Share

Terjebak dalam Tubuh Istri CEO yang Tak Diinginkan
Terjebak dalam Tubuh Istri CEO yang Tak Diinginkan
Author: Atdriani12

1

Gara-gara novel yang dibelikan oleh bibinya 2 minggu lalu, Gisella jadi tidak mood untuk melakukan hobinya itu lagi.

Awalnya, gadis pendiam dan pemalu itu membacanya dengan santai dan sepenuh hati. Akan tetapi lama-kelamaan, adegan yang ada di dalam novel berjudul "Giselle" yang sama dengan namanya itu membuat suasana hatinya memburuk!

Alur ceritanya sama dengan novel pada umumnya, tentang percintaan. Lebih tepatnya, kisah cinta Gisella almaira yang menikah dengan Wiliam Kusuma dari hasil perjodohan perjodohan. Hanya saja yang membedakan adalah jalan cerita dan karakter tokohnya yang agak-agak.

Wiliam yang berhati dingin dan tempramental, kerap menyiksa Gisella' dengan kata-kata pedas. Bahkan, main fisik.

 Alasannya? William ingin istrinya merasa tersiksa hingga meminta pisah.

Demikian, Wiliam bisa menikahi sang pujaan hati.

Sayangnya, Gisella tidak ingin melakukan hal tersebut karena dirinya mencintai Wiliam dengan tulus dan bertekad untuk membuat pria itu mencintainya.

Suatu hari, Wiliam pulang dalam keadaan mabuk dan dirinya tidak sengaja melakukan hubungan seksual dengan 'Gisella.' Akan tetapi, pria itu malah menyesalinya. Hal tersebut membuat Gisella merasa benci dan sedih. Apakah dia sangat buruk di mata suaminya sendiri sampai-sampai pria itu jijik setelah melakukan hubungan tersebut?

Tapi siapa sangka, hubungan satu malam itu ternyata membuahkan hasil. Gisella dinyatakan hamil. Dia sangat senang dan memberitahukan berita tersebut pada Wiliam.

Namun, apa yang terjadi diluar dugaan. Wliliam murka dan tidak mengakui anak tersebut sebagai ananya. Bahkan, dia menuduh Gisella telah berselingkuh.

Kebencian yang ada di hati Gisella pun  memuncak. Akhirnya, kepribadiannya pun berubah. Tidak ada lagi kelembutan dalam hatinya. Tidak ada lagi air mata yang menggenangi pipinya saat disiksa oleh Wiliam. Ambisinya sangat kuat untuk menghancurkan Wiliam dan selingkuhannya. Namun, naas. Gisella terbunuh dan pelakunya adalah suaminya sendiri. Wanita itu diberikan susu ibu hamil oleh Wiliam dengan dalih meminta maaf karena perkataannya yang kasar selama ini.

Sayangnya, susu tersebu sudah dicampuri racun.

Akhir kisah yang menyedihkan, bukan?

Makanya, Gisella jadi tak mood membaca novel manapun.

Ting!

Lampu merah berubah menjadi hijau. Melihat itu, Gisella terus berlari agar dia bisa cepat sampai rumah. 

Khawatir bunya marah jika dirinya pulang terlambat.

Namun tiba-tiba, saat melihat ke arah jalan raya, matanya melihat seorang nenek-nenek yang hendak menyebrang tanpa melihat jalan.

Dari arah kanan, ada sebuah mobil sedan berwarna putih yang melaju kencang dan hendak menabrak nenek tersebut.

"Awas, hati-hati!" teriak gadis itu sambil berlari untuk menyelamatkan sang nenek. Dia memeluk nenek tersebut. Namun saat hendak berlari kembali, dirinya kalah cepat dengan sebuah truk.

Bruk!

Akhirnya, Gisella yang tertabrak dan terpental beberapa meter dari tempat kejadian.

Sang nenek selamat, tapi tidak dengan Gisella.

Orang-orang langsung berkerumun untuk menyelamatkannya. Namun, sia sia. Gisella pergi untuk selama-lamanya.

Kegelapan melingkupi gadis itu dengan cepat, sampai cahaya putih yang aneh menyelimuti penglihatannya. 

Dalam perjalanannya menuju alam lain, Gisella  berdoa. "Aku tidak ikhlas dengan kepergianku, Tuhan. Hidupkan aku kembali! Di mana pun terserah, aku tidak mengapa. Yang penting aku belum ingin mati!"

Seolah dapat mendengar, Nenek yang diselamatkan oleh Viera tiba-tiba menangis kencang. Suara petir bergemuruh dan kilatan cahaya memenuhi langit. Kemudian, nenek tersebut memeluk  tubuh gadis yang telah menyelamatkanya dengan erat.

***

Indonesia || 13:03 PM

Di tempat lain, seorang gadis terlihat sedang terbaring lemah di ranjangnya. Mata hazelnya yang sedari tadi tertutup, kini terbuka sempurna. Kepalanya pusing sekali, seperti kejatuhan tumpukan batu.

"Nyonya akhirnya sadar, syukurlah! Siska, Nyonya sudah sadar!" teriak seorang pelayan dengan suara melengking. Dari balik pintu, muncullah seorang pelayan lagi. Dia menebak itu pasti siska.

"Ya ampun, Nyonya. Kami berdua khawatir dengan keadaan anda. Apa masih ada yang sakit? Kami sudah memanggil dokter kemari untuk memeriksa keadaan Nyonya," ujar Wenny sambil tersenyum tulus.

Gisella kebingungan.

Nyonya? batinnya bertanya. Sejak kapan dirinya punya pelayan? Dan tunggu 
dulu! Mengapa kamarnya terlihat asing? Kamarnya terlihat sangat megah dan besar. Bahkan, besarnya kamar ini setara dengan rumahnya dulu.

"Bukannya aku sudah mati?" celetuk Siska yang membuat kedua pelayan tersebut kebingungan.

"Aihh! Nyonya berkata apa ini? Nyonya tadi tiba-tiba pingsan di dapur. Kami khawatir sekali. Nyonya belum mati, hanya pingsan," jelas Bertha-rekan Siska.

Siska merasa kebingungan. Bukankah dia tadi ditabrak oleh mobil sedan karena menyelamatkan seorang nenek? Tapi, mengapa sekarang dia malah tertidur di kamar yang asing ini? Gadis tersebut akhirnya meminta kedua pelayan itu untuk meninggalkannya sendiri. Kepalanya pusing dan tidak bisa berpikir.

Gisella turun dari ranjang dan mulai mengitari kamar yang luas ini. Setelah beberapa menit, akhirnya dia berhenti tepat di depan cermin. Di pantulan kaca, terlihat siluet wanita cantik bermata hazel. Hidungnya mancung dan bibirnya juga indah. Tunggu, mengapa dirinya berbeda? Tubuh siapa ini?!

Gisella panik dan mengobrak-abrik laci untuk menemukan petunjuk. Akhirnya, dia menemukan sebuah dokumen penting milik raga yang tengah dihuninya. "Gisella Almaira." 

Cukup lama dirinya berpikir dan tiba-tiba matanya membulat sempurna.

"Aaaaaa!" teriaknya histeris.

Gisella ternyata telah merasuki karakter novel yang hidupnya berakhir dengan tragis.

Lelucon macam apa ini?

Seharusnya saat menjemput ajal tadi, dia  berdoa setengah-setengah. Begini, kan jadinya?!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status