Ashley baru saja selesai membersihkan dirinya, ia pun bergegas untuk mengambil pakaian di dalam walk-in closet miliknya.
Setelah mendapatkan pakaian yang Ashley suka. Ashley pun memakainya dan memutar-mutar tubuh indahnya di depan cermin.
Melihat sesuatu yang merah pada Lehernya, Ashley pun mendekatkan dirinya di cermin. Ashley meraba bagian yang merah pada lehernya.
Sontak saja Ashley membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang Ashley lihat di lehernya. Ashley tau ruam merah di lehernya bukan sengatan binatang terbang melainkan binatang buas yang melakukannya. Ya, Ashley teringat kejadian yang baru saja terjadi bersama Lucas di ruang kerja Daddynya.
"Lucas sialannnnnnnn, brengsekkk, arrrrgggghhhhhhhhhhh...." Teriak Ashley menggema seisi ruangan kamarnya
Ashley mencoba menghilangkan ruam merah pada lehernya. Dengan menggunakan tangannya, tapi usaha Ashley hanya sia-sia, ruam kemerahan pada lehernya tidak hilang.
Tak habis akal, Ashley masih mencoba dengan berbagai cara untuk menghilangkan ruam merah di lehernya dengan menyamarkan menggunakan alat makeupnya, sambil memaki Lucas.
"Awas saja, kalau aku bertemu dengan pria sialan itu. Akan ku buat juniornya tidak bisa berdiri tegak lagi" Cerca Ashley kesal pada Lucas yang membuat ruam kemerahan di lehernya.
Setelah berhasil menyamarkan ruam ke merahan di lehernya, Ashley keluar dari dalam walk-in closet. Menuju ruang makan yang berada di lantai bawah.
©©©©©©©
"Lihatlah dirimu, belum apa-apa, kau sudah basah duluan, cihh bagaimana kau bisa memuaskan ku huh, kalau kau saja tidak bisa membuat ku bergairah" Ucap Lucas, sebelum pergi meninggalkan Alena di sana.
Alena tercengang mendengar perkataan Lucas yang membuatnya kesal. Di tambah lagi Lucas membuatnya terbang ke langit ketujuh dengab sentuhan yang sangat memabukan dan di hempaskan begitu saja sebelum mendapatkan kepuasan.
"Dasar, brengsekkkkkkkk, ku pastikan, kau akan mengemis dibawah kaki ku dan meminta ku untuk memuaskan mu sialannnnn..." Teriak Alena melihat Lucas yang pergi meninggalkannya, seperti pengemis yang malang
Dengan santainya Lucas tak menanggapi ucapan Alena. Lucas tetap berjalan tanpa menghiraukan teriakan Alena yang memaki dirinya.
Di tempat lain, Ashley baru saja keluar dari dalam kamarnya dengan raut muka yang nampak terlihat kesal.
Baru saja Ashley menuruni beberapa anak buah tangga, Ashley mendapati Lucas yang sedang berjalan menuju ruang tengah mansion miliknya dengan tampang yang tak berdosa.
"Lihat saja, aku akan membalas perbuatan mu" Ucap Ashley bermonolog pada dirinya sembari mempercepat langkahnya untuk memberi ganjaran pada Lucas.
Sesampai di anak tangga terakhir, Ashley berupaya untuk menghentikan langkah Lucas dengan sedikit berteriak memanggil Lucas dengan sebutan anehnya lagi "Heei, paman makhluk astral, berhenti" Kata Ashley mencoba menghentikan langkas Lucas namun tidak berhasil.
Lucas masih terus berjalan. Lucas sengaja tidak menghentikan langkahnya. Lucas ingin tahu apa yang akan Ashley lakukan, kalau langkahnya tidak berhenti.
Dan benar saja, berbagai macam sumpah serapah keluar dari bibir sexynya. Lucas hanya terkekeh mendengar semua makian-makian Ashley.
"Selain kau sialan, kau juga tuli ya, heii berhenti. Aku bilang berhenti Lucas" Teriak Ashley, muak dengan sikap Lucas yang tidak merespon ucapannya.
Mendengar teriakan Ashley yang membuat kupingnya sakit, Lucas menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, Lucas pun memutar tubuhnya menghadap ke arah Ashley sembari mengusap-usap kupingnya yang pengang.
"Bisakah kau tidak teriak huh, kuping ku pengang mendengar teriakan mu" Ucap Lucas, berada tidak jauh dari tempat Ashley
"Kau memang harus di teriaki, karena kau tuli, dan tidak mendengar saat aku memanggilmu"
"Cihh.. Kau memanggil ku dengan sebutan yang tidak aku mengerti, dan aku tidak tuli, aku mendengar kau memanggilku"
"Lalu kenapa kau tidak berhenti, kalau kau mendengar panggilan ku" Tanya Ashley yang sudah berada di depan Lucas.
"Kalau kau memanggilku dengan kata sayang, baby, atau honey, aku pasti berhenti tapi sayangnya kau malah memanggilku dengan sebutan paman makhluk astral" Jawab Lucas. Mengikuti gaya bicara Ashley yang menyebut dirinya paman makhluk astral.
Ashleh terkekeh .Mendengar ucapan Lucas yang menyuruhnya memanggil dengan sebutan itu, "ckkk.. In your dream jerk, aku tidak mau membuang waktu ku hanya untuk menimpali ucapan mu yang tidak berguna, lebih baik kau ikut aku sekarang" Ashley menimpali ucapan Lucas dan mengajak Lucas untuk pergi dari sana tanpa mau menunggu dan menoleh ke arah Lucas
Sementara Lucas, masih terdiam di tempat, ia tidak mendengar ucapan Ashley yang terakhir. Justru, Lucas sibuk memperhatikan baju yang Ashley kenakan. Membuat tubuhnya kembali terbakar.
"Ya tuhan, cobaan apa lagi yang kau berikan padaku, tidak cukup kah gadis itu membuat diri ku harus menahannya lagi, argghhh sialan.. Benar-benar sialan." Ucap Lucas di dalam hatinya, dan mengumpati Ashley yang selalu saja berhasil membuat Lucas terbakar gairah
©©©©©©©
Ashley merasa tidak ada pergerakan dari Lucas, Ashley pun berhenti dan menolehkan kepalanya kebelakang. Dan bener saja, Lucas masih terdiam di sana.
"Kenapa kau masih diam hah, apa kau tidak dengar apa yang aku katakan padamu Luke" Tanya Ashley yang sudah kesal terhadap Lucas yang tidak menuruti ucapannya.
"Kau yang tidak sabaran, dan tidak mau menunggu ku" Jawab Lucas santai, sembari menatap dua gundukan yang sedari tadi mengganggu akal sehatnya.
Ashley berdecak kesal mendengar jawaban Lucas, lalu tanpa Ashley sadari. Ashley menarik tangan Lucas, hal itu membuat senyum Lucas terbit dari wajah tampannya.
Sementara Alena, Alena melihat kejadian itu, mengepalkan kedua tangannya. Alena merasa benar-benar tersaingi oleh Ashley dan ia tidak akan membiarkan Ashley mengambilnya lagi.
"Gadis sialan. Lihat saja aku, akan merebut semuanya dari mu, dan akan ku pastikan itu" Ucap Alena dalam hatinya, melihat Ashley menggandeng tangan Lucas, dan Lucas pun turut menikmati genggaman tangan Ashley.
©©©©©©
Dan disinilah mereka, di sebuah lorong yang menghubungkan taman bunga dan danau buatan di mansion ini, sedangkan bagian dalamnya terdapat perpusatakaan pribadi, milik mendiang Cathrine Collins Nenek dari Ashley.
Ya, Ashley mengajak Lucas di sudut lorong ini, karena Ashley tau, tempat ini jarang di lewati maid atau pekerja lainnya, terkecuali jika Daddynya berada di dalam perpustakaan itu hanya sekedar melihat-lihat danau buatannya, maka Daddy akan memanggil salah satu maid untuk mengantarkan cemilan atau pun secangkir kopi untuknya
"Kenapa, kau memagang tangan ku" Tanya Ashley, yang menuduh Lucas menggenggam tangannya.
"Whattt, kau menuduh ku memegang tangan mu, yang kurus kering tidak bergizi, justru kau yang menarik ku ke sini tanpa meminta persetujuan ku terlebih dahulu"
Ashley tidak terima dirinya di ejek kekurangan gizi, Ashley pun berbalik memukul Lucas serta sedikit mengejek Lucas "Pria sialan, brengsekk, kau bilang apa barusan, kau menyebutku kekurangan, kau bilang aku tidak bergizi huh, terima ini, terima ini, buggh, bughh, bugghhh. Rasakana itu sialan, rasakan itu"
Ashley meluapkan emosinya pada Lucas, ia pun memukul Lucas tanpa ampun. Sementara Lucas mencoba menahan tangan Ashley yang semakin brutal memukuli dadanya.
Walaupun Lucas tidak merasakan sakit saat Ashley memukulnya.
"Heii.. Berhenti, berhenti, kau memukuli ku seperti orang yang berhasil menangkap pencuri" Kata Lucas, berupaya menghentikan Pukulan Ashley. Yang semakin menjadi.
"Tidak mau, aku akan tetap memukulmu, karena kau memang seorang pencuri" Jawab Ashley yang masih memukuli Lucas.
"Pencuri, ckkk......." Lucas terkekeh mendengar Ashley menyebutnya pencuri. Lucas pun melanjutkan perkataannya yang sempat terpotong dengan kekehannya "Apa yang aku curi darimu heh, Keperawanan mu atau first kiss mu, " Timpal Lucas, yang sudah berhasil menangkap Pergelangan tangan Ashley dan mendorong Ashleu ke dinding Lorong.
Perkataan Lucas kembali mengingatkan Ashley tentang kejadian itu, dimana Lucas mengambil first kissnya, dan membuat ruam merah di lehernya.
"Ruam merah, leher. Wait.. Wait.." Ashley tersadar, saat mengingat ruam merah di lehernya.
Ya Ashley mengingat tujuannya untuk Memberikan Lucas pelajaran yang telah berani memberikan kissmark di lehernya
"Ya, kau memang mencuri ciuman pertama ku dan juga ini" Ashley menunjuk bagian lehernya yang merah. Tidak terima dengan tanda kemerahan yang di berikan Lucas di lehernya.
Ckk.." Kekeh Lucas, setelah melihat tanda merah di leher Ashley yang Lucas buat. "Wahhh.. Maha karya ku sangat bagus bukan, kenapa, kau ingin aku menambahkannya lagi. Hmm, aku siap kalau kau meminta, kau ingin aku menambahkannya dimana, dilehermu, di dua gundukan mu atau di bagian.. Hmmmmmmm, inti mu," Ucap Lucas dengan perkataannya yang sedikit mesum pada akhir kalimatnya.
"Bajingan, brengsek, sialan, pria mesum, KAU... " Ucapan Ashley terpotong dengan ucapan Lucas
"Hei.. Hei.. Kenapa kau marah, bukan kah itu, bagus huh.. Dan kau juga menikmatinya dan sedikit mendesah saat aku mencumbumu" bisik Lucas, sambil menjilati kuping Ashley.
Jilatan Lucas membuat Ashley memejamkan matanya, Ashley tak bisa menahan jilatan Lucas yang begitu sensual di telinganya.
"Lihatlah diri mu sweety, sekarang pun kau menikmati jilatan ku di kuping mu hmm" Bisik Lucas lagi yang masih menjilati kuping Ashley dan turun menjalar ke leher Ashley.
Lucas tak membiarkan Ashley bergerak sama sekali, Lucas tau apa yang akan terjadi, kalau Lucas memberikan Ashley sedikit ruang gerak, pastinya Ashley akan memberikan Lucas sesuatu yang mengancam juniornya.
Lucas baru saja keluar dari lorong itu, setelah mendapat kesadaran penuhnya. Ia pun pergi meninggalkan Ashley disana dalam keadaan sedikit kacau akibat ulahnya.Sementara Ashley masih terdiam disana, mengingat ucapan Lucas sepuluh menit yang lalu. Sebelum Lucas pergi meninggalkannya"Kau lah satu-satunya wanita yang berani mengatai ku, membuat mobil ku rusak dengan jepit rambut mu, dan di hari yang sama, kita bertemu di mansion mu, tepatnya di ruang kerja ayah mu, kau tidak merasa bersalah saat melihat ku, bahkan kau menantang ku dan mengejek ku di depan ayahmu, di saat aku mencium mu kau memilinti junior ku. Sedangkan leher jenjang mu dan dua gundukan dadamu membuat akal sehat ku tidak berfungsi. Membuat ku ingin selalu menyesapnya, menjitatinya bahkan meresmasnya sampai kau berteriak dan menyebut nama ku dengan suara sexy mu"Ashley mengingatnya jelas semua ucapan Lucas, bahkan sebelum Lucas pergi, Lucas sekilas mengecup keningnya. Hal itu, membuat jantu
Ashley ragu untuk menaiki motor Lucas. Karena ini adalah pengalaman pertama Ashley menaiki motor.Seumur hidupnya. Ia tidak pernah menaiki motor dengan siapa pun bahkan Daddynya sendiri pun tidak pernah mengendarai motor kemana pun Daddynya pergi."Kenapa masih diam, kau mau aku tinggal hah" Ucapan Lucas menyadarkan Ashley yang sempat terdiam melihat motor Lucas.Ashley berdecak sebal melihat wajah Lucas yang sedang mengejeknya. "Puas mengejekku huh" Sinis Ashley yang kesal pada Lucas.Lucas terkekeh mendengar ucapan sinis Ashley. Yang tidak pernah ramah terhadapnya. "Ckk.. Buat apa aku mengejek mu heh, tampang mu saja yang membuat ku ingin selalu menertawaimu""Dasar sialan. Apa kau pikir, tampang ku aneh" Sarkas Ashley, ia muak melihat Lucas sedang menertawainya"Aku tidak berpikir seperti itu, kau saja yang selalu berpikir buruk tentang ku" Ucap
Mendengar ucapan Lucas memanggil Ashley dengan sebutan sweety. Membuat Rafael sontak terkejut. Ia tidak meyangka ada seorang pria asing yang memanggil Ashley dengan sebutan itu.Dulu saja, disaat Rafael memanggil Ashley dengan sebutan sayang. Ashley menolaknya."Apa aku tidak salah mendengar. Kau memanggil Ashley dengan sebutan sweety. Siapa kau sebenarnya. Kenapa kau datang merusak pertemuan ku dengan Ashley" Tanya Rafael pada Lucas sembari membalikan tubuh Lucas dan bertanya padanya."Akhh.. Aku sampai lupa memperkenalkan diri ku. Aku Lucas suami Ashley. Dan wanita yang kau ajak berbicara tadi adalah istri ku yang sedang mengandung anak ku" Kata Lucas dengan fasihnya menjawab pertanyaan Rafael dengan menekan kata Ashley adalah istrinyaAshley pun terkejut. Mendengar ucapan Lucas menyebut dirinya sebagai istri Lucas. "What.. Apa yang kau... Ka.. " Ashley yang belum selesai bicara. Di bekap mulutnya oleh Lucas. Lucas pun menarik tangan Ashley
Alena merapihkan tatanan make-upnya agar terlihat sempurna dan mempesona di mata Lucas. Ya malam ini, seperti di katakan Lucas. Alena akan pergi menemuinya di hotel Franklyn tempat mereka bertemu.Menggunakan baju dress ketat berbetuk kamen Menampilkan dua buah dada Alena yang besar. Membuat Alena semakin percaya diri. Lucas akan terpesona padanya."Aku, akan membuat mu jatuh pada pesona ku. Dan aku akan menjadikan mu pria satu-satunya hanya menoleh pada ku"- kata Alena berucap pada dirinya sendiri. Saat ia melihat pantulan dirinya di depan cermin.Sesudah melihat penampilannya sudah sempurna. Alena mengambil handbag dan coat berbulu. Alena sengaja menggunakan coat berbulunya agar menutupi pakaian terbukanya.Setelah semua siap. Alena bergegas meninggalkan kamarnya dan pergi menuju tempat mobilnya berada.Baru saja Alena turun dari tangga. Alena berpapasan dengan Matthew. Matthew mengerutkan keningnya. Meneliti tampila
Franklyn hotel. Franklyn hotel. Alena tiba di lobby hotel. Berjalan angkuh menuju meja recepsionist. Untuk meminta kunci kamar Lucas pada staff yang sedang berjaga. "Selamat malam. Ada yang bisa saya bantu nona" tanya recepsionist wanita itu pada Alena. Alena tersenyum simpul. Menatap recepsionist itu dengan sombong."akhh ya.. Aku minta kunci kamar pemilik hotel ini" kata Alena sombong. Tanpa berbasa-basi. "Mohon maaf nona. Saya tidak bisa memberikan kunci kamar Mr. Franklyn ke sembarang orang. Karena Mr. Franklyn sendiri yang mengatakannya kepada semua staffny" jelas receptionist itu. "Kau tidak tahu siapa aku. Aku kekasih tuan mu. Pemilik hotel ini" kata Alena. Mengklaim Lucas kekasihnya. Recepsionist itu menatap dan meneliti penampilam Alena dari atas sampai bawah. "Maaf nona. Banyak di antara wanita-wanita yang datang ke hotel ini, mengaku sebagai kekasih Mr. Franklyn
Alena di usir keluar dari hotel Lucas. Setelah ia membuat keributan besar disana dan mengganggu para tamu yang menginap di hotel Franklyn. Dengan terpaksa petugas keamanan yang berjaga. Menyeret Alena, memaksanya keluar dan meninggalkan lobby hotel. Untuk kenyamanan para tamu dan pengunjung hotel. "Lepas.. Lepaskan aku.." teriak Alena pada petugas keamanan. Alena meronta-ronta minta di lepaskan. Putugas keamanan itu. Tak menyahuti Alena. Seakan tuli. Berpura-pura tidak mendengar teriakannya "Brengsek... Sialan.. Kau tidak tahu siapa aku. Lepaskan.. Lepaskan aku.. Brengsek " lanjut Alena lagi. Memaki petugas keamanan itu dengan sumpah serapahnya. Petugas keamanan itu mendorong Alena. Setelah sampai di luar lobby hotel. Tid
"Brengsekk.. Bughh.. Bughh.. Bughh.. Kau pikir, aku pembantumu, hah" kesal Ashley, sesudah selesai membaca isi surat tersebut.Ashley langsung menghadiahi Lucas pukulan. Dengan menggunakan map itu.Lantas Lucas pun mencoba untuk menghindari serangan demi serangan Ashley."Heii.. Heii ada apa dengan mu. Kenapa kau memukulku seperti orang kesetanan" tanya Lucas heran."Yeahh. Kau benar, setan sudah masuk kedalam tubuhku dan ingin membunuh mu sekarang juga" timpal Ashley. Yang masih memukul Lucas tanpa henti.Sedangkan Frans bergedik ngeri melihat Ashley memukul Lucas. Ia pun tidak mau ikut campur,Akhirnya Frans pun berdiri untuk menghindar dari amukan Ashley. Ia tidak ingin menjadi korbannya lagi."Sweety, awww.. hentikan.." Lucas menutup wajahnya dengan punggung tangannya. Sebisa mungkin untuk Menghalau setiap pukulan yang Ashley berikanTetapi yang ter
Penthouse Lucas. 8.00 am Belum genap 24 jam. Seisi ruangan penthousenya. Sudah hancur berantakan akibat ulah Ashley Dua pria yang sedang berkutat di dapur, hanya bisa pasrah. Melihat Ashley yang selalu bolak-balik mengambil cemilannya di dalam lemari pendingin. Lucas menghela nafas panjangnya, melihat tingkah Ashley yang jauh berbeda dari wanita pada umumnya. "Ayolah sweety. Sampai kapan kau mengerjai kami berdua, apa kau belum puas membuat ku menderita seperti ini" kata Lucas Frustasi. Memohon pada Ashley untuk menghentikan hukamannya. "Terus, aku harus peduli padamu, enak saja. Kau yang mengacaukan sarapan pagiku, mengambil seluruh sereal favorite ku hingga tak ada satu pun yang tersisa. dan sekarang nikmatilah hukumannya, tapi ngomomg-ngomong, kau cantik juga berdadan ala wanita seperti itu, Luke. Ckkk..." kata Ashley. Mencemooh penampilan Lucas di iringi tawanya. Ya. Lucas terkena getahn
Ashley menikmati setiap sentuhan Lucas. Ia menggeram, mendesah di sepanjang ciuman Lucas yang basah. Hingga pinggulnya tidak bisa lagi ia tahan. Mengikuti gerakan jari tangan Lucas yang berada di dalam titik pusatnya."Ahhh Luke, please fuck me!!" pinta Ashley. Memohon pada Lucas untuk memasuki dirinya."Tidak, sebelum kau menjawab, kau kekasih ku, kau milikku"- tolak Lucas, mengusap Lonceng kecil Ashley dengan ibu jarinya. Membuat Ashley semakin menggeliatkan pinggulnya."Luke.. Ahh.. Please""Katakan, sweetheart, kau milikku, kau kekasihku"- tekan Lucas memaksa Ashley untuk mengatakan bahwa Ashley miliknya, kekasihnya.
Lucas tak segan-segan memesan makanan dari 5 restoran termahal dengan menu yang berbeda-beda.Lucas tidak tau makanan apa yang Ashley suka. Ia hanya memesan dan menyajikannya begitu saja. Tanpa mau bertanya terlebih dahulu.Saat Ashley keluar dari kamar Lucas. Matanya melotot melihat meja di penuhi berbagai macam hidangan. Yang tidak mungkin Ashley menghabiskannya dalam waktu sekejap."Ya.. Tuhan. Apa yang kau pikirkan Luke, kau sengaja memesan semua jenis makanan ini untukku, dan kau tak berpikir, apa aku siap menghabiskan makanan ini semuanya"- omel Ashley. Kesal dengan pikiran Lucas yang seenak jidatnya."Aku tidak tahu, makanan apa yang kau suka, makanya aku memesan makanan dari 5 restora
Lucas dan Ashley sama-sama mendominasi aktivitas panas mereka. Bertukar posisi atau berganti gaya bercinta mereka lakukan, secara bergiliran.Dan Lucas tak menyangka, Ashley pandai melakukan gaya bercinta dengan begitu panas dan liar, membuat Lucas mengeran, setiap Ashley bergerak liar diatas tubuhnya"Argghhh.. Sweety. Aku ingin keluar." kata Lucas. Saat ia sudah berada di puncaknya dan ingin mengeluarkan cairan bening dari dalam juniornya. Kelima kali.Lucas pun berganti posisi. Ia membalikkan tubuh Ashley, di bawahnya. Dan segera memompa Ashley dengan cepat dan kerasTak lama cairan beningnya pun keluar, menyembur ke dalam rahim Ashley untuk kelima kalinya.
"Dor""Dor"Dua tembakan Frans melesat tepat mengunus perut dan jantungnya. Pria itu terkapar tak berdaya. Dan mati seketika begitu saja.Ya, Franslah yang menembak pria itu, saat Pria itu ingin menusuk Lucas.Ashley berteriak histeris. Ketakutan, tubuhnya bergetar hebat, melihat pria itu tertembak di depan matanya.Lucas merasakan tubuh Ashley bergetar. Lantas, Lucas memeluk Ashley dengan erat, menenangkannya dan mengecup keningnya.- "its okay baby. Jangan takut, ada aku yang selalu di samping mu" Kata Lucas menangkup wajah Ashley dan berakhir dengan sebuah ciuman lembut darinya.Sementara Clarissa menyaksikan Lucas mencium Ashley, ia merasa muak, ia jengkel, kesal, dan marah. Ada rasa cemburu dan ke tidak sukaan dalam dirinya."Sudah terlihat jelas, di depan matamu, bagaimana sahabatku memuja gadis itu, bahkan Lucas me
Ashley berada di satu club yang sama dengan Lucas. Ia datang ke club ini, hanya untuk menghilangkan sedikit penatnya.Ashley duduk di sebuah meja bar, tanpa ada teman atau pun orang-orang yang duduk di sekitarnya. Ashley nampak berpikir, apakah ia datang terlalu sore. Atau ia datang terlalu malam.Ia pun menghembuskan nafasnya. Tidak ingin terlalu banyak berpikir. Dan tidak peduli ada atau tidaknya pengunjung club ini.Sampai Ashley pun mendengar suara bariton milik seorang pria. Yang tidak lain merupakan sahabatnya Joshua thomason."Bagaimana kabarmu, tumben sekali kau nongol di tempat ini"- kata Josh. Melihat Ashley yang sudah berada di depan meja barnya"Tidak terlalu baik, tapi juga tidak terlalu buruk. Entahlah Josh, yang jelas aku ingin menghabiskan malamku di club ini, dan berikan racikan minuman terbaikmu, karena aku merindukannya"-
Lucas mengacak-ngacak rambutnya, ia Frustasi. Ia tidak tau harus berbuat apa, agar Ashley mau memaafkannya. Ia tidak pandai dalam hal itu. Lucas hanya pandai, membuat wanita mendesahkan namanya dan mengukung wanita di atas ranjang dan di bawah kendalinya. "Sial.. Siall.. Siallllllll.... Arrrghhh!!"- teriak Lucas Frustasi. "Kenapa wanita, kalau marah susah sekali di bujuk, apa yang harus aku lakukan sekarang, apa aku harus memberikannya bunga, atau mengajaknya makan malam romantis, sebagai tanda permintaan maafku, tidak.. Tidak.. Tidakk.. Seorang Lucas Samuel Franklyn tidak akan pernah melakukan hal itu. Tapi, aku harus bagaimana," ucap Lucas bermonolog pada dirinya sendiri. Dan pusing memikirkan cara agar Ashley memaafkannya Frans dan Peter, sejak tadi mendengar ucapan Lucas. Menyaksikan sahabat bejatnya yang tengah frustasi, mengadapi seorang gadis bernama Ashley.
Ciuman Lucas yang lembut, berubah menjadi kasar. Lucas semakin menyesap bibir Ashley hingga menimbulkan bengkak dibibirnya. Lidahnya pun ikut membelit kedalam rongga mulut Ashley tanpa memberinya jeda sedikit pun.Tubuh Lucas semakin mendorong Ashley, kesisi lift bagian kanan. Tangannya pun ikut mengambil peranan mengungkung Ashley. Agar Ashley tidak melakukan pemberontakan terhadap dirinya.Ashley berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan ciuman kasar Lucas dari kukungan tubuhnya. Mata Ashley mulai berkaca-kaca. Melihat perlakuan Lucas yang merendahkan dirinya. Layaknya seorang jalang.Ashley memberentok, memukul Lucas sekuat tenaga. Tetapi tenaganya tidak sebanding dengan kekuatan tubuh Lucas.Akhir, Ashley pasrah. Menerima ciuman Lucas yang kasar, tanpa harus membalas ciumannya. Ia hanya tinggal menunggu sedikit cela. Untuk membalas perbuatan bejat Lucas terhadapnya.Dan hasilnya. Waktu yang ia tunggu itu pun datang.
Wanita bernama Elliana Rustav berkata kasar dan dengan lantangnya di depan para rekan kerjanya.Menghina Ashley dengan sebutan jalang. Bahkan menyebut Ashley hanya untuk mencari popularitas kariernya dan menjadikan Lucas tempat mesin uangnya."Aku yakin, wanita itu pasti jalang baru Mr. Franklyn, ya walaupun bajunya tidak begitu terbuka dari jalang-jalang yang biasanya sering datang kesini. Tapi lihatlah. Jalang itu pasti menginginkan sesuatu untuk mendobrak kariernya. Atau bisa saja Mr.Franklyn dimanfaatkan olehnya. Hanya untuk uangnya saja" imbuh Elliana dengan suara lantang dan sinisnya dihadapan Lucas dan AshleySontak saja. Perkataan Elliana menjadi sorotan para staff yang berada satu lobby dengannya. Memandang Elliana tidak percaya. Dengan ucapannyaSedangkan Ashley yang mendengar Elliana mengejek dan menghinanya, geram. Baru kali ini, Ashley mendapat hinaa serendah itu. Di depan umum. Tepat di depannyaAsh
Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, Lucas jarang bertemu Ashley, ia selalu pulang malam. Atau pun tidur di kantornya.Pekerjaan yang begitu banyak. Menuntut Lucas untuk lembur dikantornya, Dan terkadang pekerjaannya ia bawa pulang ke penthouse. Hanya sekadar melihat gadis singanya. Yang telah tertidur lelap di dalam kamar pribadinya.Bukan berarti Lucas dan Ashley tidur berbarengan. Hanya kamarnya saja Lucas tukar.Seperti sekarang ini. Lucas tiba di penthousenya pukul 1 malam. Dan menemukan Ashley yang sudah tertidur pulas di sofa panjang ruang tengah penthousenya.Dengan televisi yang masih menyala. Dan berbagai cemilan berserakan di sofa .Lucas hanya bisa menggelengkan-gelengkan kepalanya. Melihat penthousenya berantakan seperti kapal pecah akibat ulah Ashley."Ckk... Selalu saja begini. Dasar tuan putri pemalas" ucap Lucas dengan kekehannya Yang tidak akan di dengar oleh Ashley yang sudah terti