Waktu itu gerimis disertai petir, seorang gadis yang duduk di kursi kamarnya di depan colokan sambil mengecas HP nya apa yang dia lakukan?
Dia menunggu kabar dari seorang lelaki kekasihnya, ia sedang bekerja dia menunggu dari waktu sahur hingga pagi tidak ada kabar satupun ketika siang hari gadis itu sangat khawatir dia fikir kekasihnya sedang sakit karena tidak ada kabar sedikitpun lalu, gadis tersebut bertanya kepada adik sang lelaki itu.
"Assalamualaikum Dek kakak ke mana ya, apa hari ini dia sakit Soalnya nggak ada kabar ke kakak"
"Waalaikumsalam Kak, dia lagi bantuin bapaknya kerja di toko"
"Kok tadi nggak pamit sama aku ya"
"Nanti aku sampaikan deh kalau udah pulang"
"Biasanya pulang jam berapa dek"
"Suka jam 1 pulangnya"
Gadis itu menangis tanpa henti tidak mempercayai apa yang telah dijanjikan sebelum kerja dia pernah berkata sesibuk apapun pasti akan menyempatkan waktunya tapi semuanya berubah ketika dia pulang tidak ada kabar sedikitpun.
Gadis itu menunggu dari waktu sahur hingga adzan maghrib.
Akhirnya pesan Gadis itu dibalas.
"Maaf ya aku baru pulang kerja."
Gadis itu tidak berhenti menangis dia tidak percaya semuanya berubah keadaan yang dulu manisnya seperti apa yang dia ucapkan ini berubah secara perlahan.
Yang diharapkan Gadis itu adalah ketika malam bisa chatan bareng, tapi kenyataannya ia selalu ditinggal tidur, Gadis itu selalu menunggu meskipun kekasihnya ketiduran.
Setiap hari kondisinya semakin tidak meyakinkan, Gadis itu berkata.
"Sebenarnya aku udah berusaha sabar Sebenarnya aku udah berusaha tidak membahas ini ketika dia pulang tapi ini sakit buat aku kenapa akhirnya gini."
Gadis itu bingung harus melakukan apa sedangkan sikapnya sudah berubah dia tidak tahu apa yang dilakukan kekasihnya, Gadis itu rela menunggu tanpa memikirkan kesehatannya akhirnya gadis tersebut sakit meskipun dia nampak peduli tapi beda jauh seperti dulu.
Suatu saat Gadis itu berkata kepada kekasihnya.
"Aku mohon sebelum berangkat kerja kabarin aku biar aku nggak khawatir."
"Iya aku pasti ngabarin kamu."
Besoknya setelah diucapkan akhirnya kekasihnya pamit sebelum berangkat kerja, tetapi untuk besok nya sudah berubah dia mulai tidak pamit kembali dan seterusnya. Seolah-olah Gadis itu sabar dia selalu menerima perlakuannya.
" Apakah tidak sepenting ini aku di mata dia."
Sebenarnya Gadis itu sangat percaya apapun yang diucapkan oleh pria itu, dia tidak pernah berpikiran bahwa malam hari dia keluar bersama teman-temannya dia fikir pamit tidur juga tidur, waktu itu pernah dia sakit dan Gadis itu sangat khawatir tapi karena dia bilang sinyalnya jelek akhirnya kita berhenti chatan Gadis itu pun melihat status W******p adiknya di situ ada video kekasihnya yang sedang bercanda dengan adiknya.
"Tadi katanya sakit ternyata bisa bercanda ya sudah enggak sama aku?"
Gadis itu bingung kenapa semuanya berantakan seperti ini kenapa jadi itu hanya menghantui dan tidak ada bukti apakah ketika sinyalnya jelek Beneran jelek apakah dia berkata tidur dia beneran tidur Gadis itu tidak tahu dia merasa paling bodoh.
Ini suatu ketika hubungan mereka sudah berakhir, Gadis itu sangat mengetahui ternyata Sinyalnya tidak pernah jelek ketika mereka sudah tidak ada hubungan .
"Segampang ini aku dibohongi seorang pria," katanya.
Bahkan terakhir online w******p nya itu selalu tengah malam, Sedangkan ketika mereka masih mempunyai hubungan Ia selalu bilang ketiduran , pamit tidur lebih awal.
Gadis itu menyesal terlalu percaya, dan Gadis itu menyesal kenapa bertemu dengan laki-laki yang berani menyia-nyiakan dia, Gadis itu tidak pernah menyesal selalu memaafkan kesalahannya tetapi yang dia sesali saat ini terlalu memberikan kepercayaan kepada orang yang salah.
Gadis itu berkata.
"Jika ini takdirku akan aku terima dengan sebaik-baiknya aku sadar gadis yang bermodal kepercayaan tidak pantas bersanding dengan anak kota seperti dia,aku tidak apa sekarang disia-siakan dan aku juga tidak akan membencimu, aku akan menerima dengan senang hati perlakuanmu yang membusukkan ini sungguh kelak kau yang akan merasa malu kamu akan berada di posisi aku saat ini, lihatlah masa depan kamu akan memohon maaf dan meminta kita balik Tapi semua itu sia-sia segudang janji yang kamu berikan sudah aku kubur dalam-dalam untuk melupakan kenangan yang pernah kita lalui aku memang mudah untuk memaafkan tapi tidak mudah untuk dibodohi jika saat ini kau ingin bersama orang lain pergilah akan aku persilahkan dan buka pintu selebar-lebarnya carilah orang yang seperti aku sabar menghadapi segala kebohongan carilah yang lebih cantik dari aku agar matamu puas jangan kau beri janji kepadanya"
Gadis itu sangat Meluapi perasaannya apapun yang sudah dilakukan demi pria tersebut sia-sia di tengah jalan.
"Aku janji nggak akan ninggalin kamu sayang"
Gadis itu bersumpah jika suatu saat janjinya tidak ada yang terbukti satu pun roda itu akan berputar dan posisi a kan tergantikan.
Mungkin saja Gadis itu susah untuk melupakan, mungkin saja Gadis itu susah untuk menerima orang baru tapi Gadis itu tidak susah untuk memaafkan.
"Aku hanya tidak percaya dengan keadaan nyata ini, Apa mungkin aku sedang tertidur ini bukan diriku yang aku kenal dulu aku tidak seperti ini aku bukan orang yang mudah tertipu aku bukan orang yang mudah dibohongi aku capek," Gadis itu menangis.
Lalu kakaknya datang.
"Kamu kenapa kok nangis?"
"Enggak Kak nggak papa"
Gadis itu berusaha menutupi kesedihannya di depan kakaknya.
"jangan bohong sama kakak aku tahu kamu punya masalah"
"Enggak kak seriusan tadi aku cuma terharu lagi lihat film"
"Aku tahu kamu dipermainkan kan sama cowok"
"Enggak kak Enggak kok"
"Yang kuat dong dek, fokus sama kesehatan kamu ,kamu harus sayangi diri kamu sendiri"
"Ini berat kak buat adik"
"Kakak tahu tapi kamu lama-lama terbiasa"
"Sulit kak"
"Lupakan dia fokus sama kesehatan kamu"
Gadis itu mencoba untuk fokus pada kesehatannya, karena dia sedang mengalami sakit yang begitu serius Jika dia terlalu terbebani fikiran maka penyakitnya akan kambuh kakaknya tidak ingin itu terjadi.
Yang ditakutkan kakaknya terjadi, Gadis itu jatuh sakit badannya sangat panas perutnya sakit dan sangat lemas Ia hanya minta diperhatikan oleh dia itu diberi perhatian seperti dulu Tapi itu semua sudah tidak mungkin akhirnya kakaknya mencoba untuk menghibur membelikan coklat makanan kesukaannya membelikan baju dan menemaninya di rumah.
Gadis itu sakit sudah satu minggu tidak ada perubahan sama sekali meskipun dia bisa tertawa dia menahan sakit yang begitu serius apalagi dengan pikirannya dia pasti terbebani atas kehilangannya pria yang dia cintai .
Gadis itu berpikir.
"Mungkin ini hanya sementara dan lama-lama aku akan terbiasa."
Setelah kejadian yang berlalu aku mengambil hikmahnya ,Aku berusaha ikhlas dan menenangkan diri prinsipnya bukan mencari ganti tapi menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.Hari-hari berlalu, tak lama setelah kejadian itu, saya resmi menjadi seorang penulis novel. Meskipun saya sering tak lolos tetapi aku terus mencoba bahwa dari kegagalan aku pasti bisa karena tujuanku menyibukkan diri agar tidak terlalu sakit."Assalamualaikum paket," Suara tukang paket di depan rumah."Wa'alaikumsallam iya pak"Selain menjadi penulis novel aku ngurus orderan buat kerjaan sampingan selama libur sekolah memang tidak seberapa tetapi sangat menghiburku.Orderanku tidak sebanyak owner di luar sana tetapi sedikit demi sedikit aku mengumpulkan hasil penjualan ku untuk kebutuhan yang akan datang.Memang cukup melelahkan tapi asik bagiku tidak kenal panas dan hujan aku selalu menjalankan
Braghh!!!!!!!.Suaraku menjatuhkan sebuah kotak, kotak itu berisi foto polaroid kecil-kecil tentu fotonya random seketika terjatuh dan berantakan tanganku gemes ingin membereskannya tapi rasa raguku foto siapakah itu membuatku tak jadi membereskannya.Kenapa justru aku melamun takut akan sebuah tangisan yang menyiksaku lagi tanpa pikir panjang aku harus membereskan nya."Ihhh kok bisa jatuh sih"Aku menemukan banyak foto termasuk fotoku yang paling banyak tetapi dibalik selipan foto-foto itu ada foto dia.Aku teriak dan aku berbicara sendiri aku harus ikhlas seperti aku berbicara dengan diriku sendiri sepertinya ibuku mendengar lalu ibuku memanggilku."Ngomong sama siapa""Ini lho Bu fotonya jatuh semua"Aku harus cepat-cepat beresin foto itu dan menyimpannya dalam sebuah kotak dulu semua fotonya Aku Pajang dalam dinding kamar namun aku tak ingin ketika aku melihatnya selalu terbayang dan aku memutuskan untuk menyimpannya di dalam
Iya lagi-lagi aku dibohongi dan ketika aku ingin mengatakan itu aku selalu dibilang menyalahkannya apakah tidak seadil itu dalam suatu kebenaran apa aku harus selalu mengalah apakah selama ini aku selalu menjadi orang yang tidak berguna untuknya.Aku rasa tidak aku sudah terlalu memberikan kepercayaan 100% bahkan aku rela berbohong kepada orang lain tetapi orang yang sangat aku cintai berbohong kepadaku aku tak dapat menjelaskan kebohongannya karena sudah tertutup rasa percaya aku bahkan sudah terhilang kan dengan rasa maaf ku.Aku ditemui sahabatku dia menasehatiku perkara cinta."Sudahlah patah hati itu memang wajar jika kamu terlalu berharap tetapi tidak untuk larut gunakan itu hanya sesaat saja lalu sisanya untuk bahagia Iya bahagia tanpa nya yang sudah meninggalkanmu""Aku hanya menyesal terlalu percaya dengan janji-janji manisnya bahkan sampai sekarang aku juga masih menyimpan pesannya"
Kota ini masih belum tidur. Angin berhembus dari jendela kamar. Pantulan cahaya lampu membentuk sebuah garis vertikal di permukaan jendela.Kopiku terlalu pahit untuk kuhabiskan sendirian. Aku pun tidak terlalu bernafsu untuk meminumnya. Terlalu banyak gula yang dicampur pada kopi hitam ini malah membuatnya terasa seperti cuka. Maka sia-sialah segelas kopi hitam itu ditinggalkan peminumnya.Aku menunduk ke bawah sambil memantau hp ku, keadaan yang membosankan rasa ingin tidur tapi tak bisa.Aku menunggu sebuah kabar di pagi hari saya fikir dia online akan mengabariku ternyata tidak dan aku sedikit panas karena orang yang saya anggap akan tanggung jawab ternyata se enaknya aku emang marah pada saat itu membuat story yang tidak mengenakkan hati yang aku tuju adalah dia dan pada siang hari saat dia pulang sepertinya dia tersinggung lalu ini responnya."Kamu ngomong apa sih""Lain ka
Aku merindukanmu masih merindukanmu di sini Entahlah apa aku yang bodoh aku ingin kita jumpa dalam sebuah pertemuan bukan hanya mimpi."Eh kamu ngehalu ya?""Enggak aku cuma ngomong aja""Terus ngapain bilang rindu?""Iya aku rindu emang salah"Saat aku menulis kata demi kata yang saat ini tengah kau baca,Ketahuilah bahwa saat ini,saat-saat sebelumnya, dan saat-saat selanjutnya aku tengah merindukanmu.Waktu itu aku sangat memanfaatkan waktu jika ingin kau tau apa yang aku lakukan ini lah ceritanya.Hari ini masih seperti biasanya, menunggu kabar dengan pesan yang sejak pagi belum dibalas. Sudah biasa aku yang selalu menunggu. Kadang hati ini kesal, bukan meminta untuk di utamakan hanya saja tak bisakah dia membalas pesanku sebentar saja. Semakin banyak media sosial, salah satunya aku tahu kamu sedang memegang telepon seluler ada beberapa nama dia yang tercantum dipostingan. dia berkomentar atau hanya sekedar m
Cinta, aku benci kata-kata itu. Terlalu sering sakit karena cinta. Apakah salah jika aku ingin bahagia karena cinta. Sepertinya cinta belum memberikan aku kesempatan untuk bahagia karenanya. Setelah sekian lama aku berusaha untuk menjaga hati ini agar tak jatuh dan sakit lagi karena cinta. Namun apa mau dikata, lagi-lagi aku jatuh cinta dan harus merasakan sakit untuk kesekian kalinya. Dia, laki-laki yang mampu meluluhkan serta menumbuhkan benih-benih cinta di hatiku yang sudah cukup lama membeku, dan membuat hatiku merasa bahagia untuk sesaat. Namun, ternyata dia jugalah yang membuat hatiku hancur berkeping-keping, dan kembali sakit untuk kesekian kalinya, bahkan lebih sakit dari sebelum-sebelumnya. Dia lah laki-laki yang aku cintai . Entah apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus membencinya atau tetap menyayanginya walau dia sudah membuatku hancur.Tetapi aku tak dapat membencinya,ini bukan salahnya, jika aku
Malam ini cukup dingin, aku terduduk di atas kursi dari balik jendela kamar sembari menatap langit gelap dengan ditemani secangkir teh hangat di sampingku. Aku ingin meluapkan sedikit kekecewaan pada perasaanku . Entah kenapa demikian aku ingin menceritakan semuanya. Semilir angin berhembus pelan di udara. Perlahan angin itu masuk menyergap tubuh. Tidak dingin, karena saat ini aku sedang merasakan aura panas dalam tubuhku. Angin ini sepertinya tidak sanggup untuk mendinginkan segalanya yang terjadi dalam tubuhku saat ini. Badanku panas tidak seperti biasanya ini bukanlah demam, melainkan radiasi panas dalam hatiku. Aliran darah sudah mulai hangat dan mungkin akan mendidih. Perlahan organ-organ dalam tubuhku akan meleleh oleh alirannya yang terus mengalir. Suara burung-burung dengan samar terdengar. Binatang-binatang pada rumput ilalang bergeming dengan ramainya menepis keheningan malam ini. Sembari menikmati sediki
Setelah aku berpisah dengan tata tidak ada yang menemaniku curhat dan tidak ada yang memberiku arahan, aku teringat malam itu aku berada di kosan atas sekitar jam 7 malam di sana aku sedang chatingan dengan cumil tetapi keadaannya buruk justru kami malah berantem dan aku menangis sesenggukan aku di dampingi tata di kosan atas aku menangis dan meletakan hp ku di samping tata lalu cumil menelfoku dan ikut menangis.Aku tetap ingat betapa tulusnya dulu dan betapa tidak teganya cumil melihat aku menangis,Tapi semua berbalik justru sekarang aku selalu menangis dan cumil membiarkan aku seperti ini.Bagaimana jika aku mengakhiri semua ini bolehkah aku pergi dari sini.Pagi hari di sertai gerimis yang membuatku malas keluar kamar."Ada apa denganku sampai aku malas seperti ini"Lalu ada suara seseorang mengetuk jendela kamarku.Tok,tok,tok.