Share

15. Malam Bulan Madu

Ayana mempercepat langkah, tak sedikitpun menoleh pada sekumpulan pemuda itu.

Tapi samar-samar ia mendengar ada suara langkah kaki di belakangnya. Seseorang seperti sedang mengikutinya. Keringat dingin menetes deras di wajahnya juga membasahi telapak tangannya. Suara derap langkah kakipun semakin dekat terdengar.

Tiba-tiba seseorang menggenggam dengan kuat sebelah tangannya….

“Aaaaak …!" Spontan Ayana berteriak.

“Ayana, diamlah, ini aku!”

Ayana membuka mata.

“Bapak!” Ia memeluk Bas saking takut sekaligus leganya. Ulu hati Bas dapat merasakan jantung Ayana yang bedetak sangat cepat.

“Ayana, lepaskan aku. Orang-orang bisa berpikir kita sedang berbuat mesum jika berpelukan seperti ini!”

Ayana sadar, segera melepaskan pelukannya.

“Sudah kubilang, kan, tunggu aku. Mengapa kau pergi duluan, hah?” Bas mengguncang pelan kedua pundak Ayana.

“Bapak lama!”

“Aku harus menelepon istriku memastikan ia baik-baik saja.”

“Tapi saya juga istri Bapak, kan?”

Sebuah motor besar dengan suara knalpot yang be
Rahmi Aziza

Komen yang rame doong jan lupa bagi gem nyaa

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status