Share

8. Sehari Bersamamu

Minggu pagi menjelang siang, Ayana datang ke sebuah kafé. Ia sudah janjian dengan Yudis di kafe ini.

“Kafénya bagus sekali, pasti harga makanannya mahal.” Ayana membatin, tampak ragu melangkahkan kaki masuk. Ia mengingat-ingat ada berapa uang di dompetnya, lalu memilih mengirim pesan pada Yudis dan menunggunya di dekat pintu masuk.

Tak lama Yudis muncul. “Ayana, sudah lama?”

“Hmmm 5 menitan mungkin.”

“Kenapa tidak langsung masuk? Ayo!”

Ayana megikuti langkah Yudis masuk ke dalam kafé.

“Pesanlah!” Yudis menyodorkan buku menu setelah mereka menemukan tempat duduk.

Ayana meihat-lihat dan nampak kaget dengan harga makanan yang tertera.

“Kenapa kita janjian di sini, sih?” Gadis itu berbisik pada Yudis.

“Ya, masa aku ajak calon istri bos ke warteg!” canda Yudis.

“Hus!” Ayana mengibaskan tangan kirinya.

“Aku nggak bawa banyak uang!” bisiknya lagi.

“Tenang aja, Ay, hari ini aku yang traktir.”

“Wah, gaji kamu banyak, ya?”

“Haha, ya nggak juga.”

“Hah, jadi Pak Bagas menggaji kamu sedikit?”

Y
Rahmi Aziza

Siapa yang bacaa, komen doong, sepi bener.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status