Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif

Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif

last updateLast Updated : 2024-04-27
By:  Bintang HamalCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
148Chapters
5.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Tiba-tiba saja terlontar ke masa lalu dan hidup dalam tubuh seorang wanita yang memiliki nama serupa dengannya, membuat Carla frustasi. Dari zaman canggih yang penuh teknologi, sekarang dirinya harus hidup di zaman kuno yang bahkan tidak pernah dia bayangkan akan begitu membosankan. Ia mulai frustasi, terlebih setelah takdir mempertemukannya dengan Cruz, si Marquis arogan yang posesif. Sialnya lagi, pria itu merupakan tunangannya! Lantas, bagaimana nasib Carla? Apakah dia berhasil kembali ke tubuh aslinya...? Story & Illustration Cover by: Bintang Hamal

View More

Chapter 1

Bab 1 - Pria asing

Wanita itu membuka kedua matanya secara spontan ketika sebuah tangan besar tiba-tiba saja meraba tubuhnya. Hal pertama yang dilihatnya adalah seorang pria tampan yang kini berada dalam posisi menindih tubuhnya. Wanita itu spontan membelalakkan mata. Kedua tangannya refleks mendorong tubuh pria itu lalu menamparnya.

Plakk!

Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi kirinya. Lelaki itu terkejut bukan main. Ia terdiam sesaat dengan otak yang masih berusaha memproses setiap kejadian yang baru saja dia alami.

"Brengsek! Apa yang kau lakukan!" pekik Carla dengan wajah kesal. Dengan segera, dia bangun dan duduk sambil membenahi pakaiannya yang tampak berantakan. Namun begitu menunduk, ia mendapati hal yang terasa ganjil.

A-apa ini? Kenapa aku berpakaian seperti ini? pikir Carla.

"Shh... Menurutmu apa yang aku lakukan? Tentu saja aku ingin memilikimu. Berhentilah memberontak, dan jadilah milikku!" Lelaki itu kembali mendekatkan tubuhnya ke arah Carla. Karena kaget, Carla tanpa sadar mendorong tubuh lelaki itu sampai dia terlempar ke arah dinding yang posisinya tidak terlalu jauh dari tempat mereka berada. Hal itu sekali lagi membuatnya meringis menahan sakit. Akan tetapi kali ini rasa sakit yang dia rasakan berasal dari punggungnya yang berbenturan cukup keras dengan dinding.

Sementara lelaki itu meringis kesakitan, Carla melihat adanya celah untuknya melarikan diri. Dengan segera wanita itu bangkit dari ranjang lantas bergegas lari menuju arah pintu keluar yang dilihatnya. Dia berlalu dengan cukup terseok akibat gaun panjang yang dikenakannya cukup membuatnya kesulitan untuk bergerak. Walaupun demikian, hal itu sama sekali tak membuat Carla lantas menyerah begitu saja untuk melarikan diri. Dengan sekuat tenaga, dia berusaha menghiraukan gaun itu dan terus melangkah.

"Berhenti kau, Jangan lari?!" teriak pria itu begitu dia sadar Carla berusaha melarikan diri dari kamarnya. Lelaki itu bangkit dengan tertatih. Ia langsung mengejar Carla guna menghentikannya, dan tepat diambang pintu yang tertutup, dia berhasil tiba lebih dulu dan menghentikan Carla untuk membukanya.

Brakk! 

Dia menahan pintu yang belum sempat di buka dengan menggunakan tangannya. Carla spontan berhenti ketika dia sadar lelaki itu berhasil menahan pintunya. "Memangnya kau pikir kau mau pergi kemana? Kau tidak akan bisa melarikan diri dengan mudah. Di luar sana ada banyak penjaga yang siap untuk menangkapmu begitu kau keluar dari sini," katanya sambil tersenyum miring.

Carla membalikkan tubuhnya, beradu pandangan tajam dengan lelaki itu. Kini posisi wanita itu terkurung diantara kedua tangan kokohnya yang masih berusaha menahan pintu di belakangnya.

"Menyingkir dariku! Siapa kau sebenarnya, dan kenapa kau membawaku kemari?!" pekik Carla dengan penuh amarah. Sungguh dirinya tidak mengerti kenapa tiba-tiba ada di tempat seperti ini, padahal seingatnya terakhir kali dia sedang bersama Crystal, sahabatnya. Dan entah apa serta bagaimana, dirinya mendadak bangun di tempat yang antah berantah dalam keadaan seperti ini. Siapa lelaki ini dan dimana sahabatnya, Carla sama sekali tidak tahu.

"Tega sekali kau melupakanku begitu saja. Padahal aku ini adalah mantan tunanganmu. Orang yang paling mencintaimu!"

"Apa—" Carla membelalakan mata. Menurutnya imajinasi lelaki itu sudah benar-benar di luar nalar, bagaimana mungkin dirinya punya seorang mantan tunangan sedangkan dia saja belum pernah menjalin hubungan yang lebih serius dibandingkan pacaran dengan lelaki manapun.

"Mungkin dengan aku menciummu, kau akan ingat padaku!" Tanpa aba-aba, lelaki itu menyambar bibirnya. Melumatnya dengan begitu ganas, sambil terus memojokkan Carla sampai membuat wanita itu semakin terpojokkan olek aksinya. Carla tidak mungkin tinggal diam. Tangannya dengan sekuat tenaga terkepal erat, dan berusaha mendorong tubuh lelaki itu agar menjauh. Alih-alih merasa kesakitan, lelaki itu justru langsung menahan tengkuk Carla, dan memperdalam ciumannya.

Brengsek! Siapa sebenarnya pria mesum ini?! Carla semakin merasa kesal dibuatnya. Dalam situasi ini, Carla sebisa dan secepat mungkin segera berusaha mencari cara agar bisa meloloskan diri dan menghentikan aksi bejat lelaki itu sebelum semakin melebihi batas. Setelah beberapa saat berjuang mencari ide, akhirnya Carla mendapatkan satu yang paling ampuh. Dia menghentakkan kakinya, menginjak lelaki itu hingga sekali lagi membuatnya meringis kesakitan. Karena rasa sakit yang dia rasakan pada kakinya, lelaki itu secara refleks melepaskan ciumannya. Dia mengaduh kesakitan seraya memegangi kakinya yang baru diinjak Carla.

"Dasar brengsek. Beraninya kau menciumku!" umpat Carla penuh emosi. Ingin sekali rasanya dia menghajar lelaki itu lebih keras lagi. Mungkin dengan memberikannya sebuah tendangan di antara dua telur puyuhnya, atau sebuah tunju di antara hidung bangirnya. Sayangnya, situasi tidak menguntungkan baginya. Terlebih ketika Carla mengingat ucapan lelaki itu bahwa di luar kamar mereka itu ada penjaga yang dia tugaskan untuk mengawasi keadaan. Kalau Carla sampai nekat menyerangnya, mungkin justru malah dirinya yang terjebak dalam masalah lain. Justru hal itu akan lebih menguntungkan serta akan lebih mempermudah si mesum itu melakukan aksinya. Tanpa pikir lebih lama lagi, Carla segera berlari ke arah lain. Mencari jalan lain yang bisa dia gunakan untuk melarikan diri. Sampai pada akhirnya Carla melihat sebuah jendela. Dengan segera Carla menghampiri jendela, membukanya, lalu menatap keluar guna memastikan bagaimana kondisi luar dari kamar tempatnya berada. Apakah kondisinya memungkinkan baginya untuk melompat atau tidak.

Begitu melihat keluar jendela, Carla sempat ragu dan nyaris mengurungkan niatnya begitu dia sadar kalau posisi kamar tempatnya berada terletak di lantai atas, dan bukan di lantai dasar.  S-sial! Aku ada di lantai berapa ini? Tinggi sekali. Sekarang bagaimana caranya aku bisa melarikan diri kalau posisi kamarnya saja berada di tempat yang setinggi ini? Kalau aku langsung melompat, bisa-bisa aku mati.

Carla terdiam sesaat dengan otak yang tak berhenti memikirkan ide untuk meloloskan diri. Akan tetapi, di tengah usahanya memfokuskan diri, atensi Carla langsung buyar saat pria itu kembali berteriak guna menahannya. Carla menoleh dan mendapati lelaki itu sudah berjalan menuju arahnya dengan sebelah kaki terseret karena tadi diinjaknya. Carla semakin bertambah panik, dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling area luar kamar, dan kali ini Carla berhasil menemukan cara agar dirinya bisa lari. Tanpa sedikitpun rasa ragu, wanita itu langsung melangkah naik ke atas jendela, lalu dengan kedua tangannya, Carla berpegangan setelah menjatuhkan tubuhnya hingga bergelantungan pada jendela. Dengan segera Carla mengayunkan tubuhnya ke arah dimana dia melihat sebuah pijakan dari desain bangunan yang mereka tempati. Begitu perhitungannya tepat, Carla segera melemparkan tubuhnya ke arah pijakan tersebu dan berhasil mendarat dengan kedua kakinya. Tepat sebelum pria tadi berhasil menangkapnya.

"Arrgghhh! Sial. Carla, sayang! Jangan melarikan diri dariku!" Pria itu berteriak sambil menggeram penuh kesal dari arah jendela begitu sadar wanita yang katanya mantan tunangannya itu berhasil meloloskan diri. Lagi. Sebenarnya ini bukan yang pertama.

Carla tak mengindahkan kalimat yang terlontar dari mulut si mesum itu dan terus bergerak menyusuri ujung pijakan. Dia melangkah sambil merapatkan tubuhnya pada dinding, dan sebisa mungkin Carla menghindari untuk melihat ke bawah serta terus berjalan. Di sisi lain, Carla bisa mendengar si mesum tadi mulai berteriak pada anak buahnya yang katanya menunggu di luar kamar, dia berteriak meminta mereka untuk datang dan membantu menangkap mantan tunangannya tersebut.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Zaid Zaza
Kerreen Bangeett! Rugi kalau nggak baca! izin promo ya Thor! Mampir yok di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-07 15:37:12
0
user avatar
Abigail Briel
bagus novelnya. wajib masuk rak. semangat thor
2023-12-15 01:23:04
1
148 Chapters
Bab 1 - Pria asing
Wanita itu membuka kedua matanya secara spontan ketika sebuah tangan besar tiba-tiba saja meraba tubuhnya. Hal pertama yang dilihatnya adalah seorang pria tampan yang kini berada dalam posisi menindih tubuhnya. Wanita itu spontan membelalakkan mata. Kedua tangannya refleks mendorong tubuh pria itu lalu menamparnya. Plakk! Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi kirinya. Lelaki itu terkejut bukan main. Ia terdiam sesaat dengan otak yang masih berusaha memproses setiap kejadian yang baru saja dia alami. "Brengsek! Apa yang kau lakukan!" pekik Carla dengan wajah kesal. Dengan segera, dia bangun dan duduk sambil membenahi pakaiannya yang tampak berantakan. Namun begitu menunduk, ia mendapati hal yang terasa ganjil. A-apa ini? Kenapa aku berpakaian seperti ini? pikir Carla. "Shh... Menurutmu apa yang aku lakukan? Tentu saja aku ingin memilikimu. Berhentilah memberontak, dan jadilah milikku!" Lelaki itu kembali mendekatkan tubuhnya ke arah Carla. Karena kaget, Carla tanpa sadar mendorong
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more
Bab 2 - Pelarian
"ARGHH! DARWIN!" Enrique berteriak penuh amarah. Memanggil lelaki yang menjadi orang kepercayaannya untuk segera masuk ke dalam kamarnya. Darwin yang menjadi tangan kanan atau orang kepercayaannyaitu bergegas melangkah masuk bersama anak buahnya. Wajah mereka tampak panik. Terlebih saat mereka sadar suara teriakan dari tuannya merupakan bukanlah sebuah pertanda baik. Dalam artian, telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di dalam sana. Begitu tiba di dalam kamar, Darwin mengedarkan pandangannya ke sekeliling, berusaha mencari Enrique dan Carla yang semula mereka tinggalkan berdua di dalam sana. "Tuan..." Wajah mereka kian berubah cemas begitu menyadari tuannya itu hanya seorang diri di dalam sana dengan keadaan berdiri di dekat jendela. "DIA MELARIKAN DIRI! CEPAT CARI DAN TANGKAP DIA BAGAIMANAPUN CARANYA!" pekiknya penuh emosi. Mendengar hal itu spontan membuat Darwin dan anak buahnya panik. Segera mereka berlari keluar kamar setelah mendengar Enrique memberitahukan kalau Carla be
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more
Bab 3 - Hélie dan Susan
Kedua wanita itu terus berjalan, kedua mata mereka sejak tadi tidak bisa berhenti menatap sekeliling. Sementara ekspresi wajah mereka sama sekali tidak bisa tenang. Keduanya terlihat tegang dan cemas. Mereka tidak akan pernah bisa merasa tenang sebelum mereka menemukan wanita yang saat ini sedang mereka cari. Wanita itu tidak lain dan tidak bukan adalah tunangan dari tuan mereka yang beberapa saat yang lalu tidak sengaja terpisah akibat kekacauan yang terjadi di pasar. Sekarang mereka harus bersusah payah mencari, dan menemukannya sebelum masalah lain timbul. "Apa yang harus kita lakukan Hélie? Kalau tuan sampai tahu kita kehilangan tuan putri, bisa-bisa kita dimarahi habis-habisan." Susan terus melangkah di samping wanita berpakaian ksatria itu. Ekspresi di wajahnya masih sama cemasnya seperti beberapa saat yang lalu. Sudah kesana-kemari mereka mencari, dan sialnya hasil pencarian mereka sama sekali nihil. Mereka tidak bisa mendapatkan hasil yang mereka inginkan, dan wanita yang mere
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
Bab 4 - Enrique
Carla terus berlari hingga akhirnya keluar dari pasar. Napasnya terengah-engah dan dia benar-benar merasa begitu kelelahan. Sayangnya tidak ada waktu untuk berhenti karena dia harus terus berlari agar bisa lolos dari mereka semula. Begitu dirinya tersadar, Carla baru sadar bahwa dia telah tersesat di antara gang gelap yang kumuh nan kotor. Gang yang posisinya berada jauh dari keramaian sekaligus tempat yang jauh dari area pasar. Wanita itu sejenak berhenti guna mengatur napasnya yang tersengal sekaligus memastikan sesuatu. Dia harus memastikan bahwa Enrique dan anak buahnya tidak lagi mengejarnya. "A-aku benar-benar tidak mengerti. Siapa mereka semua, dan kenapa mereka bisa tiba-tiba menculik lalu mengejarku? Ini benar-benar aneh. Padahal aku sama sekali tidak mengenal mereka. Dan apa ini? Baju aneh macam apa yang mereka pakaikan padaku? Kenapa mereka memasangkan baju yang menyusahkanku untuk bergerak seperti ini?" Carla menatap pakaian yang dikenakannya. Benar-benar pakaian yang bahk
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
Bab 5 - Rumah
Ketemu! Cruz membuka kedua matanya begitu akhirnya dia bisa melacak keberadaan Carla dengan kemampuan yang dimilikinya. Lelaki itu lantas memacu laju kudanya, mengarahkan kudanya ke tempat di mana posisi wanita yang menjadi tunangannya itu berada. Cruz sebisa mungkin pergi dengan menggunakan jalan pintas. Tak lama setelah usahanya melewati jalan tikus, akhirnya Cruz bisa melihat Carla yang kini sedang digendong oleh Enrique yang berusaha membawa wanitanya itu perg. Cruz juga bisa melihat Carla yang sebisa mungkin berjuang untuk meloloskan diri. Wanita itu bahkan terus meronta guna melawannya. Cruz yang melihat itu seketika berubah kesal. Lelaki itu mencengkram erat tali yang menjadi kendali untuk kudanya lalu memacu kudanya lebih cepat menuju arahnya. Dia tidak mungkin bisa membiarkan ada pria lain yang menyentuh wanitanya. Tidak sedikitpun, walau hanya sehelai rambutnya. Cruz juga akan melakukan apapun untuk menghancurkan siapapun yang berani menyentuhnya. Terlebih, kalau dia melakuka
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
Bab 6 - Cermin
"Turunkan aku!" Carla memberontak. Jujur saja dia merasa sangat asing dengan tempat yang di maksud Cruz sebagai rumahnya itu. Lagipula sejak kapan rumah sebagus dan semewah itu menjadi rumahnya? Carla rasa itu semua tidak masuk akal sama sekali. "Kalau kau terus memberontak, kau bisa jatuh." "Kalau begitu cepat turunkan aku!" ujarnya lagi. Cruz menghela napas dalam. Ia tidak mendengarkan ucapannya dan terus membawa Carla hingga akhirnya mereka tiba di depan sebuah pintu yang kemudian dia dorong dengan tubuhnya lalu membawa Carla masuk. Wanita itu kian panik saat sadar ruangan yang mereka masuki ternyata adalah sebuah kamar berukuran super besar dengan ranjang yang juga tidak kalah besarnya. "Kenapa kau membawaku kemari?!" teriaknya. Cruz hanya diam tanpa menjawab. Ia membawa Carla menuju sofa dan mendudukkannya di sana. Begitu berhasil bebas dari Cruz, Carla segera bangkit dan menjauh dari Cruz dengan raut wajah kesal, namun Cruz punya refleks yang lebih cepat. Dalam satu gerkan, le
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
Bab 7 - Gaun
Ini bukan tubuhku. Tapi kenapa aku bisa tiba-tiba berada di tubuh wanita ini? Apa yang terjadi? Okay, Carla. Tenang... Jangan panik. Pertama, aku harus memperjelas situasinya terlebih dulu, dengan begitu aku bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi... Carla mengatur napasnya, berusaha untuk menenangkan diri yang semula panik bukan main. "Carla!" Cruz menyadarkannya dari lamunan. Wanita itu melirik Cruz dan beradu tatap dengannya lewat cermin. Dari cermin itu, dirinya bisa dengan sangat jelas melihat pria itu berdiri di sampingnya sambil menatapnya. Menyadari hal itu, Carla lantas berbalik ke arahnya. "Katakan sekali lagi!" ujar Carla, yang seketika membuat Cruz kebingungan dengan kalimatnya. Carla mendekatkan tubuhnya sambil kembali berujar. "Katakan sekali lagi! Panggil namaku." "Carla, kau benar-benar bersikap aneh. Cepat katakan apa yang sebenarnya sudah dilakukan oleh si berengsek itu padamu? Akan aku berikan dia pelajaran karena sudah membuat tunanganku bersikap aneh begini?
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
Bab 8 - Maid
"Aku akan melepaskannya seperti yang kau ingin kan, tapi kau bisa keluar sebentar, kan? Aku akan menggantinya segera," tuturnya dengan panik. Tubuhnya bahkan sampai gemetar. Sama gemetarnya dengan suara yang keluar dari mulutnya. Perlahan Cruz melunak. Pria itu melepaskan cengkraman tangannya dari Carla lalu bergerak mundur, memberikan ruang untuknya bergerak. "Akan aku panggilkan maid untuk membantumu," katanya. Cruz beranjak dari tempatnya, menarik pintu itu lantas melangkah pergi meninggalkan Carla yang masih berusaha menenangkan diri di dalam kamarnya. Carla termangu, dia kini di buat bingung dengan kalimat yang dituturkan Cruz barusan. "Apa maksud dari perkataannya? Maid?" Carla mengedikan bahu, berusaha menghiarukan kalimatnya. Sekarang yang terpenting baginya adalah pria itu telah meninggalkannya, dan sekarang dia merasa aman. Dengan segera setelah Cruz pergi, Carla menutup pintu dan berjalan menghampiri sofa yang sama yang tadi mereka duduki. Dia duduk terhenyak, berusaha me
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
Bab 9 - Ruang khusus
Carla menghela napas panjang. Ia membuka lemari pakaian yang ada di dalam kamarnya. Begitu pintu itu terbuka dan dirinya melangkah masuk, Carla bisa melihat ruangan yang di buat khusus untuk pakaiannya. Di dalam sana yang bisa Carla lihat hanyalah gaun, gaun, dan gaun. Tidak ada pakaian lain selain gaun yang super panjang hingga menutupi kakinya. Layaknya gaun yang semula dia kenakan. Selain itu, dia juga melihat sepatu, pakaian dalam dan aksesoris tambahan lainnya. Di etalase khusus yang terbuat dari kaca, Carla melihat ada begitu banyak perhiasan cantik yang belum pernah dilihatnya. Etalase itu terletak di tengah-tengah ruangan. Setelah melihat semua ini, Carla semakin merasa jelas bahwa dirinya memang tinggal di rumah ini bersama Cruz. Jadi... Ini semua adalah pakaian milik gadis pemilik tubuh ini? Carla melangkah secara perlahan dengan mata yang kini terus menatap sekeliling dengan begitu takjub, semua gaun yang dilihatnya terlihat mewah. Ini adalah pertama kalinya Carla melihat
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
Bab 10 - Ternodai
Cruz melangkah masuk ke dalam kamar Carla yang berada dalam keadaan tidak terkunci. Dan di sana dia tidak melihat Carla maupun para maid yang dia perintahkan. Ruangannya kosong, dan menyadari hal itu membuat Cruz kebingungan. Pria itu lantas berjalan sambil terus menatap ke sekeliling. "Kemana dia pergi? Para jug maid tidak ada, apakah dia memutuskan untuk jalan-jalan? Tapi tidak mungkin." Cruz memonolog. Lelaki itu baru saja berbalik hendak melangkah pergi, namun langkahnya langsung terhenti saat kedua telinganya secara tidak sengaja mendengar suara Carla yang bergumam di balik layar tempat berganti pakaian. Cruz yang menyadari hal itu spontan terdiam dan menoleh ke arah dimana siluet Carla terlihat secara samar. Lelaki itu beranjak dari tempatnya, melangkah menghampiri suara yang dia dengar. "Aduh, pakaian ini benar-benar menyiksaku. Kenapa aku harus mengenakan pakaian seperti ini? Ini sungguh berbanding terbalik dengan apa yang aku bayangkan, ternyata gaunnya tidak semudah itu un
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status