Home / Romansa / The Perfect Hot Wife / 7. Siapa wanita itu?

Share

7. Siapa wanita itu?

Author: Liachuu
last update Last Updated: 2024-11-27 21:21:01

Tawaran Aldrich yang menggiurkan jelas tak bisa Stacy tolak lagi. Tentang harta, tahta, koneksi, semua hal itu adalah sesuatu yang dibutuhkan Stacy saat ini.

Namun, apakah dia mampu menghadapi pria licik seperti Aldrich? Ini sama saja seperti Stacy tengah berhadapan dengan iblis yang berwujud manusia.

"Jadi, masih tetap ingin melanjutkan?" tanya Aldrich menatap Stacy dengan tatapan yang meremehkan.

Stacy sempat menghindari sorot mata Aldrich untuk sejenak. Dia berusaha berpikir dengan baik. Masalahnya, bukan hanya tentang tawaran yang luar biasa, tapi juga soal ancaman Aldrich padanya. Meski jelas, Stacy juga harus mengorbankan banyak hal dari dirinya untuk Aldrich.

Dengan kata lain, Stacy memang harus tunduk pada pria itu.

"Tidak dengan anak!" Seru Stacy kemudian.

Dia sudah memikirkannya berkali-kali. Tapi, untuk anak, jawabannya akan tetap tidak. Dia tidak bisa jika harus melibatkan seorang anak di antara mereka.

"Okay! Tapi, jangan salahkan aku jika aku menikah lagi dan memiliki anak dari wanita lain."

Stacy berhasil menatap tak percaya pada Aldrich. Sungguh, dia begitu tak percaya dengan apa yang pria itu katakan.

"Kalau memang niatmu menikahi wanita lain, kenapa tidak ceraikan saja aku dan cari wanita lain yang lebih bisa memberikan segalanya untukmu!" Kesal Stacy.

Dia benar-benar tak mengerti lagi isi kepala Aldrich. Kenapa juga dia harus repot menawarkan ini dan itu, serta memberikan ancaman pada Stacy, jika memang dia bisa mendapatkannya dari wanita lain.

Aldrich terkekeh. "Tenang, aku hanya bercanda," ujar Aldrich santai.

Stacy menghela nafasnya, berusaha menahan diri agar tidak terlalu tenggelam dalam amarahnya.

"Kau benar-benar tak waras?"

Bukannya tersinggung karena apa yang dikatakan Stacy, Aldrich justru malah menyunggingkan senyumnya pada wanita itu.

"Mungkin. Aku gila. Gila karenamu, Stacy. Aku tak sabar ingin mengetahui sesempurna apa kau saat menjalani peranmu sebagai istriku!"

Ya, rasanya Stacy semakin yakin kalau Aldrich memang sudah gila. Isi kepalanya sudah tak bisa ditebak lagi dengan baik. Semua hal yang pria itu lakukan benar-benar gila dengan segala kelicikan di dalamnya.

"Hari ini ikut ke kantor bersamaku!" ajak Aldrich kemudian.

Raut wajahnya sudah berubah, kali ini dia terlihat begitu serius.

"Kenapa aku harus ikut?" tanya Stacy dengan kedua alis yang hampir tertaut.

"Aku ingin memamerkan istriku yang cantik ini," ucap Aldrich dengan satu sentuhan jemarinya pada dagu Stacy.

Membuat Stacy dengan cepat menepis tangan Aldrich di sana. Menghindari sentuhan yang dia berikan padanya.

Stacy ingin menolak. Tapi, dia tahu jelas Aldrich tak akan membiarkan Stacy memberikan sebuah penolakan atas apa yang pria itu inginkan. Dia tahu bagaimana pria seperti Aldrich akan bertindak. Kalau tidak memaksa, pasti memberikan sebuah ancaman.

"Biarkan aku mengganti pakaianku dulu," ujar Stacy pada akhirnya.

Aldrich tersenyum penuh kemenangan. Dengan sebuah anggukan tanda setuju yang dia tunjukan pada Stacy.

"Jangan terlalu lama. Kau cantik menggunakan apapun, apalagi kalau tidak mengenakan apapun!" Seru Aldrich pada Stacy yang sudah bangkit dari duduknya.

Lantas Stacy lebih memilih untuk mengabaikannya. Dengan mata yang sudah memutar dengan malas mendengar ocehan Aldrich di sana.

***

Berjalan dengan tangan yang menggandeng lengan Aldrich. Kedatangan Stacy dengan suaminya itu menjadi pusat perhatian orang-orang yang sedang berada di lobi.

Semua orang di sana berdecak kagum pada keduanya. Pasalnya, kabar pernikahan mereka juga sudah diketahui publik. Seorang pengusaha kaya raya, Presdir Joyce Company, Christian Aldrich Devoire yang menikah dengan Stacylia Frey, mantan model terkenal sekaligus anak ke dua dari pemilik Flow Publisher.

Pernikahan mengejutkan yang begitu luar biasa.

"Kau, benar-benar presdir di sini?" tanya Stacy setengah berbisik pada Aldrich.

Jujur saja, seperti yang selalu di katakan bahwa Stacy tak begitu mengenal Aldrich. Dia hanya tahu pria itu memang pengusaha terkenal. Tapi, hanya sebatas itu yang Stacy ketahui. Dimana dia juga masih cukup terkejut jika Aldrich adalah Presdir dari Joyce Company.

"Apa semua bukti di depan matamu ini masih kurang, Stacy?"

Stacy menggelengkan kepalanya perlahan.

Apa yang dia lihat sudah lebih dari cukup. Tentang bagaimana orang-orang di sana memberi hormat pada Aldrich. Sekarang, Stacy pun mengerti kenapa Aldrich sampai selalu diikuti bodyguard untuk menjaganya.

"Good morning, Mr and Mrs Devoire."

Seseorang yang berada tak jauh dari mereka menyapa dengan senyumnya.

Stacy pun melihat id card yang menggantung di leher wanita tersebut. Dimana di sana tertulis jika dia adalah salah satu karyawan di sana. Membuat Stacy sedikit menundukkan kepalanya untuk membalas sapaan wanita itu dan menunjukan senyuman tipis padanya.

"Jangan lakukan itu," tegas Aldrich.

Bersamaan dengan itu, Aldrich juga sudah membawa Stacy ke dalam lift khusus untuk Aldrich. Bahkan, dua bodyguard yang sempat mengekor tak jauh di belakang mereka pun tidak ikut masuk ke dalam sana. Menunjukan jika lift tersebut memang benar-benar dikhususkan untuk Aldrich.

"Jangan apa?" tanya Stacy penasaran dengan larangan yang ditegaskan Aldrich.

"Angkat dagumu dan tetap tunjukan tatapan yang tajam. Jangan pernah mencoba mudah sekali tersenyum seperti itu pada sembarang orang, tunjukan saja sikap angkuhmu," jelas Aldrich.

Aldrich juga sudah mengulurkan tangannya untuk meraih dagu Stacy. Sedikit mengangkatnya agar Stacy menunjukan sedikit keangkuhannya di sana.

Stacy paham. Aldrich tengah membuat Stacy terlihat seperti dirinya.

"Kenapa harus seperti itu?" tanya Stacy penasaran.

"Agar orang-orang tak berlaku seenaknya. Kau harus menunjukan keangkuhan agar mereka paham kau seseorang yang sulit untuk dijatuhkan."

Jujur, Stacy suka dengan jawaban itu. Menjadi angkuh, satu hal yang menarik untuk Stacy di sana.

"Kalau begitu, aku juga akan menunjukan keangkuhanku di hadapanmu!" Seru Stacy dengan senyuman yang dia tunjukan untuk Aldrich.

Aldrich malah tersenyum miring karenanya. Tangannya bergerak untuk membelai rambut Stacy dengan lembut. "Tidak dengan diriku, Stacy. Justru sebaliknya, kau harus tunduk padaku. Jangan samakan aku dengan mereka, sebab aku yang memiliki dirimu," ucap Aldrich penuh penekanan tepat di hadapan Stacy.

Menatap sorot mata Aldrich padanya, Stacy menjadi gugup sendiri. Dirinya seperti haru saja dibuat tak bisa melawan Aldrich lagi.

"Tetaplah menjadi gadis yang baik untukku, Stacy. Jika kau memang benar-benar hidupmu berjalan mulus tanpa ada lagi hambatan," bisik Aldrich tepat di telinga Stacy.

Bisikan yang memberikan embusan nafas Aldrich yang berhasil membuat Stacy merasa geli. Embusan nafas yang hampir membuat Stacy terbuai karenanya.

'Tidak, Stacy. Sadarkan dirimu dan jangan sampai tenggelam dalam buaian pria itu,' batin Stacy berusaha menyadarkan dirinya sendiri.

"Biarkan aku bertanya sesuatu padamu sebelum itu," ujar Stacy dengan sorot mata yang sudah mulai memberanikan diri menatap Aldrich.

Aldrich mengangkat satu alisnya menatap Stacy. Dia mempersilahkan Stacy untuk bertanya.

"Siapa wanita yang berbicara berdua denganmu di malam pernikahan kita?"

Related chapters

  • The Perfect Hot Wife   8. Menikah dengan yang lain

    "Siapa wanita yang berbicara berdua denganmu di malam pernikahan kita?"Aldrich sempat terdiam atas pertanyaan Stacy. Sebelum akhirnya dia menunjukan senyuman tipisnya di sana. "Mikayla Adnestter. Kurasa kau pasti pernah melihatnya di televisi. Dia seorang news anchor." "Iya aku tahu itu. Maksudku, apa hubunganmu dengannya? Kenapa kau justru malah membawa Mikayla menjauh dariku malam itu? Bahkan, kalian berbicara begitu lama," jelas Stacy. Dia kembali mengingat malam pernikahan mereka. Dimana Aldrich meninggalkannya begitu saja dengan Mikayla yang dibawanya menjauh sampai berpuluh-puluh menit berlalu."Jangan pernah sekalipun kau berurusan dengannya!" Jawab Aldrich tegas pada Stacy.Raut wajahnya berubah drastis. Aldrich benar-benar menunjukan ketidaksukaannya di sana. Ya, tentang bagaimana tak sukanya dia saat Stacy bertanya tentang wanita itu. Pada faktanya, Aldrich tak ingin membuat Stacy berhadapan dengan Mikayla.Di sana Stacy menjadi semakin yakin bagaimana Aldrich menyembunyik

    Last Updated : 2024-11-29
  • The Perfect Hot Wife   9. Projek rahasia

    "K–kau akan menikahinya juga, Aldrich?" Pertanyaan yang dilontarkan Stacy mampu membuat Aldrich mengernyitkan dahinya heran. Dia sama sekali tak mengerti apa yang dimaksudkan wanita itu.Sampai pada akhirnya, Aldrich tertawa dengan begitu nyaring. Tepat saat dia menyadari kesalahpahaman yang telah terjadi di sana. Kesalahpahaman Stacy akan apa yang dia katakan soal Laura."Tidak, Nona Stacy! Bukan begitu!" Seru Laura saat dia juga menyadarinya.Sekarang, Stacy dibuat tambah bingung lagi dengan apa yang tengah terjadi saat Aldrich justru malah mengeluarkan tawanya."Tuan Aldrich, sebaiknya kau segera jelaskan pada Nona Stacy sebelum kesalahpahaman nya semakin jauh lagi," ujar Laura panik pada Aldrich di sana.Mendengar hal itu, Aldrich lantas menghentikan tawanya. Dia juga telah mengesat sudut matanya yang nampak sedikit berair karena tawa yang dia lakukan."Oh God, Stacy! Kenapa kau malah mendadak bodoh? Padahal aku begitu yakin kau itu pintar dan cerdas. Kenapa sama sekali tak bisa

    Last Updated : 2024-11-30
  • The Perfect Hot Wife   10. Party

    "Ayo pulang," ajak Aldrich dengan tangan yang sudah dia ulurkan pada Stacy.Tak langsung disambut dengan baik uluran tangan yang diberikan Aldrich, kini Stacy sudah menatap pria itu heran. "Pulang? Kau serius?"Sebuah anggukan menjadi jawaban Aldrich."Aldrich, kau benar-benar serius? Kau baru saja sampai beberapa jam yang lalu. Tapi, sekarang kau sudah mengajak pulang? Bukannya bekerja?" tanya Stacy tak percaya."Serius, Stacy. Memangnya apa masalahnya? Aku bisa menyuruh Billy untuk mengerjakan semua sisanya," jawab Aldrich dengan begitu tenang.Sungguh, Stacy tak mengerti. Untuk seseorang yang begitu perfeksionis seperti Stacy, ini terasa tak bisa diterima sama sekali. Apalagi soal pekerjaan. Bagaimana bisa Aldrich dengan santainya mengatakan seperti itu seolah tanpa beban sama sekali?"Gila. Bagaimana bisa kau memiliki perusahaan sebesar ini kalau kerjamu seperti ini?!" Seru Stacy dnegan gelengan di kepalanya.Mendengar itu, Aldrich terkekeh pelan. "Ya tidak setiap hari juga aku se

    Last Updated : 2024-12-02
  • The Perfect Hot Wife   11. Surprise

    "Rapihkan dress-mu, Stacy. Kau tidak bisa keluar dengan penampilan yang berantakan."Stacy menoleh pada Aldrich dengan tatapan sinisnya. Bukan lagi sekadar merasa kesal, kini Stacy benar-benar ingin sekali menghantamkan heels yang dia kenakan pada Aldrich. Sayangnya, dia tidak ingin membunuh untuk kali kedua."Memangnya siapa yang membuatku berantakan?!" Kesal Stacy padanya.Bukannya merasa bersalah, Aldrich justru malah terkekeh pelan sembari mengancingkan kemeja yang dia kenakan.Aldrich memang segila itu. Dengan nekatnya pria itu mencumbu Stacy di dalam mobil. Belum lagi dengan tangannya yang meraba ke sana kemari, hingga membuat Stacy harus menyingkap dress yang dia kenakan saat Aldrich membawa dia ke atas pangkuannya.Tentu dengan celana dalam Stacy yang dilepaskan, hingga Aldrich benar-benar memasukan miliknya. Gerakan cepat yang pada akhirnya membuat mereka keluar bersama. Beruntungnya, Aldrich mengenakan pengaman hingga cairannya tidak berantakan.Stscy sampai harus menahan de

    Last Updated : 2024-12-02
  • The Perfect Hot Wife   12. Istri atau budak

    "Mikayla?"Aldrich tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Kejutan yang diberikan Steve mampu membuat dia menatap wanita itu tak percaya. Bersamaan dengan Aldrich yang kini telah menatap Stacy di sampingnya."Ow, Steve. Kau tidak mengatakan Aldrich datang dengan istrinya."Sama seperti Aldrich, Mikayla sendiri kini juga menunjukan raut wajah terkejutnya saat melihat ke arah Aldrich yang tengah duduk bersama Stacy. Meski memang tidak begitu terkejut seperti Aldrich."Ya, aku juga tidak tahu. Mungkin karena pengantin baru, susah berpisah," ujar Steve meledek.Rasanya membuat Stacy semakin tak suka lagi pada pria itu. Nyatanya Steve telah benar-benar membuat Stacy jengkel dengan tingkahnya itu."Tunggu, apa yang sebenarnya kalian—""Rileks, Aldrich. Aku hanya menjadi tamu yang kebetulan dihubungi Steve untuk datang kemari," potong Mikayla dengan senyuman yang dia tunjukan. Dimana selanjutnya dia telah menatap ke arah Stacy."Hai, Stacy. Boleh 'kan aku bergabung di sini?" tanya Mikayla

    Last Updated : 2024-12-03
  • The Perfect Hot Wife   13. Pesan misterius

    Menikmati segelas champagne yang sudah ada di tangannya, Stacy menyesap isi gelas itu untuk yang ke sekian kalinya. Sembari menatap Aldrich yang kini tengah berdiri dengan seseorang yang Stacy yakini adalah salah satu rekan kerjanya.Namun, satu hal yang membuat Stacy bingung di sana adalah Aldrich yang tidak ikut serta membawa Stacy untuk mengobrol dengan pria itu. Padahal sebelumnya Aldrich selalu membawa Stacy dan memperkenalkan dirinya dengan bangga.Sekarang? Stacy malah disuruh menunggu di salah satu meja bundar yang ada di sana. Seorang diri dengan hanya ditemani beberapa makanan dan sebotol champagne mahal itu."Mrs. Stacy?"Stacy menoleh pada asal suara. Seorang pria kini telah berdiri di sampingnya. Sedikit membungkuk dengan sopan ke arah Stacy."Ya? Apa kau mengenalku?" tanya Stacy kebingungan.Pria dengan pakaian yang dipakai para pelayan di sana itu nampak menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Dengan senyuman tipis yang dia tunjukan pada Stacy."Seseorang menitipkan pe

    Last Updated : 2024-12-05
  • The Perfect Hot Wife   14. Salah kamar

    Stacy melangkahkan kakinya ke dalam kamar dengan pintu hitam yang dipilihnya. Dengan perlahan, Stacy lantas melihat-lihat seisi ruangan tersebut. Memperhatikan setiap detail kamar super besar itu.Mungkin, kalau dibandingkan dengan kamar miliknya di rumahnya terdahulu, ini jelas berkali lipat lagi besarnya. Belum lagi dengan barang-barang mewah yang ada di sana. Sepertinya kalau Stacy meminta beberapa persen kekayaan Aldrich saat bercerai nanti saja sudah mampu membuatnya hidup sebagai janda kaya.Ya, janda yang dipenuhi dengan kemewahan dimana dia hanya perlu bersantai di rumahnya tanpa harus kebingungan saat memikirkan bagaimana dia bisa menghidupi dirinya sendiri."Sayangnya, pasti sulit untuk bercerai dengan Aldrich saat kontrak itu masih menjadi ikatan mereka," gumam Stacy.Kalau diperbolehkan untuk memilih juga Stacy sendiri pasti lebih memilih menjadi janda kaya raya daripada harus menjadi istri yang merangkap sebagai budak sekaligus untuk Aldrich si pria penuh kelicikan itu."

    Last Updated : 2024-12-10
  • The Perfect Hot Wife   1. Jadilah Istriku

    "Ohh! Aku ... membunuhnya?"Stacylia Frey lantas terdiam saat seorang pria yang bersimbah darah berbaring di hadapannya. Matanya bergetar, begitu pula dengan tubuhnya. Kakinya melangkah mundur dengan perlahan, begitu kaku layaknya sebuah robot."Stacy?"Seseorang memanggil namanya. Teriakan yang menjadi samar di telinga Stacy. Sebab, saat ini telinganya seperti tengah berdengung, hingga pendengarannya menjadi tak begitu normal."A–aku membunuhnya ... Aku membunuh dia," ucap Stacy lirih.Tangannya terangkat, sebilah pisau yang berada di genggaman tangannya lantas dia jatuhkan. Tangannya bergetar hebat, rasa takutnya semakin menjadi saat dia baru saja teringat telah menghunuskan pisau itu pada perut pria di hadapannya.Pria yang terbaring dengan genangan darah, pria yang tak sadarkan diri, pria yang dibunuhnya."No, Stacy. Ayo, kau harus ikut bersamaku." Pria yang juga terlihat terkejut melihat Stacy dengan pisau berdarah itu lantas menarik tangan Stacy.Membawa Stacy setengah berlari,

    Last Updated : 2024-10-21

Latest chapter

  • The Perfect Hot Wife   14. Salah kamar

    Stacy melangkahkan kakinya ke dalam kamar dengan pintu hitam yang dipilihnya. Dengan perlahan, Stacy lantas melihat-lihat seisi ruangan tersebut. Memperhatikan setiap detail kamar super besar itu.Mungkin, kalau dibandingkan dengan kamar miliknya di rumahnya terdahulu, ini jelas berkali lipat lagi besarnya. Belum lagi dengan barang-barang mewah yang ada di sana. Sepertinya kalau Stacy meminta beberapa persen kekayaan Aldrich saat bercerai nanti saja sudah mampu membuatnya hidup sebagai janda kaya.Ya, janda yang dipenuhi dengan kemewahan dimana dia hanya perlu bersantai di rumahnya tanpa harus kebingungan saat memikirkan bagaimana dia bisa menghidupi dirinya sendiri."Sayangnya, pasti sulit untuk bercerai dengan Aldrich saat kontrak itu masih menjadi ikatan mereka," gumam Stacy.Kalau diperbolehkan untuk memilih juga Stacy sendiri pasti lebih memilih menjadi janda kaya raya daripada harus menjadi istri yang merangkap sebagai budak sekaligus untuk Aldrich si pria penuh kelicikan itu."

  • The Perfect Hot Wife   13. Pesan misterius

    Menikmati segelas champagne yang sudah ada di tangannya, Stacy menyesap isi gelas itu untuk yang ke sekian kalinya. Sembari menatap Aldrich yang kini tengah berdiri dengan seseorang yang Stacy yakini adalah salah satu rekan kerjanya.Namun, satu hal yang membuat Stacy bingung di sana adalah Aldrich yang tidak ikut serta membawa Stacy untuk mengobrol dengan pria itu. Padahal sebelumnya Aldrich selalu membawa Stacy dan memperkenalkan dirinya dengan bangga.Sekarang? Stacy malah disuruh menunggu di salah satu meja bundar yang ada di sana. Seorang diri dengan hanya ditemani beberapa makanan dan sebotol champagne mahal itu."Mrs. Stacy?"Stacy menoleh pada asal suara. Seorang pria kini telah berdiri di sampingnya. Sedikit membungkuk dengan sopan ke arah Stacy."Ya? Apa kau mengenalku?" tanya Stacy kebingungan.Pria dengan pakaian yang dipakai para pelayan di sana itu nampak menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Dengan senyuman tipis yang dia tunjukan pada Stacy."Seseorang menitipkan pe

  • The Perfect Hot Wife   12. Istri atau budak

    "Mikayla?"Aldrich tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Kejutan yang diberikan Steve mampu membuat dia menatap wanita itu tak percaya. Bersamaan dengan Aldrich yang kini telah menatap Stacy di sampingnya."Ow, Steve. Kau tidak mengatakan Aldrich datang dengan istrinya."Sama seperti Aldrich, Mikayla sendiri kini juga menunjukan raut wajah terkejutnya saat melihat ke arah Aldrich yang tengah duduk bersama Stacy. Meski memang tidak begitu terkejut seperti Aldrich."Ya, aku juga tidak tahu. Mungkin karena pengantin baru, susah berpisah," ujar Steve meledek.Rasanya membuat Stacy semakin tak suka lagi pada pria itu. Nyatanya Steve telah benar-benar membuat Stacy jengkel dengan tingkahnya itu."Tunggu, apa yang sebenarnya kalian—""Rileks, Aldrich. Aku hanya menjadi tamu yang kebetulan dihubungi Steve untuk datang kemari," potong Mikayla dengan senyuman yang dia tunjukan. Dimana selanjutnya dia telah menatap ke arah Stacy."Hai, Stacy. Boleh 'kan aku bergabung di sini?" tanya Mikayla

  • The Perfect Hot Wife   11. Surprise

    "Rapihkan dress-mu, Stacy. Kau tidak bisa keluar dengan penampilan yang berantakan."Stacy menoleh pada Aldrich dengan tatapan sinisnya. Bukan lagi sekadar merasa kesal, kini Stacy benar-benar ingin sekali menghantamkan heels yang dia kenakan pada Aldrich. Sayangnya, dia tidak ingin membunuh untuk kali kedua."Memangnya siapa yang membuatku berantakan?!" Kesal Stacy padanya.Bukannya merasa bersalah, Aldrich justru malah terkekeh pelan sembari mengancingkan kemeja yang dia kenakan.Aldrich memang segila itu. Dengan nekatnya pria itu mencumbu Stacy di dalam mobil. Belum lagi dengan tangannya yang meraba ke sana kemari, hingga membuat Stacy harus menyingkap dress yang dia kenakan saat Aldrich membawa dia ke atas pangkuannya.Tentu dengan celana dalam Stacy yang dilepaskan, hingga Aldrich benar-benar memasukan miliknya. Gerakan cepat yang pada akhirnya membuat mereka keluar bersama. Beruntungnya, Aldrich mengenakan pengaman hingga cairannya tidak berantakan.Stscy sampai harus menahan de

  • The Perfect Hot Wife   10. Party

    "Ayo pulang," ajak Aldrich dengan tangan yang sudah dia ulurkan pada Stacy.Tak langsung disambut dengan baik uluran tangan yang diberikan Aldrich, kini Stacy sudah menatap pria itu heran. "Pulang? Kau serius?"Sebuah anggukan menjadi jawaban Aldrich."Aldrich, kau benar-benar serius? Kau baru saja sampai beberapa jam yang lalu. Tapi, sekarang kau sudah mengajak pulang? Bukannya bekerja?" tanya Stacy tak percaya."Serius, Stacy. Memangnya apa masalahnya? Aku bisa menyuruh Billy untuk mengerjakan semua sisanya," jawab Aldrich dengan begitu tenang.Sungguh, Stacy tak mengerti. Untuk seseorang yang begitu perfeksionis seperti Stacy, ini terasa tak bisa diterima sama sekali. Apalagi soal pekerjaan. Bagaimana bisa Aldrich dengan santainya mengatakan seperti itu seolah tanpa beban sama sekali?"Gila. Bagaimana bisa kau memiliki perusahaan sebesar ini kalau kerjamu seperti ini?!" Seru Stacy dnegan gelengan di kepalanya.Mendengar itu, Aldrich terkekeh pelan. "Ya tidak setiap hari juga aku se

  • The Perfect Hot Wife   9. Projek rahasia

    "K–kau akan menikahinya juga, Aldrich?" Pertanyaan yang dilontarkan Stacy mampu membuat Aldrich mengernyitkan dahinya heran. Dia sama sekali tak mengerti apa yang dimaksudkan wanita itu.Sampai pada akhirnya, Aldrich tertawa dengan begitu nyaring. Tepat saat dia menyadari kesalahpahaman yang telah terjadi di sana. Kesalahpahaman Stacy akan apa yang dia katakan soal Laura."Tidak, Nona Stacy! Bukan begitu!" Seru Laura saat dia juga menyadarinya.Sekarang, Stacy dibuat tambah bingung lagi dengan apa yang tengah terjadi saat Aldrich justru malah mengeluarkan tawanya."Tuan Aldrich, sebaiknya kau segera jelaskan pada Nona Stacy sebelum kesalahpahaman nya semakin jauh lagi," ujar Laura panik pada Aldrich di sana.Mendengar hal itu, Aldrich lantas menghentikan tawanya. Dia juga telah mengesat sudut matanya yang nampak sedikit berair karena tawa yang dia lakukan."Oh God, Stacy! Kenapa kau malah mendadak bodoh? Padahal aku begitu yakin kau itu pintar dan cerdas. Kenapa sama sekali tak bisa

  • The Perfect Hot Wife   8. Menikah dengan yang lain

    "Siapa wanita yang berbicara berdua denganmu di malam pernikahan kita?"Aldrich sempat terdiam atas pertanyaan Stacy. Sebelum akhirnya dia menunjukan senyuman tipisnya di sana. "Mikayla Adnestter. Kurasa kau pasti pernah melihatnya di televisi. Dia seorang news anchor." "Iya aku tahu itu. Maksudku, apa hubunganmu dengannya? Kenapa kau justru malah membawa Mikayla menjauh dariku malam itu? Bahkan, kalian berbicara begitu lama," jelas Stacy. Dia kembali mengingat malam pernikahan mereka. Dimana Aldrich meninggalkannya begitu saja dengan Mikayla yang dibawanya menjauh sampai berpuluh-puluh menit berlalu."Jangan pernah sekalipun kau berurusan dengannya!" Jawab Aldrich tegas pada Stacy.Raut wajahnya berubah drastis. Aldrich benar-benar menunjukan ketidaksukaannya di sana. Ya, tentang bagaimana tak sukanya dia saat Stacy bertanya tentang wanita itu. Pada faktanya, Aldrich tak ingin membuat Stacy berhadapan dengan Mikayla.Di sana Stacy menjadi semakin yakin bagaimana Aldrich menyembunyik

  • The Perfect Hot Wife   7. Siapa wanita itu?

    Tawaran Aldrich yang menggiurkan jelas tak bisa Stacy tolak lagi. Tentang harta, tahta, koneksi, semua hal itu adalah sesuatu yang dibutuhkan Stacy saat ini.Namun, apakah dia mampu menghadapi pria licik seperti Aldrich? Ini sama saja seperti Stacy tengah berhadapan dengan iblis yang berwujud manusia."Jadi, masih tetap ingin melanjutkan?" tanya Aldrich menatap Stacy dengan tatapan yang meremehkan.Stacy sempat menghindari sorot mata Aldrich untuk sejenak. Dia berusaha berpikir dengan baik. Masalahnya, bukan hanya tentang tawaran yang luar biasa, tapi juga soal ancaman Aldrich padanya. Meski jelas, Stacy juga harus mengorbankan banyak hal dari dirinya untuk Aldrich.Dengan kata lain, Stacy memang harus tunduk pada pria itu."Tidak dengan anak!" Seru Stacy kemudian.Dia sudah memikirkannya berkali-kali. Tapi, untuk anak, jawabannya akan tetap tidak. Dia tidak bisa jika harus melibatkan seorang anak di antara mereka."Okay! Tapi, jangan salahkan aku jika aku menikah lagi dan memiliki an

  • The Perfect Hot Wife   6. Rich guy

    Aldrich terdiam. Dia terkejut saat Stacy berkata demikian. "Jangan mengira aku sama seperti wanita lainnya, Aldrich!" Stacy kira, dia berhasil membalikan keadaan karena Aldrich sudah terdiam begitu saja. Dia kira mungkin dirinya sudah mampu melawan Aldrich dengan segala keberanian yang dia kumpulan dengan susah payah. Namun semuanya berubah saat Aldrich mencondongkan tubuhnya pada Stacy dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat. "Apa aku ketahuan sekarang?" Dan beberapa detik berikutnya Aldrich lantas malah tertawa hingga terbahak. Membuat Stacy semakin yakin, jika Aldrich memang merencanakan semuanya sejak awal. Stacy merubah raut wajahnya begitu tawa Aldrich terdengar. Sungguh, melihatnya membuat Stacy menjadi ketakutan sendiri. Meski dia masih berusaha untuk tetap terlihat tenang. "You got me, honey?" tanya Aldrich saat dia pada akhirnya menghentikan tawa yang dia lakukan. Tangan Aldrich terulur untuk mengusap pipi Stacy dengan lembut. "Sepertinya, kau memang pintar sek

DMCA.com Protection Status