Share

Tiba-tiba Ada Di Paris?

last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-12 17:47:32

Cup!

Tidak berhenti di sana, Aland bahkan mendaratkan ciuman selama beberapa detik di bibir Miley yang dipulas perona merah muda.

“Apa yang kamu lakukan? Menjauhlah!” Miley yang sempat membeku karena mendengar kata ‘Sayang’ keluar dari bibir Aland lantas kembali membuat jarak dengan mendorong tubuh pria itu. Ia bergidik, tidak percaya jika mantan Papa tiri yang sangat ia benci itu begitu lancang melumat bibirnya.

“Bibirmu manis, aku suka.” Gilanya, pria itu malah menyeringai seraya membersihkan jejak-jejak perona yang mungkin terkena bibirnya. Setelahnya, Aland langsung berjalan menuju pintu ruangan, dan meminta Miley mengikutinya. “Ayo, ikut aku.”

Gadis itu masih terpaku. Seluruh perlakuan Aland yang tiba-tiba dan berani itu terasa membuat tubuhnya terguncang. Di satu sisi ia merasa marah, tetapi di satu sisi yang lain ia juga sempat terlena.

Namun, sadar hal yang baru saja ia pikirkan itu salah, Miley buru-buru mengenyahkan pikiran itu. “Tidak. Aku tidak mau ikut denganmu.” Aland yang telah berdiri di pintu ruangan bersiap keluar, kembali menghampirinya. Takut-takut, gadis itu kembali berujar, “Sudah kubilang, aku ingin membatalkan kontrak kerjaku.”

Aland mengangkat kedua alisnya dan menatap lekat wajah cantik Miley. "Apa kamu sadar dengan permintaanmu barusan, Miley?"

"Sangat sadar, dan yakin. Aku mau membatalkan kontrak kerjaku di perusahaan Aland Corp ini.”

Dari awal, ia sudah tahu aku tidak menyukainya. Andai tahu perusahaan ini miliknya, aku tidak akan melamar kerja di sini.

Miley kian bergidik manakala dengan lancang Aland kembali menyentuh kedua bahunya. Ia menyempatkan diri mengelak dengan langkah mundur, tapi Aland sudah mengunci posisi mereka dengan lengan kekarnya.

"Jangan munafik, Miley. Kamu membutuhkan uang, kan?" sindirnya mengetahui Miley telah empat bulan ini kerja tidak menetap. "Bagaimanapun, kamu tidak bisa membatalkan kontrak kerjamu sebelum aku sendiri yang menyuruhmu berhenti!" Setelahnya Aland melepas tangannya dan mendahului Miley ke pintu. "Rapikan rambut dan pakaianmu itu!"

‘Sial, andai aku tidak krisis keuangan, aku tidak akan mau bekerja sebagai sekretaris pria mesum itu!’

Kedua alis Miley naik, saat menyadari kalimat Aland tadi. ‘Tapi, dari mana dia tahu aku butuh uang? Dia pasti memata-mataiku!’

Tidak punya banyak waktu untuk berpikir, Miley lantas menyambar tumpukan map di atas meja Aland. Setelahnya, ia merapikan pakaian dan rambutnya yang sedikit acak-acakan, sebelum kemudian mengikuti Aland keluar.

Namun lagi-lagi, Miley mendapatkan sial. Akibat pandangannya yang terus tertuju pada lantai, ketimbang jalan di depannya, gadis itu menabrak dada bidang Aland. Entah kapan pria itu berbalik dan menghentikan langkahnya. Karena tabrakan itu, map yang tadi ia bawa pun berserakan.

"Maaf," ucapnya membungkuk ke depan untuk mengambil map yang berjatuhan di sekeliling sepatunya.

Tapi puncak kepalanya tidak sengaja membentur keras aset pribadi Aland, ketika ia mengangkat badan berdiri.

"Ap ... apa yang kamu lakukan ini, Miley?" tanyanya menggeram menahan ngilu yang merambat begitu saja menyentuh ubun-ubunnya.

"M-maaf, a-aku tidak sengaja."

Kemudian, ia dengan tergesa-gesa keluar mendahului Aland, sebelum pria itu kembali berbuat hal di luar nalar. Ia tahu, di luar ruangan Aland tidak mungkin berani macam-macam padanya.

Meskipun masih mendengar rintihan sakit Aland dari balik pintu ruangan, tapi Miley tidak berniat membantunya. Ia memilih untuk menunggu di balik pintu yang sudah kembali menutup, menunggu sang atasan keluar usai meredakan rasa ngilu di pangkal pahanya.

Tidak lama berselang, seorang pria berseragam memberitahunya jika mobil yang akan Aland dan dirinya gunakan telah siap di mobil. Miley mengangguk, sementara ia tetap memilih menunggu sang atasan keluar ruangan.

Tidak lama, pintu ruangan terbuka. Tampak Aland berjalan tertatih sambil mengulurkan tangannya kepada pengawal yang berdiri di depan pintu.

"Tuntun aku ke mobil!" titahnya menjatuhkan tubuhnya kepada pengawal.

Miley lagi-lagi mengerutkan keningnya, melihat Aland berjalan membungkuk dan berjingkat-jingkat.

"Lebay sekali dia, baru juga tersundul pelan."

"Cepat! Kenapa masih berdiri di sana, Miley?" panggil Aland membuyarkan lamunan Miley yang masih senyum-senyum sendiri.

"Tuan, waktu Anda sudah mepet," katanya menyelipkan sesuatu ke tangan Aland.

Miley yang baru saja bergabung di dalam lift mendengar jelas ucapan pengawal, tapi tidak tahu apa yang diberikan pengawal barusan.

"Apa semua sudah beres? Aku tidak mau rencanaku berantakan."

"Seperti yang Anda perintahkan, Tuan. Mobil juga sudah menunggu di depan pintu masuk perusahaan."

Tiba-tiba, Miley mengerutkan dahi, menaruh curiga jika Aland mungkin tidak berniat mengajaknya menemui klien sesuai pekerjaannya.

Detik ketika pintu lift terbuka, hal yang diingat Miley terakhir kalinya adalah tubuhnya yang tiba-tiba tidak berdaya ….

‘Mau ke mana lagi dia akan membawaku?’

***

"Turun," titah Aland menarik tangannya turun dari mobil.

Miley tersentak dan memegangi kepalanya yang terasa sangat berat. Kemudian memicingkan matanya mengitari sekitaran. Tapi ia tidak tahu di mana mereka sekarang. Semua terasa asing di matanya.

"Kamu mau membawaku ke mana?" tanyanya melihat cuma ia dan Aland saja yang ada di mobil.

Ditambah, sopir yang tengah duduk di kursi kemudi bukanlah orang yang sama yang mengantar mereka tadi—seperti yang Miley ingat terakhir kali.

"Kita check-in hotel dulu," jawab Aland merangkul Miley. Pria itu juga merapikan mantel tebalnya.

"Lepaskan!" bentak Miley menepis tangan Aland yang lancang merangkul pinggangnya.

Miley mengedarkan pandangannya ke sekeliling yang merupakan parkiran basemen sebuah bangunan megah. Kemudian matanya terhenti pada banner produk kecantikan yang terpampang di dinding pembatas basemen.

"Paris?!" desisnya menyipitkan matanya. “Apa kamu gi—”

"Kenapa?" Aland refleks menutup mulut gadis itu dengan tangannya, kaget mendengar teriakan Miley.

"Kenapa sekarang kita ada di Paris?" tanyanya dengan kedua mata melotot dan mulut terbuka. Kali ini, ia mencoba menetralkan suaranya.

Miley tidak tahu apa yang terjadi setelah keluar dari lift perusahaan tadi. Yang jelas, ketika membuka matanya … ia sudah berada di tempat yang ia curigai adalah Paris, berkat sebuah banner produk kecantikan.

"Paris?" ulang Aland. Pria itu kemudian terkekeh dan mengacak-acak rambut Miley yang belum sepenuhnya sadar. “Kamu masih belum sadar rupanya. Sudah, ayo, kita ke kamar.”

Miley yang masih bengong menurut saja mengikuti langkah Aland sampai ke kamar hotel mewah. Ia seperti kerbau dicucuk hidung, karena tanpa perlawanan mengikuti Aland.

Kendati demikian, sepanjang jalan menuju kamar hotel, otak cerdasnya berpikir … Mantan Papa tirinya itu seperti telah melakukan sesuatu padanya yang membuatnya tidak ingat apa-apa.

‘Tapi … apa yang dia lakukan?’

"Sekarang bersihkan dirimu," kata Aland menunjuk handuk yang terlipat rapi di atas nakas. Kemudian ia memberikan paper bag yang telah disiapkannya di sisi ranjang. "Ini pakaianmu."

Miley yang masih bingung itu menepis paper bag yang disodorkan Aland.

"Jawab saja pertanyaanku! Kapan kita ada di Paris? Kenapa aku tidak ingat apa pun?" geramnya dengan sarkas.

"Untuk apa aku membawamu ke Paris, Sayang?" jawab Aland menarik tangan Miley hingga keduanya terjatuh ke atas ranjang.

Miley menahan tangannya menahan tubuhnya yang saat ini berada di atas tubuh Aland.

"Aku bisa melihat di banner parkiran itu tadi." Miley merasa tidak salah membaca tulisan 'Paris'.

"Hahaa. Kamu ketiduran sejak tadi, Miley Sayang. Sampai kita tiba di sini saja kamu tidak sadar."

Mendengar penuturan Aland, kecurigaan Miley kembali meningkat. Dia menatap dalam pada pria itu, mencoba meminta penjelasan, karena hal terakhir yang dia ingat adalah … dia baru saja turun dari lift hendak menuju mobil pria itu. Namun, ketika bangun … dia sudah berada di mobil yang berbeda, dengan kepala yang pening, seperti telah terjadi sesuatu.

"Tidak sadar bagaimana? Apa maksudmu?”

***

Bab terkait

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Kesempatan Saat Alami Hipotermia

    Melihat Aland senyum-senyum kecil, ia semakin yakin dengan firasatnya. Pria itu cukup puas membuatnya kebingungan.Apa, tertidur? Tentu itu akal-akalannya saja. Perjalanan panjang bisa tiba di sana, tapi ia tidak mengingat apapun? Miley yakin ada yang dirahasiakan Aland. "Apa yang sudah kau lakukan padaku?"Matanya menyipit menunggu Aland mengakui semuanya.Tapi tidak mendengar apapun selain melihatnya cengengesan."Jangan pikir dengan cara murahan seperti itu, bisa mengubah rasa benciku? Tentu tidak!" pancing Miley mengetes kejujuran Aland."Cara apa, Sayang?" ejek Aland dengan mempermainkan alisnya turun naik. Pria yang lebih pantas disebut buaya ketimbang pimpinan itu, mengedipkan sebelah matanya menggoda Miley.'Sial, dia tidak lebih dari buaya kelaparan!" batinnya dengan rasa benci yang menggunung.Sambil mendengus kesal, ia terus mencari cara untuk membongkar kejujuran Aland. Otaknya berputar-putar namun tak juga menemukannya.Sampai mendengar Aland bersuara. "Ini, sayang." Men

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Tanda Kepemilikan Aland

    "Tidak salah karena kamu harus hangat, Miley." Aland mencari kesempatan melancarkan rencananya. Dia begitu beringas meraup bibir hingga leher jenjangnya. Mengecup lebih lama untuk meninggalkan kepemilikannya di sana.Tapi tubuh Miley terlalu lemah menolak serangan panas Aland. Ia hanya bisa mengepal tangannya, meski di sisi lain ia menikmati rasa hangat sentuhan kulit tubuh Aland.Tapi ... tersadar dari siapa kehangatan itu. "Hentikan kegilaan ini!" pintanya memiringkan kepala dengan susah payah, menghindari jemari Aland kembali menyentuh bibirnya."Aku bilang, kamu harus hangat, Sayang." Aland merasakan kini malah dirinya yang terbakar hasrat setelah mencium aroma tubuh Miley. Tangannya kian lancang melepas satu persatu kancing kemeja Miley. "Jangan lakukan itu," pinta Miley tidak berhenti memohon. Tapi itu tidak menghentikan aksi Aland yang telah di kuasai hasrat penuh damba, mengganti posisi badan dengan mengungkung Miley dibawah tubuhnya. Miley pasrah dibawah kungkungan tubuh A

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Hukuman Untuk Miley

    Miley tahu Aland menatap penuh amarah meski tak melihatnya."Apa semiskin itu kau sampai mencuri dompetku, Sayang?"Miley meringis ketika cengkeraman kuat menerkam tengkuknya. "Bukankah semalam aku telah menyelamatkan nyawamu?" Jarinya bergerak menyentuh tulang selangkanya dengan mencengkeram lebih kuat lagi."Atau inikah balasan kebaikanku?" bisik Aland menyeringai di telinganya.Tangannya turun, lalu, mencengkram pinggang Miley sekuatnya sebelum melemparkannya ke ranjang. Miley meringis kesakitan saat tulang rusuknya terbentur keras di sisi ranjang."Berkali-kali aku telah memperingatkanmu, Miley!" berang Aland menarik tangannya dengan sekali sentakan.Tubuhnya yang tak berdaya itu menjerit kesakitan. Merasa lengan tangannya seperti akan terpisah dari sendinya.Miley mengumpulkan kekuatannya. Bagaimanapun ia harus melawan Aland kalau tidak mau mati di sana. "Maka kembalikan tasku!" tantangnya, sikap Aland itu mengembalikan semua rasa bencinya.Tidak peduli hukuman apa yang bisa Alan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Dibuat Kelinglungan

    Yang tadinya berpikir akan lepas dari Aland, itu cuma ada di pikirannya. Nyatanya pria itu tetap saja mengikutinya sampai ke sana."Mengapa masih mengikuti ku kemari, hakh?" sarkasnya mengangkat dagunya sombong. Walau di beberapa detik lalu, ia melihat keempat wanita tadi sangat hormat pada Aland. Ia makin yakin kalau keempat wanita tadi itu juga orang suruhan Aland. Tadinya hanya tertawa kecil, kini Aland tertawa terbahak-bahak. Padahal tidak ada yang lucu dari pertanyaannya tadi. "Apa? Mengikutimu? Ini rumahku! Jadi, aku bisa melakukan apapun di sini. Kau kenapa ada di sini?""A-aku tidak tahu ---"Aland memangkas jarak mereka, menatap intens wajahnya yang langsung memucat itu, kemudian mendorongnya ke belakang. Hingga dirinya terhuyung namun tidak sampai terjungkal. Sial! Dia pintar sekali membuatku tak bisa berkata-kata. Miley sadar harus lebih berhati-hati berhadapan dengan Aland, kalau tidak ingin mengalami hal yang sama seperti sebelumnya."Maafkan aku," ucapnya tertunduk.Mun

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Pertemuan Ganjil

    Namun, ia tidak mendengar jawaban apapun. Pria yang mendadak dingin itu membuka pintu mobil cepat dan mendorongnya kasar. Tubuh mungilnya pun terjungkal, dan kepalanya terbentur keras ke dashboard mobil."Aduhh, ahh ..." Miley meringis sambil memegangi puncak kepalanya. Sedetik saja lengah melindungi puncak kepalanya tadi, ia pastikan kepalanya sudah bocor, merasakan kuatnya dorongan Aland.Melihat Aland tidak peduli atau bertanya apapun, Miley tidak berhenti memakinya dalam hati. Seharusnya ia membiarkan itu tadi terjadi, seenggaknya ia bisa meminta kompensasi dari Aland. Setidaknya bisa ongkosnya pulang, atau melarikan diri saja."Aku cuma bertanya, kalau kau tidak suka, tinggal diam saja. Bukan menyakitiku begini!""Diam! Aku tidak menyuruhmu bicara!" "Hakh! Apa maumu sekarang?" tantang Miley mencari-cari perdebatan."Kau duduk diam di situ, itu sudah cukup!"Kalau aku tidak mau, kenapa? Kau mau menghukum ku seperti sebelumnya? Lalu, membawaku ke mana pun kau suka! Begitu?"Miley

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Mendadak Hangat Dan Lembut

    "Mam, Mam!" panggilnya mencari Jenny di sekitar parkiran mobil. Namun, Jenny sudah tidak ada di sana. "Untuk apa berlarian seperti orang gila di situ?" teriak Aland berdiri berkacak pinggang, wajahnya tampak mengeras."Orang gila? Kau yang gila! Apa yang sudah kau rencanakan padaku, hakh? Kau pikir aku tidak mendengar semua percakapanmu dengannya tadi?" sahut Miley berteriak dari jarak mereka yang tidak dekat. Suara teriakan keduanya menggaung dari pantulan bunyi suara di dinding basemen yang tertutup."Hahaa, lucu sekali, Sayang. Tapi kenapa tadi kau diam saja di dalam mobil?" ejek Aland mendekati Miley yang gusar di balik salah satu mobil mewahnya, lalu, berhenti nyaris tidak berjarak dengannya. Aland merentangkan kedua tangannya di mobil tempat Miley menyandar, hingga gadis itu terkurung di kedua tangannya. "Kenapa tidak bisa menjawab, Sayang? Apa kau begitu cinta padaku hingga mamamu saja kau abaikan?""Tutup mulutmu itu!" berangn

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Tuduhan Miring

    Aland gugup, tidak tahu harus menjawab apa pada Miley. Bahkan dia sendiri juga sempat kaget ketika Jenny tiba-tiba menelepon sudah ada di Jepang, dan ingin bertemu dengannya.Memang sebelum mereka bercerai, Aland pernah berjanji kepadanya untuk mencari keberadaan Miley. Dan, setelah dia bertemu dengan Miley, dia pun seolah lupa janjinya dulu kepada Jenny.Rasa rindu dan cintanya kepada Miley yang semakin besar, membuatnya melakukan segala cara untuk membuat Miley tetap bersamanya. Dia bahkan berjanji tidak akan pernah melepas Miley lagi. "Aku tidak menyuruhnya kemari, Sayang."Siapa juga yang bisa percaya itu. Miley bisa melihat sendiri pertemuan Aland dan Jenny tadi bukan cuma kebetulan, tapi sudah di rencanakan. Bukankah Jenny mendatangi rumah Aland?"Tunggu, tadi kamu bilang itu rumahmu?" tanya Miley penuh selidik. Dan dijawab anggukan cepat dari Aland. "Lalu, kenapa selama ini kau membawaku tinggal di hotel?" Lagi tanyanya merasa aneh saja harus menginap di hotel padahal punya rum

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12
  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Ancaman Jenny

    Aland membatu. Pertanyaannya tadi sama saja membunuh dirinya. "Eh, m- maksudnya apa ada orang yang tahu kamu bekerja padaku?"Miley menggeleng lemah. Selama ini ia menyembunyikan lamaran kerjanya ke perusahaan Aland Corp dari teman-temannya. Ia malu karena modal nekat saja menjatuhkan lamarannya ke sana- yang kebetulan menawarkan gaji yang fantastis.Ia malu berkali-kali gagal diterima di perusahaan lain. Juga ia tidak yakin akan diterima bekerja di perusahaan Aland Corp, karena sama sekali tidak berpengalaman sebagai sekretaris pribadi."Kekasihmu mungkin?" tanya Aland menaikkan alisnya, bukan seperti bertanya tapi lebih ingin menyelidiki kehidupan pribadi Miley."Aku tidak punya kekasih," jawab Miley memang selalu miris dalam masalah percintaan. "Ohh, benarkah?" Melihat hanya Miley mengangguk, Aland tersenyum manis. Tapi Miley tidak peduli Aland akan mengejeknya karena itu. Miley mengikuti Aland masuk ke sebuah restoran, ia juga tidak menolak saat Aland merangkul mesra pundaknya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12

Bab terbaru

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Happy Ending

    Tuan Daniel yang kesal menunggu Aland di perusahaan induk, dan malah menyuruhnya harus ke sana, tidak bisa menguasai emosinya.Lantas pria kaya raya tersebut memangkas jarak dengan Aland. Namun, Tuan Daniel tidak kalah kaget melihat Abian juga ada di sana bersama Aland. "Untuk apa kamu kemari, Abian? Apa kamu pikir bisa seenaknya meninggalkan kewajibanmu di perusahaan-perusahaan yang kamu tangani?" berang Tuan Daniel menatap tajam putra tirinya itu. Tuan Daniel cuma menyuruh Aland ke perusahaan induk Halton, untuk melakukan tanggungjawabnya sebagai pewaris kekayaan keluarga Halton, tidak ikut Abian.Lebih kagetnya lagi, keduanya malah senyum-senyum melihatnya yang marah-marah itu."Dad, kami minta maaf karena tidak langsung ke perusahaan induk Halton, tapi kami ingin memberikan hadiah besar ini untuk Daddy," ucap Aland membuka pintu dan mempersilahkan Tuan Daniel masuk. Tuan Daniel yang tadinya emosi tiba-tiba berubah kebingungan. Padahal dia pun tidak sedang ulang tahun hari ini. T

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Panggilan Tuan Daniel

    Dua minggu lebih berlalu. Setelah mendapatkan semua bukti-bukti, akhirnya Miley berhasil mengambil kembali perusahaan Adira dan New Adira."Aku mengganti nama menjadi perusahaan triple A,"ucap Miley tegas. "Kenapa tidak tetap jadi perusahaan Adira saja, Miley?" tanya Aland bingung dengan nama asing tersebut."Itu gabungan nama ayah dan nama kecil mamaku, Aland. Adira Ashkelon dengan nama kecil Jenny itu Agatha. Aku gabung menjadi triple A. Sekalian mengenang mereka, Aland." Sesaat Miley tertunduk seperti memendam rindu kepada mereka yang telah meninggal dunia. "Aku akan merawat perusahaan triple A ini untuk kedua orangtuaku."Aland merangkul pundaknya."Oo, begitu. Kita sama-sama menjaganya untuk mereka," ucap Aland menyeka airmata Miley. "Sudah tidak usah sedih-sedih lagi, semua yang telah berlalu tidak dapat diulang. Mereka juga sudah kembali kepada Sang Penciptanya," lanjut Aland menenangkan hati Miley."Iya, Aland. Seenggaknya aku sudah membalaskan dendam mamaku kepada Jason

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Menemui Keluarga Ayah Miley

    "Untuk apa kau kemari? Jangan berpikir kau masih terdaftar sebagai anggota keluarga kita!" sarkas pria tua bertubuh buncit.Miley yang baru saja berdiri di pintu ruang ayahnya itu, disambut sarkas oleh Wisnu, adik Kakek dari ayahnya, yang biasa ia panggil Kakek muda dulunya. "Yah, itu jauh lebih baik! Sejak kematian ayahku, aku bukan lagi daftar keluarga besarmu!" sahut Miley santai mengedikkan kedua bahunya bersamaan. "Seharusnya aku menanyakan kabarmu Kakek muda, setelah sekian tahun kita tak pernah bertemu," lanjut Miley tidak terusik dengan kesarkasan Wisnu. Miley menarik napas panjang sembari memangkas jarak dengan pria yang berdiri di pintu, menghalanginya masuk. "Berhenti di situ! Atau kau akan mati!"Miley tertawa kecil mendengarnya. "Mati? Maksudmu, Jason yang akan membunuhku? Haaa, ku pastikan dia tidak berkutik lagi bertemu denganku," ucap Miley sombong.Jelas saja Jason tidak akan bertemu dengannya di sana. Karena pria itu telah di tangan Abian saat ini. Tapi Miley t

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Merebut Perusahaan Miliknya

    "Ke mana kamu membawaku, Aland?" tanya Miley tergopoh-gopoh menyeimbangi langkah Aland yang menarik tangannya.Beberapa menit lalu Aland bilang mau ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya, tapi Aland malah menyuruhnya meninggalkan tas berisi berkas-berkas perusahaan Aland Corp."Masuklah!" titah Aland membukakan pintu mobil untuknya. "Kamu mau mengambil kembali perusahaanmu, kan?" tanya Aland menaikkan salah satu alisnya.Miley tersentak, memang iapun tidak ingin berlama-lama lagi mengambil alih perusahaan Adira dan New Adira. "Kamu tidak bercanda, kan?" tanya Miley urung masuk, berdiri menatap Aland seolah meminta penjelasannya."Itu!" Aland menunjuk tas yang terletak di dasar mobil. "Berkas-berkas perusahaan WinJason ada di dalamnya."Miley mengikuti jari telunjuk Aland. Memang ia menyimpan berkas-berkas perusahaan WinJason di dalam tas tersebut. Miley segera masuk, rasanya sudah tidak sabar segera mengusir adik perempuan ayahnya dari perusahaan WinJason.'Tunggu aku melempa

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Kemarahan Tuan Benjamin

    Sekilas melihat rumah itu saja terasa menyeramkan. Memang rumahnya mewah, tapi tidak terawat. Pohon dan tanaman merambat hampir menutupi pintu rumah tersebut. Selain jauh dari pemukiman warga juga dan beberapa pohon besar hampir menutupi keberadaan rumah tersebut."Masuklah!" titah Jason cukup puas melihat ketiga orang bersamanya heran dengan penampakan rumahnya yang terkesan angker itu. Mereka tidak tahu saja kalau Jason dengan sengaja membuat rumah induknya seperti itu untuk mengelabui siapapun yang sedang mencarinya.Terbukti bertahun-tahun dia selamat dari kejaran polisi dan orang-orang pimpinan Turbo XX dengan bersembunyi di rumah induknya. "Kau jangan coba-coba mempermainkan kita!" berang Abian menarik Jason dengan kasar dari dalam mobil. "Ingat! Aku tidak segan-segan menembak kepalamu itu!" lanjutnya mengarahkan ujung sepatu kulitnya ke pinggang Jason yang tersungkur di tanah.Jason hanya meringis kecil, tidak berdaya melawan karena kedua tangannya terikat kuat ke belakang.

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Rahasia Masa Lalu Jason

    Miley gegas menemui Theo, meminta pria itu mengantarnya ke perusahaan WinJason. Tapi Theo menolak karena tadi Aland berpesan dan tidak mengizinkannya mengantar Miley keluar."Aku mau bertemu dengan wanita itu, Theo?" geram Miley mencondongkan badannya ke depan seraya menumpulkan pandangannya ke wajah Theo. Tekad Miley sudah bulat akan bertemu dengan adik perempuan ayahnya, yang saat ini menghandle sepenuhnya perusahaan WinJason. Dengan semua bukti yang telah ia dapatkan wanita itu tidak akan berani mengelak lagi."Miley, Tuan Muda Aland tidak mengizinkanmu ke sana! Itu yang diperintahkan Tuan Muda Aland tadi kepadaku!" "Jangan mengada-ada ya! Aland tidak ada mengatakan seperti itu tadi!" Miley yang tersulut kesal itu mengeluarkan berkas-berkas perusahaan WinJason dari dalam tasnya. "Ini! Aku sudah mendapatkan semua berkas yang ku perlukan untuk mengambil alih perusahaan WinJason! Sekarang tugasmu hanya mengantarku ke sana, Theo!"Tapi Theo tetap saja tidak mau mengantarnya ke sana.

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Desakan Dari Tuan Daniel

    "Sudah cukup, Miley?" tanya Aland melihatnya membawa tas berisi berkas-berkas perusahaan WinJason menjauh dari kursi Jason."Sudah, aku sudah mendapatkan semua yang ku butuhkan. Sekarang lemparkan saja dia ke penjara, Aland," ucap Miley berdiri di samping Zhin. "Kamu, Zhin?" tanya Aland.Disahuti gelengan kepala cepat dari Zhin. "Cuma lihat wajahnya saja aku sudah takut," ujarnya mencengkeram erat lengan tangan Miley. Kemudian menarik Miley segera meninggalkan tempat itu. "Ayolah, Miley! Aku tidak suka di dalam sini," pintanya menarik-narik tangan Miley."Oke, sekarang aku antar kalian pulang," ucap Aland melemparkan sesuatu dari tangannya kepada Abian."Lakukan seperti rencana kita, ya," pesan Aland sebelum turut mengikuti Miley dan Zhin keluar.Abian mengangguk. Ini kesempatan dirinya membalaskan dendam kematian ayahnya kepada Jason. Tapi niatnya itu segera dihentikan oleh Tuan Benjamin, yang segera keluar dari tempat persembunyiannya setelah Miley dan Zhin pergi dari sana."Kena

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Membalas Jason

    Miley berjingkat memutar badan cepat, melihat kearah ranjang, Aland tidur ada di sana."Jam berapa ini?" tanyanya menggeser pandangannya ke jam dinding. "Astaga! Jam sepuluh?" pekiknya tertahan, kemudian menggeser matanya kepada Zhin. Seolah meminta Zhin menjelaskannya."Kamu kenapa, seh? Tinggal mandi saja, lalu, turun," kata Zhin menarik sudut bibirnya kesal dengan sikap Miley yang linglung."Makanya malam itu tahu waktu bergulat panas! Jangan pula sampai pagi, sampai-sampai tak ingat bangun," celetuk Zhin lantas dijawab Miley dengan melempar bantal ke arahnya."Otak mesum!" ketusnya terus melemparinya dengan bantal-bantal. "Kamu juga bakal tahu rasanya setelah menikah ---"Zhin tidak ingin mendengar ocehan Miley, segera berlari keluar kamar. "Cepat mandi sebelum ditinggal!" teriaknya sebelum menutup pintu kamar.Miley mendengus kesal, kemudian mengambil handuk untuk membersihkan tubuhnya. Wajahnya masih terasa panas karena ocehan Zhin tadi, ia malu karena tidak sadar dengan diriny

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Kembali Jadian

    "I-itu, dia ..." Theo menenggak liurnya. Semua ucapan Miley tadi benar. Miley sudah menjadi istri Tuan Muda Aland, mustahil bisa mendapatkan hatinya. Lagi pula selama ini Miley tidak pernah menanggapi perasaannya. Meski telah berulang kali menunjukkan sikapnya yang hangat.Theo menenggak liurnya. Ada perasaan bersalah telah bersikap kasar kepada Zhin. Melihat gadis cantik itu begitu tulus mencintainya, lalu, hubungan mereka berakhir juga bukan karena Zhin yang tidak lagi mencintai dirinya. Tapi semata-mata karena ancaman Jenny yang tidak pernah menyukainya dekat dengan Zhin. 'Aku egois, tapi ...'"Iya tidak apa-apa, Theo. Tapi aku juga tidak memaksa kalau kamu tidak mau memberitahu. Maafkan aku selalu mengusik ketenanganmu," kata Zhin bangkit berdiri hendak berlalu dari sana. Hatinya sudah bulat melupakan Theo. Percuma juga memaksanya harus kembali, toh Theo pun sudah tak mencintainya. Itu jauh lebih menyakitkannya nanti."Tunggu, Zhin!" panggil Theo refleks menarik tangan Zhin.

DMCA.com Protection Status