Share

Bab 99. BERTEMU PERI

Mardawa dan Semboja kembali berlari menembus hutan. Mereka harus segera tiba di tempat Eyang Suwita sebelum matahari tenggelam.

“Ternyata biang kerok pembunuhan berantai itu adalah Serigala Perak.” Semboja berkata sambil mengatur napasnya yang memburu. “Kita sudah curiga kepada Juragan Pranata.”

‘Belum jelas juga apakah pelaku teror itu adalah Serigala Perak. Kalau perampokan sudah tentu dia yang melakukannya.” Mardawa mencoba berpikir bijak.

Semboja diam sambil meneruskan kembali perjalanannya. Suasana hening dalam hutan, sepi dan tenang. Sesekali suara kera di kejauhan menjerit. Burung-burung yang hendak pergi tidur juga bercericit.

“Ada apa?” tanya Semboja melihat Mardawa berhenti secara mendadak.

“Ssst!” Pemuda itu meletakkan telunjuknya di bibir. Semboja menurut, dia ikut waspada dalam diam.

“Tolong … tolong!” Terdengar jerit seorang perempuan dari semak-semak. Suaranya terdengar kecil sekali tapi jelas di telinga Mardawa.

Itulah mengapa pemuda itu menghentikan larinya mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status