Share

8

Tak lama kemudian, tiba-tiba kaki Gisella tersandung batu. Hal itu membuatnya terjatuh dan langsung

mencium jalan. Salah satu preman berhasil menggapai kakinya, lalu menyeret gadis itu. "Berani-

beraninya kau mempermainkan kami! Tenang saja, Cantik. Setelah ini, kau akan menikmatinya!" ujar

preman itu sambil tersenyum kemenangan.

Gisella langsung berdoa pada Tuhan agar ditolong, entah oleh siapa pun terserah. Air matanya sudah

Juruh membasahi pipi meronanya. Beberapa saat kemudian, keajaiban itu ada. Doanya ternyata

terkabul. Terlihat seorang lelaki tinggi bertubuh tegap berlari dari arah kanan. Dia pun mulai menghajar satu persatu preman yang tadi mengganggu Gisella.

Mereka akhirnya babak belur dan lari begitu saja meninggalkan gadis itu. Tangisnya pun langsung pecah seketika karena terharu ada yang menolongnya. Namun, rasa terharu itu berubah menjadi tangisan pilu. "Mau kemana kau gadis nakal? Mencoba lari, hm?"ujar lelaki yang menolong Gisella tadi sambil mengeluarkan smirk yang sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status