Ya malam itu tepat pada jam 20:48 hp berbunyi dan aku tak ingin membukanya bahkan ada suara telfon masuk pun aku tak ingin membukanya.
Jam 22:30 aku membuka pesan tersebut entahlah nomor tak di kenal tiba-tiba membuat suana hatiku memanas setelah sekian lama aku mencoba untuk membuat perasaan ku sedikit lega dan tiba-tiba begitu saja orang menuduhku yang tidak-tidak siapa yang memberi tahu berita palsu itu?
"Siapa lagi kalau bukan dia."
"Kamu kenapa?," Tanya adiku padaku
"Nggak papa kok"
Itulah sikapku yang selalu menutupi masalahku dari siapapun aku tidak ingin apa yang aku rasakan terlihat.
Tahan rasa sakit yang aku rasakan saat ini, karena rasa sakit itu tidak akan sleamanya terasa sakit. Rasa sakit itu akan membuatmu semakin tegar dan kuat.
Dan biarlah saat ini aku disia-siakan karena kelak aku pasti akan mendapatkan seseorang yang tidak akan menyia-nyiakanku lagi.Akan aku Habiskan jatah sedihku sekarang kelak yang tersisa hanyalah jatah kebahagiaan saja.
"Mungkin sudah saatnya aku mengakhiri kelelahan ini," ucapku dalam hati.
Mungkin dia tidak membutuhkan cintaku yang dia butuhkan adalah uang.
Karena suatu saat nanti aku tahu engkau akan menyesal.
"Aku mundur dan itu lebih baik karena memang aku tak dibutuhkan olehmu. "
Malam itu aku kembali menahan tangis di depan adik dan ibuku yang berada di kamarku aku tak tega melihat mereka menyaksikan air mataku yang mengalir.
Berjuang adalah ciri khasku. Tapi aku berjuang untuk orang yang benar-benar membutuhkan.
"Gagal dalam perjuangan lebih terhormat daripada duduk dengan diliputi kepengecutan."
"Aku nggak habis fikir endingnya kayak gini sakittt"
Andai aku tau aku akan menyesali rasa sayangku bukan karena perkenalan aku tidak pernah memikirkan perpisahan karena terlalu percaya dengan omong kosong nya.
"Sakit banget tolong aku siapapun kalian yang mendengarku hatiku remuk ."
Malam itu aku kembali memanas aku pernah sabar aku pernah memaafkan semua kesalahannya, aku pernah pura-pura tidak tahu, dan aku pernah pura-pura tuli agar aku tidak sakit mengetahui kebenaran.
Apakah mungkin Jika hati yang benar-benar baik rela membuat aku seperti ini, dia yang dulu membuat aku terbang setinggi langit sekarang membuangku jatuh ke jurang.Jika suatu saat kamu datang mengulurkan tangan dengan rasa penyesalan dan kata minta maaf Aku akan memaafkan tapi tidak dengan kembali. Aku rasa semua orang sudah tahu aku rasa semua orang sudah faham.
"Aku pun langsung menghubunginya dan bertanya kepadanya."
"Siapa yang bilang kalo aku yang mutusin?Siapa hah,"Dengan perasaan yang sedang sakit dan panas.
Jika dia manusiawi pasti akan menjawabnya dengan jawaban yang tepat, lantas jawabannya hanyalah dengan tanda tanya, Aku tidak tahu lagi dengan yang dia pikirkan, jika semua ini adalah kesalahan ku apa yang menjadi kesalahan aku tak pernah tau apa yang aku perbuat.
Hey, siapa orang yang sabar mau dijadikan kalahan terus.
Amarahku sudah meluap, tinggal 1% 2% kesabaranku Yang ada sekarang.
Aku sudah pernah mengalah, Aku sudah pernah diam,Aku sudah pernah rela berlumur darah bertahan dengan orang yang salah.
Ya aku menangis pada malam itu aku menjerit tapi di batin Aku tak bisa berteriak seperti apa yang aku inginkan, karena aku ingin bersikap biasa-biasa saja di depan orang yang aku cintai.Andai semua tahu siapa yang salah dan andai semua orang tahu dia memperlakukan aku seperti apa.
Ibuku datang di sampingku.
"Tidur udah malam jam segini nggak baik cewe belum tidur."
"Iyaa Buk bentar lagi"
Dengan perasaan memanas aku tidak bisa tidur dan sampai jam 02:15 mataku terasa panas ingin sekali tertidur nyenyak.
Sudah jam 03:00 aku mencoba meletakkan hp di atas meja dan aku tinggal Tidur tapi kenapa aku selalu ingat caranya dia menyalahkan ku sampai saat ini rasa jengkel ku mulai muncul aku bukan benci aku hanya kasian jika suatu saat dia kembali dengan rasa sesalnya.
"Menurutku jika kita punya masalah itu tidak harus diceritakan kepada orang lain, Aku tidak tahu malam itu siapa yang menghubungi ku entah dirimu sendiri yang sedang meminjam HP teman kamu atau benar-benar temanmu yang sedang kau suruh, aku hanya tidak suka semua masalah berpihak kepadaku seolah-olah aku yang salah padahal di antara keduanya sama-sama salah entahlah kesalahanku yang paling besar atau kesalahanmu," Ucapku malam itu.
Aku berusaha untuk tidak menghubungi berhari-hari namun ketika aku dihubungi oleh temannya dia bilang kepadaku jangan menghubungi dia lagi lalu aku menjawabnya siapa yang menghubungi dia, karena benar-benar waktu itu aku sudah berusaha untuk tidak menghubunginya lagi seperti sebelumnya.
Ibuku pun datang kembali ke kamarku dan melihatku di pagi hari, aku belum terbangun waktu itu karena gara-gara semalam aku kurang tidur.
Setelah bangun dari tidur badanku terasa panas akhirnya aku memutuskan untuk tidur lagi, kemudian aku bangun dan menyadari bahwa yang aku lakukan juga salah aku harus membiarkan dia begitu bahagia bersama teman-temannya meskipun aku pernah terluka disini sedalam dan sejera ini.
"Bagiku sekarang keikhlasan itu sangat penting, apalagi untuk kesabaran."
Tidak semua hal harus dimengerti, karena aku pernah semengerti itu tetapi tidak ada yang mengerti.
"Buk aku bantu nyuci piring ya," Ucapku pada ibu.
"Istirahat aja kalo badannya panas."
"Enggak buk ini udah mendingan"
"Lain kali tidur jangan malam-malam"
"Iya buk maafin aku ya"
Meskipun membosankan Aku memulai kebahagiaan baru yang aku buka pada hari itu, Karena aku telah melihat dia begitu bebas tanpa adanya aku dia bisa tertawa ceria bersama teman-temannya dan aku tidak pantas menangisinya.
Aku yakin ini juga termasuk dari jalan kebahagiaanku, meskipun sakit patah dan hancur Aku akan melanjutkan perjalanan ini sampai ujung menentukan kebahagiaan.
Biarlah orang lain tertawa dengan penderitaanku, Biarlah mereka menikmati kebahagiaan dan aku akan tetap diam di sini menunggu kebahagiaan yang akan datang, roda itu berputar meskipun sekarang membosankan Aku akan mencoba menerima.Aku akan mencoba ikhlas dalam menjalani hari-hariku mulai dari sekarang tidak semua hal harus aku ceritakan kepada orang lain.
"Happy ending, bosan dengan keadaan yang menyakitkan itu wajar Aku tidak akan merubah diriku menjadi orang lain meskipun aku disakiti meskipun aku disia-siakan aku akan tetap disini dengan perasaan yang sama tanpa harus membenci tanpa harus dendam prinsipku adalah memaafkan, melihatnya bahagia aku turut tertawa jika kita bertemu sapa lah aku layaknya teman duduklah sebentar dan akan aku ceritakan betapa hancurnya aku waktu itu"
"Ataukah dirimu yang akan merasakan posisiku saat ini," Kataku dalam hati.
Banyak dari mereka yang merasa menyesal atas perbuatannya mereka berbahagia terlebih dahulu dan tidak memikirkan apa yang akan terjadi."
Waktu itu gerimis disertai petir, seorang gadis yang duduk di kursi kamarnya di depan colokan sambil mengecas HP nya apa yang dia lakukan?Dia menunggu kabar dari seorang lelaki kekasihnya, ia sedang bekerja dia menunggu dari waktu sahur hingga pagi tidak ada kabar satupun ketika siang hari gadis itu sangat khawatir dia fikir kekasihnya sedang sakit karena tidak ada kabar sedikitpun lalu, gadis tersebut bertanya kepada adik sang lelaki itu."Assalamualaikum Dek kakak ke mana ya, apa hari ini dia sakit Soalnya nggak ada kabar ke kakak""Waalaikumsalam Kak, dia lagi bantuin bapaknya kerja di toko""Kok tadi nggak pamit sama aku ya""Nanti aku sampaikan deh kalau udah pulang""Biasanya pulang jam berapa dek""Suka jam 1 pulangnya"Gadis itu menangis tanpa henti tidak mempercayai apa yang telah dijanjikan sebelum kerja di
Setelah kejadian yang berlalu aku mengambil hikmahnya ,Aku berusaha ikhlas dan menenangkan diri prinsipnya bukan mencari ganti tapi menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.Hari-hari berlalu, tak lama setelah kejadian itu, saya resmi menjadi seorang penulis novel. Meskipun saya sering tak lolos tetapi aku terus mencoba bahwa dari kegagalan aku pasti bisa karena tujuanku menyibukkan diri agar tidak terlalu sakit."Assalamualaikum paket," Suara tukang paket di depan rumah."Wa'alaikumsallam iya pak"Selain menjadi penulis novel aku ngurus orderan buat kerjaan sampingan selama libur sekolah memang tidak seberapa tetapi sangat menghiburku.Orderanku tidak sebanyak owner di luar sana tetapi sedikit demi sedikit aku mengumpulkan hasil penjualan ku untuk kebutuhan yang akan datang.Memang cukup melelahkan tapi asik bagiku tidak kenal panas dan hujan aku selalu menjalankan
Braghh!!!!!!!.Suaraku menjatuhkan sebuah kotak, kotak itu berisi foto polaroid kecil-kecil tentu fotonya random seketika terjatuh dan berantakan tanganku gemes ingin membereskannya tapi rasa raguku foto siapakah itu membuatku tak jadi membereskannya.Kenapa justru aku melamun takut akan sebuah tangisan yang menyiksaku lagi tanpa pikir panjang aku harus membereskan nya."Ihhh kok bisa jatuh sih"Aku menemukan banyak foto termasuk fotoku yang paling banyak tetapi dibalik selipan foto-foto itu ada foto dia.Aku teriak dan aku berbicara sendiri aku harus ikhlas seperti aku berbicara dengan diriku sendiri sepertinya ibuku mendengar lalu ibuku memanggilku."Ngomong sama siapa""Ini lho Bu fotonya jatuh semua"Aku harus cepat-cepat beresin foto itu dan menyimpannya dalam sebuah kotak dulu semua fotonya Aku Pajang dalam dinding kamar namun aku tak ingin ketika aku melihatnya selalu terbayang dan aku memutuskan untuk menyimpannya di dalam
Iya lagi-lagi aku dibohongi dan ketika aku ingin mengatakan itu aku selalu dibilang menyalahkannya apakah tidak seadil itu dalam suatu kebenaran apa aku harus selalu mengalah apakah selama ini aku selalu menjadi orang yang tidak berguna untuknya.Aku rasa tidak aku sudah terlalu memberikan kepercayaan 100% bahkan aku rela berbohong kepada orang lain tetapi orang yang sangat aku cintai berbohong kepadaku aku tak dapat menjelaskan kebohongannya karena sudah tertutup rasa percaya aku bahkan sudah terhilang kan dengan rasa maaf ku.Aku ditemui sahabatku dia menasehatiku perkara cinta."Sudahlah patah hati itu memang wajar jika kamu terlalu berharap tetapi tidak untuk larut gunakan itu hanya sesaat saja lalu sisanya untuk bahagia Iya bahagia tanpa nya yang sudah meninggalkanmu""Aku hanya menyesal terlalu percaya dengan janji-janji manisnya bahkan sampai sekarang aku juga masih menyimpan pesannya"
Kota ini masih belum tidur. Angin berhembus dari jendela kamar. Pantulan cahaya lampu membentuk sebuah garis vertikal di permukaan jendela.Kopiku terlalu pahit untuk kuhabiskan sendirian. Aku pun tidak terlalu bernafsu untuk meminumnya. Terlalu banyak gula yang dicampur pada kopi hitam ini malah membuatnya terasa seperti cuka. Maka sia-sialah segelas kopi hitam itu ditinggalkan peminumnya.Aku menunduk ke bawah sambil memantau hp ku, keadaan yang membosankan rasa ingin tidur tapi tak bisa.Aku menunggu sebuah kabar di pagi hari saya fikir dia online akan mengabariku ternyata tidak dan aku sedikit panas karena orang yang saya anggap akan tanggung jawab ternyata se enaknya aku emang marah pada saat itu membuat story yang tidak mengenakkan hati yang aku tuju adalah dia dan pada siang hari saat dia pulang sepertinya dia tersinggung lalu ini responnya."Kamu ngomong apa sih""Lain ka
Aku merindukanmu masih merindukanmu di sini Entahlah apa aku yang bodoh aku ingin kita jumpa dalam sebuah pertemuan bukan hanya mimpi."Eh kamu ngehalu ya?""Enggak aku cuma ngomong aja""Terus ngapain bilang rindu?""Iya aku rindu emang salah"Saat aku menulis kata demi kata yang saat ini tengah kau baca,Ketahuilah bahwa saat ini,saat-saat sebelumnya, dan saat-saat selanjutnya aku tengah merindukanmu.Waktu itu aku sangat memanfaatkan waktu jika ingin kau tau apa yang aku lakukan ini lah ceritanya.Hari ini masih seperti biasanya, menunggu kabar dengan pesan yang sejak pagi belum dibalas. Sudah biasa aku yang selalu menunggu. Kadang hati ini kesal, bukan meminta untuk di utamakan hanya saja tak bisakah dia membalas pesanku sebentar saja. Semakin banyak media sosial, salah satunya aku tahu kamu sedang memegang telepon seluler ada beberapa nama dia yang tercantum dipostingan. dia berkomentar atau hanya sekedar m
Cinta, aku benci kata-kata itu. Terlalu sering sakit karena cinta. Apakah salah jika aku ingin bahagia karena cinta. Sepertinya cinta belum memberikan aku kesempatan untuk bahagia karenanya. Setelah sekian lama aku berusaha untuk menjaga hati ini agar tak jatuh dan sakit lagi karena cinta. Namun apa mau dikata, lagi-lagi aku jatuh cinta dan harus merasakan sakit untuk kesekian kalinya. Dia, laki-laki yang mampu meluluhkan serta menumbuhkan benih-benih cinta di hatiku yang sudah cukup lama membeku, dan membuat hatiku merasa bahagia untuk sesaat. Namun, ternyata dia jugalah yang membuat hatiku hancur berkeping-keping, dan kembali sakit untuk kesekian kalinya, bahkan lebih sakit dari sebelum-sebelumnya. Dia lah laki-laki yang aku cintai . Entah apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus membencinya atau tetap menyayanginya walau dia sudah membuatku hancur.Tetapi aku tak dapat membencinya,ini bukan salahnya, jika aku
Malam ini cukup dingin, aku terduduk di atas kursi dari balik jendela kamar sembari menatap langit gelap dengan ditemani secangkir teh hangat di sampingku. Aku ingin meluapkan sedikit kekecewaan pada perasaanku . Entah kenapa demikian aku ingin menceritakan semuanya. Semilir angin berhembus pelan di udara. Perlahan angin itu masuk menyergap tubuh. Tidak dingin, karena saat ini aku sedang merasakan aura panas dalam tubuhku. Angin ini sepertinya tidak sanggup untuk mendinginkan segalanya yang terjadi dalam tubuhku saat ini. Badanku panas tidak seperti biasanya ini bukanlah demam, melainkan radiasi panas dalam hatiku. Aliran darah sudah mulai hangat dan mungkin akan mendidih. Perlahan organ-organ dalam tubuhku akan meleleh oleh alirannya yang terus mengalir. Suara burung-burung dengan samar terdengar. Binatang-binatang pada rumput ilalang bergeming dengan ramainya menepis keheningan malam ini. Sembari menikmati sediki