Share

Bab 103. TERTUKAR

“Celaka Eyang … celaka!" seru Mardawa yang tiba-tiba muncul. Wajahnya pucat pasi seperti habis bertemu hantu.

"Ada apa, Kakang?" tanya Semboja yang sudah datang pagi-pagi sekali. Dia berdiri turut waspada. "Apakah ada binatang buas atau hantu?"

Begitu juga Dewi Rimbu dan Kusuma juga hadir. Mereka hanya terpaku melihat tingkah Mardawa.

"Ikut aku?" Tanpa menunggu jawaban mereka, pemuda melompat dan berlari ke suatu tempat. Eyang Suwita, Dewi Rimbu serta Semboja serentak mengikuti.

Mereka terpaku saat melihat Mardawa tengah berbicara dengan seseorang. Suwita berkali-kali mengucek matanya.

"Oli," kata lelaki tua itu tercekat. Dia tidak mempercayai penglihatannya tapi kenyataannya seperti itu.

Dewi Rimbu dan Kusuma hanya saling pandang. Tidak menyangka jika cerita yang baru saja didengar kini ada di hadapan. Peri itu terbang di depan mata. Imajinasi mereka tentang peri terjawab sudah.

Mereka tidak berani mendekat, hanya Eyang Suwita yang mendekati Mardawa. Sejenak Oli dan Eyang Suwita bert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status