Share

2. I'm Virgin

Author: Liachuu
last update Last Updated: 2024-10-21 19:54:13

"Itu adalah harga yang pas untuk kau bayar, Stacy. Aku harap, kau akan menjadi istri yang sempurna. Istri yang bisa membuatku merasa puas di atas bisnisku dan juga di atas ranjang ku," tambahnya.

Stacy terdiam. Sekarang, dia mengerti. Aldrich bukan hanya sekadar membantu dengan cuma-cuma, pria itu memiliki maksud lain. Dan Aldrich, tak hanya bisa menjadi malaikat penolong Stacy, pria itu juga bisa menjadi iblis yang akan menarik Stacy pada kegelapannya.

Dengan sorot mata yang menatap Stacy dengan begitu lekat, Aldrich lantas semakin mendekatkan wajahnya pada wanita itu. Terlebih saat fokusnya berubah pada bibir tipis milik Stacy. Bibir tipis berwarna merah muda yang terlihat sedikit basah.

"Apa yang akan aku dapatkan selain dengan terbebas dari hukumanku?"

Pertanyaan yang dilontarkan Stacy tepat di hadapan wajahnya membuat Aldrich lantas terkekeh. Awalnya, dia tertarik untuk menyesap atau sekadar nengecup bibir wanita itu, tapi mendengar apa yang dikatakan olehnya, membuat Aldrich rasanya lebih tertarik akan pertanyaannya di sana. Dia lantas memberikan jarak di antara wajah mereka, dengan Aldrich kembali menatap wajah Stacy.

"Bukankah itu seharusnya sudah cukup? Kau bisa bebas tanpa harus di cap sebagai kriminal," ucap Aldrich dengan senyum yang meremehkan.

"Kalau aku menolak?"

Sekali lagi Aldrich tertawa atas pertanyaan Stacy. Seolah apa yang ditanyakan wanita itu adalah hal konyol hingga mengocok perutnya. Menggelikan.

"Memangnya kau memiliki pilihan lain, Stacy? Aku yang menjadi satu-satunya saksi. Kalau memang kau menolak, aku tak masalah. Maka, aku tak perlu melakukan apapun, dan hanya akan membuat kesaksian seperti apa yang aku lihat, sesuai faktanya."

Aldrich licik. Stacy menyadari hal itu. Bagaimana pria itu menatap remeh padanya juga membuat Stacy sadar, dia bukan terbebas dari sebuah hukuman, justru dia malah tenggelam ke dalam penjara lainnya.

Akan tetapi, tak ada hal lain yang bisa dia lakukan. Dia membutuhkan Aldrich untuk tetap membuat namanya bersih. Stacy tak bisa di cap sebagai pembunuh, karena dengan begitu, dia akan gagal untuk menjadi penerus sang ayah. Dia juga tak bisa membuat karirnya hancur.

"Aku akan menerima tawaranmu. Aku akan menjadi istri yang sempurna untukmu, asal kau juga memberikan apa yang aku inginkan!" Seru Stacy dengan ide yang terlintas di kepalanya.

Aldrich menatap Stacy dengan satu alis yang terangkat. Bersamaan dengan senyuman miring yang dia tunjukan.

"Kenapa aku harus? Harganya tidak pas untu—"

"Aku akan memuaskan mu di atas ranjang! Pernikahan untuk balasan membebaskan aku dari hukuman, dan tubuhku untuk balasan kalau kau memenuhi keinginanku!"

Stacy sudah tak dapat berpikir lagi selain dengan apa yang baru saja dia katakan. Jika dia memang sudah terjatuh ke dalam lubang yang gelap, maka biarkan Stacy lebih dalam menggali lubang tersebut untuk mencari harta karun yang mungkin bisa dia dapatkan nantinya.

Aldrich tersenyum, lebar. Penawaran Stacy nyatanya memang begitu menggiurkan.

"Apa termasuk dengan aku yang bebas menyentuhmu kapan pun dan dengan cara apapun?" tanya Aldrich dengan raut wajah yang seolah tengah menantang Stacy.

Stacy sempat meragu. Dia benar-benar tak dapat memprediksi bagaimana Aldrich sebenarnya. Apakah dia bisa dimanfaatkan  untuk menjadi malaikat penolongnya? Atau hanya bisa menjadi iblis yang dapat menggerogoti kehidupan Stacy secara perlahan?

Stacy mengangguk dengan ragu. "Tentu. Selama kau juga bisa memenuhi semua permintaanku."

Setidaknya, Stacy hanya perlu meyakinkan dirinya sendiri tentang Aldrich. Untuk urusan nanti, biarkan waktu yang menunjukan. Yang lebih penting untuk Stacy saat ini adalah kesempatan bagus yang diberikan Aldrich.

Harus menikahi pria seperti Aldrich di usianya sekarang bukanlah hal yang terlalu buruk. Apalagi kalau melihat Aldrich yang juga memiliki wajah tampan dengan pahatan yang nyaris sempurna. Stacy juga penasaran dengan kehidupan Aldrich. Sekaya apa Aldrich, dan semisterius apa sebenarnya pria itu.

Aldrich menyeringai. Tepat seperti serigala yang telah mendapatkan mangsanya. "Deal!" bisiknya tepat di telinga Stacy.

Sungguh, Stacy sampai merinding sendiri. Belum lagi saat dia merasakan embusan nafas Aldrich di telinganya. Seolah pria itu dengan sengaja melakukannya berulang kali di telinga Stacy.

"Jangan lupa untuk membuatkan kontrak tertulis. Aku tidak ingin kau mengingkari apa yang telah kau katakan."

Aldrich terkekeh saat mendengar apa yang dikatakan Stacy. "Kau memang pintar, Stacy. Kuharap kau juga pintar seperti ini saat menjadi istriku. Karena aku akan membiarkanmu juga terlibat ke dalam bisnisku. Tunjukan kau memang sepadan dengan apa yang akan aku berikan nantinya."

"Dan jangan khawatir soal kontraknya. Aku akan membuatnya nanti. Kau juga boleh menambahkan beberapa hal ke dalam kontraknya," tambah Aldrich.

Stacy mengangguk. Meski sebenarnya dia tengah merasa khawatir akan kehidupannya nanti, dia tetap mencoba terlihat tenang.

"Jadi, boleh aku pergi sekarang?" tanya Stacy.

Pasalnya, Aldrich terus menahan Stacy di atas pangkuan sejak tadi. Membuat Stacy semakin tidak nyaman sendiri saat beberapa kali dia harus merasakan bagian belakangnya menyentuh milik Aldrich yang terasa menonjol di balik celananya.

Aldrich sadar ketidaknyamanan Stacy. Tapi, dia malah dengan sengaja membuat Stacy lebih merapat pada tubuhnya. Belum lagi, dengan wajahnya yang sudah mendekat pada sisi wajah Stacy.

"Biarkan adik kecilku berkenalan dengan tubuhmu dulu, sayang."

Gila. Hanya kata itu yang sepertinya tepat untuk Aldrich. Baru kali ini Stacy bertemu seorang pria yang dengan beraninya mengatakan hal seperti itu pada dirinya. Sampai membuat Stacy bergidik sendiri.

"Jangan macam-macam! No consent, kau akan dianggap melakukan pelecehan kalau macam-macam padaku!" Stacy segera bangkit dari pangkuan Aldrich.

Dia juga cukup merasa lega saat Aldrich hanya membiarkannya bangkit dari atas pangkuannya.

"Tapi, kau mengatakan akan memuaskanku kapanpun dan dimana pun, girl."

Stacy mengangguk. "Tapi tidak sekarang. Kontraknya belum dibuat. Aku masih berhak menolak."

"Baiklah, tentu. Aku akan menunggu sampai malam pertama kita tiba, baby," ucap Aldrich dengan satu kerlingan mata yang ditunjukan pada Stacy.

Menggelikan untuk Stacy mendengar dan melihat semua itu dari Aldrich.

"I'm still virgin. Aku harap kau tidak memaksaku dan membuat pertamaku hilang secara paksa."

Stacy selalu membayangkan untuk memberikan pertamanya pada suami yang dia cintai di malam pertama. Siapa sangka dia akan menikahi pria yang belum begitu dia kenali, bahkan pernikahan yang terikat sebuah kontrak.

Aldrich sempat terkejut, tapi beberapa saat kemudian dia sudah tersenyum dengan lebar, "Sial! Kau berhasil membuatku penasaran ingin segera menjamah tubuhmu, Stacy!" Seru Aldrich dengan senyuman lebarnya. "Kita menikah minggu depan!"

Related chapters

  • The Perfect Hot Wife   3. Jatah malam pertama

    "Selamat atas pernikahanmu, Christian Aldrich Devoire."Stacy tak menyangka jika dia memang akan menikah secepat itu dengan Aldrich. Hanya berselang tiga minggu setelah kesepakatan mereka sebelumnya. Dan sekarang, mereka tengah mengadakan pesta pernikahan. Meski jam sudah menunjukan pukul delapan malam, acaranya sama sekali tak terlihat akan berakhir.Stacy sendiri juga sudah mengganti gaun pernikahannya dengan dress putih satin dengan tali spaghetti. Panjangnya menjuntai, tapi terdapat belahan di salah satu sisinya hingga setengah paha."Aldrich, boleh aku pergi sebentar?" bisik Stacy pada Aldrich yang sedang mengobrol dengan salah satu kenalannya."Sebentar, ya?" ucap Aldrich kemudian pada pria yang sebelumnya tengah mengobrol dengannya.Kini, Aldrich justru meraih tangan Stacy dan membawa wanita itu berjalan sedikit menjauh dari keramaian."Mau kemana?" tanya Aldrich kemudian begitu dia sudah menghentikan langkahnya.Stacy menghela nafasnya. "Beristirahat sebentar, aku lelah," jawa

    Last Updated : 2024-10-21
  • The Perfect Hot Wife   4. Surga dunia

    Matanya terpejam dengan leher yang sudah dia jenjangkan. Memberikan akses lebih untuk Aldrich dapat menjangkaunya dan memberikan tanda kepemilikannya di sana.Tak hanya itu, sebenarnya Stacy terpejam karena sentuhan jemari Aldrich yang bergerak mengusap di balik underwear yang dia kenakan. Usapan lembut yang sesekali dapat membuat Stacy tak dapat lagi menahan desahannya."Keluarkan saja. Aku lebih suka bercinta dengan berisik," bisik Aldrich seduktif.Kalimat yang berhasil membuat Stacy melenguh hingga punggungnya melengkung. Bersamaan dengan satu jari Aldrich yang sudah menelusup ke dalam celana dalam Stacy dan memasukan jari tengahnya itu pada pusat Stacy."Ahh— s–sakit, Al," lenguh Stacy.Tangannya berusaha menahan lengan Aldrich. Tapi, tentu saja Aldrich sama sekali tak menghentikan apa yang tengah dia lakukan pada pusat tubuh Stacy."Tenang, sayang. Satu jariku hanya sebagai permulaan. Kau akan mendapatkan yang lebih luar biasa daripada satu jari tengahku!"Terdengar mengerikan.

    Last Updated : 2024-10-21
  • The Perfect Hot Wife   5. Pria yang licik

    "Berikan anak untukku."Stacy hampir membulatkan matanya sempurna, tak percaya dengan apa yang baru saja Aldrich katakan.Dia tak begitu masalah saat dirinya harus dijadikan sebuah alat untuk perjanjian yang mereka lakukan untuk menguntungkan satu sama lain. Tapi, anak? Sungguh, Stacy memang selalu mengharapkan anak selama ini dan membayangkan jika dia telah menikah dia ingin ada seorang anak yang lucu dan lahir dari rahimnya sendiri.Tapi, kalau begini. Tentu saja tidak! Bagaimana mungkin seorang anak dijadikan sebuah perjanjian? Ini sama saja dengan Stacy juga menjual anaknya pada Aldrich yang pasti akan memberikan penawaran dengan harta yang dia miliki di sana."Tidak. Kita menikah hanya karena sebuah kontrak. Kita tak bisa melibatkan anak yang tidak berdosa pada hubungan seperti ini," ujar Stacy kemudian.Bukannya merasa bersalah karena Stacy berucap demikian, Aldrich kini malah tertawa. Sebelum akhirnya menatap Stacy dengan senyuman miring yang dia tunjukan pada wanita itu."Mema

    Last Updated : 2024-10-21
  • The Perfect Hot Wife   6. Rich guy

    Aldrich terdiam. Dia terkejut saat Stacy berkata demikian. "Jangan mengira aku sama seperti wanita lainnya, Aldrich!" Stacy kira, dia berhasil membalikan keadaan karena Aldrich sudah terdiam begitu saja. Dia kira mungkin dirinya sudah mampu melawan Aldrich dengan segala keberanian yang dia kumpulan dengan susah payah. Namun semuanya berubah saat Aldrich mencondongkan tubuhnya pada Stacy dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat. "Apa aku ketahuan sekarang?" Dan beberapa detik berikutnya Aldrich lantas malah tertawa hingga terbahak. Membuat Stacy semakin yakin, jika Aldrich memang merencanakan semuanya sejak awal. Stacy merubah raut wajahnya begitu tawa Aldrich terdengar. Sungguh, melihatnya membuat Stacy menjadi ketakutan sendiri. Meski dia masih berusaha untuk tetap terlihat tenang. "You got me, honey?" tanya Aldrich saat dia pada akhirnya menghentikan tawa yang dia lakukan. Tangan Aldrich terulur untuk mengusap pipi Stacy dengan lembut. "Sepertinya, kau memang pintar sek

    Last Updated : 2024-10-21
  • The Perfect Hot Wife   7. Siapa wanita itu?

    Tawaran Aldrich yang menggiurkan jelas tak bisa Stacy tolak lagi. Tentang harta, tahta, koneksi, semua hal itu adalah sesuatu yang dibutuhkan Stacy saat ini.Namun, apakah dia mampu menghadapi pria licik seperti Aldrich? Ini sama saja seperti Stacy tengah berhadapan dengan iblis yang berwujud manusia."Jadi, masih tetap ingin melanjutkan?" tanya Aldrich menatap Stacy dengan tatapan yang meremehkan.Stacy sempat menghindari sorot mata Aldrich untuk sejenak. Dia berusaha berpikir dengan baik. Masalahnya, bukan hanya tentang tawaran yang luar biasa, tapi juga soal ancaman Aldrich padanya. Meski jelas, Stacy juga harus mengorbankan banyak hal dari dirinya untuk Aldrich.Dengan kata lain, Stacy memang harus tunduk pada pria itu."Tidak dengan anak!" Seru Stacy kemudian.Dia sudah memikirkannya berkali-kali. Tapi, untuk anak, jawabannya akan tetap tidak. Dia tidak bisa jika harus melibatkan seorang anak di antara mereka."Okay! Tapi, jangan salahkan aku jika aku menikah lagi dan memiliki an

    Last Updated : 2024-11-27
  • The Perfect Hot Wife   8. Menikah dengan yang lain

    "Siapa wanita yang berbicara berdua denganmu di malam pernikahan kita?"Aldrich sempat terdiam atas pertanyaan Stacy. Sebelum akhirnya dia menunjukan senyuman tipisnya di sana. "Mikayla Adnestter. Kurasa kau pasti pernah melihatnya di televisi. Dia seorang news anchor." "Iya aku tahu itu. Maksudku, apa hubunganmu dengannya? Kenapa kau justru malah membawa Mikayla menjauh dariku malam itu? Bahkan, kalian berbicara begitu lama," jelas Stacy. Dia kembali mengingat malam pernikahan mereka. Dimana Aldrich meninggalkannya begitu saja dengan Mikayla yang dibawanya menjauh sampai berpuluh-puluh menit berlalu."Jangan pernah sekalipun kau berurusan dengannya!" Jawab Aldrich tegas pada Stacy.Raut wajahnya berubah drastis. Aldrich benar-benar menunjukan ketidaksukaannya di sana. Ya, tentang bagaimana tak sukanya dia saat Stacy bertanya tentang wanita itu. Pada faktanya, Aldrich tak ingin membuat Stacy berhadapan dengan Mikayla.Di sana Stacy menjadi semakin yakin bagaimana Aldrich menyembunyik

    Last Updated : 2024-11-29
  • The Perfect Hot Wife   9. Projek rahasia

    "K–kau akan menikahinya juga, Aldrich?" Pertanyaan yang dilontarkan Stacy mampu membuat Aldrich mengernyitkan dahinya heran. Dia sama sekali tak mengerti apa yang dimaksudkan wanita itu.Sampai pada akhirnya, Aldrich tertawa dengan begitu nyaring. Tepat saat dia menyadari kesalahpahaman yang telah terjadi di sana. Kesalahpahaman Stacy akan apa yang dia katakan soal Laura."Tidak, Nona Stacy! Bukan begitu!" Seru Laura saat dia juga menyadarinya.Sekarang, Stacy dibuat tambah bingung lagi dengan apa yang tengah terjadi saat Aldrich justru malah mengeluarkan tawanya."Tuan Aldrich, sebaiknya kau segera jelaskan pada Nona Stacy sebelum kesalahpahaman nya semakin jauh lagi," ujar Laura panik pada Aldrich di sana.Mendengar hal itu, Aldrich lantas menghentikan tawanya. Dia juga telah mengesat sudut matanya yang nampak sedikit berair karena tawa yang dia lakukan."Oh God, Stacy! Kenapa kau malah mendadak bodoh? Padahal aku begitu yakin kau itu pintar dan cerdas. Kenapa sama sekali tak bisa

    Last Updated : 2024-11-30
  • The Perfect Hot Wife   10. Party

    "Ayo pulang," ajak Aldrich dengan tangan yang sudah dia ulurkan pada Stacy.Tak langsung disambut dengan baik uluran tangan yang diberikan Aldrich, kini Stacy sudah menatap pria itu heran. "Pulang? Kau serius?"Sebuah anggukan menjadi jawaban Aldrich."Aldrich, kau benar-benar serius? Kau baru saja sampai beberapa jam yang lalu. Tapi, sekarang kau sudah mengajak pulang? Bukannya bekerja?" tanya Stacy tak percaya."Serius, Stacy. Memangnya apa masalahnya? Aku bisa menyuruh Billy untuk mengerjakan semua sisanya," jawab Aldrich dengan begitu tenang.Sungguh, Stacy tak mengerti. Untuk seseorang yang begitu perfeksionis seperti Stacy, ini terasa tak bisa diterima sama sekali. Apalagi soal pekerjaan. Bagaimana bisa Aldrich dengan santainya mengatakan seperti itu seolah tanpa beban sama sekali?"Gila. Bagaimana bisa kau memiliki perusahaan sebesar ini kalau kerjamu seperti ini?!" Seru Stacy dnegan gelengan di kepalanya.Mendengar itu, Aldrich terkekeh pelan. "Ya tidak setiap hari juga aku se

    Last Updated : 2024-12-02

Latest chapter

  • The Perfect Hot Wife   20. Keuntungan yang besar

    "Perkenalkan, ini istriku, Stacylia Frey. Dia yang akan menjadi Presdir sementara untuk menggantikan Pak Yovi."Itulah bagaimana Aldrich memperkenalkan Stacy pada beberapa orang yang sudah duduk di kursinya masing-masing. Sebuah perkenalan yang lantas membuat Stacy harus bersikap elegan sembari tersenyum dan memperkenalkan dirinya sendiri. Seperti yang diinginkan oleh Aldrich, Stacy sedang berusaha untuk menjadi seorang istri yang sempurna, untuk bisnisnya."Duduklah," ucap Aldrich pada Stacy.Stacy mengangguk dengan lembut. Dia pada akhirnya duduk tepat di samping Aldrich. Dan sekali lagi, Stacy tengah berusaha bersikap baik dengan segala manner yang dia miliki. Tak lupa, Stacy juga mencoba untuk terlihat angkuh.Membutuhkan waktu beberapa puluh menit untuk mereka semua membahas beberapa hal tentang perusahaan dan semacamnya. Stacy tak begitu tahu banyak hal tentang itu. Tapi, sedikitnya dia yang sudah paham dengan bisnis sedikit menger

  • The Perfect Hot Wife   19. Pria yang dikenal

    "Karena dengan menjadi istriku, keamananmu adalah nomor satu. Kau tak pernah tahu bahaya yang mungkin akan datang saat menjadi bagian dari diriku."Bisikan yang diberikan Aldrich di telinganya jelas membuat Stacy tidak bisa tenang begitu saja. Jelas yang dikatakan pria itu mampu membuat kecemasan dalam dirinya bangkit. Tidak mungkin Stacy tidak khawatir kalau Aldrich mengatakannya dengan begitu serius.Sebab, di sisi lain, Stacy juga tak pernah benar-benar mengenal bagaimana Aldrich sebenarnya. Bagaimana pria itu menjalani kehidupannya. Meski lelah dengan hidupnya, tapi Stacy juga tidak mau kalau dia harus mati konyol hanya karena telah menjadi istri seorang Christian Aldrich Devoire.Stacy menelan ludahnya sendiri. "Apa orang-orang mencoba memburumu atau semacamnya?" tanya Stacy pada akhirnya.Rasa penasaran dalam dirinya tak bisa dielakkan lagi.Bukannya menjawab, Aldrich justru malah tersenyum dan mengangkat kedua bahunya."Ay

  • The Perfect Hot Wife   18. Bahaya yang mengancam

    Cukup memalukan untuk Stacy saat Levin berucap demikian. Dimana itu berarti, Levin benar-benar mengetahui apa yang terjadi semalam. Tentang apa yang dia lakukan bersama Aldrich di dalam kamar hingga membuat Stacy melenguh dan mendesah dengan begitu keras. Nyaris seperti jeritan, tepat dengan yang dikatakan oleh Levin.Pun begitu, Stacy sudah mendapati Levin pergi dari mereka. Pria itu sudah berlalu meninggalkan Stacy dan Aldrich di sana. Bahkan, membuat Aldrich bisa merasakan bahunya sengaja ditabrakkan oleh tubuh Levin. Membuat Aldrich ingin sekali memberikan pukulan pada Levin, jika saja Stacy tidak mengalihkan fokusnya."Dari mana? Kenapa tidak mengatakan akan pergi?" tanya Stacy penasaran pada Aldrich.Nyatanya, wanita itu lebih memilih untuk memberikan pertanyaan, daripada membahas apa yang sebelumnya dikatakan oleh Levin."Ada urusan," jawab Aldrich singkat."Kenapa tidak membangunkan aku? Kau malah meninggalkan aku sendiri," ujar S

  • The Perfect Hot Wife   17. Jeritan yang terdengar

    Stacy cukup terkejut saat dia telah berjalan keluar kamar pagi ini. Dimana dia yang tengah mencari Aldrich yang entah kemana sejak pagi buta, malah menemukan suasana Mansion itu yang sudah rapi. Dengan beberapa pelayan yang ada di sana. Padahal, sebelumnya suasana di sana begitu ramai dan dapat dipastikan jika pagi ini tempat itu akan begitu berantakan.Mungkin, karena memang Aldrich atau entah siapa yang mengurus tempat itu telah mengerahkan puluhan pekerja untuk membereskan semua itu. Hingga akhirnya, semuanya cepat beres dalam waktu singkat. Saat waktu baru menunjukan pukul tujuh pagi."Selamat pagi, Nona Stacy."Sapaan itu terus terdengar selama Stacy berjalan ke sana kemari untuk mencari Aldrich. Ya, itu adalah sapaan dari beberapa pelayan yang berpapasan dengannya selagi dia menyusuri beberapa tempat yang ada di sana."Ya. Apa kau melihat Suamiku?" tanya Stacy saat dia mulai merasa lelah mencari Aldrich ke sana kemari."Ah, Tuan Ald

  • The Perfect Hot Wife   16. Fantasi liar

    "Jangan melakukan hal lain selain dengan menuruti perintahku dan menjadi istri yang baik untukku, Stacy. Atau kau, akan terluka. Lebih buruknya, kau mungkin akan mati."Kalau sudah seperti ini, jelas Stacy sudah tidak bisa melakukan apapun lagi. Dia hanya bisa menjadi seorang wanita yang telah patuh pada suaminya. Ah, atau mungkin lebih tepatnya itu adalah tuannya.Karena Stacy sendiri sadar kalau Aldrich tak benar-benar menganggapnya sebagai istri saja. Nyatanya pria itu juga menganggapnya sebagai seseorang yang bisa dia perbudak di antara bisnis dan urusan ranjangnya."Aku ingin beristirahat," ucap Stacy kemudian. Dia berusaha menghindari Aldrich di sana dengan bangkit dari duduknya.Aldrich malah menunjukan senyumnya pada Stacy yang sudah berdiri dari sampingnya."Memangnya siapa yang mengizinkanmu untuk beristirahat, sayang? Kau bahkan sudah menghabiskan beberapa waktu mu untuk tertidur di kamar Levin," ucap Aldrich dengan jari telunjuk yang sudah bergerak menggaruk pelipisnya yan

  • The Perfect Hot Wife   15. Jadilah istri penurut

    Tidak seperti Stacy yang terlihat begitu gelisah mendengar suara Aldrich di luar sana. Levin justru terlihat santai dan tenang-tenang saja, seolah kehadiran Aldrich bukanlah hal yang akan menjadi masalah untuk dirinya. Padahal dari suaranya saja terdengar jelas jika Aldrich tengah berada di dalam sebuah amarah."Tenang saja, jangan khawatirkan apapun. Biar aku yang menjelaskan pada pria itu," ucap Levin saat melihat kekhawatiran Stacy.Dia juga sudah berjalan melewati Stacy di sana. Dimana dia kini telah membukakan pintu kamar tersebut.'Levin, benar-benar tidak merasa takut untuk berhadapan dengan Aldrich?' tanya Stacy dalam hati.Menghela nafasnya dalam, Stacy sempat memejamkan matanya untuk beberapa detik. Dia mempersiapkan diri jika saja Aldrich memarahi dan melemparkan makian padanya."Hai! Lama tidak bertemu, Aldrich. Kakakku!"Stacy kembali dikejutkan dengan hal lain. Kakak, katanya? Stacy sampai harus berpikir dengan baik, dia takut jika memang telinganya salah mendengar Levin

  • The Perfect Hot Wife   14. Salah kamar

    Stacy melangkahkan kakinya ke dalam kamar dengan pintu hitam yang dipilihnya. Dengan perlahan, Stacy lantas melihat-lihat seisi ruangan tersebut. Memperhatikan setiap detail kamar super besar itu.Mungkin, kalau dibandingkan dengan kamar miliknya di rumahnya terdahulu, ini jelas berkali lipat lagi besarnya. Belum lagi dengan barang-barang mewah yang ada di sana. Sepertinya kalau Stacy meminta beberapa persen kekayaan Aldrich saat bercerai nanti saja sudah mampu membuatnya hidup sebagai janda kaya.Ya, janda yang dipenuhi dengan kemewahan dimana dia hanya perlu bersantai di rumahnya tanpa harus kebingungan saat memikirkan bagaimana dia bisa menghidupi dirinya sendiri."Sayangnya, pasti sulit untuk bercerai dengan Aldrich saat kontrak itu masih menjadi ikatan mereka," gumam Stacy.Kalau diperbolehkan untuk memilih juga Stacy sendiri pasti lebih memilih menjadi janda kaya raya daripada harus menjadi istri yang merangkap sebagai budak sekaligus untuk Aldrich si pria penuh kelicikan itu."

  • The Perfect Hot Wife   13. Pesan misterius

    Menikmati segelas champagne yang sudah ada di tangannya, Stacy menyesap isi gelas itu untuk yang ke sekian kalinya. Sembari menatap Aldrich yang kini tengah berdiri dengan seseorang yang Stacy yakini adalah salah satu rekan kerjanya.Namun, satu hal yang membuat Stacy bingung di sana adalah Aldrich yang tidak ikut serta membawa Stacy untuk mengobrol dengan pria itu. Padahal sebelumnya Aldrich selalu membawa Stacy dan memperkenalkan dirinya dengan bangga.Sekarang? Stacy malah disuruh menunggu di salah satu meja bundar yang ada di sana. Seorang diri dengan hanya ditemani beberapa makanan dan sebotol champagne mahal itu."Mrs. Stacy?"Stacy menoleh pada asal suara. Seorang pria kini telah berdiri di sampingnya. Sedikit membungkuk dengan sopan ke arah Stacy."Ya? Apa kau mengenalku?" tanya Stacy kebingungan.Pria dengan pakaian yang dipakai para pelayan di sana itu nampak menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Dengan senyuman tipis yang dia tunjukan pada Stacy."Seseorang menitipkan pe

  • The Perfect Hot Wife   12. Istri atau budak

    "Mikayla?"Aldrich tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Kejutan yang diberikan Steve mampu membuat dia menatap wanita itu tak percaya. Bersamaan dengan Aldrich yang kini telah menatap Stacy di sampingnya."Ow, Steve. Kau tidak mengatakan Aldrich datang dengan istrinya."Sama seperti Aldrich, Mikayla sendiri kini juga menunjukan raut wajah terkejutnya saat melihat ke arah Aldrich yang tengah duduk bersama Stacy. Meski memang tidak begitu terkejut seperti Aldrich."Ya, aku juga tidak tahu. Mungkin karena pengantin baru, susah berpisah," ujar Steve meledek.Rasanya membuat Stacy semakin tak suka lagi pada pria itu. Nyatanya Steve telah benar-benar membuat Stacy jengkel dengan tingkahnya itu."Tunggu, apa yang sebenarnya kalian—""Rileks, Aldrich. Aku hanya menjadi tamu yang kebetulan dihubungi Steve untuk datang kemari," potong Mikayla dengan senyuman yang dia tunjukan. Dimana selanjutnya dia telah menatap ke arah Stacy."Hai, Stacy. Boleh 'kan aku bergabung di sini?" tanya Mikayla

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status