Share

Bab 95. SEBUAH CINCIN

“Haha haha. Bagus Panji ... kamu berhasil!” seru Juragan Pranata gembira. Matanya berbinar melihat hasil rampokan anak buahnya itu. Tidak sia-sia dia membuat kerusuhan tadi di tempat hajatan.

“Ide Juragan hebat!” Panji balik memuji Juragan Pranata. Lelaki yang dipuji tertawa senang sambil memelintir kumisnya.

“Ayo pisah-pisahin! Emas dan uang kasih sini!” Juragan Pranata berteriak lagi. Anak buahnya dengan cekatan memisahkan hasil rampokan mereka. Beberapa kantong uang koin dan kotak perhiasan penduduk berpindah tangan.

Juragan Pranata memeriksa sebuah kotak perhiasan yang tampak lain ukirannya. Dia membolak-balik kotak tersebut sambil mengingat-ingat.

“Aku pernah melihat kotak ini dulu … tapi di mana, ya?” tanya Juragan Pranata pada dirinya sendiri. Dia memeras ingatannya untuk mengingat kembali semua peristiwa dalam hidupnya.

Lama Juragan Pranata membolak-balik kotak tersebut. Memori masa kecilnya dipaksakan untuk mengingat semuanya. Lambat laun dia ingat dengan masa lalunya. Masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status