Share

BAB 80

Meskipun merasa luar biasa lelah setelah terbang lebih dari dua puluh jam menuju Italia, Edgar tidak mau membuang waktunya lebih banyak lagi. Pria itu memilih langsung memesan taksi di bandara, bergegas untuk menyambangi rumah sang ayah.

Harusnya dulu Edgar mempercayai instingnya saja dan mengabaikan amarah Benedict. Kalau begitu, kan, sudah lama ia bertemu dengan Kaluna, Damian, juga Lavanya. Ia tidak perlu susah payah mencari keberadaan mereka di seluruh dunia.

Hari sudah sore saat Edgar sampai di kediaman Benedict. James, kepala pelayan rumah ayahnya, menyambut kedatangan Edgar.

"Di mana ayahku?" tanya Edgar tanpa basa-basi, mengabaikan sapaan James.

Lelaki pertengahan empat puluh tahun tersebut tidak menjawab segera pertanyaan Edgar, James lebih dulu menginstruksikan dua pelayan yang ikut bersamanya untuk membongkar koper dan tas sang tuan muda dan membawanya ke dalam rumah.

"Tuan Benedict sedang tidak ada di kediaman saat ini, Tuan Muda," jawab James akhirnya, mengiringi langkah E
Licoriece Vin

Halo, Teman-teman! Saya bawa berita baru yang cukup buat saya senang. Saya punya cerita baru di sini! Berlatar kehidupan remaja muda, cerita baru saya bisa dibilang lebih ringan dan easy to enjoy, tapi ada beberapa trigger warning yang perlu diperhatikan. Anyway, udah siap bertemu dengan ujung cerita Edgar-Kaluna? Nantikan akhir dari kisah mereka yang sebentar lagi tayang, ya! Salam hangat, Vin

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status