Share

9. Akad Nikah

“Ayana, kamu cantik sekali,” puji Amanda saat melihat Ayana selesai dirias oleh make up artis pilihannya.

“Terimakasih, Bu.” Ayana tersenyum canggung. Tak butuh waktu lama setelah ia menyetujui lamaran Bas, seminggu kemudian akad nikah diselenggarakan.

“Hal yang baik harus disegerakan,” kata Amanda.

“Acara kecil-kecilan saja di rumah. Cukup panggil penghulu, keluarga dekat, beberapa teman kantor Bas, dan perwakilan warga. Yang penting sah. Kau tidak keberatan kan, Ayana?” tanya Amanda saat itu.

“Tidak apa-apa, Bu,” jawab Ayana. Ia bahkan berharap lebih baik tidak usah ada yang tahu pernikahan ini. Tapi Amanda menolak.

“Pernikahan itu harus disiarkan, kalau tidak, akan menimbulkan fitnah.”

Ayana pun menurut.

“Oh, ya, mas kawin apa yang kau minta?” tanya Amanda kemudian.

“Saya tidak mau apa-apa, Bu, kalau boleh meminta sesuatu, saya hanya ingin… kuliah,” jawab Ayana ragu, apakah bosnya akan memenuhinya?

“Tidak bisa!” Bas menjawab cepat.

“Mas kawin itu berupa benda Ayana, mana ada mas ka
Rahmi Aziza

Yang uda baca komen doong

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status