Share

Bab 102. PENGORBANAN

“Semboja apakah dirimu akan kuantar ke rumahmu?” tanya Mardawa. Rumah Semboja dekat dari jalan yang akan mereka lewati.

“Baiklah, Kakang. Aku akan mampir ke rumah. Besok aku akan pergi ke tempat Eyang Suwita di puncak gunung.

Dengan segera Mardawa mengantar Semboja pulang. Dengan penuh kekuatan dia segera berlari menuju puncak gunung di mana pondok Eyang Suwita berada.

Mardawa datang tepat saat bulan purnama menghilang karena awan kelabu mulai terlihat. Dia tidak melihat Eyang Suwita, begitu juga Dewi Rimbu dan Kusuma.

"Mungkin masih tidur," pikir pemuda itu.

Mardawa langsung masuk pondok dan berniat tidur karena kepenatan menyiksanya. Perjalanan misterius yang baru saja ditempuhnya sungguh tidak masuk akal.

"Aku tidak sedang bermimpi, sudah beberapa hari ini Oli mengikuti aku," kata batin Mardawa. Dia memandang langit-langit pondok, banyak sarang laba-laba di sana. Dia tidak ingat kapan terakhir membersihkan pondok itu.

Lamunannya melayang, teringat kembali dengan kata-kata Oli. Eyan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status