Share

36

Hal tersebut membuat Gisella mengepalkan

tangannya. Telapak tangannya memegang erat tali yang mengikatnya. Dengan sekuat tenaga, ia

mencoba melepaskan benda tersebut tanpa

sepengetahuan dari Prili. la sampai tidak bisa

fokus dengan apa yang tengah dibicarakan oleh

wanita ular tersebut.

Emosi Prilli mulai tersulut karena mengetahui Gisella tidak mendengarkannya. Kemudian, tangan

lentinya itu menarik rambut indah milik wanita itu

kuat-kuat. Bahkan saking kuatnya, ada banyak helai rambut yang rontok ke lantai.

Gisella mencoba menahan sakit dan perih di

kepalanya. la menggigit pipi bagian dalamnya sendiri supaya tidak sampai berteriak. Baginya, teriakannya itu adalah suara kemenangan untuk Prilli. Dan dirinya tak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Ah, tampaknya aku kurang keras dalam

menyiksamu. Baiklah kalau begitu. Kau sendiri yang

memaksaku untuk menggunakan cara keji

selanjutnya," ujar Farrah yang tiba-tiba membawa

sebuah cambuk panjang di tangannya. Tanpa aba- aba, wanita itu mengarah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status