Share

2. I'm Virgin

Penulis: Liachuu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-26 18:09:39

"Itu adalah harga yang pas untuk kau bayar, Stacy. Aku harap, kau akan menjadi istri yang sempurna. Istri yang bisa membuatku merasa puas di atas bisnisku dan juga di atas ranjang ku," tambahnya.

Stacy terdiam. Sekarang, dia mengerti. Aldrich bukan hanya sekadar membantu dengan cuma-cuma, pria itu memiliki maksud lain. Dan Aldrich, tak hanya bisa menjadi malaikat penolong Stacy, pria itu juga bisa menjadi iblis yang akan menarik Stacy pada kegelapannya.

Dengan sorot mata yang menatap Stacy dengan begitu lekat, Aldrich lantas semakin mendekatkan wajahnya pada wanita itu. Terlebih saat fokusnya berubah pada bibir tipis milik Stacy. Bibir tipis berwarna merah muda yang terlihat sedikit basah.

"Apa yang akan aku dapatkan selain dengan terbebas dari hukumanku?"

Pertanyaan yang dilontarkan Stacy tepat di hadapan wajahnya membuat Aldrich lantas terkekeh. Awalnya, dia tertarik untuk menyesap atau sekadar nengecup bibir wanita itu, tapi mendengar apa yang dikatakan olehnya, membuat Aldrich rasanya lebih tertarik akan pertanyaannya di sana. Dia lantas memberikan jarak di antara wajah mereka, dengan Aldrich kembali menatap wajah Stacy.

"Bukankah itu seharusnya sudah cukup? Kau bisa bebas tanpa harus di cap sebagai kriminal," ucap Aldrich dengan senyum yang meremehkan.

"Kalau aku menolak?"

Sekali lagi Aldrich tertawa atas pertanyaan Stacy. Seolah apa yang ditanyakan wanita itu adalah hal konyol hingga mengocok perutnya. Menggelikan.

"Memangnya kau memiliki pilihan lain, Stacy? Aku yang menjadi satu-satunya saksi. Kalau memang kau menolak, aku tak masalah. Maka, aku tak perlu melakukan apapun, dan hanya akan membuat kesaksian seperti apa yang aku lihat, sesuai faktanya."

Aldrich licik. Stacy menyadari hal itu. Bagaimana pria itu menatap remeh padanya juga membuat Stacy sadar, dia bukan terbebas dari sebuah hukuman, justru dia malah tenggelam ke dalam penjara lainnya.

Akan tetapi, tak ada hal lain yang bisa dia lakukan. Dia membutuhkan Aldrich untuk tetap membuat namanya bersih. Stacy tak bisa di cap sebagai pembunuh, karena dengan begitu, dia akan gagal untuk menjadi penerus sang ayah. Dia juga tak bisa membuat karirnya hancur.

"Aku akan menerima tawaranmu. Aku akan menjadi istri yang sempurna untukmu, asal kau juga memberikan apa yang aku inginkan!" Seru Stacy dengan ide yang terlintas di kepalanya.

Aldrich menatap Stacy dengan satu alis yang terangkat. Bersamaan dengan senyuman miring yang dia tunjukan.

"Kenapa aku harus? Harganya tidak pas untu—"

"Aku akan memuaskan mu di atas ranjang! Pernikahan untuk balasan membebaskan aku dari hukuman, dan tubuhku untuk balasan kalau kau memenuhi keinginanku!"

Stacy sudah tak dapat berpikir lagi selain dengan apa yang baru saja dia katakan. Jika dia memang sudah terjatuh ke dalam lubang yang gelap, maka biarkan Stacy lebih dalam menggali lubang tersebut untuk mencari harta karun yang mungkin bisa dia dapatkan nantinya.

Aldrich tersenyum, lebar. Penawaran Stacy nyatanya memang begitu menggiurkan.

"Apa termasuk dengan aku yang bebas menyentuhmu kapan pun dan dengan cara apapun?" tanya Aldrich dengan raut wajah yang seolah tengah menantang Stacy.

Stacy sempat meragu. Dia benar-benar tak dapat memprediksi bagaimana Aldrich sebenarnya. Apakah dia bisa dimanfaatkan  untuk menjadi malaikat penolongnya? Atau hanya bisa menjadi iblis yang dapat menggerogoti kehidupan Stacy secara perlahan?

Stacy mengangguk dengan ragu. "Tentu. Selama kau juga bisa memenuhi semua permintaanku."

Setidaknya, Stacy hanya perlu meyakinkan dirinya sendiri tentang Aldrich. Untuk urusan nanti, biarkan waktu yang menunjukan. Yang lebih penting untuk Stacy saat ini adalah kesempatan bagus yang diberikan Aldrich.

Harus menikahi pria seperti Aldrich di usianya sekarang bukanlah hal yang terlalu buruk. Apalagi kalau melihat Aldrich yang juga memiliki wajah tampan dengan pahatan yang nyaris sempurna. Stacy juga penasaran dengan kehidupan Aldrich. Sekaya apa Aldrich, dan semisterius apa sebenarnya pria itu.

Aldrich menyeringai. Tepat seperti serigala yang telah mendapatkan mangsanya. "Deal!" bisiknya tepat di telinga Stacy.

Sungguh, Stacy sampai merinding sendiri. Belum lagi saat dia merasakan embusan nafas Aldrich di telinganya. Seolah pria itu dengan sengaja melakukannya berulang kali di telinga Stacy.

"Jangan lupa untuk membuatkan kontrak tertulis. Aku tidak ingin kau mengingkari apa yang telah kau katakan."

Aldrich terkekeh saat mendengar apa yang dikatakan Stacy. "Kau memang pintar, Stacy. Kuharap kau juga pintar seperti ini saat menjadi istriku. Karena aku akan membiarkanmu juga terlibat ke dalam bisnisku. Tunjukan kau memang sepadan dengan apa yang akan aku berikan nantinya."

"Dan jangan khawatir soal kontraknya. Aku akan membuatnya nanti. Kau juga boleh menambahkan beberapa hal ke dalam kontraknya," tambah Aldrich.

Stacy mengangguk. Meski sebenarnya dia tengah merasa khawatir akan kehidupannya nanti, dia tetap mencoba terlihat tenang.

"Jadi, boleh aku pergi sekarang?" tanya Stacy.

Pasalnya, Aldrich terus menahan Stacy di atas pangkuan sejak tadi. Membuat Stacy semakin tidak nyaman sendiri saat beberapa kali dia harus merasakan bagian belakangnya menyentuh milik Aldrich yang terasa menonjol di balik celananya.

Aldrich sadar ketidaknyamanan Stacy. Tapi, dia malah dengan sengaja membuat Stacy lebih merapat pada tubuhnya. Belum lagi, dengan wajahnya yang sudah mendekat pada sisi wajah Stacy.

"Biarkan adik kecilku berkenalan dengan tubuhmu dulu, sayang."

Gila. Hanya kata itu yang sepertinya tepat untuk Aldrich. Baru kali ini Stacy bertemu seorang pria yang dengan beraninya mengatakan hal seperti itu pada dirinya. Sampai membuat Stacy bergidik sendiri.

"Jangan macam-macam! No consent, kau akan dianggap melakukan pelecehan kalau macam-macam padaku!" Stacy segera bangkit dari pangkuan Aldrich.

Dia juga cukup merasa lega saat Aldrich hanya membiarkannya bangkit dari atas pangkuannya.

"Tapi, kau mengatakan akan memuaskanku kapanpun dan dimana pun, girl."

Stacy mengangguk. "Tapi tidak sekarang. Kontraknya belum dibuat. Aku masih berhak menolak."

"Baiklah, tentu. Aku akan menunggu sampai malam pertama kita tiba, baby," ucap Aldrich dengan satu kerlingan mata yang ditunjukan pada Stacy.

Menggelikan untuk Stacy mendengar dan melihat semua itu dari Aldrich.

"I'm still virgin. Aku harap kau tidak memaksaku dan membuat pertamaku hilang secara paksa."

Stacy selalu membayangkan untuk memberikan pertamanya pada suami yang dia cintai di malam pertama. Siapa sangka dia akan menikahi pria yang belum begitu dia kenali, bahkan pernikahan yang terikat sebuah kontrak.

Aldrich sempat terkejut, tapi beberapa saat kemudian dia sudah tersenyum dengan lebar, "Sial! Kau berhasil membuatku penasaran ingin segera menjamah tubuhmu, Stacy!" Seru Aldrich dengan senyuman lebarnya. "Kita menikah minggu depan!"

Bab terkait

  • The Perfect Hot Wife   3. Jatah malam pertama

    "Selamat atas pernikahanmu, Christian Aldrich Devoire."Stacy tak menyangka jika dia memang akan menikah secepat itu dengan Aldrich. Hanya berselang tiga minggu setelah kesepakatan mereka sebelumnya. Dan sekarang, mereka tengah mengadakan pesta pernikahan. Meski jam sudah menunjukan pukul delapan malam, acaranya sama sekali tak terlihat akan berakhir.Stacy sendiri juga sudah mengganti gaun pernikahannya dengan dress putih satin dengan tali spaghetti. Panjangnya menjuntai, tapi terdapat belahan di salah satu sisinya hingga setengah paha."Aldrich, boleh aku pergi sebentar?" bisik Stacy pada Aldrich yang sedang mengobrol dengan salah satu kenalannya."Sebentar, ya?" ucap Aldrich kemudian pada pria yang sebelumnya tengah mengobrol dengannya.Kini, Aldrich justru meraih tangan Stacy dan membawa wanita itu berjalan sedikit menjauh dari keramaian."Mau kemana?" tanya Aldrich kemudian begitu dia sudah menghentikan langkahnya.Stacy menghela nafasnya. "Beristirahat sebentar, aku lelah," jawa

  • The Perfect Hot Wife   4. Surga dunia

    Matanya terpejam dengan leher yang sudah dia jenjangkan. Memberikan akses lebih untuk Aldrich dapat menjangkaunya dan memberikan tanda kepemilikannya di sana.Tak hanya itu, sebenarnya Stacy terpejam karena sentuhan jemari Aldrich yang bergerak mengusap di balik underwear yang dia kenakan. Usapan lembut yang sesekali dapat membuat Stacy tak dapat lagi menahan desahannya."Keluarkan saja. Aku lebih suka bercinta dengan berisik," bisik Aldrich seduktif.Kalimat yang berhasil membuat Stacy melenguh hingga punggungnya melengkung. Bersamaan dengan satu jari Aldrich yang sudah menelusup ke dalam celana dalam Stacy dan memasukan jari tengahnya itu pada pusat Stacy."Ahh— s–sakit, Al," lenguh Stacy.Tangannya berusaha menahan lengan Aldrich. Tapi, tentu saja Aldrich sama sekali tak menghentikan apa yang tengah dia lakukan pada pusat tubuh Stacy."Tenang, sayang. Satu jariku hanya sebagai permulaan. Kau akan mendapatkan yang lebih luar biasa daripada satu jari tengahku!"Terdengar mengerikan.

  • The Perfect Hot Wife   5. Pria yang licik

    "Berikan anak untukku."Stacy hampir membulatkan matanya sempurna, tak percaya dengan apa yang baru saja Aldrich katakan.Dia tak begitu masalah saat dirinya harus dijadikan sebuah alat untuk perjanjian yang mereka lakukan untuk menguntungkan satu sama lain. Tapi, anak? Sungguh, Stacy memang selalu mengharapkan anak selama ini dan membayangkan jika dia telah menikah dia ingin ada seorang anak yang lucu dan lahir dari rahimnya sendiri.Tapi, kalau begini. Tentu saja tidak! Bagaimana mungkin seorang anak dijadikan sebuah perjanjian? Ini sama saja dengan Stacy juga menjual anaknya pada Aldrich yang pasti akan memberikan penawaran dengan harta yang dia miliki di sana."Tidak. Kita menikah hanya karena sebuah kontrak. Kita tak bisa melibatkan anak yang tidak berdosa pada hubungan seperti ini," ujar Stacy kemudian.Bukannya merasa bersalah karena Stacy berucap demikian, Aldrich kini malah tertawa. Sebelum akhirnya menatap Stacy dengan senyuman miring yang dia tunjukan pada wanita itu."Mema

  • The Perfect Hot Wife   6. Rich guy

    Aldrich terdiam. Dia terkejut saat Stacy berkata demikian."Jangan mengira aku sama seperti wanita lainnya, Aldrich!"Stacy kira, dia berhasil membalikan keadaan karena Aldrich sudah terdiam begitu saja. Dia kira mungkin dirinya sudah mampu melawan Aldrich dengan segala keberanian yang dia kumpulan dengan susah payah.Namun semuanya berubah saat Aldrich mencondongkan tubuhnya pada Stacy dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat. "Apa aku ketahuan sekarang?"Dan beberapa detik berikutnya Aldrich lantas malah tertawa hingga terbahak. Membuat Stacy semakin yakin, jika Aldrich memang merencanakan semuanya sejak awal.Stacy merubah raut wajahnya begitu tawa Aldrich terdengar. Sungguh, melihatnya membuat Stacy menjadi ketakutan sendiri. Meski dia masih berusaha untuk tetap terlihat tenang."You got me, honey?" tanya Aldrich saat dia pada akhirnya menghentikan tawa yang dia lakukan.Tangan Aldrich terulur untuk mengusap pipi Stacy dengan lembut. "Sepertinya, kau memang pintar sekali membaca s

  • The Perfect Hot Wife   1. Jadilah Istriku

    "Ohh! Aku ... membunuhnya?"Stacylia Frey lantas terdiam saat seorang pria yang bersimbah darah berbaring di hadapannya. Matanya bergetar, begitu pula dengan tubuhnya. Kakinya melangkah mundur dengan perlahan, begitu kaku layaknya sebuah robot."Stacy?"Seseorang memanggil namanya. Teriakan yang menjadi samar di telinga Stacy. Sebab, saat ini telinganya seperti tengah berdengung, hingga pendengarannya menjadi tak begitu normal."A–aku membunuhnya ... Aku membunuh dia," ucap Stacy lirih.Tangannya terangkat, sebilah pisau yang berada di genggaman tangannya lantas dia jatuhkan. Tangannya bergetar hebat, rasa takutnya semakin menjadi saat dia baru saja teringat telah menghunuskan pisau itu pada perut pria di hadapannya.Pria yang terbaring dengan genangan darah, pria yang tak sadarkan diri, pria yang dibunuhnya."No, Stacy. Ayo, kau harus ikut bersamaku." Pria yang juga terlihat terkejut melihat Stacy dengan pisau berdarah itu lantas menarik tangan Stacy.Membawa Stacy setengah berlari,

Bab terbaru

  • The Perfect Hot Wife   6. Rich guy

    Aldrich terdiam. Dia terkejut saat Stacy berkata demikian."Jangan mengira aku sama seperti wanita lainnya, Aldrich!"Stacy kira, dia berhasil membalikan keadaan karena Aldrich sudah terdiam begitu saja. Dia kira mungkin dirinya sudah mampu melawan Aldrich dengan segala keberanian yang dia kumpulan dengan susah payah.Namun semuanya berubah saat Aldrich mencondongkan tubuhnya pada Stacy dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat. "Apa aku ketahuan sekarang?"Dan beberapa detik berikutnya Aldrich lantas malah tertawa hingga terbahak. Membuat Stacy semakin yakin, jika Aldrich memang merencanakan semuanya sejak awal.Stacy merubah raut wajahnya begitu tawa Aldrich terdengar. Sungguh, melihatnya membuat Stacy menjadi ketakutan sendiri. Meski dia masih berusaha untuk tetap terlihat tenang."You got me, honey?" tanya Aldrich saat dia pada akhirnya menghentikan tawa yang dia lakukan.Tangan Aldrich terulur untuk mengusap pipi Stacy dengan lembut. "Sepertinya, kau memang pintar sekali membaca s

  • The Perfect Hot Wife   5. Pria yang licik

    "Berikan anak untukku."Stacy hampir membulatkan matanya sempurna, tak percaya dengan apa yang baru saja Aldrich katakan.Dia tak begitu masalah saat dirinya harus dijadikan sebuah alat untuk perjanjian yang mereka lakukan untuk menguntungkan satu sama lain. Tapi, anak? Sungguh, Stacy memang selalu mengharapkan anak selama ini dan membayangkan jika dia telah menikah dia ingin ada seorang anak yang lucu dan lahir dari rahimnya sendiri.Tapi, kalau begini. Tentu saja tidak! Bagaimana mungkin seorang anak dijadikan sebuah perjanjian? Ini sama saja dengan Stacy juga menjual anaknya pada Aldrich yang pasti akan memberikan penawaran dengan harta yang dia miliki di sana."Tidak. Kita menikah hanya karena sebuah kontrak. Kita tak bisa melibatkan anak yang tidak berdosa pada hubungan seperti ini," ujar Stacy kemudian.Bukannya merasa bersalah karena Stacy berucap demikian, Aldrich kini malah tertawa. Sebelum akhirnya menatap Stacy dengan senyuman miring yang dia tunjukan pada wanita itu."Mema

  • The Perfect Hot Wife   4. Surga dunia

    Matanya terpejam dengan leher yang sudah dia jenjangkan. Memberikan akses lebih untuk Aldrich dapat menjangkaunya dan memberikan tanda kepemilikannya di sana.Tak hanya itu, sebenarnya Stacy terpejam karena sentuhan jemari Aldrich yang bergerak mengusap di balik underwear yang dia kenakan. Usapan lembut yang sesekali dapat membuat Stacy tak dapat lagi menahan desahannya."Keluarkan saja. Aku lebih suka bercinta dengan berisik," bisik Aldrich seduktif.Kalimat yang berhasil membuat Stacy melenguh hingga punggungnya melengkung. Bersamaan dengan satu jari Aldrich yang sudah menelusup ke dalam celana dalam Stacy dan memasukan jari tengahnya itu pada pusat Stacy."Ahh— s–sakit, Al," lenguh Stacy.Tangannya berusaha menahan lengan Aldrich. Tapi, tentu saja Aldrich sama sekali tak menghentikan apa yang tengah dia lakukan pada pusat tubuh Stacy."Tenang, sayang. Satu jariku hanya sebagai permulaan. Kau akan mendapatkan yang lebih luar biasa daripada satu jari tengahku!"Terdengar mengerikan.

  • The Perfect Hot Wife   3. Jatah malam pertama

    "Selamat atas pernikahanmu, Christian Aldrich Devoire."Stacy tak menyangka jika dia memang akan menikah secepat itu dengan Aldrich. Hanya berselang tiga minggu setelah kesepakatan mereka sebelumnya. Dan sekarang, mereka tengah mengadakan pesta pernikahan. Meski jam sudah menunjukan pukul delapan malam, acaranya sama sekali tak terlihat akan berakhir.Stacy sendiri juga sudah mengganti gaun pernikahannya dengan dress putih satin dengan tali spaghetti. Panjangnya menjuntai, tapi terdapat belahan di salah satu sisinya hingga setengah paha."Aldrich, boleh aku pergi sebentar?" bisik Stacy pada Aldrich yang sedang mengobrol dengan salah satu kenalannya."Sebentar, ya?" ucap Aldrich kemudian pada pria yang sebelumnya tengah mengobrol dengannya.Kini, Aldrich justru meraih tangan Stacy dan membawa wanita itu berjalan sedikit menjauh dari keramaian."Mau kemana?" tanya Aldrich kemudian begitu dia sudah menghentikan langkahnya.Stacy menghela nafasnya. "Beristirahat sebentar, aku lelah," jawa

  • The Perfect Hot Wife   2. I'm Virgin

    "Itu adalah harga yang pas untuk kau bayar, Stacy. Aku harap, kau akan menjadi istri yang sempurna. Istri yang bisa membuatku merasa puas di atas bisnisku dan juga di atas ranjang ku," tambahnya.Stacy terdiam. Sekarang, dia mengerti. Aldrich bukan hanya sekadar membantu dengan cuma-cuma, pria itu memiliki maksud lain. Dan Aldrich, tak hanya bisa menjadi malaikat penolong Stacy, pria itu juga bisa menjadi iblis yang akan menarik Stacy pada kegelapannya.Dengan sorot mata yang menatap Stacy dengan begitu lekat, Aldrich lantas semakin mendekatkan wajahnya pada wanita itu. Terlebih saat fokusnya berubah pada bibir tipis milik Stacy. Bibir tipis berwarna merah muda yang terlihat sedikit basah."Apa yang akan aku dapatkan selain dengan terbebas dari hukumanku?"Pertanyaan yang dilontarkan Stacy tepat di hadapan wajahnya membuat Aldrich lantas terkekeh. Awalnya, dia tertarik untuk menyesap atau sekadar nengecup bibir wanita itu, tapi mendengar apa yang dikatakan olehnya, membuat Aldrich ras

  • The Perfect Hot Wife   1. Jadilah Istriku

    "Ohh! Aku ... membunuhnya?"Stacylia Frey lantas terdiam saat seorang pria yang bersimbah darah berbaring di hadapannya. Matanya bergetar, begitu pula dengan tubuhnya. Kakinya melangkah mundur dengan perlahan, begitu kaku layaknya sebuah robot."Stacy?"Seseorang memanggil namanya. Teriakan yang menjadi samar di telinga Stacy. Sebab, saat ini telinganya seperti tengah berdengung, hingga pendengarannya menjadi tak begitu normal."A–aku membunuhnya ... Aku membunuh dia," ucap Stacy lirih.Tangannya terangkat, sebilah pisau yang berada di genggaman tangannya lantas dia jatuhkan. Tangannya bergetar hebat, rasa takutnya semakin menjadi saat dia baru saja teringat telah menghunuskan pisau itu pada perut pria di hadapannya.Pria yang terbaring dengan genangan darah, pria yang tak sadarkan diri, pria yang dibunuhnya."No, Stacy. Ayo, kau harus ikut bersamaku." Pria yang juga terlihat terkejut melihat Stacy dengan pisau berdarah itu lantas menarik tangan Stacy.Membawa Stacy setengah berlari,

DMCA.com Protection Status