Share

EPILOG

"Abang, Kak Lava, tolong bantu Arlo cari sepatu yang udah Mami siapin kemarin, ya. Mami mau urus Adek Sean dulu," Kaluna melongok ke ruang bersantai di lantai dua tempat Damian dan Lavanya berada.

"Okay, Mam," Damian meninggalkan tabletnya di atas sofa dan menarik tangan Lavanya yang masih asyik menonton tayangan televisi di depan.

"Abang! Nanggung ini, bentar lagi selesai acaranya!" Lavanya bersungut, berusaha menarik tangannya dari tarikan Damian.

"Mami udah capek-capek ke sini buat minta tolong, lho, Va," Damian tetap tidak melepaskan tangan sang adik dan semakin berusaha menariknya, meski tidak kuat. "Ayo, ah. Itu tontonan besok juga bisa diulang lagi."

Akhirnya dengan ogah-ogahan Lavanya bangkit dari posisi nyamannya dan mengikuti sang abang menuju kamar adik mereka di lantai yang sama.

"Arlooo," Lavanya memanggil saat Damian membuka pintu kamar Arlo di samping kamar orang tua mereka.

Tampak seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang sudah rapi dengan setelan tuxedo-nya sedan
Licoriece Vin

Akhirnyaaa... Dengan ini, cerita Kaluna, Edgar, dan keluarga kecil mereka, resmi selesai! Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada teman-teman yang mengikuti cerita ini, baik yang membaca dari awal, di tengah-tengah, maupun di akhir. Maaf karena saya sempat berhenti update cukup lama. Selain karena terkena writers block, ada beberapa urusan yang mesti saya dahulukan. Terima kasih lagi pada teman-teman yang mau menunggu cerita ini sampai akhir! Sayang kalian banyak-banyak! Berita baiknya, saya sudah punya satu naskah cerita baru yang siap diterbitkan. Keseluruhan cerita sudah hampir selesai karena jumlah bab-nya nggak akan sebanyak dan sepanjang cerita ini. Masih di platform ini, jadi tunggu kemunculan perdananya, ya! Kalau begitu, saya pamit undur diri dari dunia Kaluna dan Edgar. Semoga kita bisa segera bertemu lagi! Salam hangat, Vin

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status