Share

4. Surga dunia

Penulis: Liachuu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-26 18:09:39

Matanya terpejam dengan leher yang sudah dia jenjangkan. Memberikan akses lebih untuk Aldrich dapat menjangkaunya dan memberikan tanda kepemilikannya di sana.

Tak hanya itu, sebenarnya Stacy terpejam karena sentuhan jemari Aldrich yang bergerak mengusap di balik underwear yang dia kenakan. Usapan lembut yang sesekali dapat membuat Stacy tak dapat lagi menahan desahannya.

"Keluarkan saja. Aku lebih suka bercinta dengan berisik," bisik Aldrich seduktif.

Kalimat yang berhasil membuat Stacy melenguh hingga punggungnya melengkung. Bersamaan dengan satu jari Aldrich yang sudah menelusup ke dalam celana dalam Stacy dan memasukan jari tengahnya itu pada pusat Stacy.

"Ahh— s–sakit, Al," lenguh Stacy.

Tangannya berusaha menahan lengan Aldrich. Tapi, tentu saja Aldrich sama sekali tak menghentikan apa yang tengah dia lakukan pada pusat tubuh Stacy.

"Tenang, sayang. Satu jariku hanya sebagai permulaan. Kau akan mendapatkan yang lebih luar biasa daripada satu jari tengahku!"

Terdengar mengerikan. Membayangkannya saja sudah membuat Stacy bergidik ngeri. Satu jari saja sudah cukup membuatnya kesakitan dan tak nyaman, apalagi dengan milik Aldrich yang entah sebesar apa.

Selama ini, Stacy bahkan tak pernah begitu intim dengan pria. Paling jauh, dia hanya akan saling mengecup satu sama lain dengan mantan kekasihnya terdahulu. Menjadikan Aldrich pria pertama yang berhasil menyentuh Stacy di setiap inchi tubuhnya. Bahkan, akan memiliki wanita itu seutuhnya malam ini.

"Call me Sir!" Perintah Aldrich.

Dia ingin lebih mendominasi Stacy. Dia suka saat Stacy mendesahkan namanya. Apalagi, kalau sampai wanita itu memohon padanya untuk melakukan hal yang lebih daripada ini.

Stacy menggelengkan kepalanya untuk permintaan Aldrich di sana. Dia sama sekali tak menuruti permintaan Aldrich untuk memanggilnya seperti itu. Terasa seperti Stacy harus begitu menuruti keinginan Aldrich.

"Sialan!"

Mendapat penolakan dari Stacy, Aldrich bergerak cepat untuk melepaskan celana dalam milik Stacy denhan paksa. Sebelum akhirnya dia kembali menusukan jari tengahnya pada milik Stacy dan memberikan gerakan keluar masuk dengan cukup cepat.

"Ahh! Aldrich, sakit! H–hentikan!" ujar Stacy nyaris berteriak.

Jari Aldrich seperti baru saja mengoyak dirinya. Rasanya begitu ngilu, meski perasaan lain juga dia rasakan. Tapi, tetap saja, bergerak secepat itu membuatnya merasakan perih.

"Aku akan selalu menghukummu kalau memang kau sulit untuk menurut, Stacy. Kau pikir aku tidak akan melakukan apapun, hah?! Panggil aku Tuan saat kita sedang melakukannya! Aku tuanmu, dan kau hanya pemuas untukku saat di atas ranjang!"

Terdengar kejam. Stacy bahkan hampir meneteskan air matanya saat Aldrich berkata demikian. Belum lagi dengan rasa perih yang dia rasakan di bawah sana.

"Oke, Tuan. Sakithh—"

Stacy menyerah. Dia tak sanggup lagi menahan perihnya saat Aldrich sudah berniat untuk memasukan satu jari lainnya.

Persetujuan Stacy membuat senyuman Aldrich terlukis. "Good girl!" serunya dengan usapan lembut pada milik Stacy.

Sekarang, Stacy sadar kalau Aldrich memang tak sebaik itu. Dia bukanlah malaikat penolong. Melainkan iblis yang mencoba memenjarakan Stacy di dalam sebuah neraka yang tak berbeda jauh dengan penjara.

Aldrich, tak sebaik yang dia kira.

"Jangan takut. Aku akan melakukannya dengan lembut kali ini," ucap Aldrich lembut dengan tangan yang sudah mengusap kepala Stacy.

Stacy takut. Dia nyaris kembali menangis, tapi di saat bersamaan dia juga mencoba menahan dirinya agar tak terlihat lemah. Karena bagaimana pun, dia sendiri yang menyetujui semua ini terjadi. Dia sendiri yang menandatangani kontrak dengan Aldrich, bahkan dia sendiri yang menawarkan tubuhnya pada pria itu demi apa yang berusaha dia dapatkan dari Aldrich.

Pria kaya yang penuh kuasa dengan segala harta yang dia miliki.

"Bersiaplah, malam ini akan menjadi malam yang panjang, baby. Mungkin kau akan kesulitan berjalan esok hari, tapi aku akan tetap berusaha selembut mungkin karena ini yang pertama bagimu," ucap Aldrich lembut.

Selembut apapun, rasanya tetap saja membuat Stacy bergidik ngeri saat mendengarnya.

Sampai pada akhirnya, Stacy bisa kembali merasakan pagutan bibir Aldrich di atas bibirnya. Lumatan yang teramat lembut dan berhati-hati. Seolah Aldrich memang begitu memikirkan kenyamanan Stacy, tanpa mengingat spa yang telah dia lakukan sebelumnya.

Dan gilanya, Stacy kembali terbuai akan sentuhan yang diberikan Aldrich. Sentuhan dan pesona Aldrich begitu sulit untuk ditolak. Apalagi, saat Aldrich juga melenguh di tengah pagutan mereka saat Stacy secara tak sengaja menyentuhkan lututnya pada milik Aldrich di bawah sana.

Milik Aldrich yang sudah mendesak di balik celana yang dia kenakan.

"Kau membangunkan serigala yang lapar, sayang," ucap Aldrich dengan senyuman miring yang dia tunjukan pada Stacy.

Dimana saat itu juga Stacy sadar tak ada lagi celah untuknya melarikan diri. Membuat dia berakhir dengan segala sentuhan yang diberikan Aldrich. Lenguhan demi lenguhan terus keluar dari mulutnya. Bersamaan dengan setiap sentuhan yang diberikan Aldrich hingga pakaian keduanya sudah terlepas sempurna.

Sampai sebuah jeritan yang dibungkam dengan tetesan air mata yang berhasil lolos dari mata Stacy. Tepat saat milik Aldrich sudah berhasil menerobos masuk ke dalam pusat Stacy.

Menghancurkan selaput dara wanita itu hingga darah nampak menetes di atas seprai putihnya.

"Kau milikku seutuhnya, Stacy. Hanya aku. Hanya aku pemilikmu satu-satunya di dunia ini!" Seru Aldrich bangga saat menyadari jika dia benar-benar mendapatkan keperawanan Stacy.

Stacy hanya bisa terpejam dengan rasa perih yang dia rasakan. Sekarang, dia bukanlah lagi seorang gadis. Kegadisannya telah hilang oleh suaminya sendiri. Suami yang tak dia cintai, suami di atas kontraknya.

Malam yang panjang, malam yang penuh dengan rasa baru yang Stacy dapatkan bersama Aldrich. Meski terasa menyakitkan di awal, Aldrich telah memenuhi janjinya. Selain dengan perlakuan lembut untuk pertamanya.

Juga dengan Aldrich yang nyatanya bergerak pelan demi Stacy. Memberikan beberapa kecupan demi menetralisir rasa sakit yang dirasakan wanita itu selagi Aldrich bergerak menghujamnya.

Hingga pada akhirnya, surga dunia yang dijanjikan Aldrich berhasil dirasakan Stacy. Surga dunia yang begitu indah. Surga dunia yang pertama kalinya bisa Stacy dapatkan.

Bersamaan dengan kecipak penyatuan mereka yang terdengar serta desahan dan lenguhan yang saling menyahut satu sama lain. Sampai pada akhirnya, puncak itu sampai. Hentakan kuat diberikan Aldrich hingga masuk sempurna ke dalam Stacy. Bersamaan dengan cairan miliknya yang masuk ke dalam sana.

Hangat.

Dan beberapa saat kemudian, aroma itu menguar. Aroma percintaan mereka, aroma surga dunia.

Stacy sendiri terdiam dengan sisa pelepasannya. Kesadarannya seolah pulih secara perlahan setelah dimabukkan oleh sentuhan Aldrich.

"Mau menambah perjanjian lain, Stacy?"

Stacy menatap Aldrich kemudian menatapnya penasaran. "Apa?"

"Berikan anak untukku."

Bab terkait

  • The Perfect Hot Wife   5. Pria yang licik

    "Berikan anak untukku."Stacy hampir membulatkan matanya sempurna, tak percaya dengan apa yang baru saja Aldrich katakan.Dia tak begitu masalah saat dirinya harus dijadikan sebuah alat untuk perjanjian yang mereka lakukan untuk menguntungkan satu sama lain. Tapi, anak? Sungguh, Stacy memang selalu mengharapkan anak selama ini dan membayangkan jika dia telah menikah dia ingin ada seorang anak yang lucu dan lahir dari rahimnya sendiri.Tapi, kalau begini. Tentu saja tidak! Bagaimana mungkin seorang anak dijadikan sebuah perjanjian? Ini sama saja dengan Stacy juga menjual anaknya pada Aldrich yang pasti akan memberikan penawaran dengan harta yang dia miliki di sana."Tidak. Kita menikah hanya karena sebuah kontrak. Kita tak bisa melibatkan anak yang tidak berdosa pada hubungan seperti ini," ujar Stacy kemudian.Bukannya merasa bersalah karena Stacy berucap demikian, Aldrich kini malah tertawa. Sebelum akhirnya menatap Stacy dengan senyuman miring yang dia tunjukan pada wanita itu."Mema

  • The Perfect Hot Wife   6. Rich guy

    Aldrich terdiam. Dia terkejut saat Stacy berkata demikian."Jangan mengira aku sama seperti wanita lainnya, Aldrich!"Stacy kira, dia berhasil membalikan keadaan karena Aldrich sudah terdiam begitu saja. Dia kira mungkin dirinya sudah mampu melawan Aldrich dengan segala keberanian yang dia kumpulan dengan susah payah.Namun semuanya berubah saat Aldrich mencondongkan tubuhnya pada Stacy dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat. "Apa aku ketahuan sekarang?"Dan beberapa detik berikutnya Aldrich lantas malah tertawa hingga terbahak. Membuat Stacy semakin yakin, jika Aldrich memang merencanakan semuanya sejak awal.Stacy merubah raut wajahnya begitu tawa Aldrich terdengar. Sungguh, melihatnya membuat Stacy menjadi ketakutan sendiri. Meski dia masih berusaha untuk tetap terlihat tenang."You got me, honey?" tanya Aldrich saat dia pada akhirnya menghentikan tawa yang dia lakukan.Tangan Aldrich terulur untuk mengusap pipi Stacy dengan lembut. "Sepertinya, kau memang pintar sekali membaca s

  • The Perfect Hot Wife   1. Jadilah Istriku

    "Ohh! Aku ... membunuhnya?"Stacylia Frey lantas terdiam saat seorang pria yang bersimbah darah berbaring di hadapannya. Matanya bergetar, begitu pula dengan tubuhnya. Kakinya melangkah mundur dengan perlahan, begitu kaku layaknya sebuah robot."Stacy?"Seseorang memanggil namanya. Teriakan yang menjadi samar di telinga Stacy. Sebab, saat ini telinganya seperti tengah berdengung, hingga pendengarannya menjadi tak begitu normal."A–aku membunuhnya ... Aku membunuh dia," ucap Stacy lirih.Tangannya terangkat, sebilah pisau yang berada di genggaman tangannya lantas dia jatuhkan. Tangannya bergetar hebat, rasa takutnya semakin menjadi saat dia baru saja teringat telah menghunuskan pisau itu pada perut pria di hadapannya.Pria yang terbaring dengan genangan darah, pria yang tak sadarkan diri, pria yang dibunuhnya."No, Stacy. Ayo, kau harus ikut bersamaku." Pria yang juga terlihat terkejut melihat Stacy dengan pisau berdarah itu lantas menarik tangan Stacy.Membawa Stacy setengah berlari,

  • The Perfect Hot Wife   2. I'm Virgin

    "Itu adalah harga yang pas untuk kau bayar, Stacy. Aku harap, kau akan menjadi istri yang sempurna. Istri yang bisa membuatku merasa puas di atas bisnisku dan juga di atas ranjang ku," tambahnya.Stacy terdiam. Sekarang, dia mengerti. Aldrich bukan hanya sekadar membantu dengan cuma-cuma, pria itu memiliki maksud lain. Dan Aldrich, tak hanya bisa menjadi malaikat penolong Stacy, pria itu juga bisa menjadi iblis yang akan menarik Stacy pada kegelapannya.Dengan sorot mata yang menatap Stacy dengan begitu lekat, Aldrich lantas semakin mendekatkan wajahnya pada wanita itu. Terlebih saat fokusnya berubah pada bibir tipis milik Stacy. Bibir tipis berwarna merah muda yang terlihat sedikit basah."Apa yang akan aku dapatkan selain dengan terbebas dari hukumanku?"Pertanyaan yang dilontarkan Stacy tepat di hadapan wajahnya membuat Aldrich lantas terkekeh. Awalnya, dia tertarik untuk menyesap atau sekadar nengecup bibir wanita itu, tapi mendengar apa yang dikatakan olehnya, membuat Aldrich ras

  • The Perfect Hot Wife   3. Jatah malam pertama

    "Selamat atas pernikahanmu, Christian Aldrich Devoire."Stacy tak menyangka jika dia memang akan menikah secepat itu dengan Aldrich. Hanya berselang tiga minggu setelah kesepakatan mereka sebelumnya. Dan sekarang, mereka tengah mengadakan pesta pernikahan. Meski jam sudah menunjukan pukul delapan malam, acaranya sama sekali tak terlihat akan berakhir.Stacy sendiri juga sudah mengganti gaun pernikahannya dengan dress putih satin dengan tali spaghetti. Panjangnya menjuntai, tapi terdapat belahan di salah satu sisinya hingga setengah paha."Aldrich, boleh aku pergi sebentar?" bisik Stacy pada Aldrich yang sedang mengobrol dengan salah satu kenalannya."Sebentar, ya?" ucap Aldrich kemudian pada pria yang sebelumnya tengah mengobrol dengannya.Kini, Aldrich justru meraih tangan Stacy dan membawa wanita itu berjalan sedikit menjauh dari keramaian."Mau kemana?" tanya Aldrich kemudian begitu dia sudah menghentikan langkahnya.Stacy menghela nafasnya. "Beristirahat sebentar, aku lelah," jawa

Bab terbaru

  • The Perfect Hot Wife   6. Rich guy

    Aldrich terdiam. Dia terkejut saat Stacy berkata demikian."Jangan mengira aku sama seperti wanita lainnya, Aldrich!"Stacy kira, dia berhasil membalikan keadaan karena Aldrich sudah terdiam begitu saja. Dia kira mungkin dirinya sudah mampu melawan Aldrich dengan segala keberanian yang dia kumpulan dengan susah payah.Namun semuanya berubah saat Aldrich mencondongkan tubuhnya pada Stacy dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat. "Apa aku ketahuan sekarang?"Dan beberapa detik berikutnya Aldrich lantas malah tertawa hingga terbahak. Membuat Stacy semakin yakin, jika Aldrich memang merencanakan semuanya sejak awal.Stacy merubah raut wajahnya begitu tawa Aldrich terdengar. Sungguh, melihatnya membuat Stacy menjadi ketakutan sendiri. Meski dia masih berusaha untuk tetap terlihat tenang."You got me, honey?" tanya Aldrich saat dia pada akhirnya menghentikan tawa yang dia lakukan.Tangan Aldrich terulur untuk mengusap pipi Stacy dengan lembut. "Sepertinya, kau memang pintar sekali membaca s

  • The Perfect Hot Wife   5. Pria yang licik

    "Berikan anak untukku."Stacy hampir membulatkan matanya sempurna, tak percaya dengan apa yang baru saja Aldrich katakan.Dia tak begitu masalah saat dirinya harus dijadikan sebuah alat untuk perjanjian yang mereka lakukan untuk menguntungkan satu sama lain. Tapi, anak? Sungguh, Stacy memang selalu mengharapkan anak selama ini dan membayangkan jika dia telah menikah dia ingin ada seorang anak yang lucu dan lahir dari rahimnya sendiri.Tapi, kalau begini. Tentu saja tidak! Bagaimana mungkin seorang anak dijadikan sebuah perjanjian? Ini sama saja dengan Stacy juga menjual anaknya pada Aldrich yang pasti akan memberikan penawaran dengan harta yang dia miliki di sana."Tidak. Kita menikah hanya karena sebuah kontrak. Kita tak bisa melibatkan anak yang tidak berdosa pada hubungan seperti ini," ujar Stacy kemudian.Bukannya merasa bersalah karena Stacy berucap demikian, Aldrich kini malah tertawa. Sebelum akhirnya menatap Stacy dengan senyuman miring yang dia tunjukan pada wanita itu."Mema

  • The Perfect Hot Wife   4. Surga dunia

    Matanya terpejam dengan leher yang sudah dia jenjangkan. Memberikan akses lebih untuk Aldrich dapat menjangkaunya dan memberikan tanda kepemilikannya di sana.Tak hanya itu, sebenarnya Stacy terpejam karena sentuhan jemari Aldrich yang bergerak mengusap di balik underwear yang dia kenakan. Usapan lembut yang sesekali dapat membuat Stacy tak dapat lagi menahan desahannya."Keluarkan saja. Aku lebih suka bercinta dengan berisik," bisik Aldrich seduktif.Kalimat yang berhasil membuat Stacy melenguh hingga punggungnya melengkung. Bersamaan dengan satu jari Aldrich yang sudah menelusup ke dalam celana dalam Stacy dan memasukan jari tengahnya itu pada pusat Stacy."Ahh— s–sakit, Al," lenguh Stacy.Tangannya berusaha menahan lengan Aldrich. Tapi, tentu saja Aldrich sama sekali tak menghentikan apa yang tengah dia lakukan pada pusat tubuh Stacy."Tenang, sayang. Satu jariku hanya sebagai permulaan. Kau akan mendapatkan yang lebih luar biasa daripada satu jari tengahku!"Terdengar mengerikan.

  • The Perfect Hot Wife   3. Jatah malam pertama

    "Selamat atas pernikahanmu, Christian Aldrich Devoire."Stacy tak menyangka jika dia memang akan menikah secepat itu dengan Aldrich. Hanya berselang tiga minggu setelah kesepakatan mereka sebelumnya. Dan sekarang, mereka tengah mengadakan pesta pernikahan. Meski jam sudah menunjukan pukul delapan malam, acaranya sama sekali tak terlihat akan berakhir.Stacy sendiri juga sudah mengganti gaun pernikahannya dengan dress putih satin dengan tali spaghetti. Panjangnya menjuntai, tapi terdapat belahan di salah satu sisinya hingga setengah paha."Aldrich, boleh aku pergi sebentar?" bisik Stacy pada Aldrich yang sedang mengobrol dengan salah satu kenalannya."Sebentar, ya?" ucap Aldrich kemudian pada pria yang sebelumnya tengah mengobrol dengannya.Kini, Aldrich justru meraih tangan Stacy dan membawa wanita itu berjalan sedikit menjauh dari keramaian."Mau kemana?" tanya Aldrich kemudian begitu dia sudah menghentikan langkahnya.Stacy menghela nafasnya. "Beristirahat sebentar, aku lelah," jawa

  • The Perfect Hot Wife   2. I'm Virgin

    "Itu adalah harga yang pas untuk kau bayar, Stacy. Aku harap, kau akan menjadi istri yang sempurna. Istri yang bisa membuatku merasa puas di atas bisnisku dan juga di atas ranjang ku," tambahnya.Stacy terdiam. Sekarang, dia mengerti. Aldrich bukan hanya sekadar membantu dengan cuma-cuma, pria itu memiliki maksud lain. Dan Aldrich, tak hanya bisa menjadi malaikat penolong Stacy, pria itu juga bisa menjadi iblis yang akan menarik Stacy pada kegelapannya.Dengan sorot mata yang menatap Stacy dengan begitu lekat, Aldrich lantas semakin mendekatkan wajahnya pada wanita itu. Terlebih saat fokusnya berubah pada bibir tipis milik Stacy. Bibir tipis berwarna merah muda yang terlihat sedikit basah."Apa yang akan aku dapatkan selain dengan terbebas dari hukumanku?"Pertanyaan yang dilontarkan Stacy tepat di hadapan wajahnya membuat Aldrich lantas terkekeh. Awalnya, dia tertarik untuk menyesap atau sekadar nengecup bibir wanita itu, tapi mendengar apa yang dikatakan olehnya, membuat Aldrich ras

  • The Perfect Hot Wife   1. Jadilah Istriku

    "Ohh! Aku ... membunuhnya?"Stacylia Frey lantas terdiam saat seorang pria yang bersimbah darah berbaring di hadapannya. Matanya bergetar, begitu pula dengan tubuhnya. Kakinya melangkah mundur dengan perlahan, begitu kaku layaknya sebuah robot."Stacy?"Seseorang memanggil namanya. Teriakan yang menjadi samar di telinga Stacy. Sebab, saat ini telinganya seperti tengah berdengung, hingga pendengarannya menjadi tak begitu normal."A–aku membunuhnya ... Aku membunuh dia," ucap Stacy lirih.Tangannya terangkat, sebilah pisau yang berada di genggaman tangannya lantas dia jatuhkan. Tangannya bergetar hebat, rasa takutnya semakin menjadi saat dia baru saja teringat telah menghunuskan pisau itu pada perut pria di hadapannya.Pria yang terbaring dengan genangan darah, pria yang tak sadarkan diri, pria yang dibunuhnya."No, Stacy. Ayo, kau harus ikut bersamaku." Pria yang juga terlihat terkejut melihat Stacy dengan pisau berdarah itu lantas menarik tangan Stacy.Membawa Stacy setengah berlari,

DMCA.com Protection Status