The Sugar Baby of Uncle Blue

The Sugar Baby of Uncle Blue

last updateLast Updated : 2025-02-27
By:  Miss.EAUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
38Chapters
55views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Bagi Emely Erlania William, yang baru berusia 21 tahun, Blue Sinclair adalah pria yang paling ia benci—penghancur kepercayaannya, dan sumber luka yang belum sembuh. Ia bersumpah untuk menjauhi pria berusia 39 tahun itu selamanya, hingga takdir mempertemukan mereka lagi dalam situasi yang mengubah segalanya. Malam itu, di sebuah club malam, Emely terjebak dalam bahaya. Blue muncul sebagai penyelamat, namun ia datang dengan harga yang tak main-main. Dengan rahasia Emely di tangannya, Blue menawarkan pilihan yang tak bisa ditolak: menyerahkan kebebasannya, atau menghadapi kehancuran. Dipaksa menandatangani perjanjian sebagai ‘Sugar Baby’, Emely kini harus menghadapi pria yang selama ini ia benci, sambil memerangi perasaan rumit yang mulai tumbuh. Blue yang dingin, manipulatif, dan memanggilnya “kucing liar” ternyata memiliki cara untuk mengunci dirinya dalam dunia yang tak pernah ia bayangkan. Namun, siapa sebenarnya yang sedang bermain dalam permainan ini? Apakah Blue benar-benar ingin menjinakkan Emely, atau justru ia yang perlahan tunduk pada pesona liar gadis itu? Kebencian dan gairah seringkali tak berjarak, tapi beranikah Emely menghadapi pria yang kini memegang kendali atas hidupnya?

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1: Obat Perangsang

Azure Nightclub malam itu berdenyut dengan kehidupan. Musik EDM menggema memecah udara, dentumannya menggetarkan lantai marmer dan mengalir ke tubuh setiap pengunjung. Aroma minuman keras bercampur parfum mewah memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang menggoda dan penuh gairah.Di salah satu sudut lounge yang mewah, Emely Erlania William’s tampak tengah duduk bersama teman-temannya. Wajahnya yang cantik dan anggun memancarkan cahaya tersendiri meskipun dikelilingi oleh gemerlap dunia malam. Rambut panjangnya tergerai, berpadu sempurna dengan gaun hitam yang menonjolkan tubuh rampingnya yang penuh pesona. Ia baru saja kembali ke meja setelah puas berdansa di lantai dansa, bergerak bebas tanpa pengawasan, menikmati malam yang penuh kebebasan. Beberapa botol minuman baru telah dipesan dan berjajar rapi di atas meja. Teman-temannya tertawa dan bercanda. Suara mereka tenggelam dalam dentuman musik.Di salah satu sofa, seorang lelaki muda, yang juga bagian dari kelompok itu, tak dapat m...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
38 Chapters
Bab 1: Obat Perangsang
Azure Nightclub malam itu berdenyut dengan kehidupan. Musik EDM menggema memecah udara, dentumannya menggetarkan lantai marmer dan mengalir ke tubuh setiap pengunjung. Aroma minuman keras bercampur parfum mewah memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang menggoda dan penuh gairah.Di salah satu sudut lounge yang mewah, Emely Erlania William’s tampak tengah duduk bersama teman-temannya. Wajahnya yang cantik dan anggun memancarkan cahaya tersendiri meskipun dikelilingi oleh gemerlap dunia malam. Rambut panjangnya tergerai, berpadu sempurna dengan gaun hitam yang menonjolkan tubuh rampingnya yang penuh pesona. Ia baru saja kembali ke meja setelah puas berdansa di lantai dansa, bergerak bebas tanpa pengawasan, menikmati malam yang penuh kebebasan. Beberapa botol minuman baru telah dipesan dan berjajar rapi di atas meja. Teman-temannya tertawa dan bercanda. Suara mereka tenggelam dalam dentuman musik.Di salah satu sofa, seorang lelaki muda, yang juga bagian dari kelompok itu, tak dapat m
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Bab 2: Kucing Seksi dan Liar
“Sir, berdasarkan informasi yang saya dapatkan, malam ini Nona Emely sedang berada di Azure Nightclub. Dia menghadiri pesta ulang tahun salah satu teman kampusnya,” lapor Porter, pria berusia 31 tahun dengan penampilan rapi dan wajah yang mencerminkan profesionalisme. Porter adalah asisten pribadi yang setia sekaligus orang kepercayaan pria dewasa yang kini tengah duduk di balik meja kerjanya.Ruangan itu dipenuhi nuansa maskulin—dinding kayu mahoni, rak buku penuh koleksi literatur klasik, dan cahaya temaram lampu kuningan yang memantulkan bayangan lembut di lantai marmer hitam. Di tengah ruangan, pria itu duduk tegak di kursi kulit hitam yang megah. Usianya mendekati 40 tahun, tetapi pesonanya tak memudar. Wajahnya tegas dengan rahang kokoh dan sorot matanya tajam seolah-olah mampu membaca pikiran siapapun yang berani menantangnya.Jarum jam sudah menunjukkan pukul delapan, tetapi ia masih sibuk di kantornya. Di mejanya, tumpukan dokumen belum tersentuh sepenuhnya. Layar laptop pun
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Bab 3: Menyelamatkan Kucing Seksi dan Liar! 1
Emely melangkah tergesa-gesa di sepanjang lorong sempit. Sepatu hak rendahnya mengeluarkan bunyi berdebum lembut di lantai. Langkahnya goyah, hampir seperti orang mabuk. Namun, ia tahu betul bahwa ini bukan efek alkohol. Sesekali ia berhenti mendadak, tubuhnya membungkuk dengan kening berkerut. Kedua tangannya mencengkeram erat dinding di sisinya, sementara pahanya merapat dengan kuat seolah-olah mencoba menahan sesuatu yang mendesak dari dalam tubuhnya. “Apa yang terjadi ...?” gumamnya panik. Sebuah denyutan asing menjalar dari pangkal pahanya, menggelitik sekaligus menyakitkan. Rasa itu tidak wajar, seperti sesuatu yang mendidih di dalam tubuhnya. Tubuhnya memanas, nyaris terbakar. Emely ingin berteriak, tetapi napasnya terhenti di tenggorokan, menghilang menjadi rintihan pendek.Panas itu merambat cepat. Jantungnya berdegup kencang, mengguncang dada. Ia mencoba bernapas lebih dalam, tetapi setiap helaan napas terasa seperti api yang menyusup masuk dan membuat paru-parunya berdenyu
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Bab 4: Menyelamatkan Kucing Seksi dan Liar! 2
Napas Emely terdengar jelas di telinganya. Cepat, tersengal, dan tidak teratur. Begitu dekatnya Delon kini hingga ia bisa merasakan udara panas yang terpancar dari tubuh Emely.“Emely ...,” panggil Delon akhirnya. Suaranya parau, hampir seperti bisikan yang disengaja untuk memancing reaksi.Emely tersentak. Tubuhnya tegang seketika, matanya terbelalak, sebelum akhirnya ia menoleh ke sumber suara. Raut wajahnya berubah, keningnya mengerut tajam, menampilkan ekspresi penuh ketidaksukaan. Pandangannya menusuk, sinis, meski tubuhnya terlihat goyah.“Mau apa kamu di sini?” tanya Emely. Suaranya lirih, tetapi nadanya tetap tajam.Delon tersenyum tipis, mengabaikan nada ketus itu, seakan-akan tak berpengaruh padanya. “Aku menyusulmu ke sini,” jawabnya santai. Seolah-olah ia adalah pahlawan yang datang untuk menyelamatkan sang tuan putri. “Aku khawatir padamu.”Delon mengambil selangkah lebih dekat. Namun, Emely seperti sebuah reaksi otomatis, langsung bergerak menjauh. Punggungnya makin mene
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Bab 5: Menyelamatkan Kucing Seksi dan Liar! 3
Wanita itu jelas mengenalnya. Blue adalah pengunjung tetap di tempat ini, meskipun ia selalu datang dengan alasan yang berbeda dari kebanyakan pria lainnya.Blue menepis tangan wanita itu dengan gerakan cepat dan tegas. Matanya menatap tajam, memberi pesan yang tak terbantahkan. “Jangan ganggu aku. Aku di sini untuk urusan penting.” Suaranya dingin dan menusuk.Wanita itu langsung mundur dengan wajah tersipu, menyadari bahwa Blue tak sedang dalam mood untuk bermain-main. Ia mundur ke kerumunan tanpa sepatah kata lagi, sementara Blue melanjutkan langkahnya.Dengan tubuh tegap, Blue makin jauh masuk ke dalam club. Matanya yang tajam memindai seluruh ruangan sekali lagi. Kali ini, pandangannya terhenti pada sebuah meja di sudut ruangan. Ia melihat sosok wanita muda yang cukup familier. Rambutnya panjang bergelombang, dengan wajah ceria yang sulit dilupakan. Itu adalah Arwen, salah satu sahabat Emely.Blue segera melangkah cepat menuju meja itu.“Hai, Uncle Blue!” sapa Arwen dengan nada c
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Bab 6: Membawa Kucing Liar Pulang 1
Blue menggenggam tangan Emely dengan erat, seolah-olah tak ingin melepaskannya. Seakan-akan tangan itu adalah satu-satunya hal yang bisa menyelamatkannya dari dunia yang begitu penuh kecaman. Di sebelahnya, Emely, yang kini seperti kucing liar yang terluka, hanya mengikuti langkah Blue dengan lemah. Langkah pria itu begitu mantap dan lebar. Setiap gerakannya memancarkan ketegasan yang begitu kuat, seolah-olah tak ada yang berani menghalanginya. Matanya menatap tajam, penuh amarah yang terpendam. Rahangnya pun makin mengetat, menahan gejolak yang hampir tak bisa terkendali. Wajahnya dingin, penuh dominasi—jauh dari sosok Blue yang biasa terlihat ramah.Setiap orang yang melirik tak mampu bertahan lama, seakan-akan aura intimidasi yang begitu kuat keluar dari tubuh Blue. Memaksa mereka untuk menunduk atau menjauh, menghindari tatapan yang bisa membekukan mereka di tempat.Ketika Blue sampai di meja tempat sebelumnya Emely duduk bersama teman-temannya, ia berhenti sejenak. Di sana, Arwe
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Bab 7: Membawa Kucing Liar Pulang 2
Emely hanya melirik pria itu dengan penuh kebingungan, perasaan yang sangat sulit dijelaskan mulai membekapnya. Keinginan untuk marah, untuk membentak pria itu, bahkan melontarkan kata-kata yang keras, bergolak begitu hebat dalam dirinya. Namun, tubuhnya terasa seperti terkunci, seakan-akan ada kekuatan tak terlihat yang membuatnya diam, menahan segala amarah yang hendak ia luapkan. Kenapa aku diam saja? pikirnya dengan frustrasi.Panas itu kian merayap dari dalam tubuhnya, lebih intens daripada sebelumnya, menyelimuti setiap inci kulitnya. Wajahnya yang semula merah pun makin memerah, kali ini lebih karena perasaan yang sangat berbeda. Lebih rumit dan kacau. Matanya liar dan penuh kebingungan, menyusuri setiap detail wajah Blue tanpa bisa menghentikannya.Tatapannya bertemu dengan mata Blue. Lalu, tanpa bisa ia tahan, pandangannya meluncur turun ke hidung mancung pria itu yang terlihat begitu sempurna di bawah cahaya mobil. Emely tak bisa mengalihkan pandangannya begitu saja, seolah
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Bab 8: Ancaman Uncle Blue 1
SUV hitam mewah milik Blue meluncur mulus menembus gerbang perumahan elite yang tinggi dan kokoh. Gerbangnya dengan mudah terbuka setelah penjaga menekan tombol remote control. Dengan deru mesin yang halus, mobil itu melaju melewati jalan setapak berlapis batu yang diterangi cahaya lembut dari lampu-lampu taman. Ketika akhirnya mobil berhenti tepat di depan teras rumah yang luas dan elegan, Blue melirik sekilas ke arah Emely, si Kucing Liar yang duduk gelisah di kursi penumpang sampingnya. Emely terlihat makin tidak tenang, wajahnya memerah, dan tubuhnya menggigil. Blue bisa melihat dengan jelas bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan wanita itu. Dengan suara berat dan sedikit serak, Blue bertanya, “Apa yang sudah kau minum, Emely?” Suaranya menggema dalam kesunyian malam yang mencekam. Emely berbalik menatap Blue, matanya sedikit kosong dan bingung, tetapi ada kegelisahan yang jelas terpantul di sana. Wajahnya kini kian memerah, seakan-akan tubuhnya terbakar oleh sesuatu yang l
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Bab 9: Ancaman Uncle Blue 2
Mendengar itu, alis Blue terangkat. Wajahnya memperlihatkan ekspresi yang seperti meremehkan. Dia mengubah posisinya, tubuhnya kini menghadap penuh ke arah Emely; satu tangannya bertumpu di pinggang. “Setelah semua yang aku lakukan untukmu, kau masih bertanya kenapa aku membawamu ke sini?” balasnya dengan suara yang terdengar dingin. Matanya menatap tajam, seakan-akan mencari celah untuk memahami pikiran wanita itu. Namun, Emely hanya mendengkus, membuang pandangannya ke arah lain.Blue menarik napas panjang, berusaha menahan rasa frustrasinya. “Pertanyaan bodoh macam apa itu, Emely?” Suaranya kali ini mengandung geraman halus.“Aku punya tempat tinggal sendiri, Blue!” balas Emely dengan nada tinggi. Emosinya mulai terpancing. “Seharusnya kamu mengantarku ke sana, bukan malah membawaku ke rumahmu!”Perkataan Emely membuat Blue terperangah. Kali ini, alisnya terangkat lebih tinggi. Matanya pun menyipit tajam, seolah-olah menilai wanita di depannya dengan penuh keheranan. “Blue? Heh?” b
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Bab 10: Kenyal dan Lembut 1
Emely melangkah masuk ke kamar yang luas dan tertata sempurna. Nuansa gelap mendominasi ruang itu, dengan dinding bercat abu-abu pekat yang dipadukan pencahayaan remang-remang dari lampu gantung berbentuk geometris. Lantai kayu mengilap memantulkan bayangan samar furnitur minimalis yang serbahitam dan cokelat tua. Sebuah tempat tidur berukuran besar dengan seprai hitam berada di tengah ruangan, dikelilingi oleh rak buku tinggi yang tertata penuh oleh buku-buku berjilid tebal.Ketika pintu di belakangnya tertutup, Emely kian terasa sesak. Matanya terus bergerak, menyapu setiap sudut ruangan dengan intens, seolah-olah mencari sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Kedua tangannya memegang erat pinggiran dress yang ia kenakan, meremas-remasnya seperti mencoba mengalihkan perhatian dari rasa yang mengaduk-aduk tubuhnya.Kakinya tidak bisa diam, melangkah tanpa arah, hanya untuk berhenti sejenak sebelum kembali bergerak. Bibirnya dikelupasi dengan gigi, tanda kegelisahan yang makin memuncak.
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status