Share

Bab 94. CINTA MASA KECIL PRANATA DAN SUWITA

Suatu pagi di pondok Eyang Suwita. Mardawa memandang Eyang Suwita yang sedang duduk termenung. Entah apa yang sedang dipikirkan lelaki tua itu. Perlahan-lahan pemuda itu mendekati gurunya.

“Ada apa, Eyang?” tanya Mardawa.

“Aku teringat dengan masa kecilku.” Eyang Suwita memandang Mardawa.

“Cerita, Eyang!” suruh Mardawa. Pemuda itu duduk bersila, siap mendengarkan cerita masa kecil gurunya.

**

“Pranata … itu punya Ibu! Jangan coba-coba mengambil sesuatu di kamar Ibu!” Suwita menghardik adiknya. Dia memergoki adiknya tersebut mengambil kotak kayu berukir dari kamar ibunya.

“Aku hanya ingin melihat saja bukan mencurinya, Kakang.” Pranata menjawab sambil tetap memegang kotak kayu itu.

“Sini berikan! Nanti Ibu marah.” Suwita hendak mengambil paksa kotak tersebut. Namun, Pranata mempertahankannya.

“Ya sudah lihat … nanti cepat kamu kembalikan sebelum Ibu tahu.”

Seorang bocah perempuan mengawasi Pranata dan Suwita saat beradu mulut. Dia tidak berkata apa pun hanya terdiam mematung.

Akhir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status