley yang begitu manis dan memabukan
Akal sehat Ashley sudah tidak bisa di kuasai, Ashley membalas pagutan Lucas, mensesap bibirnya dan mejilati bibir dalam lucas dengan lidahnya.
©©©©©©©©
Lucas menjatuhkan dirinya ke sofa tanpa melepaskan pagutan mereka, sementara Ashley, Lucas duduki di atas kedua pahanya yang sangat menguntungkan Lucas.
Terutama juniornya yang sudah berdiri tegak meminta untuk dimasuki ke dalam lembah yang lembab.
Merasa posisinya sudah tepat, Lucas memulai aksinya. Lucas memasukan sebelah tangannya kedalam baju Ashley tanpa menghentikan pagutan mereka
Lucas Mengusap-usap lembut punggung Ashley menggunakan jarinya, Punggung Ashley yang lembut membuat Lucas semakin gencar menyentuhnya setiap inci, hal itu membuat Ashley semakin terbakar gairah oleh sentuhan Lucas
Tak kuasa menahan sentuhan Lucas, Ashley pun merapatkan tubuhnya dan melingkarkan kakinya ke pinggang Lucas.
Tangan kanan Ashley menjambak rambut Lucas, sementara tangan kirinya berada di leher Lucas untuk memperdalam ciuman mereka.
Sehingga Ciuman Lucas merambat ke leher jenjang Ashley. Lucas meminta Akses pada Ashley untuk mendongakan kepalanya. Agar mempermudah Lucas untuk mensesap leher jenjang Ashley menggunakan lidahnya.
Ashley pun mendongakan kepalanya, membiarkan Lucas leluasa untuk bermain di leher jenjangnya, Lidah Lucas menyusuri leher Ashley dengan menjilatinya, sesekali, Lucas mengecup dan mengigit leher Ashley hingga timbul bercak merah di lehernya.
Gigitan-gigitan Lucas membuat Ashley mengeluarkan desahannya, yang sempat Ashley tahan. Ashley tidak ingin menimbulkan kecurigaan pada orang yang lewat di depan ruang kerja milik daddynya.
Mendengar desahan Ashley yang terdengar sexy membuat gairah dalam tubug Lucas semakin terbakar, ia pun kembali melumat bibir ranum Ashley dengan kasar.
Ashley yang tidak mau kalah dari Lucas, membalas ciuman Lucas sama kasarnya, mereka bertukar saliva, membelitkan lidah Ashley ke lidah Lucas.
Tangan Ashley masuk kedalam kemeja milik Lucas mengeluarkan kemejanya dari dalam celana Lucas supaya Ashley dapat meraba otak perut sixpack milik Lucas.
Jemari lentik Ashley mengusap perut Lucas dengan nakal, menaik turunkan jarinya secara lihai, terkadang Ashley membuat pola pada bagian tertentu di perut Lucas. membuat pikiran Lucas semakin tak terkendali.
Merasa oksigen kian menipis, Lucas menghentikan ciumannya. Membiarkan Ashley menghirup udara sebanyak-banyaknya, tanpa melepaskan padangannya ke arah bibir Ashley yang bengkak.
©©©©©©
Selepas kejadian itu, Ashley keluar dari ruang kerja ayahnya dengan wajah yang memerah menahan malu, sementara Lucas tertawa melihat tingkah Ashley yang menggemaskan dimatanya.
Setelah memastikan Lucas masih berada di dalam ruangan itu, Ashley sedikit berlari dan Tak sengaja menabrak Alena dari arah berlawanan, membuat Alena sedikit terhuyung kebelekang.
Alena tidak terima begitu saja, setelah Ashley menabraknya dan tidak mau mengucapkan kata maaff padanya.
Kesal karena di abaikan oleh Ashley, Akhirnya Alena pun mengatakan pada Ashley dengan sedikit berteriak- "Sial, apa kau buta hah"
Ashley menghentikan langkahnya mendengar Alena menyebut dirinya buta, Ashley menoleh pada Alena sambil memicingkan matanya.
Melihat Ashley menoleh padanya, Alena pun berdecit sebal ia pun memaki Ashley "Cihh.. Selain buta kau juga tuli"- ejek Alena, menyebut Ashley buta dan tuli.
Lucas masih tertawa melihat Ashley keluar dari ruangan ini dengan wajah memerah menahan malu.Jujur saja tingkah Ashley seperti membuat Lucas gemas. Lucas menggeleng-gelengkan kepalanya, mengingat kejadian yang baru saja terjadi membuat Lucas tak percaya."Sial, kenapa aku bisa melakukan itu padanya. Kenapa otak dan pikiran ku selalu saja tidak bekerja setiap bersamanya, sialan" Umpat Lucas di dalam hatinya.Lucas tersadar, pengaruh Ashley begitu besar pada dirinya, setiap Lucas berada di dekat Ashley, Lucas selalu saja kehilangan kendalinya, seperti yang terjadi hari ini.Di tempat ini, Lucas mencium Ashley tanpa permisi sebanyak dua kali. Dan itu membuat juniornya harus menahan segala hasrat dalam dirinya.Mengingat juniornyq, Lucas menundukan kepalanya. Benar saja, juniornya masih mengembang di balik celana yang Lucas gunakan. Begitu sesak sampai Lucas pusing untuk meniduri juniornya kembali."Tunggu sebentar
Ashley baru saja selesai membersihkan dirinya, ia pun bergegas untuk mengambil pakaian di dalam walk-in closet miliknya.Setelah mendapatkan pakaian yang Ashley suka. Ashley pun memakainya dan memutar-mutar tubuh indahnya di depan cermin.Melihat sesuatu yang merah pada Lehernya, Ashley pun mendekatkan dirinya di cermin. Ashley meraba bagian yang merah pada lehernya.Sontak saja Ashley membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang Ashley lihat di lehernya. Ashley tau ruam merah di lehernya bukan sengatan binatang terbang melainkan binatang buas yang melakukannya. Ya, Ashley teringat kejadian yang baru saja terjadi bersama Lucas di ruang kerja Daddynya."Lucas sialannnnnnnn, brengsekkk, arrrrgggghhhhhhhhhhh...." Teriak Ashley menggema seisi ruangan kamarnyaAshley mencoba menghilangkan ruam merah pada lehernya. Dengan menggunakan tangannya, tapi usaha Ashley hanya sia-sia, ruam kemerahan pada lehernya tidak hilang.Tak
Lucas baru saja keluar dari lorong itu, setelah mendapat kesadaran penuhnya. Ia pun pergi meninggalkan Ashley disana dalam keadaan sedikit kacau akibat ulahnya.Sementara Ashley masih terdiam disana, mengingat ucapan Lucas sepuluh menit yang lalu. Sebelum Lucas pergi meninggalkannya"Kau lah satu-satunya wanita yang berani mengatai ku, membuat mobil ku rusak dengan jepit rambut mu, dan di hari yang sama, kita bertemu di mansion mu, tepatnya di ruang kerja ayah mu, kau tidak merasa bersalah saat melihat ku, bahkan kau menantang ku dan mengejek ku di depan ayahmu, di saat aku mencium mu kau memilinti junior ku. Sedangkan leher jenjang mu dan dua gundukan dadamu membuat akal sehat ku tidak berfungsi. Membuat ku ingin selalu menyesapnya, menjitatinya bahkan meresmasnya sampai kau berteriak dan menyebut nama ku dengan suara sexy mu"Ashley mengingatnya jelas semua ucapan Lucas, bahkan sebelum Lucas pergi, Lucas sekilas mengecup keningnya. Hal itu, membuat jantu
Ashley ragu untuk menaiki motor Lucas. Karena ini adalah pengalaman pertama Ashley menaiki motor.Seumur hidupnya. Ia tidak pernah menaiki motor dengan siapa pun bahkan Daddynya sendiri pun tidak pernah mengendarai motor kemana pun Daddynya pergi."Kenapa masih diam, kau mau aku tinggal hah" Ucapan Lucas menyadarkan Ashley yang sempat terdiam melihat motor Lucas.Ashley berdecak sebal melihat wajah Lucas yang sedang mengejeknya. "Puas mengejekku huh" Sinis Ashley yang kesal pada Lucas.Lucas terkekeh mendengar ucapan sinis Ashley. Yang tidak pernah ramah terhadapnya. "Ckk.. Buat apa aku mengejek mu heh, tampang mu saja yang membuat ku ingin selalu menertawaimu""Dasar sialan. Apa kau pikir, tampang ku aneh" Sarkas Ashley, ia muak melihat Lucas sedang menertawainya"Aku tidak berpikir seperti itu, kau saja yang selalu berpikir buruk tentang ku" Ucap
Mendengar ucapan Lucas memanggil Ashley dengan sebutan sweety. Membuat Rafael sontak terkejut. Ia tidak meyangka ada seorang pria asing yang memanggil Ashley dengan sebutan itu.Dulu saja, disaat Rafael memanggil Ashley dengan sebutan sayang. Ashley menolaknya."Apa aku tidak salah mendengar. Kau memanggil Ashley dengan sebutan sweety. Siapa kau sebenarnya. Kenapa kau datang merusak pertemuan ku dengan Ashley" Tanya Rafael pada Lucas sembari membalikan tubuh Lucas dan bertanya padanya."Akhh.. Aku sampai lupa memperkenalkan diri ku. Aku Lucas suami Ashley. Dan wanita yang kau ajak berbicara tadi adalah istri ku yang sedang mengandung anak ku" Kata Lucas dengan fasihnya menjawab pertanyaan Rafael dengan menekan kata Ashley adalah istrinyaAshley pun terkejut. Mendengar ucapan Lucas menyebut dirinya sebagai istri Lucas. "What.. Apa yang kau... Ka.. " Ashley yang belum selesai bicara. Di bekap mulutnya oleh Lucas. Lucas pun menarik tangan Ashley
Alena merapihkan tatanan make-upnya agar terlihat sempurna dan mempesona di mata Lucas. Ya malam ini, seperti di katakan Lucas. Alena akan pergi menemuinya di hotel Franklyn tempat mereka bertemu.Menggunakan baju dress ketat berbetuk kamen Menampilkan dua buah dada Alena yang besar. Membuat Alena semakin percaya diri. Lucas akan terpesona padanya."Aku, akan membuat mu jatuh pada pesona ku. Dan aku akan menjadikan mu pria satu-satunya hanya menoleh pada ku"- kata Alena berucap pada dirinya sendiri. Saat ia melihat pantulan dirinya di depan cermin.Sesudah melihat penampilannya sudah sempurna. Alena mengambil handbag dan coat berbulu. Alena sengaja menggunakan coat berbulunya agar menutupi pakaian terbukanya.Setelah semua siap. Alena bergegas meninggalkan kamarnya dan pergi menuju tempat mobilnya berada.Baru saja Alena turun dari tangga. Alena berpapasan dengan Matthew. Matthew mengerutkan keningnya. Meneliti tampila
Franklyn hotel. Franklyn hotel. Alena tiba di lobby hotel. Berjalan angkuh menuju meja recepsionist. Untuk meminta kunci kamar Lucas pada staff yang sedang berjaga. "Selamat malam. Ada yang bisa saya bantu nona" tanya recepsionist wanita itu pada Alena. Alena tersenyum simpul. Menatap recepsionist itu dengan sombong."akhh ya.. Aku minta kunci kamar pemilik hotel ini" kata Alena sombong. Tanpa berbasa-basi. "Mohon maaf nona. Saya tidak bisa memberikan kunci kamar Mr. Franklyn ke sembarang orang. Karena Mr. Franklyn sendiri yang mengatakannya kepada semua staffny" jelas receptionist itu. "Kau tidak tahu siapa aku. Aku kekasih tuan mu. Pemilik hotel ini" kata Alena. Mengklaim Lucas kekasihnya. Recepsionist itu menatap dan meneliti penampilam Alena dari atas sampai bawah. "Maaf nona. Banyak di antara wanita-wanita yang datang ke hotel ini, mengaku sebagai kekasih Mr. Franklyn
Alena di usir keluar dari hotel Lucas. Setelah ia membuat keributan besar disana dan mengganggu para tamu yang menginap di hotel Franklyn. Dengan terpaksa petugas keamanan yang berjaga. Menyeret Alena, memaksanya keluar dan meninggalkan lobby hotel. Untuk kenyamanan para tamu dan pengunjung hotel. "Lepas.. Lepaskan aku.." teriak Alena pada petugas keamanan. Alena meronta-ronta minta di lepaskan. Putugas keamanan itu. Tak menyahuti Alena. Seakan tuli. Berpura-pura tidak mendengar teriakannya "Brengsek... Sialan.. Kau tidak tahu siapa aku. Lepaskan.. Lepaskan aku.. Brengsek " lanjut Alena lagi. Memaki petugas keamanan itu dengan sumpah serapahnya. Petugas keamanan itu mendorong Alena. Setelah sampai di luar lobby hotel. Tid