Iya lagi-lagi aku dibohongi dan ketika aku ingin mengatakan itu aku selalu dibilang menyalahkannya apakah tidak seadil itu dalam suatu kebenaran apa aku harus selalu mengalah apakah selama ini aku selalu menjadi orang yang tidak berguna untuknya.
Aku rasa tidak aku sudah terlalu memberikan kepercayaan 100% bahkan aku rela berbohong kepada orang lain tetapi orang yang sangat aku cintai berbohong kepadaku aku tak dapat menjelaskan kebohongannya karena sudah tertutup rasa percaya aku bahkan sudah terhilang kan dengan rasa maaf ku.
Aku ditemui sahabatku dia menasehatiku perkara cinta.
"Sudahlah patah hati itu memang wajar jika kamu terlalu berharap tetapi tidak untuk larut gunakan itu hanya sesaat saja lalu sisanya untuk bahagia Iya bahagia tanpa nya yang sudah meninggalkanmu"
"Aku hanya menyesal terlalu percaya dengan janji-janji manisnya bahkan sampai sekarang aku juga masih menyimpan pesannya"
"Nggak papa disimpan asal jangan dibaca karena itu terlalu manis dan akan menyakitkan"
"Yang aku butuhkan sekarang adalah tenang dan bisa melupakan bahkan mengikhlaskan"
"Kamu akan baik-baik aja selama bukan allah yang meninggalkanmu"
"Seharusnya aku dulu dengerin apa yang kamu ucapkan kalau terkadang laki-laki itu hanya manis di awal doang"
"Yang sudah berlalu biarlah berlalu sekarang kamu harus fokus dengan masa depan lihatlah dia bisa bebas tanpa adanya rasa bersalah"
"Aku minta maaf sama kamu dulu nggak pernah dengerin nasehat kamu sementara saat aku sakit kamu tetap disini"
"Jangan selalu minta maaf kamu nggak salah kita kan sahabatan apapun yang terjadi aku selalu ada buat kamu "
"Makasih ya"
Sahabatku begitu baik dalam menasehatiku sementara aku Aku tidak pernah mendengarkan apa yang dia ucapkan dulu aku sudah terlanjur larut menganggap kebahagiaan waktu itu adalah kekal ternyata hanya rasa kecewa yang aku dapatkan.
"Daripada sedih jalan yuk"
"Ah males"
"Jangan males dong kita nggak pernah jalan bareng"
Akhirnya aku dan sahabatku siap-siap dan pergi jalan bareng, di jalan kita sambil bercerita tertawa bersama menghilangkan rasa duka yang ada di hati dia selalu menghibur Ku aku bahagia banget aku itu karena masih ada orang yang peduli aku dan sahabatku pergi ke sebuah taman di sana kita juga bisa memesan berbagai coffee, coklat dan makanan lainnya aku memesan coklat untuk aku dan temanku dan kita duduk di sebuah kursi di pinggir danau dekat taman kita bercerita sambil tertawa-tawa berfoto bareng sebagai kenangan indah tak terasa waktu begitu cepat kami memutuskan untuk segera pulang karena sudah sore tiba di jalan kita kehujanan ya meskipun tidak begitu deras tapi tetap basah karena kita tidak bawa jas hujan kita menikmati momen itu karena kita menganggap bahwa hal itu mungkin tidak bisa diulangi dalam kedepannya.
"Bahagiakan kalau jalan bareng sahabat tuh"
"Iya aku seneng banget hari ini Makasih ya waktunya"
"Sama-sama udah nggak boleh nangis lagi nggak boleh sedih lagi harus senyum terus "
Sahabatku menasehatiku dengan tutur kata yang lemah lembut, kami bersahabatan sejak kecil aku memutuskan untuk berhenti di suatu toko untuk membeli jam tangan sahabatku bingung kenapa harus beli jam tangan sini terus aku menjawab sekalian lewat dan mumpung bareng aku mau beliin jam tangan couple buat sahabatku akhirnya kita memilih dan ada yang cocok harganya sekitar 150.000 memang bukan barang yang mahal tapi dia begitu bahagia dan sangat terima kasih ini sebagai tanda kenang-kenangan persahabatan kita aku juga beli es krim sama dia aku suka makan es krim rasa coklat sambil di jalan Aku mau makan es krim karena dia yang bawa motor
"Eh kamu hujan-hujan gini nggak dingin makan es krim?"
"Nggak sih udah biasa Soalnya kalau di rumah kan juga dingin"
"Gimana kalau kita nyari mie ayam Soalnya kan kalau dingin-dingin gini enak banget"
"Ih nggak deh udah jam segini lagian juga kita udah beli banyak tadi"
"Ayolah temenin aku pengen banget nih makan mie ayam"
Akhirnya aku nemenin sahabatku makan mie ayam di dekat pertigaan rumahku, saat menunggu mi ayamnya dipersiapkan Dia bercerita kepadaku bahwa dia dulu juga pernah percaya kepada seseorang tetapi dibalik kepercayaannya dia dikhianati tanpa dia sadari selama bertahun-tahun dia juga mengatakan bahwa yang kamu rasakan itu belum seberapa tapi dengan Alhamdulillah nya kamu sudah bebas biarkan saja dia menyalahkanmu kata sahabatku tapi jangan menyalahkan dirimu sendiri jika ini terjadi karena semua sudah diatur oleh Allah.
Tak lama kemudian mie ayamnya sudah dipersiapkan sahabatku memberi tantangan siapa yang makan mie ayam pakai sambal paling banyak terus nggak kepedesan dapat hadiah tapi kalau yang kalah dia harus ngasih hadiah aku tidak begitu yakin karena aku mempunyai penyakit asam lambung tapi aku menerima tantangan itu karena aku ingin membuat sahabatku tersenyum akhirnya aku menerima tantangan tersebut dan aku mengambil 5 sendok sambal dan aku campur bersama mie ayam ku.
"Wahhh pedes banget gila"
Temanku merasa kepedasan, begitu juga dengan aku tapi diantara kita tidak ada yang menyerah lama-kelamaan aku yang mengalah karena aku yakin jika aku lanjutkan perutku tidak akan kuat.
"Udah ya aku nyerah"
"Loh kenapa emangnya"
"Iya jadi sebenarnya aku tuh punya penyakit asam lambung kalau nanti kebanyakan makan pedes takutnya kambuh biasanya gitu"
"Astaghfirullahaladzim aku nggak tahu Maafin aku ya Kamu sih nggak mau bilang tadi kalau kamu tadi bilang gitu pasti aku nggak minta tantangan kayak gitu"
"Iya nggak papa kok lagian ini juga nggak pedes pedes banget Bentar ya aku beli minum"
"Eh nggak usah sebagai tanda minta maaf aku yang beliin kamu itu ya untuk tantangan tadi lupain aja"
Sahabatku begitu baik dia menjadi orang yang sangat bertanggung jawab karena dia tidak mau terjadi apa-apa, akhirnya setelah selesai makan mie ayam kita keluar dan pergi pulang sampai di rumah sekitar jam 4 sore karena sudah sore aku menginginkan sahabatku tidur di rumahku saja ya sambil cerita dan menghibur hati yang sedang patah ini dia pun menyetujui dan menelepon orang tuanya mengabari bahwa dia tidur di rumahku akhirnya sahabatku mendapat izin aku begitu bahagia di rumah ada teman cerita.
Malamnya aku dan dia sholat bareng, ngaji bareng bahkan bercanda sebelum tidur dia pun tidur di kamarku kami bercerita seperti panjangnya kereta sampai larut malam yang tidak pernah lupa adalah Iya nyanyi bareng meskipun suara tak semerdu artis Korea.
Oh iya ada lagi malam itu kami juga di temani beberapa camilan siapa sih yang nggak bisa pisah sama cemilan ,ya termasuk kita berdua hehe.
Kota ini masih belum tidur. Angin berhembus dari jendela kamar. Pantulan cahaya lampu membentuk sebuah garis vertikal di permukaan jendela.Kopiku terlalu pahit untuk kuhabiskan sendirian. Aku pun tidak terlalu bernafsu untuk meminumnya. Terlalu banyak gula yang dicampur pada kopi hitam ini malah membuatnya terasa seperti cuka. Maka sia-sialah segelas kopi hitam itu ditinggalkan peminumnya.Aku menunduk ke bawah sambil memantau hp ku, keadaan yang membosankan rasa ingin tidur tapi tak bisa.Aku menunggu sebuah kabar di pagi hari saya fikir dia online akan mengabariku ternyata tidak dan aku sedikit panas karena orang yang saya anggap akan tanggung jawab ternyata se enaknya aku emang marah pada saat itu membuat story yang tidak mengenakkan hati yang aku tuju adalah dia dan pada siang hari saat dia pulang sepertinya dia tersinggung lalu ini responnya."Kamu ngomong apa sih""Lain ka
Aku merindukanmu masih merindukanmu di sini Entahlah apa aku yang bodoh aku ingin kita jumpa dalam sebuah pertemuan bukan hanya mimpi."Eh kamu ngehalu ya?""Enggak aku cuma ngomong aja""Terus ngapain bilang rindu?""Iya aku rindu emang salah"Saat aku menulis kata demi kata yang saat ini tengah kau baca,Ketahuilah bahwa saat ini,saat-saat sebelumnya, dan saat-saat selanjutnya aku tengah merindukanmu.Waktu itu aku sangat memanfaatkan waktu jika ingin kau tau apa yang aku lakukan ini lah ceritanya.Hari ini masih seperti biasanya, menunggu kabar dengan pesan yang sejak pagi belum dibalas. Sudah biasa aku yang selalu menunggu. Kadang hati ini kesal, bukan meminta untuk di utamakan hanya saja tak bisakah dia membalas pesanku sebentar saja. Semakin banyak media sosial, salah satunya aku tahu kamu sedang memegang telepon seluler ada beberapa nama dia yang tercantum dipostingan. dia berkomentar atau hanya sekedar m
Cinta, aku benci kata-kata itu. Terlalu sering sakit karena cinta. Apakah salah jika aku ingin bahagia karena cinta. Sepertinya cinta belum memberikan aku kesempatan untuk bahagia karenanya. Setelah sekian lama aku berusaha untuk menjaga hati ini agar tak jatuh dan sakit lagi karena cinta. Namun apa mau dikata, lagi-lagi aku jatuh cinta dan harus merasakan sakit untuk kesekian kalinya. Dia, laki-laki yang mampu meluluhkan serta menumbuhkan benih-benih cinta di hatiku yang sudah cukup lama membeku, dan membuat hatiku merasa bahagia untuk sesaat. Namun, ternyata dia jugalah yang membuat hatiku hancur berkeping-keping, dan kembali sakit untuk kesekian kalinya, bahkan lebih sakit dari sebelum-sebelumnya. Dia lah laki-laki yang aku cintai . Entah apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus membencinya atau tetap menyayanginya walau dia sudah membuatku hancur.Tetapi aku tak dapat membencinya,ini bukan salahnya, jika aku
Malam ini cukup dingin, aku terduduk di atas kursi dari balik jendela kamar sembari menatap langit gelap dengan ditemani secangkir teh hangat di sampingku. Aku ingin meluapkan sedikit kekecewaan pada perasaanku . Entah kenapa demikian aku ingin menceritakan semuanya. Semilir angin berhembus pelan di udara. Perlahan angin itu masuk menyergap tubuh. Tidak dingin, karena saat ini aku sedang merasakan aura panas dalam tubuhku. Angin ini sepertinya tidak sanggup untuk mendinginkan segalanya yang terjadi dalam tubuhku saat ini. Badanku panas tidak seperti biasanya ini bukanlah demam, melainkan radiasi panas dalam hatiku. Aliran darah sudah mulai hangat dan mungkin akan mendidih. Perlahan organ-organ dalam tubuhku akan meleleh oleh alirannya yang terus mengalir. Suara burung-burung dengan samar terdengar. Binatang-binatang pada rumput ilalang bergeming dengan ramainya menepis keheningan malam ini. Sembari menikmati sediki
Setelah aku berpisah dengan tata tidak ada yang menemaniku curhat dan tidak ada yang memberiku arahan, aku teringat malam itu aku berada di kosan atas sekitar jam 7 malam di sana aku sedang chatingan dengan cumil tetapi keadaannya buruk justru kami malah berantem dan aku menangis sesenggukan aku di dampingi tata di kosan atas aku menangis dan meletakan hp ku di samping tata lalu cumil menelfoku dan ikut menangis.Aku tetap ingat betapa tulusnya dulu dan betapa tidak teganya cumil melihat aku menangis,Tapi semua berbalik justru sekarang aku selalu menangis dan cumil membiarkan aku seperti ini.Bagaimana jika aku mengakhiri semua ini bolehkah aku pergi dari sini.Pagi hari di sertai gerimis yang membuatku malas keluar kamar."Ada apa denganku sampai aku malas seperti ini"Lalu ada suara seseorang mengetuk jendela kamarku.Tok,tok,tok. 
Pagi itu seakan dunia hampa, lalu kuseduh secangkir kopi hangat untuk menghangatkan pikiran yang dingin akan ingatan tentang dia.Duduk di teras rumah dengan secangkir kopi dan lagu Fourtwanty, mencoba menenangkan pikiran tetapi semua gagal karena terlalu indah untuk dilupakan.Makan siang pun selesai, lalu aku membuka laptopku dan melihat video moment ulang tahunnya 8 bulan lalu. Semua bagaikan api yang meninggalkan debu, sulit untuk dibersihkan dan selalu menempel dengan tanah.Lalu senja pun menyambut soreku, seakan langit ingin bercerita dua mata denganku akan arti sebuah perjuangan. Aku mencoba keluar rumah dengan motor tua yang biasa membawa aku dan ia, tapi sekarang hanya sebatas kenangan.Lalu aku singgah di salah satu coffe shop, dan memesan kopi hitam.Kuminum secara perlahan hingga menyadarkanku bahwa kehidupan itu seperti kopi, sama-sama pahit tapi tidak munafik akan hitamnya kopi.
Diibaratkan seperti kata yang tak dapat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Dan seperti isyarat yang tak sempat diungkapkan awan kepada hujan. Kata yang sangat sederhana namun bermakna.Aku sering bertanya pada Allah setiap kali aku berdoa. Kenapa sabar ini tanpa batas. Dan sampai kapan aku bisa bertahan dan tetap menjaga sabar dan ikhlas itu?Terkadang aku yakin rencana Allah jauh lebih baik dan lebih indah dari apa yang aku bayangkan. Tapi kenapa seakan waktu dan takdir begitu mempermainkan kehidupanku. Kenapa dia titipkan rasa yang begitu hebatnya hingga aku tidak tau cara untuk melepasnya. Kenapa harus ada cinta jika kita tidak ditakdirkan bersama.Kenapa harus aku yang selalu merasa kehilangan. Apa salahku ya tuhan kenapa kau uji aku dengan sedemikian hebatnya. kata kata itu selalu aku ucapkan dalam hati ketika sabar sudah tidak bisa aku gengam lagi. Ketika ikhlas berubah jadi amarah. Ketika hati sudah
Menaruh harapan akan berbuah kebahagiaan jika diberikan pada orang yang tepat.“Jangan percaya terlalu banyak, jangan mencintai terlalu banyak, jangan berharap terlalu banyak, sebab terlalu banyak akan melukai begitu banyak pula.”Janganlah berpikir untuk menghancurkan harapan indah seseorang, apalagi melakukannya.Ketika kamu mengecewakan seseorang, ada sebuah harapan besar yang runtuh di saat itu.Cinta itu membingungkan. Ia akan membuatmu kecewa pada orang lain dan diri sendiri.Sakitnya hati akan membuatmu sulit untuk menentukan siapa yang salah.Berharap merupakan jalan untuk meraih kesuksesan. Dan pengkhianatan adalah awal dari hilangnya kepercayaan.Jangan terlalu berharap pada manusia, karena manusia itu sering berubah seiring waktu.Ada cahaya dalam senyapku, ada beribu rindu tak terbalas, ada rasa getir dalam rintihku, melihatmu lantas hilang.Terkadang aku