Terjebak Pernikahan Yang Salah

Terjebak Pernikahan Yang Salah

last updateLast Updated : 2022-12-04
By:  Araya Noona  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
23 ratings. 23 reviews
126Chapters
44.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Hera Altezza harus rela terjebak dalam sebuah perjodohan bersama Jayden Xavier. Menikah tanpa cinta membuat Hera merasa jika pernikahannya tidak akan bertahan lama. Namun perhatian dan kebaikan Jayden membuat Hera luluh dan jatuh cinta pada pria itu. Tapi siapa sangka jika semua kebaikan yang dilakukan Jayden semata-mata bentuk balas dendamnya pada Hera. Karena perjodohannya dengan Hera membuat Jayden tidak bisa menikah dengan Elena Darwin, kekasihnya. Balas dendam Jayden bukan hanya membuat Hera kecewa dan sakit hati namun juga membuatnya terjebak dalam pernikahan penuh derita. Diduakan, diperlakukan tidak adil bahkan dianggap tidak ada. Hingga Hera bertemu dengan Haidar Pratama. Seorang pria yang bersedia membantu Hera. Tapi kembali lagi, bantuan Haidar tidaklah cuma-cuma karena ada alasan di balik itu yang berkaitan dengan masa lalu Hera. "Aku ingin lepas darinya, namun akan banyak yang terluka karena perpisahan ini," Hera Altezza. "Jika kau ingin tetap bersamaku ... ceraikan Hera secepatnya," Elena Darwin. "Hal itu tidak bisa kulakukan sebelum balas dendamku selesai, lagi pula aku butuh dia untuk kepentingan bisnisku," Jayden Xavier. "Aku akan membantumu lepas dari pria itu ... namun sebagai imbalannya kau harus jadi milikku, bagaimana?" Haidar Pratama.

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Aku, Kau dan Dia

Happy reading.... Hera Altezza, wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu menyapu lembut perutnya yang membesar. Kehamilannya sudah memasuki usia delapan bulan membuat dia sedikit kesulitan melakukan kegiatannya. Bahkan saat keluar dari mobil, Hera harus dibantu oleh sang supir. "Terima kasih," ujar Hera tersenyum manis ke arah pria paruh baya itu. "Sama-sama, Nona," timpal pria itu mulai melepaskan tangan Hera perlahan. Dengan langkah pelan Hera masuk ke dalam rumah berlantai dua tersebut. Namun sebelum masuk Hera sempat menoleh ke arah bagasi di mana sebuah mobil berwarna grey terparkir. "Bukankah Jayden mengatakan jika dia lembur malam ini?" gumam Hera pelan. Pada detik ketiga dia menggidikkan bahunya lalu masuk ke dalam rumah tanpa berpikir macam-macam. Keadaan rumah begitu sunyi dan sedikit gelap. Maklum karena para maid yang bekerja di rumahn

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Agus Irawan
hai kak numpang promosi mampir ke Novelku. judul" Terapis Muda Sang Nyonya" pena" Agus Irawan hayuu mampir seru ceritanya
2023-10-13 10:45:28
0
user avatar
Me Nana
cerita pertama yg dapat aku habisin sehari semalam.. Mantap ya ceritanya. seru. bikin sakit hati. bikin iseng. bikin sebal. semuanya ...
2023-06-06 14:39:08
1
user avatar
Ian Dianto
sangat bagus
2022-12-10 00:52:47
1
user avatar
Rara
jangan lama2 updatenya yah thor aku suka ceritamu
2022-08-07 08:02:50
1
user avatar
Rara
Ceritanya bagus banget bikin penasaran mulu
2022-08-07 08:02:00
1
user avatar
Araya Noona
yuhu.... sudah update yah. semoga suka
2022-04-18 11:03:29
0
user avatar
Araya Noona
cerita ini akan kembali update yah.........
2022-04-13 10:59:49
0
default avatar
AzharIhsani
judul nya bagus tapi aku belum baca novel nya.
2021-12-26 15:10:40
0
default avatar
AnggiechN
kak sebatas istri bayaranmu kok blm up ya
2021-11-12 00:18:39
0
user avatar
Araya Noona
akhirnya bisa update lagi walau hanya satu bab karena keadaan masih belum memungkinkan. kuharap kalian tidak terlalu kecewa yah
2021-10-20 11:44:39
0
user avatar
Araya Noona
akhirnya bisa update juga. setelah beberapa hari terkendala sinyal. huhuhu
2021-10-09 06:16:42
2
user avatar
Araya Noona
terima kasih banyak yg sudah mau mampir di cerita ini. kuharap kalian terhibur yah. enjoy
2021-10-04 08:58:27
0
user avatar
Araya Noona
update 2 bab lagi hari ini. semoga bisa seterusnya bisa update 2 bab terus kalo bisa lebih yah. hehehe
2021-10-01 11:01:27
1
user avatar
Araya Noona
maaf yah guys author lagi sibuk banget di real life jadi gak bisa update banyak dulu. nanti kalo gak sibuk aku bakalan update seperti biasa lagi yah. mohon perngertiannya
2021-09-30 14:10:51
2
user avatar
Araya Noona
yuhuuuu. makasih banyak yah buat kalian yg sudah mau baca story ini. kuharap kalian akan terus menemani perjalanan Hera, Jayden dan Haidar yah sampe selesai. hehehe
2021-09-29 09:18:21
2
  • 1
  • 2
126 Chapters

1. Aku, Kau dan Dia

Happy reading....   Hera Altezza, wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu menyapu lembut perutnya yang membesar. Kehamilannya sudah memasuki usia delapan bulan membuat dia sedikit kesulitan melakukan kegiatannya. Bahkan saat keluar dari mobil, Hera harus dibantu oleh sang supir.   "Terima kasih," ujar Hera tersenyum manis ke arah pria paruh baya itu.   "Sama-sama, Nona," timpal pria itu mulai melepaskan tangan Hera perlahan.   Dengan langkah pelan Hera masuk ke dalam rumah berlantai dua tersebut. Namun sebelum masuk Hera sempat menoleh ke arah bagasi di mana sebuah mobil berwarna grey terparkir.   "Bukankah Jayden mengatakan jika dia lembur malam ini?" gumam Hera pelan. Pada detik ketiga dia menggidikkan bahunya lalu masuk ke dalam rumah tanpa berpikir macam-macam.   Keadaan rumah begitu sunyi dan sedikit gelap. Maklum karena para maid yang bekerja di rumahn
Read more

2. Hanya Avatar

Happy reading....     " ... untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita."   Kata-kata Jayden masih teringat dengan jelas dalam benak Hera. Saat itu Hera berpikir jika Jayden sedang memainkan perannya dengan baik, sama seperti dirinya. Karena tak satu pun dari keduanya menginginkan pernikahan itu terjadi. Mungkin Hera dan Jayden mengatakan 'Iya' untuk menikah namun hal itu hanya untuk memenuhi keinginan keluarga besar mereka. Dan mereka hanya menjadi avatar di sana.   Namun selama hampir satu tahun bersama, pikiran itu perlahan menghilang. Kebaikan, kasih sayang serta perhatian Jayden membuat Hera begitu larut dalam kebahagian semu. Dan sialnya lagi, Hera jatuh cinta pada pria itu.  &nb
Read more

3. Nama Untuk Anakku

Happy reading....       Hera sebisa mungkin tersenyum tanpa beban saat kedua orang tuanya dan orang tuan Jayden datang berkunjung. Mereka terlihat begitu bahagia walau hanya bisa melihat bayi Hera dan Jayden dari balik kaca transparan. Bayi lucu itu masih dalam inkubator. Bahkan Hera sendiri masih belum diizinkan untuk melihat sang anak dari dekat.    "Dia tampan sekali," puji Elvis, ayah Jayden merangkul bangga sang anak yang sedang berdiri di sampingnya.   "Tentu saja. Bukankah dia putraku?" kata Jayden juga ikut memuji bayi kecil itu mengundang tawa dari mereka semua.   "Jayden, Hera, apakah kalian sudah punya nama untuk bayi tampan kalian itu?" tanya ibunda Hera, Anne.   Jayden dan Hera saling menatap. Setelah kepergian Jayden hari itu dia tidak pernah datang ke rumah sakit untuk menjenguk Hera. Dia terlalu sibuk menghabiskan waktu bersama Elena
Read more

4. Membawa Pulang Hera

Happy reading....     Selama hampir satu minggu berada di rumah orang tuanya, tak sekalipun Anne mendengar keluhan dari Hera tentang rumah tangganya dan Jayden.   Apakah hanya aku saja yang terlalu paraniod? Batin Anne. Melihat bagaimana Hera sangat bahagia saat mengurus Juan dia jadi ragu jika sang anak memiliki masalah.   "Apakah aku sudah pantas menyandang gelar ibu sekarang?" tanya Hera tersenyum bangga saat dia selesai memakaikan baju pada Baby Juan. Dia begitu puas karena akhirnya bisa mengurus Juan dengan baik. Mulai dari memandikan hingga memakaikan Baby Juan popok dan baju, Hera melakukannya sendiri tanpa bantuan dari sang ibu lagi.   "Juan sangat beruntung punya ibu seperti dirimu, Nak," kata Anne membuat senyum Hera semakin merekah.   "Benarkah?"    "Iya, putriku sayang."   Hera langsung memeluk sang ibu denga
Read more

5. Rencana Balas Dendam

Happy reading....   "Kau menyuruhku untuk tinggal bersamamu dan Hera? Apa kau gila, Jayden!" pekik Elena lalu mendengus kesal.   Elena sudah benci pada Hera setengah mati lalu hari ini tiba-tiba saja Jayden datang dan mengatakan dia harus tinggal bersama Hera. Yang benar saja.   "Gila? Justru ini adalah yang terbaik untuk kita, Sayang. Bukankah kau ingin selalu bersamaku?" ujar Jayden meyakinkan Elena jika keputusannya itu benar.   "Ya, itu benar tapi aku tidak bisa tinggal bersama Hera," kata Elena membuang muka tidak ingin menatap Jayden lagi. Dia malah beranjak menuju jendela menatap keluar seakan pemandangan malam yang gelap lebih indah dari kekasihnya yang sekarang duduk di sofa sambil memandangnya.    Balutan dress piyama berbahan sutra itu terlihat sangat cocok di tubuh Elena membuat Jayden tak bisa mengalihkan pandangan. Elena terlihat sangat cantik. Dia lalu mendeka
Read more

6. Sebuah Keputusan

Happy reading...   Hera memejamkan matanya sesaat setelah dia menutup pintu kamar.    "Aku tidak salah 'kan?" tanya Hera entah pada siapa.   Hera berkata seperti itu pada Elena bukan karena dia tidak ingin berpisah dari Jayden. Sungguh wanita itu ingin lepas dari Jayden namun sekarang bukan hanya ayah dan ibunya yang dia pikirkan namun juga bayi yang sedang tertidur pulas di atas tempat tidur.   "Aku tidak bisa membiarkan Juan tumbuh dalam keluarga yang tidak utuh," lirih Hera mendekati Juan lalu mengelus lembut pipinya. Bayi itu sedikit menggeliat membuat Hera tersenyum tipis.   "Aku ingin dia tumbuh bersama ayah dan ibunya. Aku tidak mau dia kekurangan kasih sayang. Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi," gumam Hera lagi.   Hera sudah tidak peduli lagi. Dia sudah berkorban sejauh ini maka tidak ada lagi kata mundur. Hera akan mempertahankan rumah tangg
Read more

7. Sang Investor

Happy reading....         Wajah bahagia terpancar jelas pada Elena. Apalagi saat dia melihat Hera tengah berjalan menghampirinya seraya menggendong Baby Juan. Wanita itu seakan sengaja bermesraan dengan Jayden.    "Selamat pagi putra ayah," kata Jayden mengambil alih Juan dari gendongan Hera. Wanita itu tersenyum tipis hampir tak terlihat. Tak bisa dipungkiri Hera bahagia melihat Jayden bersama Juan. Kebersamaan mereka sejenak membuat Hera lupa akan konflik yang sedang dia hadapi. Hera mengambil tempat duduk untuk memulai sarapan.   Tidak ada yang membuka suara. Yang terdengar hanya canda dari Jayden yang sedang bermain dengan Juan. Baik Elena atau Hera, mereka hanya larut dalam pikiran masing-masing. Menyibukkan diri menyantap sarapan mereka.   "Aku akan pergi sekarang," ujar Jayden menyerahkan Juan pada Hera kembali. Dia mencium pipi sang anak gemas sambi
Read more

8. Aku Yang Paling Membutuhkanmu

Happy reading....         "Halo!" ujar Elena menempelkan ponselnya di telinga.   "Kau sedang apa?" tanya sang penelpon. Siapa lagi jika bukan Jayden.   "Aku baru saja selesai mandi. Kenapa? Tumben kau menelpon."   "Aku hanya merindukanmu."   Wanita itu terkekeh kecil. Walau sudah bersama Jayden cukup lama, Elena selalu tersipu setiap kali mendengar ucapan manis dari pria itu.   "Lalu kau ingin aku melakukan apa?" tanya Elena seakan menantang pria itu.   "Datanglah ke hotel malam ini. Aku akan mengirim alamatnya," kata Jayden.   "Baiklah."   Setelah mendapatkan kesepakatan, sambungan telpon itu pun terputus. Elena begitu berharap jika pertemuannya dengan Jayden malam ini untuk membahas tentang perceraiannya dengan Hera. Lalu membahas pernikahannya. &nb
Read more

9. Terasa Tidak Asing

Happy reading....     Suasana pagi itu begitu indah. Ditemani secangkir teh hangat serta angin yang tertiup sedang menghantarkan rasa sejuk. Elena tersenyum tipis seraya memejamkan matanya.   "Kau tidak ingin pulang?" tanya sosok itu setelah sepasang tangannya sudah melingkar dengan sempurna di pinggang Elena.   "Nanti saja. Aku ingin berada di sini dulu," ujar Elena menikmati betapa hangat tubuh kekasihnya itu dengan menempelkan tubuhnya lebih erat. Jayden bak dinding yang sangat kokoh tempat Elena bersandar.   "Baiklah," kata Jayden mengambil teh dalam tangan Elena lalu menaruhnya di atas meja. Memutar tubuh ramping wanita itu agar mata mereka bertemu. "Aku sudah menyiapkan gaun untuk kau kenakan malam ini di pesta," ujarnya lagi.   "Apakah aku harus datang?" tanya Elena ragu.   "Tentu saja. Kau akan menjadi tamu paling spesial," kata Jayden me
Read more

10. Istri Yang Sempurna

Happy reading....       Pandangan Haidar tak pernah lepas dari sosok yang baru saja memasuki aula hotel.    Senyum itu tak pernah berubah sejak terakhir kali mereka bertemu. Tidak ada lagi bau alkohol dan racau tak jelas keluar dari mulutnya. Yang Haidar lihat saat ini adalah sosok wanita yang sangat cantik dan anggun.    Bahkan sampai wanita itu kini telah berdiri di hadapannya, Haidar masih setia menatapnya dalam diam. Terpesona.   "Oh, iya, Hera ... perkenalkan ini Pak Haidar Pratama."   Akhirnya Haidar sadar dari lamunan panjangnya saat pria paruh baya itu menepuk pundaknya.   "Hera Altezza, istri Jayden Xavier," ujar wanita itu mengulurkan tangannya. Haidar sedikit mendengus. Kenapa Hera harus menyebut nama Jayden saat perkenalan mereka? Membuatnya kesal saja. Namun hal itu tak membuat Haidar mengurungkan niat untuk me
Read more
DMCA.com Protection Status