Chao Xing, putri bungsu Negara Qin yang kelahirannya tidak pernah disebutkan dalam sejarah dinasti Qin. Sebagai pengabdi Kerajaan Langit, memiliki putri dengan energi bulan bawaan adalah sebuah aib, takutnya akan dianggap sebagai pengkhianat. Tak ingin membahayakan rakyat dan putrinya, Raja Qin mengasingkan Chao Xing di Istana Timur. Membatasi kegiatannya agar tidak mengenal dunia luar, dengan harapan sang putri tumbuh menjadi wanita biasa. Namun tanpa sangka, identitas yang ditutupi dengan rapat tetap tercium oleh Raja Bulan. Takdir Chao Xing akhirnya berubah. Berbagai kejadian tidak terduga terjadi.
View More“Lu Ye, kau melihat kejadian tadi?” Guru Wu Chang bercengkrama dengan Dewa Lu Ye seusai kelas.Kejadian itu masih membekas di benak Lu Ye. Saat tiba-tiba Xiyun muncul diantara Ye Ming Yu dan Xiao Lin.“Bukankah dia berpindah dengan ilmu ruang yang aku ajarkan?” Tanya Guru Wu Chang.Dalam situasi itu, mustahil untuk berpindah secara tepat dalam sekali percobaan. Mungkinkah Yue Xiyun sudah pernah mengusainya? Lu Ye mencoba memikirkan beberapa kemungkinan.“Ye Ming Yu! Kau mau bermain-main denganku?” Chao Xing menatap Ming Yu.“Selesaikan saja tugasmu.” Jawab Ye Ming Yu singkat.Chao Xing melirik sinis. Entah kenapa ia cukup kesal dengan sikap Ye Ming Yu kali ini. Seharusnya ia tidak benar-benar berniat mencelakai Xiao Lin bukan?Ye Ming Yu tertawa melihat ekspresi Chao Xing saat ini. Sepertinya gadis ini yang justru menelan umpannya.“Xiyun, kembali gunakan otakmu bukan hatimu.” Ujar Ye Ming Yu.“Kenapa? Setidaknya hatiku masih berfungsi.” Balas Chao Xing.Ia menatap Ming Yu yang berdec
Xiao Lin menemui Lu Ye dan menceritakan pertemuannya dengan Yue Xiyun semalam. Sebelumnya, ia merasa sangat yakin bahwa gadis itu adalah adiknya. Tapi setelah pertemuan mereka, Xiao Lin jadi mulai ragu.“Xiao Lin, sebaiknya kau jangan terlalu gegabah dulu.” Saran Lu Ye.Saat ini Lu Ye juga sedang berusaha menyelidiki maksud Kerajaan Bulan yang sebenarnya. Kedamaian yang sementara ini semakin terasa mencurigakan. Terlebih setelah mendengar kabar dari Xiumin tentang seseorang yang juga disandera, Lu Ye semakin khawatir.“Xiao Lin, kau tetap awasi Yue Xiyun untuk sementara.” Ujar Lu Ye.Sepertinya Xiao Lin akan lebih mudah membatasi gerak Yue Xiyun untuk sementara. Alasan itu yang digunakan Lu Ye sembari memikirkan strategi lain.Sesuai dengan permintaan gurunya, Xiao Lin menerima tugas itu dan mulai mengawasi Yue Xiyun dari jauh. Ia kemudian meninggalkan kediaman Lu Ye kembali ke akademi.Pelajaran di akademi kembali berlanjut. Kali ini giliran guru Wu Chang memimpin kelas hari ini.Sel
“Xiyun, kau belum memberi tahu kakakmu?”“Siapa?”“Tak perlu berlagak bodoh lagi di depanku.”Chao Xing menatap datar Ye Ming Yu. Ia menyandarkan badannya sambil menyilangkan lengan. Kali ini siapa yang ia maksud?Chao Xing tak menanggapi. Entah siapa yang ada di pikiran Ye Ming Yu, ia harus memastikannya terlebih dahulu. Pria di hadapannya ini bukanlah pria yang sederhana.“Masih mengelak?” Kini Ye Ming Yu melayangkan tatapannya pada Chao Xing yang terlihat santai.“Ahh…” gumam Chao Xing dalam hati.Tentu saja, trik bodohnya tidak akan terus mengelabui Ye Ming Yu. Tapi, sejak kapan ia menyadari bahwa Chao Xing adalah saudara Xiao Lin?Gadis itu membalas pandangan Ye Ming Yu. Sebenarnya, ia juga merasa tak sepenuhnya berbohong. Hanya saja pria dingin itu tidak pernah menanyainya.“Kau tidak perlu menghindarinya.” Ujar Ye Ming Yu menenguk tehnya.“Maksudmu?” Tanya Chao Xing.Perkataan manis Ye Ming Yu bukanlah hal yang mengejutkan bagi Chao Xing. Tentu tidak akan sesederhaan itu makna d
Lu Ye membuka segel pesan dari Xiumin. Sesuai dugaan Lu Ye, Ye Shuo Ren pasti sudah membuat sebuah rencana yang besar. Dengan kemampuan kultivasi Xiumin, ia berhasil menerobos Kerajaan Bulan tanpa terlihat. Tapi ia tidak bisa melihat jelas gadis yang sedang ditawan oleh Kerajaan Bulan.“Dewa Lu Ye, gadis itu dipenuhi oleh energi Bulan yang sangat kuat. Hanya saja energi itu terlihat tidak beraturan.” Begitulah tertulis dalam surat laporan Xiumin.Lu Ye berfikir keras. Ia yakin bahwa gadis yang dibawa Ye Ming Yu adalah Qin Chao Xing. Tapi kenapa Xiumin melihat seorang gadis yang ditawan? Siapa gadis yang dilihat Xiumin?Berdasarkan penjelasan Xiumin, gadis itu dikurung di sebuah penjara terdalam Kerajaan Bulan. Hanya ada sedikit penjaga yang berjaga di sekitar bangsal. Gadis itu terlihat sedang berlatih kultivasi dan berusaha mengendalikan energi yang keluar dari tubuhnya.Sayangnya, Xiumin tidak bisa melihat lebih jelas. Energi bulan yang mengerubungi gadis itu tampak sangat kuat. Aka
“Chao Xing?” Xiao Lin bergumam dalam hati.Tidak terlalu yakin karena hanya wajahnya saja yang terlihat sama. Masih terlintas jelas senyuman manis dan lembut dari wajah adik bungsunya. Berbeda dengan tatapan gadis di depannya yang terlihat tajam tanpa senyuman.“Xiao Lin kau jangan gegabah. Ye Ming Yu adalah orang yang licik.” Batin Xiao Lin mengurungkan niatnya mendatangi gadis itu.Setelah kehebohan yang terjadi berturut-turut, tiba saatnya peresmian akademi. Seluruh murid berdiri di lapangan yang besar. Para Guru Besar dari Kerajaan Langit tiba menyambut seluruh murid.“Lu Ye, perkiraanmu sangat tepat.” Bisik Guru Wu Chang melihat Ye Ming Yu hadir di akademi.Lu Ye tersenyum tipis. Sebelumnya ia telah mengatur strategi dengan Xiumin untuk menerobos Kerajaan Bulan di saat salah satu senjatanya terpisah.“Xiumin, tujuan kita adalah membawa Chao Xing ke Kerajaan Langit.” Ujar Lu Ye.“Dewa Lu Ye, bukankah energi yang dimiliki Chao Xing memang adalah energi Bulan?” Tanya XiuminMemang b
Setelah beberapa waktu melakukan persiapan, Akademi Keabadian akhirnya resmi dibuka. Akademi ini diikuti oleh seluruh sekte dari Kerajaan Langit dan Kerajaan Bulan. Kerajaan Langit akan menyediakan satu tempat untuk melangsungkan akademi ini. Bisa dibilang ini adalah kelas persahabatan antar kedua Kerajaan.Seluruh murid akademi berkumpul di aula utama. Terlihat banyak wajah-wajah baru dari berbagai sekte. Mulai dari sekte yang besar hingga sekte-sekte terkecil, semuanya turut meramaikan akademi musim ini.“Hei, aku dengar Kerajaan Bulan mengirim salah satu Pangerannya.” Ujar seseorang berbisik.“Murid Dewa Lu Ye juga datang musim ini.” Timpal yang lain.“Xiao Lin?” Ujarnya terkejut.“Wah, aku penasaran bagaimana penampilan murid Dewa Lu Ye yang terkenal itu.” Ujar yang lain.Semenjak menginjak Kerajaan Langit, Xiao Lin tidak pernah turun dari Gunung ZIhuang. Berlatih seorang diri dengan Dewa Lu Ye mengasah kultivasinya. Beberapa guru besar justru akan datang berkunjung ke Gunung Zihu
“Lu Ye, bagaimana sekarang? Kerajaan Bulan sudah berhasil mendapatkan energi itu.” Guru Wu Chang tampak frustasi.Ia mondar mandir di depan Lu Ye yang fokus mencari sesuatu di kepalanya. Pikirannya terlalu fokus hingga keningnya berkerut. Kali ini Kerajaan Langit tertinggal selangkah.“Guru Besar, sepertinya kita harus mempercepat pembukaan akademi kali ini.” Ujar Lu Ye.Guru Wu Chang semakin tidak paham dengan maksud Lu Ye. Situasi ini bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan akademi. Guru Wu Chang berfikir mungkin pikiran Lu Ye sedang tercemar.“Kekuatan ada pada Ye Ming Yu, tapi otak ada pada Ye Shuo Ren.” Ujar Lu Ye.“Lu Ye, jelaskan dengan sederhana.”Lu Ye akhirnya membeberkan maksud yang ada di kepalanya. Selama berperang dengan Kerajaan Bulan, Lu Ye sudah menyadari bahwa Ye Ming Yu adalah senjata utama yang dipersiapkan Raja Bulan. Tapi strategi Ye Shuo Ren yang membuat Kerajaan Bulan sanggup menyimpan setengah kekuatan pasukkannya. Pada waktu yang tepat, Ye Ming Yu akan m
“Salam kakak.”Chao Xing menoleh melihat seorang pria yang sedikit terlihat lebih muda darinya masuk. Tubuhnya tinggi dan gagah. Rambut hitamnya setengah tergerai di atas jubah biru pekat. Terlihat megah dan berkharisma. Wajahnya yang lembut sangat kontras dari seseorang yang duduk di singhasana. Tatapan dingin dan tajam seperti tidak pernah lepas dari wajahnya.“Shuo Ren, dia Yue Xiyun.” Ujar Ye Ming Yu memperkenalkan Chao Xing yang kini resmi berubah nama menjadi Yue Xiyun.“Salam Nona Yue Xiyun. Perkenalkan saya pangeran kedua, Ye Shuo Ren.” Sapa pria itu ramah.Chao Xing kini harus membiasakan dirinya dengan identitas baru sebagai Yue Xiyun dari Kerajaan Bulan. Pria di depannya tampak menyambut kehadirannya dengan sangat ramah.“Salam Pangeran Ye Shuo Ren.” Balas Chao Xing ramah.Setelah perkenalan singkat, Ye Shuo Ren mengajak Chao Xing menuju kamar tidur Chao Xing. Sepanjang perjalanan Chao Xing bisa melihat pemandangan megahnya Kerajaan Bulan yang sangat ditakuti oleh manusia.
Baru kali ini Chao Xing menghirup udara lain dengan segar selain dari Negara Qin. Tak terlihat bak tawanan, Chao Xing justru terlihat sangat menikmati perjalanannya. Duduk di atas kereta milik Ye Ming Yu, terbang di atas langit. Chao Xing sempat terkejut melihat seekor naga besar terbang tepat di depan matanya.Berbeda dengan Chao Xing yang terlhat sangat menikmati perjalanan, Ye Ming Yu justru terus menatap gadis di sebelahnya. Jelas ia tidak memiliki trik tersembunyi, tapi terlihat mencurigakan. Entah apa dia adalah pusaka yang ia cari, tapi energi terasa sangat biasa-biasa saja.Beberapa jam yang lalu…“Tuan Putri, apa Tuan Putri tidak ketakutan?” Liang Mei bertanya sembari sesekali menengok kel luar kereta.Chao Xing masih sibuk dengan buku cerita yang ia baca. Tak terihat tertarik dengan perjalanannya. Kemanapun dan dimanapun, ia tetap akan terasing dan terkurung. Tak ingin kalut ia menghibur diri dengan bacaannya.Sratt…Sebuah panah melesat berhasil dihindari Chao Xing. Liang M
Kabar gembira yang berubah menjadi petaka meliputi Negara Qin. Negara terbesar dan terkuat di seluruh dunia dengan kekayaan dan kemakmuran yang luar biasa. Perlindungan Dewa Langit dipercaya menjadi alasan Negara Qin merupakan negara paling aman.“Yang Mulia, hamba mohon bicara.” Kasim Lan menghadap Raja Qin.“Permaisuri Wen akan segera melahirkan.” Ucap Kasim Lan sambil membungkukkan badan menatap lantai.Mendengar kabar berita besar itu, Raja Qin bergegas menuju kediaman Permaisuri. Di tengah perjalanan, langkahnya tiba-tiba terhenti. Raja Qin mendongak ke langit menatap langit yang tiba-tiba menghitam di tengah hari. Matahari yang awalnya terik perlahan tertutup dan membuat langit buta sesaat.“Yang Mulia jangan menatap langit, ini adalah kutukan bagi langit” Kasim Lan mengingatkan Raja Qin yang seolah terhipnotis dengan fenomena langka ini.Selang beberapa saat akhirnya langit kembali normal. Sinar matahari kembali menyentuh jubah agung Raja Qin.“Yang Mulia.” Kasim Hong bersujud
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments