Share

Berikan Uangnya

"Apa yang kamu inginkan?" Luna langsung bertanya tanpa basa-basi begitu ia sampai di tempat ia dan Gunawan berjanji. Luna bisa saja mengabaikan pesan dari Gunawan, tapi ia yakin ayahnya akan terus mendesak jika inginnya tidak dipenuhi.

"Duduklah dulu," kata Gunawan sambil menyentakkan dagu ke arah kursi yang ada di hadapannya.

Meski desakan ingin melayangkan kata-kata sengit, Luna tetap menuruti ingin Gunawan. Meja mereka sudah penuh dengan sisa bekas makanan. Rupanya mereka sudah makan siang tanpa repot-repot menunggunya.

"Lagi pula, kita sudah lama tidak bertemu," kata wanita yang duduk di sampingnya. Ibu Ana.

"Dan sangat tidak mungkin kalian mengajakku bertemu karena sangat merindukanku," sarkasnya dengan ekspresi wajah masam yang tidak berusaha ia sembunyikan. Ia yakin ada sebab lain, selain rindu tentunya.

Ibu tirinya tertawa sinis, balik menatapnya dengan jengkel. "Apa kamu sudah merasa hebat setelah menikah dengan Bian Sagara sehingga kamu kehilangan sopan santunmu."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status