Share

Ceritakan Tentangnya

Luna benar-benar tidak mengerti sebagai apa dirinya di mata Bian. Terkadang sikap manis Bian membuatnya terbuai. Namun, di saat ia terbuai dan merasa hubungan mereka mulai dekat, Bian tiba-tiba menjaga jarak.

Luna menatap Bian yang tertidur lelap, sementara dia tidak bisa memejamkan mata sejak perdebatan mereka yang berujung bercinta gila-gilaan.

Perlahan Luna turun dari ranjang. Keluar dari kamar menuju dapur. Mendadak perutnya sangat lapar.

Ruang keluarga masih terang benderang. Rupanya ada Sarena yang masih menonton sambil rebahan menikmati popcorn.

Luna berjalan mendekatinya. Sarena langsung duduk tersenyum canggung.

"Belum tidur?" Tanya Luna sambil mengambil beberapa butir popcorn yang disodorkan Sarena padanya.

"Belum mengantuk. Kamu kenapa belum tidur?"

Luna mengangkat kedua bahunya, "Aku sedikit gelisah."

"Karena Inara?" Tebak Sarena.

"Kamu berbohong padaku," Luna menatap Sarena dengan kecewa. Gadis itu menutupi kebenaran tentang Inara yang dia ungkapkan saat mabuk.

"Maafka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status